Bab 11 Komentar Para Saudara
by Reiner B Raharja
15:26,Jul 31,2021
Dalam perjalanan menuju ke sana, tiba-tiba Tokia mendapatkan panggilan dari kedua orangtuanya.
Bensu berkata: “ Tokia, bagaimana jika menyuruh Reca tidak pergi menghadiri pesta perayaan.”
Tokia bertanya dengan linglung: “Kenapa?”
Bensu menghelakan nafas: “Hmm, menantu pamanmu masih mudah telah menjadi Ketua Dinas Perdagangan dan Perindustrian.”
“Sedangkan Reca, hanya seorang salesman kecil di pabrikmu, dengan kata lain dia hanyalah seorang gigolo yang mengandalkanmu.”
“Apabila membandingkan mereka berdua, saudara-saudara pasti akan menertawakan kita, sangat memalukan sekali.”
Tokia merasa sangat canggung: “Akan tetapi paman meminta dia harus pergi, apabila Reca tidak pergi, bagaimana nanti jika paman marah.”
Bensu tiba-tiba terdiam.
Setelah beberapa detik kemudian, Bensu menghelakan nafas: “Lupakan saja, biarkan dia pergi. Menghargai pamanmu.”
Setelah mengakhiri panggilan, Tokia melirik Reca dengan penuh hati-hati.
Seketika Tokia tidak ingin Reca pergi menghadiri pesta perayaan tersebut.
Putri dari paman Lily Mashita sering membandingkan dirinya dengan Tokia, akan tetapi tidak pernah melampaui dirinya.
Kali ini dia mendapatkan seorang menantu Ketua, sebuah kesempatan untuk menindas dirinya, dia pasti akan memamerkan hal tersebut.
Pamannya sengaja menekankan Reca harus menghadiri pesta perayaan tersebut, mungkin dia ingin memanfaatkan kesempatan kali ini untuk mengejek dirinya.
Hanya memikirkan saja, Tokia sudah merasa cemas.
Kemudian dia melihat ke arah Reca, Reca sedang tertidur nyenyak di tempat duduk samping pengemudi.
Tokia menggelengkan kepala dengan tidak berdaya: “Tidak berperasaan, hidup tidak ada beban.”
Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di tempat tujuan, Hotel Singaraja.
Sebuah ballroom mewah dipenuhi banyak orang.
Paman tidak hanya mengundang Tokia mereka sekeluarga, tetapi dia telah mengundang banyak saudara juga.
Pesta perayaan ini tidak terkalah seperti acara pernikahaan ataupun perayaan full moon.
Putri dari Paman Lily Mashita, menantunya menjadi pusat perhatian seluruh acara, duduk di tengah meja makan.
Para saudara sedang sibuk menyanjung paman mereka sekeluarga, tidak ada satupun yang menyadari bahwa Tokia dan Reca mereka telah berjalan masuk ke dalam ballroom.
“ Adrey hebat sekali, masih mudah sudah menjadi Ketua, memiliki masa depan yang cerah.”
“ Lily mendapatkan suami yang baik, pasangan yang ideal, ciptaan tuhan yang paling sempurna.”
“ Adrey, sebentar lagi putraku akan lulus sekolah, kamu sebagai kakak iparnya, harus membantunya.”
Ekspresi wajah Lily terlihat banggang, Adrey menjawab dengan rendah hati, terlihat sangat senang.
Ini membuat Tokia menghelakan nafas lega, Tokia berdoa di dalam hati semoga tidak ada yang memperhatikan mereka.
Akan tetapi semakin mengkhawatirkan sesuatu hal, hal tersebut semakin terjadi.
Tiba-tiba Lily berkata: “Kakak Tokia, tidak tahu apa pekerjaan kakak iparku.”
Begitu Lily berkata, seluruh pusat perhatian tertuju pada Reca dan Tokia.
Tokia berkata tersendat-sendat: “Dia… Dia adalah salesman di pabrik ku.”
Lily berkata sambil bergurau: “Ternyata bekerja denganmu, dengan kata lain dia adalah seorang gigolo yang mengandalkanmu.”
Hahaha!
Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Tokia merasa sangat malu.
Setelah mereka selesai tertawa, Lily berkata: “ kakak, jangan marah, aku hanya bercanda denganmu saja.”
“Menjadi seorang salesman di sebuah pabrik kecil masa depan terlihat suram, bagaimana jika aku menyuruh Adrey menawarkan pekerjaan kepada kakak ipar.”
Adrey terlihat sengsara: “ Lily, kamu sedang mempersulit aku.”
“Dengar-dengar kakak ipar kita punya catatan kriminal, tidak dapat bergabung dengan partai politik.”
Lily berkata dengan ekspresi wajah ‘Tiba-tiba menyadari’: “Ngomong-ngomong, bagaimana mungkin aku bisa lupa kakak ipar pernah dipenjara semalam lima tahun.”
Shtt!
Seluruh ballroom menjadi heboh.
Pasangan Tokia ternyata adalah seorang narapidana, berita ini sangat menakjubkan sekali.
Apabila membandingkan pasangan Tokia dengan pasangan Lily, bagaikan langit dan bumi.
Walaupun saudara-saudara tidak mengatakan apapun, akan tetapi tatapan mata mereka dapat membunuh orang.
Kali ini Bensu dan Avril benar-benar tidak bisa mengangkat kepala.
Sial ah, mengapa mereka mendapatkan menantu sampah yang seperti ini.
Hari ini mereka benar-benar dipermalukan.
Apabila bukan karena situasi kurang tepat, mungkin pada saat ini Bensu akan mengusir Reca.
Mengenai masalah Reca membantunya menjadi direktur, pada saat ini dia telah melupakan semua.
Tiba-tiba Paman berkata: “Kali ini Adrey terpilih menjadi Ketua, di satu sisi karena kemampuannya.”
“Tetapi masih ada satu alasan lagi, yaitu ada dukungan dari seorang taipan.”
Seketika saudara-saudara merasa sangat penasaran: “siapa taipan itu, bisa langsung mengangkat dirinya menjadi Ketua.”
Paman berkata dengan bangga: “ keluarga Napolo, Greg.”
“Setahu aku, Adrey dan Greg adalah teman dekat, sehingga tidak heran jika dia bantu Adrey.”
Seketika suasana menjadi sangat heboh.
“ keluarga Napolo, merupakan empat keluarga taipan Geffen. Relasi Adrey sangat luas sekali.”
“Dapat mengenal orang kaya yang seperti ini, sangat sulit untuk tidak menjadi kaya di kemudian hari.”
“Dengar-dengar keluarga Napolo mendapatkan undangan Tuan Agung Valkri, Adrey, apakah kamu bisa bantu memohon kepada keluarga Napolo, membiarkan aku menjadi satpam di acara tersebut, bahkan petugas kebersihan juga boleh.”
Paman merasa sangat puas terhadap reaksi para saudara-saudara.
Dia lanjut berkata: “Awalnya, Greg Napolo jatuh cinta pada Tokia, berencana menikahi Tokia.”
“Akan tetapi tidak menyangka Tokia memilih seorang narapidana, apa yang telah orang tua ajari mu selama beberapa tahun ini!”
“Harga diri keluarga Mashita, telah dipermalukan oleh kalian sekeluarga.”
Para saudara-saudara mulai bergosip.
Menolak seorang billioner, kemudian memilih seorang narapidana, sungguh bodoh sekali.
Mereka semua mulai mengomentari Tokia.
Tokia merasa sangat terbully dan ingin menanggis: “Paman, ini adalah urusan pribadiku, kalian tidak perlu ikut campur tangan.”
“Brengsek.” Paman menepuk meja dan berdiri: “Aku adalah pamanmu, tentu saja aku berhak ikut campur tangan.”
“Dari segi manakah narapidana ini dapat dibandingkan dengan Greg. Apakah dia kenal dengan Pemimpin Dinas Perdagangan dan Perindustrian? Apakah dia dapat mengangkat Adrey menjadi Ketua? Bahkan bisa menghadiri upacara akbar ?”
“Lagipula, jika Adrey memiliki seorang saudara narapidana, itu merupakan sebuah noda, akan mempengaruhi karirnya, kamu ngerti?”
Tokia merasa sangat disalahkan, kedua matanya memerah, tidak bisa berkata.
Reca mengeluarkan sebatang rokok, kemudian menyalahkan rokok tersebut, sudut mulut sedikit terangkat.
Apabila orang yang mengenalnya melihat adegan ini, pasti akan merasa lemas karena ketakutan.
Tuan Agung Valkri merokok, itu menandakan bahwa dia akan segera meledak.
Apabila dia meledak, akan ada hujan darah!
Pada waktu yang sama, di lobby hotel.
Pemimpin Dinas Perdagangan dan Perindustrian membawa sekumpulan orang datang ke sini untuk makan malam.
Namun staff hotel memberitahukan mereka, ballroom terbesar di hotel ini telah direservasi.
Ziggy ingin mengganti hotel, namun wakilnya, seorang Gembul berkata: “Tuan Ziggy, bagaimana jika aku pergi ballroom, melihat apakah mereka sudah selesai makan.”
“Hari sudah malam, apabila ganti hotel akan membuang banyak waktu.”
Setelah berpikir sejenak, Ziggy menganggukkan kepala: “Iya, segera pergi lihat.”
Gembul menganggukkan kepala, kemudian berjalan menuju ke arah ballroom Tokia.
Bam!
Gembul mendorong pintu ballroom, meratapi seluruh anggota keluarga keluarga Mashita dengan tatapan dingin, berkata dengan nada suara arogan.
“Hei, kalian ganti ballroom lain, ataupun ganti hotel lain, kami mau pakai ballroom ini.”
Paman berkata dengan penuh amarah: “Siapa kamu, beraninya mengusir kami keluar dari ballroom ini.”
Gembul tersenyum sinis: “Aku orang Dinas Perdagangan, beraninya kamu melawan aku, kamu sedang menghina seorang pejabat.”
“Segera keluar dari sini, jika tidak siap-siap kalian dipenjarakan.”
Paman mencibir: “Dinas Perdagangan dan Perindustrian? Hehehe, apakah kalian tahu siapa menantuku.”
“ Adrey, dia adalah Ketua baru kalian, apakah kamu berani mengusir Ketua kalian dari ballroom, lancang sekali!”
Saudara-saudara mengandalkan dukungan dari Adrey, mereka semua mulai menghina Gembul.
Gembul tidak terlihat cemas dan panik, senyumannya malah terlihat lebih mengerikan.
Tatapan matanya menyapu kerumunan, kemudian tertuju pada Adrey.
“Ohh, Ketua Adrey kamu disini juga.”
“Hebat sekali kamu, aku mengangkat kamu menjadi Ketua, beraninya kamu menindas aku dengan jabatan Ketua!”
Namun, pada saat ini wajah Adrey terlihat pucat karena ketakutan.
Bensu berkata: “ Tokia, bagaimana jika menyuruh Reca tidak pergi menghadiri pesta perayaan.”
Tokia bertanya dengan linglung: “Kenapa?”
Bensu menghelakan nafas: “Hmm, menantu pamanmu masih mudah telah menjadi Ketua Dinas Perdagangan dan Perindustrian.”
“Sedangkan Reca, hanya seorang salesman kecil di pabrikmu, dengan kata lain dia hanyalah seorang gigolo yang mengandalkanmu.”
“Apabila membandingkan mereka berdua, saudara-saudara pasti akan menertawakan kita, sangat memalukan sekali.”
Tokia merasa sangat canggung: “Akan tetapi paman meminta dia harus pergi, apabila Reca tidak pergi, bagaimana nanti jika paman marah.”
Bensu tiba-tiba terdiam.
Setelah beberapa detik kemudian, Bensu menghelakan nafas: “Lupakan saja, biarkan dia pergi. Menghargai pamanmu.”
Setelah mengakhiri panggilan, Tokia melirik Reca dengan penuh hati-hati.
Seketika Tokia tidak ingin Reca pergi menghadiri pesta perayaan tersebut.
Putri dari paman Lily Mashita sering membandingkan dirinya dengan Tokia, akan tetapi tidak pernah melampaui dirinya.
Kali ini dia mendapatkan seorang menantu Ketua, sebuah kesempatan untuk menindas dirinya, dia pasti akan memamerkan hal tersebut.
Pamannya sengaja menekankan Reca harus menghadiri pesta perayaan tersebut, mungkin dia ingin memanfaatkan kesempatan kali ini untuk mengejek dirinya.
Hanya memikirkan saja, Tokia sudah merasa cemas.
Kemudian dia melihat ke arah Reca, Reca sedang tertidur nyenyak di tempat duduk samping pengemudi.
Tokia menggelengkan kepala dengan tidak berdaya: “Tidak berperasaan, hidup tidak ada beban.”
Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di tempat tujuan, Hotel Singaraja.
Sebuah ballroom mewah dipenuhi banyak orang.
Paman tidak hanya mengundang Tokia mereka sekeluarga, tetapi dia telah mengundang banyak saudara juga.
Pesta perayaan ini tidak terkalah seperti acara pernikahaan ataupun perayaan full moon.
Putri dari Paman Lily Mashita, menantunya menjadi pusat perhatian seluruh acara, duduk di tengah meja makan.
Para saudara sedang sibuk menyanjung paman mereka sekeluarga, tidak ada satupun yang menyadari bahwa Tokia dan Reca mereka telah berjalan masuk ke dalam ballroom.
“ Adrey hebat sekali, masih mudah sudah menjadi Ketua, memiliki masa depan yang cerah.”
“ Lily mendapatkan suami yang baik, pasangan yang ideal, ciptaan tuhan yang paling sempurna.”
“ Adrey, sebentar lagi putraku akan lulus sekolah, kamu sebagai kakak iparnya, harus membantunya.”
Ekspresi wajah Lily terlihat banggang, Adrey menjawab dengan rendah hati, terlihat sangat senang.
Ini membuat Tokia menghelakan nafas lega, Tokia berdoa di dalam hati semoga tidak ada yang memperhatikan mereka.
Akan tetapi semakin mengkhawatirkan sesuatu hal, hal tersebut semakin terjadi.
Tiba-tiba Lily berkata: “Kakak Tokia, tidak tahu apa pekerjaan kakak iparku.”
Begitu Lily berkata, seluruh pusat perhatian tertuju pada Reca dan Tokia.
Tokia berkata tersendat-sendat: “Dia… Dia adalah salesman di pabrik ku.”
Lily berkata sambil bergurau: “Ternyata bekerja denganmu, dengan kata lain dia adalah seorang gigolo yang mengandalkanmu.”
Hahaha!
Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Tokia merasa sangat malu.
Setelah mereka selesai tertawa, Lily berkata: “ kakak, jangan marah, aku hanya bercanda denganmu saja.”
“Menjadi seorang salesman di sebuah pabrik kecil masa depan terlihat suram, bagaimana jika aku menyuruh Adrey menawarkan pekerjaan kepada kakak ipar.”
Adrey terlihat sengsara: “ Lily, kamu sedang mempersulit aku.”
“Dengar-dengar kakak ipar kita punya catatan kriminal, tidak dapat bergabung dengan partai politik.”
Lily berkata dengan ekspresi wajah ‘Tiba-tiba menyadari’: “Ngomong-ngomong, bagaimana mungkin aku bisa lupa kakak ipar pernah dipenjara semalam lima tahun.”
Shtt!
Seluruh ballroom menjadi heboh.
Pasangan Tokia ternyata adalah seorang narapidana, berita ini sangat menakjubkan sekali.
Apabila membandingkan pasangan Tokia dengan pasangan Lily, bagaikan langit dan bumi.
Walaupun saudara-saudara tidak mengatakan apapun, akan tetapi tatapan mata mereka dapat membunuh orang.
Kali ini Bensu dan Avril benar-benar tidak bisa mengangkat kepala.
Sial ah, mengapa mereka mendapatkan menantu sampah yang seperti ini.
Hari ini mereka benar-benar dipermalukan.
Apabila bukan karena situasi kurang tepat, mungkin pada saat ini Bensu akan mengusir Reca.
Mengenai masalah Reca membantunya menjadi direktur, pada saat ini dia telah melupakan semua.
Tiba-tiba Paman berkata: “Kali ini Adrey terpilih menjadi Ketua, di satu sisi karena kemampuannya.”
“Tetapi masih ada satu alasan lagi, yaitu ada dukungan dari seorang taipan.”
Seketika saudara-saudara merasa sangat penasaran: “siapa taipan itu, bisa langsung mengangkat dirinya menjadi Ketua.”
Paman berkata dengan bangga: “ keluarga Napolo, Greg.”
“Setahu aku, Adrey dan Greg adalah teman dekat, sehingga tidak heran jika dia bantu Adrey.”
Seketika suasana menjadi sangat heboh.
“ keluarga Napolo, merupakan empat keluarga taipan Geffen. Relasi Adrey sangat luas sekali.”
“Dapat mengenal orang kaya yang seperti ini, sangat sulit untuk tidak menjadi kaya di kemudian hari.”
“Dengar-dengar keluarga Napolo mendapatkan undangan Tuan Agung Valkri, Adrey, apakah kamu bisa bantu memohon kepada keluarga Napolo, membiarkan aku menjadi satpam di acara tersebut, bahkan petugas kebersihan juga boleh.”
Paman merasa sangat puas terhadap reaksi para saudara-saudara.
Dia lanjut berkata: “Awalnya, Greg Napolo jatuh cinta pada Tokia, berencana menikahi Tokia.”
“Akan tetapi tidak menyangka Tokia memilih seorang narapidana, apa yang telah orang tua ajari mu selama beberapa tahun ini!”
“Harga diri keluarga Mashita, telah dipermalukan oleh kalian sekeluarga.”
Para saudara-saudara mulai bergosip.
Menolak seorang billioner, kemudian memilih seorang narapidana, sungguh bodoh sekali.
Mereka semua mulai mengomentari Tokia.
Tokia merasa sangat terbully dan ingin menanggis: “Paman, ini adalah urusan pribadiku, kalian tidak perlu ikut campur tangan.”
“Brengsek.” Paman menepuk meja dan berdiri: “Aku adalah pamanmu, tentu saja aku berhak ikut campur tangan.”
“Dari segi manakah narapidana ini dapat dibandingkan dengan Greg. Apakah dia kenal dengan Pemimpin Dinas Perdagangan dan Perindustrian? Apakah dia dapat mengangkat Adrey menjadi Ketua? Bahkan bisa menghadiri upacara akbar ?”
“Lagipula, jika Adrey memiliki seorang saudara narapidana, itu merupakan sebuah noda, akan mempengaruhi karirnya, kamu ngerti?”
Tokia merasa sangat disalahkan, kedua matanya memerah, tidak bisa berkata.
Reca mengeluarkan sebatang rokok, kemudian menyalahkan rokok tersebut, sudut mulut sedikit terangkat.
Apabila orang yang mengenalnya melihat adegan ini, pasti akan merasa lemas karena ketakutan.
Tuan Agung Valkri merokok, itu menandakan bahwa dia akan segera meledak.
Apabila dia meledak, akan ada hujan darah!
Pada waktu yang sama, di lobby hotel.
Pemimpin Dinas Perdagangan dan Perindustrian membawa sekumpulan orang datang ke sini untuk makan malam.
Namun staff hotel memberitahukan mereka, ballroom terbesar di hotel ini telah direservasi.
Ziggy ingin mengganti hotel, namun wakilnya, seorang Gembul berkata: “Tuan Ziggy, bagaimana jika aku pergi ballroom, melihat apakah mereka sudah selesai makan.”
“Hari sudah malam, apabila ganti hotel akan membuang banyak waktu.”
Setelah berpikir sejenak, Ziggy menganggukkan kepala: “Iya, segera pergi lihat.”
Gembul menganggukkan kepala, kemudian berjalan menuju ke arah ballroom Tokia.
Bam!
Gembul mendorong pintu ballroom, meratapi seluruh anggota keluarga keluarga Mashita dengan tatapan dingin, berkata dengan nada suara arogan.
“Hei, kalian ganti ballroom lain, ataupun ganti hotel lain, kami mau pakai ballroom ini.”
Paman berkata dengan penuh amarah: “Siapa kamu, beraninya mengusir kami keluar dari ballroom ini.”
Gembul tersenyum sinis: “Aku orang Dinas Perdagangan, beraninya kamu melawan aku, kamu sedang menghina seorang pejabat.”
“Segera keluar dari sini, jika tidak siap-siap kalian dipenjarakan.”
Paman mencibir: “Dinas Perdagangan dan Perindustrian? Hehehe, apakah kalian tahu siapa menantuku.”
“ Adrey, dia adalah Ketua baru kalian, apakah kamu berani mengusir Ketua kalian dari ballroom, lancang sekali!”
Saudara-saudara mengandalkan dukungan dari Adrey, mereka semua mulai menghina Gembul.
Gembul tidak terlihat cemas dan panik, senyumannya malah terlihat lebih mengerikan.
Tatapan matanya menyapu kerumunan, kemudian tertuju pada Adrey.
“Ohh, Ketua Adrey kamu disini juga.”
“Hebat sekali kamu, aku mengangkat kamu menjadi Ketua, beraninya kamu menindas aku dengan jabatan Ketua!”
Namun, pada saat ini wajah Adrey terlihat pucat karena ketakutan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved