Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
by Derick Ho
16:35,Sep 16,2020
Ibu Jeremy Lin memohon dengan mata merah dan bengkak, berharap untuk mereka akan pergi secepat mungkin. Putranya baru saja meninggal, dan dia tidak ingin anaknya pergi dengan tidak tenang.
"Sial, toko kecilmu ini hanya bernilai beberapa RMB saja. Putramu sudah mati. Begitu kami pergi, jika kamu melarikan diri, dengan siapa nanti kami menagih uangnya?" kata gangster berambut kuning, yang terlihat seperti pemimpin kelompok gangster ini dengan nada marah.
"Jangan khawatir, aku pasti tidak akan lari. Selama aku mengumpulkan uang, aku akan segera mengembalikannya kepadamu."
"Tidak mungkin, kami harus mendapatkan uang hari ini tidak peduli apa yang kita katakan!" Gangster berambut kuning ini menolak.
"Tapi aku benar-benar tidak punya uang sekarang, kalian tahu bahwa untuk menyembuhkan anakku, semua uangnya habis ..."
Ibu Jeremy Lin sangat sedih, dan sedikit permohonan tersembunyi dalam suaranya yang serak.
"Tidak apa-apa jika kamu tidak punya uang, jadi ... cepat pindahkan nama kepemilikan rumahmu kepada kami sebagai pelunasan hutang." Mata gangster berambut kuning berputar, akhirnya dia mengatakan tujuan sebenarnya.
Ibu Jeremy Lin terkejut sedikit. Rumah itu ditinggal oleh Kakek Jeremy Lin, meski sudah tua, lokasinya sangat bagus. Menurut harga rumah di Qinghai saat ini, rumah itu setidaknya bisa dijual dua bahkan tiga juta RMB, ternyata mereka ini ingin merampasnya.
Namun sekarang setelah anaknya meninggal, keluarganya sudah tiada. Apa gunanya jika terus menjaga rumah itu? Setelah melunasi hutang, dia juga bisa pergi dengan tenang.
Memikirkan hal ini, ibu Jeremy Lin menganggukkan kepalanya dengan putus asa. Saat dia akan setuju, teriakan marah tiba-tiba datang dari luar pintu.
"Tidak mungkin! Rumah kami setidaknya bernilai beberapa juta, jelas kamu ingin merebutnya!"
Segera Jeremy Lin bergegas masuk dengan tubuh barunya.
"Ya, dari mana bajingan liar ini, itu bukan urusanmu!" Gangster berambut kuning itu sangat marah, melihat baju pasien di tubuh Jeremy Lin, dia mengira ini adalah orang gila yang kabur dari rumah sakit, jadi dia mengangkat tangannya untuk menampar wajah Jeremy Lin.
Jeremy Lin tanpa sadar menghindar, mengulurkan tangannya dan mendorong ke depan, dalam detik berikutnya gangster berambut kuning itu terhempas sejauh lima atau enam meter, lalu terbanting ke meja dalam.
"Bunuh dia untukku!"
Gangster berambut kuning itu menutupi dadanya dan berteriak, sambil memerintahkan, maka puluhan gangster lainnya segera mengepung Jeremy Lin untuk memukulinya, Jeremy Lin dengan cepat mengangkat tangannya untuk melawan.
Lalu suara ratapan terdengar di toko roti, dan para gangster menjerit kesakitan.
Puluhan dari mereka bersama-sama menyerang, tapi bahkan tidak bisa menyentuh sudut pakaian Jeremy Lin, sedangkan pukulan dan tendangan Jeremy Lin yang mengenai tubuh mereka langsung membuat mereka merasakan seperti ditabrak mobil.
Hanya satu pukulan sudah membuat mereka tidak bisa bangun dan merasakan kesakitan.
Jeremy Lin sendiri juga sangat terkejut, dikatakan bahwa hantu memiliki kekuatan yang tak terbatas, tidak disangka ini memang benar, bahkan gerakan orang-orang ini terlihat sangat lambat di matanya, sampai mudah baginya untuk menghindar serangan mereka.
"Panggil polisi! Panggil polisi!"
Gangster berambut kuning itu ketakutan dengan pemandangan di depannya. Dia pernah juga menemukan seseorang yang pandai bertarung, tetapi dia belum pernah melihat orang yang begitu pandai bertarung. Itu sama sekali bukan manusia.
Ketika mendengar gangster ini ingin panggil polisi, ibu Jeremy Lin bergegas maju dan meraih tangan Jeremy Lin, sambil berkata dengan cemas, "Anak muda, mereka akan memanggil polisi. Cepat pergi, bibi akan menanganinya di sini."
"Bu, apa yang kamu katakan? Bagaimana aku bisa meninggalkanmu?"
Jeremy Lin sangat senang sampai air matanya akan mengalir keluar, bagus sekali dia bisa hidup kembali dan bertemu dengan ibunya.
Namun mendengar panggilannya, ibunya sedikit terkejut dan hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
Melihat mata tatapan ibunya, Jeremy Lin baru sadar bahwa meski dia hidup kembali, saat ini jiwanya telah memasuki tubuh orang lain, jadi ibunya tidak mengenalinya.
"Maafku, Bibi, aku memikirkan ibuku ketika melihatmu, jadi aku panggil Anda seperti itu."
Jeremy Lin khawatir akan menakut-nakuti ibunya jila langsung mengungkapkan identitas aslinya, jadi dia buru-buru berbohong.
"Tidak apa-apa, Nak, cepat pergi, jangan terjebak dalam urusan keluarga kami." kata ibu Jeremy Lin sambil mendorongnya keluar.
Jeremy Lin tidak menjawab, dia hanya saja mengambil sumpit di atas meja dan melemparkannya. Sumpit itu dengan cepat melesat ke arah gangster berambut kuning itu, dan dengan keras memakukan ponsel yang baru saja dipegang oleh gangster berambut kuning itu ke dalam dinding.
Wajah gangster berambut kuning itu langsung menjadi pucat, dan sumpit di dinding hanya berjarak satu sentimeter dari telinganya. Jika ada sedikit penyimpangan, maka yang ada di dindingnya sekarang adalah kepalanya.
"Tolong! Pembunuhan! Tolong!" Gangster berambut kuning tiba-tiba berteriak ketakutan, suaranya terdengar sangat sedih, bukankah mereka berhutang uang padanya?
"Berhentilah berteriak, dan aku akan mengembalikan uang ini untuk Bibi Qin!"
Jeremy Lin berkata dengan nada dingin, karena dia telah hidup kembali, maka dia harus membayar hutang ini sendiri.
"Anak muda, bagaimana ini bisa? Ini adalah pertama kali aku dan kamu bertemu, bagaimana kamu bisa membayar hutangku?" Ibu Jeremy Lin memandang Jeremy Lin dengan bingung, tidak tahu mengapa, pemuda ini memberinya perasaan yang sangat akrab.
Dia tidak terkejut Jeremy Lin mengetahui nama belakangnya, karena banyak netizen tahu bahwa putranya meninggal demi membantu seseorang. Nama dan informasi kontaknya juga telah dipublikasikan, bahkan banyak orang ingin datang untuk menghadiri pemakaman putranya, tetapi dia menolak mereka dengan sangat berterimakasih.
"Oke, itu yang kamu katakan, maka kembalikan uang kami." Gangster berambut kuning itu tidak peduli mengapa Jeremy Lin ingin membayar hutang untuk orang lain, selama dia bisa mendapatkan uang itu, maka tugasnya akan selesai.
"Beri aku tiga hari." kata Jeremy Lin.
"..." Gangster berambut kuning itu sedikit terdiam, pria ini berbicara dengan sangat percaya diri sampai dia pikir pria ini benar-benar bisa mengeluarkan uangnya segera.
"Kenapa? Kamu tidak percaya padaku?"
Melihat gangster berambut kuning tidak berbicara, Jeremy Lin mengerutkan kening, nadanya sedikit dingin.
"Percaya, percaya, tapi kakak, kamu harus memberitahuku namamu, bukan?" Gangster berambut kuning itu menggigil saat menatap mata dingin Jeremy Lin.
Namanya?
Ya, dia keluar terburu-buru di pagi hari, dan dia bahkan tidak tahu nama orang ini.
"Jangan khawatir, aku berjanji akan mengembalikan uang kamu. Begini saja, tiga hari kemudian, kamu datang ke sini saja, dan aku akan membayarmu semua uang dengan bunganya."
Alasan mengapa Jeremy Lin begitu percaya diri adalah karena tubuhnya baru.
Dia berpikir bahwa karena pemuda ini bisa tinggal di pusat perawatan, jadi tidak peduli seberapa biasa keluarga pemuda ini, keluarganya setidaknya bisa mengeluarkan 100 hingga 200 ribu RMB. Dia berencana menggunakan uang ini terlebih dahulu, kemudian mengembalikannya setelah dia mendapatkan uang.
Setelah mencoba kung fu Jeremy Lin, gangster berambut kuning itu tidak berani mengatakan apa-apa, ketika dia bersiap menganggukkan kepalanya untuk setuju, tiba-tiba dia menatap ke luar toko dengan tatapan kosong, seolah-olah tertarik oleh sesuatu.
Jeremy Lin juga melihat keluar dengan rasa ingin tahu. Saat berikutnya, dia melihat sebuah BMW berwarna merah diparkir di depan pintu, ketika pintu mobil terbuka, seorang wanita cantik dan tinggi turun dengan mengenakan gaun simian putih.
Wanita cantik itu mengibaskan rambut hitam panjangnya, melepas kacamata hitamnya, memperlihatkan kulitnya yang cerah dan wajahnya yang secantik dewi, seketika gangster berambut kuning itu dan kelompoknya tercengang.
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak tertarik juga. Kecantikan wanita ini memang berkualitas tinggi.
Wanita cantik itu mengangkat kepalanya dan melirik ke toko roti, dia sedikit mengernyit, lalu berjalan masuk dengan cepat.
"Nona cantik, apa kamu mau beli roti? Isian apa yang kamu mau?"
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakannya. Di masa lalu, dia sering membantu ibunya untuk menjual roti, dan ketika melihat orang, dia akan menyapa seperti ini, itu sudah menjadi semacam refleks baginya.
"Kamu memanggilku apa?" Wanita cantik itu menatapnya dengan ekspresi dingin, nadanya juga tidak senang.
"Nona cantik?"
Jeremy Lin merasa panggilannya sangat normal, dia hanya saja sedikit bingung karena benar-benar ada wanita yang tidak mau dipanggil wanita cantik di dunia ini.
Wanita cantik itu meliriknya dan berkata dengan nada dingin, "Kamu hebat ya, Lucky He, setelah koma selama dua bulan, kamu bahkan tidak mengenali istrimu."
"Sial, toko kecilmu ini hanya bernilai beberapa RMB saja. Putramu sudah mati. Begitu kami pergi, jika kamu melarikan diri, dengan siapa nanti kami menagih uangnya?" kata gangster berambut kuning, yang terlihat seperti pemimpin kelompok gangster ini dengan nada marah.
"Jangan khawatir, aku pasti tidak akan lari. Selama aku mengumpulkan uang, aku akan segera mengembalikannya kepadamu."
"Tidak mungkin, kami harus mendapatkan uang hari ini tidak peduli apa yang kita katakan!" Gangster berambut kuning ini menolak.
"Tapi aku benar-benar tidak punya uang sekarang, kalian tahu bahwa untuk menyembuhkan anakku, semua uangnya habis ..."
Ibu Jeremy Lin sangat sedih, dan sedikit permohonan tersembunyi dalam suaranya yang serak.
"Tidak apa-apa jika kamu tidak punya uang, jadi ... cepat pindahkan nama kepemilikan rumahmu kepada kami sebagai pelunasan hutang." Mata gangster berambut kuning berputar, akhirnya dia mengatakan tujuan sebenarnya.
Ibu Jeremy Lin terkejut sedikit. Rumah itu ditinggal oleh Kakek Jeremy Lin, meski sudah tua, lokasinya sangat bagus. Menurut harga rumah di Qinghai saat ini, rumah itu setidaknya bisa dijual dua bahkan tiga juta RMB, ternyata mereka ini ingin merampasnya.
Namun sekarang setelah anaknya meninggal, keluarganya sudah tiada. Apa gunanya jika terus menjaga rumah itu? Setelah melunasi hutang, dia juga bisa pergi dengan tenang.
Memikirkan hal ini, ibu Jeremy Lin menganggukkan kepalanya dengan putus asa. Saat dia akan setuju, teriakan marah tiba-tiba datang dari luar pintu.
"Tidak mungkin! Rumah kami setidaknya bernilai beberapa juta, jelas kamu ingin merebutnya!"
Segera Jeremy Lin bergegas masuk dengan tubuh barunya.
"Ya, dari mana bajingan liar ini, itu bukan urusanmu!" Gangster berambut kuning itu sangat marah, melihat baju pasien di tubuh Jeremy Lin, dia mengira ini adalah orang gila yang kabur dari rumah sakit, jadi dia mengangkat tangannya untuk menampar wajah Jeremy Lin.
Jeremy Lin tanpa sadar menghindar, mengulurkan tangannya dan mendorong ke depan, dalam detik berikutnya gangster berambut kuning itu terhempas sejauh lima atau enam meter, lalu terbanting ke meja dalam.
"Bunuh dia untukku!"
Gangster berambut kuning itu menutupi dadanya dan berteriak, sambil memerintahkan, maka puluhan gangster lainnya segera mengepung Jeremy Lin untuk memukulinya, Jeremy Lin dengan cepat mengangkat tangannya untuk melawan.
Lalu suara ratapan terdengar di toko roti, dan para gangster menjerit kesakitan.
Puluhan dari mereka bersama-sama menyerang, tapi bahkan tidak bisa menyentuh sudut pakaian Jeremy Lin, sedangkan pukulan dan tendangan Jeremy Lin yang mengenai tubuh mereka langsung membuat mereka merasakan seperti ditabrak mobil.
Hanya satu pukulan sudah membuat mereka tidak bisa bangun dan merasakan kesakitan.
Jeremy Lin sendiri juga sangat terkejut, dikatakan bahwa hantu memiliki kekuatan yang tak terbatas, tidak disangka ini memang benar, bahkan gerakan orang-orang ini terlihat sangat lambat di matanya, sampai mudah baginya untuk menghindar serangan mereka.
"Panggil polisi! Panggil polisi!"
Gangster berambut kuning itu ketakutan dengan pemandangan di depannya. Dia pernah juga menemukan seseorang yang pandai bertarung, tetapi dia belum pernah melihat orang yang begitu pandai bertarung. Itu sama sekali bukan manusia.
Ketika mendengar gangster ini ingin panggil polisi, ibu Jeremy Lin bergegas maju dan meraih tangan Jeremy Lin, sambil berkata dengan cemas, "Anak muda, mereka akan memanggil polisi. Cepat pergi, bibi akan menanganinya di sini."
"Bu, apa yang kamu katakan? Bagaimana aku bisa meninggalkanmu?"
Jeremy Lin sangat senang sampai air matanya akan mengalir keluar, bagus sekali dia bisa hidup kembali dan bertemu dengan ibunya.
Namun mendengar panggilannya, ibunya sedikit terkejut dan hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
Melihat mata tatapan ibunya, Jeremy Lin baru sadar bahwa meski dia hidup kembali, saat ini jiwanya telah memasuki tubuh orang lain, jadi ibunya tidak mengenalinya.
"Maafku, Bibi, aku memikirkan ibuku ketika melihatmu, jadi aku panggil Anda seperti itu."
Jeremy Lin khawatir akan menakut-nakuti ibunya jila langsung mengungkapkan identitas aslinya, jadi dia buru-buru berbohong.
"Tidak apa-apa, Nak, cepat pergi, jangan terjebak dalam urusan keluarga kami." kata ibu Jeremy Lin sambil mendorongnya keluar.
Jeremy Lin tidak menjawab, dia hanya saja mengambil sumpit di atas meja dan melemparkannya. Sumpit itu dengan cepat melesat ke arah gangster berambut kuning itu, dan dengan keras memakukan ponsel yang baru saja dipegang oleh gangster berambut kuning itu ke dalam dinding.
Wajah gangster berambut kuning itu langsung menjadi pucat, dan sumpit di dinding hanya berjarak satu sentimeter dari telinganya. Jika ada sedikit penyimpangan, maka yang ada di dindingnya sekarang adalah kepalanya.
"Tolong! Pembunuhan! Tolong!" Gangster berambut kuning tiba-tiba berteriak ketakutan, suaranya terdengar sangat sedih, bukankah mereka berhutang uang padanya?
"Berhentilah berteriak, dan aku akan mengembalikan uang ini untuk Bibi Qin!"
Jeremy Lin berkata dengan nada dingin, karena dia telah hidup kembali, maka dia harus membayar hutang ini sendiri.
"Anak muda, bagaimana ini bisa? Ini adalah pertama kali aku dan kamu bertemu, bagaimana kamu bisa membayar hutangku?" Ibu Jeremy Lin memandang Jeremy Lin dengan bingung, tidak tahu mengapa, pemuda ini memberinya perasaan yang sangat akrab.
Dia tidak terkejut Jeremy Lin mengetahui nama belakangnya, karena banyak netizen tahu bahwa putranya meninggal demi membantu seseorang. Nama dan informasi kontaknya juga telah dipublikasikan, bahkan banyak orang ingin datang untuk menghadiri pemakaman putranya, tetapi dia menolak mereka dengan sangat berterimakasih.
"Oke, itu yang kamu katakan, maka kembalikan uang kami." Gangster berambut kuning itu tidak peduli mengapa Jeremy Lin ingin membayar hutang untuk orang lain, selama dia bisa mendapatkan uang itu, maka tugasnya akan selesai.
"Beri aku tiga hari." kata Jeremy Lin.
"..." Gangster berambut kuning itu sedikit terdiam, pria ini berbicara dengan sangat percaya diri sampai dia pikir pria ini benar-benar bisa mengeluarkan uangnya segera.
"Kenapa? Kamu tidak percaya padaku?"
Melihat gangster berambut kuning tidak berbicara, Jeremy Lin mengerutkan kening, nadanya sedikit dingin.
"Percaya, percaya, tapi kakak, kamu harus memberitahuku namamu, bukan?" Gangster berambut kuning itu menggigil saat menatap mata dingin Jeremy Lin.
Namanya?
Ya, dia keluar terburu-buru di pagi hari, dan dia bahkan tidak tahu nama orang ini.
"Jangan khawatir, aku berjanji akan mengembalikan uang kamu. Begini saja, tiga hari kemudian, kamu datang ke sini saja, dan aku akan membayarmu semua uang dengan bunganya."
Alasan mengapa Jeremy Lin begitu percaya diri adalah karena tubuhnya baru.
Dia berpikir bahwa karena pemuda ini bisa tinggal di pusat perawatan, jadi tidak peduli seberapa biasa keluarga pemuda ini, keluarganya setidaknya bisa mengeluarkan 100 hingga 200 ribu RMB. Dia berencana menggunakan uang ini terlebih dahulu, kemudian mengembalikannya setelah dia mendapatkan uang.
Setelah mencoba kung fu Jeremy Lin, gangster berambut kuning itu tidak berani mengatakan apa-apa, ketika dia bersiap menganggukkan kepalanya untuk setuju, tiba-tiba dia menatap ke luar toko dengan tatapan kosong, seolah-olah tertarik oleh sesuatu.
Jeremy Lin juga melihat keluar dengan rasa ingin tahu. Saat berikutnya, dia melihat sebuah BMW berwarna merah diparkir di depan pintu, ketika pintu mobil terbuka, seorang wanita cantik dan tinggi turun dengan mengenakan gaun simian putih.
Wanita cantik itu mengibaskan rambut hitam panjangnya, melepas kacamata hitamnya, memperlihatkan kulitnya yang cerah dan wajahnya yang secantik dewi, seketika gangster berambut kuning itu dan kelompoknya tercengang.
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak tertarik juga. Kecantikan wanita ini memang berkualitas tinggi.
Wanita cantik itu mengangkat kepalanya dan melirik ke toko roti, dia sedikit mengernyit, lalu berjalan masuk dengan cepat.
"Nona cantik, apa kamu mau beli roti? Isian apa yang kamu mau?"
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakannya. Di masa lalu, dia sering membantu ibunya untuk menjual roti, dan ketika melihat orang, dia akan menyapa seperti ini, itu sudah menjadi semacam refleks baginya.
"Kamu memanggilku apa?" Wanita cantik itu menatapnya dengan ekspresi dingin, nadanya juga tidak senang.
"Nona cantik?"
Jeremy Lin merasa panggilannya sangat normal, dia hanya saja sedikit bingung karena benar-benar ada wanita yang tidak mau dipanggil wanita cantik di dunia ini.
Wanita cantik itu meliriknya dan berkata dengan nada dingin, "Kamu hebat ya, Lucky He, setelah koma selama dua bulan, kamu bahkan tidak mengenali istrimu."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved