Bab 8
by AM.assekop
15:47,Jul 12,2024
Masih terengah, Wayne Chad mencoba berbicara, “Aku mendapat undangan spesial dari Ferdy, katanya aku akan duduk di kursi bagian depan, tidak jauh dari pihak tuan rumah.” Wayne Chad, atau bisa dipersingkat menjadi WC, menerbitkan senyuman lebar yang begitu tidak enak dipandang.
Jika saja bukan orang kaya, lalat pun malas menyentuh kulit tubuhnya. Fisik dan penampilannya tidak mencerminkan bahwa dia merupakan orang kaya. Dia orang kaya yang tidak peduli terhadap tubuh dan pakaiannya.
Bisa jadi karena terlalu banyak makan uang riba, wajahnya seperti bopeng sehabis terkena air keras. Jelas itu bukan kerutan karena penuaaan, tetapi memang alam tidak mengizinkannya menjadi pria tampan yang sedap dilihat.
Melihatnya sekilas, orang langsung jijik.
Selain itu, Wayne Chad kabarnya menderita AIDS. Namun kabar tersebut dia tolak secara terang-terangan padahal karena dia kaya, dia bisa menutupi mulut berbagai media dan pers agar tidak pernah mengangkat berita yang sangat memalukan itu.
Banyak kalangan yang tahu bahwa Wayne Chad hobi menyewa gadis pelacur untuk menemani hari-harinya. Sebagian wanita yang mau menjadi istrinya hanya karena uang. Mungkin mereka mau menjadi istrinya beberapa minggu saja, lalu cerai, setelah mereka mengantongi puluhan ribu sampai ratusan ribu dollar, atau bahkan lebih dari itu.
Dan kali ini, untuk wanita perawan secantik Vinna Charlton, Wayne Chad ingin menjadikannya sebagai istri sah walaupun juga tak lama, setidaknya dalam beberapa minggu dia bisa menikmati keindahan tubuh wanita yang menjadi pujaan banyak pria di Gloriston tersebut.
Ferdy menyalami Wayne Chad, menyapanya dan menanyakan kabar, kemudian disusul oleh Shane dan Edward.
“Tuan Wayne merupakan tamu kehormatan kami. Ya, kebetulan baru saja kami membicarakan tentang Tuan. Silakan duduk.” Ferdy menarik satu kursi di meja sebelahnya buat Wayne Chad, calon menantu idamannya.
Ferdy, Shane, dan Edward menganggap Wayne Chad seperti juru penyelamat yang tidak cuma menolong bisnis Keluarga Charlton semata, namun di balik itu sebenarnya tiap mereka punya kepentingan pribadi masing-masing. Setelah lobian pertama selesai, mereka bakal melobi Wayne Chad lagi agar mendapatkan dana lain untuk kepentingan pribadi mereka.
Tiga kakak beradik tersebut tentu punya problem rumah tangga tersendiri dan problem tersebut tidak jauh dari uang. Oleh karena itu, jika Wayne Chad mau menjadikan Vinna sebagai istri selamanya, mereka akan mengangguk sebanyak ratusan kali, menyetujui hal tersebut.
Luis Charlton menyandarkan punggungnya, menyaksikan tingkah bodoh ketiga anaknya, lalu perlahan dia menoleh dan mengawasi ekspresi di wajah Vinna. “Vinna, kau tidak akan pernah menikah dengan pria gendut itu!” Suara Luis Charlton terdengar pelan.
Dia tidak berani bicara besar dan terdengar oleh Wayne Chad. Meskipun Luis Charlton dikenal sebagian orang karena dulu pernah berjaya pada masanya, rupanya dia agak takut juga atas kebesaran Wayne Chad. Tidak hanya itu, Luis Charlton menyadari bahwa saat ini bisnis Keluarga Charlton berada di dalam genggaman Wayne Chad. Jika Wayne Chad tersinggung, mereka bisa tamat.
Maka dari itu, tiga kakak beradik di sana seperti kerbau dicucuk hidung. Mereka bertiga tidak ingin Wayne Chad tersinggung dan kesal sedikit pun, terlebih jika nanti tahu bahwa Vinna ternyata tidak bersedia menjadi istrinya. Bagi mereka bertiga, kemarahan Wayne Chad adalah malapetaka besar dan sangat berbahaya, bagi bisnis keluarga maupun kepentingan mereka pribadi masing-masing.
Belum apa-apa, Melda masuk ke pembicaraan. “Tuan Chad, Anda terlihat tampan sore hari ini. Luar biasa. Anda merupakan calon menantu idaman.” Melda mengumbar senyum gembira, lipstik merah meronanya telah mengalihkan dunia. Seperti yang lainnya, Melda juga punya misi pribadi kalau saja Wayne Chad sudah menjadi suami sah Vinna. Dia sudah dijanjikan bakal dibelikan perhiasan seharga belasan ribu dollar, dan hadiah menarik lainnya.
Mendapat sambutan meriah dari warga Charlton, Wayne Chad sumringah, lalu menggagahkan diri di hadapan mereka semua. Sesekali dia melirik ke arah pria tua beruban di sana, Luis Charlton, berjarak sekitar lima meter. Wayne Chad, dengan uang para nasabah yang berada di brangkas besarnya, tidak peduli dengan wajah sangar Luis Charlton. Bila perlu, dia akan menamparkan segepok uang ke wajah Luis Charlton kalau nanti dia tidak setuju atas rencana manis ini.
Dengan congkak dan angkuh, Wayne Chad membusungkan perut buncitnya seraya berkata dengan nada tinggi, “Aku masih bermurah hati kepada kalian para anggota Charlton. Bukankah aku pria yang baik hati ha? Kalian tenang saja, aku bakal menyelamatkan bisnis kalian dari keterpurukan. Aku akan menjadi pahlawan besar bagi Keluarga Charlton. Percayalah padaku!” Wayne Chad bicara dengan penuh percaya diri, seakan-akan dia pasti bakal menjadi bagian dari Keluarga Charlton.
Tapi, Wayne Chad tidak membawa kado apa pun di tangannya. Oh, bukankah dia membawa pertolongan? Sepertinya begitu. Namun, ketika terus bergaya dan mengomel, tiba-tiba saja datang seorang pria yang mengenakan tuxedo rapi dan harum, jauh lebih baik dari pada pria buncit tadi.
Vinna menoleh. “Zavy, kekasihku, calon suamiku. Akhirnya kau datang juga!” serunya heboh, suaranya didengar orang-orang di sekitarnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved