Bab 141

by AM.assekop 00:00,Nov 23,2023
Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, Raymond Harvard gelisah di hadapan ponselnya sambil menggerutu sendiri, “Kurang ajar si Lorenzo! Orang suruhanku dari tadi sudah siap. Kenapa dia sulit sekali ditelepon? Sial!” umpatnya menyeringai marah. Kemudian berulang kali dia terus menelepon Lorenzo, menanyakan perkembangan apa yang terjadi di sana.

Raymond berkeliling kamar dengan tatapan nanar. Wajahnya sangat pucat dan gelisah. Baginya, tidak ada banyak kesempatan untuk membunuh...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

234