chapter 8 jahat
by Branson Dao
11:05,Oct 05,2023
Ferno Lin menggertakkan giginya dengan kesal.
Dia telah menurunkan harga dirinya untuk memohon, namun sikap Tiano Jiang malah seperti ini?
Dia telah mengalah, tetapi mereka masih tidak tahu bersyukur.
“Kamu … Kamu tunggu saja!”
Ferno Lin marah dan segera pergi karena takut Tiano Jiang akan memukulnya lagi.
Di dalam rumah, Mandy Su dan Warren Lin saling bertatapan, kemudian menatap Dinda Lin pada waktu bersamaan.
“Apakah masalahnya tidak akan semakin memburuk jika seperti ini?”
Ucapan Ferno Lin sebelum pergi jelas sedang mengancam mereka.
Dinda Lin merasa sedikit khawatir.
Dia tahu jelas orang seperti apa si Kevin Lin dan Ferno Lin.
Kevin Lin tidak pernah menganggap Warren Lin sebagai adiknya, jadi Kevin Lin tidak mungkin menganggap keluarga Warren Lin sebagai kerabatnya.
Orang seperti Kevin Lin akan melakukan apa saja jika orang membuatnya marah.
“Tidak akan.”
Tiano Jiang berkata dengan acuh tak acuh, “Dia menyuruh kita menunggunya, maka kita tunggu saja.”
Setelah mengatakannya, Tiano Jiang langsung membereskan piring. Melihatnya, Mandy Su segera merebutnya.
“Biarkan aku saja.”
Sifat sang menantunya ini sedikit tinggi.
Sebelumnya Mandy Su tidak merasakannya. Namun sekarang Tiano Jiang jelas ingin melindungi keluarga mereka dan tidak membiarkan Kevin Lin mereka menindas mereka.
Apakah Tiano Jiang benaran seorang gelandangan?
“Terima kasih Ibu.”
Tiano Jiang berkata dengan tersenyum.
Tiano Jiang memasuki perannya dengan cepat.
Warren Lin sedikit gelisah, tetapi dia juga tidak tahu harus bilang apa. Dia tidak pernah mengambil keputusan akhir dalam keluarga ini.
Dia mau tidak mau bersembunyi dalam kamar dan menutup pintu dengan ketakutan.
“Sekarang kamu benar-benar telah menyinggung mereka.”
Dinda Lin menghela napas.
Kevin Lin datang meminta maaf dan sikapnya juga cukup baik. Dalam bertahun-tahun ini, Dinda Lin tidak pernah melihat Ferno Lin menundukkan kepalanya.
Dia bahkan berpikir untuk mengecilkan masalah ini supaya tidak memperparah kondisi.
Namun Tiano Jiang mengabaikannya dan harus Kevin Lin yang datang meminta maaf secara langsung.
Hal ini bagaimana mungkin?
Pamannya yang egois dan gengsi tidak mungkin meminta maaf pada mereka.
“Kamu salah.”
Tatapan Tiano Jiang sangat jernih. “Mereka yang telah menyinggungku.”
“Aku sudah bilang aku tidak akan mengizinkan siapa pun menindasmu.”
Tatapan Tiano Jiang membuat Dinda Lin panik.
….
Satu jam kemudian.
Setelah cuci piring dan melihat Tiano Jiang sedang mandi, Mandy Su bergegas masuk ke dalam kamar Dinda Lin.
“Ibu?”
“Dinda, sebenarnya siapa si Tiano ini?”
Mandy Su berkata dengan pelan, “kenapa aku merasa dia memperlakukanmu agak berbeda?”
Wajah Dinda Lin memerah.
“Apa yang Ibu katakan? Kami tidak kenal sebelumnya.”
Dia menggigit bibirnya. Namun sejak bertemu dengan Tiano Jiang, Tiano Jiang selalu melindunginya dan keluarganya supaya tidak ditindas oleh Kevin Lin mereka.
“Apakah kamu benar-benar mengizinkannya tidur di kamarmu malam ini?”
Mandy Su mengkhawatirkan hal ini.
Meskipun sekarang Tiano Jiang adalah suami Dinda Lin, tetapi keluarga mereka tidak ingin mengakuinya.
“Dia sakit jiwa!”
Dia khawatir Tiano Jiang akan menyakiti Dinda Lin.
Dinda Lin ragu sejenak dan teringat tatapan Tiano Jiang yang jernih.
“Dia tidak akan menyakitiku.”
Sreett ….
Pintu kamar mandi terbuka. Mandy Su berjalan keluar dengan tergesa-gesa, lalu berkata, “Ada tongkat besi di kamarku. Panggilah aku kalau ada masalah!”
Wajah Dinda Lin memerah dan jantung berdetak kencang.
Apakah dia benar-benar mau mengizinkan Tiano Jiang tidur di kamarnya?
“Tok … Tok … Tok ….”
Pintu diketuk oleh orang.
Warren Lin seperti kucing yang terkejut. Sekujur tubuhnya bergidik.
Wajah Mandy Su juga menjadi pucat.
Kevin Lin datang!
Dengan sifat Kevin Lin, dia pasti tidak akan menahannya!
Gawat!
Bahkan Dinda Lin juga merasa tegang. Dia berjalan ke ruang tamu. Dia melihat pintu, seolah ada puluhan preman yang memegang tongkat di belakang pintu tersebut.
Sekeluarga bagaikan sedang menghadapi musuh besar!
“Buka pintu.”
Tiano Jiang sedang menyeka rambutnya dengan handuk sambil berkata dengan tersenyum, “Ada tamu datang.”
Tampangnya yang santai membuat Dinda Lin merasa tidak berdaya. Bocah ini benaran tidak takut sama sekali.
Dinda Lin membuka pintu. Dia melihat Kevin Lin dan Ferno Lin di belakangnya.
“Dinda.”
Ekspresi Kevin Lin sangat buruk.
Namun, dia tetap memaksakan diri untuk tersenyum. “Paman datang meminta maaf!”
Dinda Lin tertegun.
Mandy Su dan Warren Lin yang sedang menguping di depan pintu kamar juga tertegun.
Kevin Lin benar-benar datang meminta maaf?
“Memecatmu adalah suatu kesalahpahaman. Semuanya adalah salah Ferno. Aku sudah menghukumnya.”
Kevin Lin menunjuk dan Ferno Lin langsung menundukkan kepala. “Maaf, Dinda. Ini salahku. Harap kamu memaafkanku.”
“Paman juga salah karena memecatmu tanpa menyelidikinya lagi. Ini adalah salah Paman.”
Kevin Lin berkata, “Semoga kamu bisa memaafkan Paman. Perusahaan juga membutuhkanmu.”
Ucapannya sangat tulus.
Sepertinya tidak mungkin kalau Dinda Lin tidak menyetujuinya.
“Besok aku akan menyambutmu di depan perusahaan dan mengembalikan posisi, serta menjelaskan pada semua orang untuk mengembalikan reputasimu,” ucap Kevin Lin.
Saat berkata hingga di sini, permintaan maafnya sangat tulus dan sikapnya juga sangat rendah hati.
Saat melihat Kevin Lin sedikit membungkukkan tubuhnya, Dinda Lin benaran tidak tahu harus bagaimana lagi.
Dinda Lin menoleh Tiano Jiang secara refleks. Saat melihat Tiano Jiang menganggukkan kepala, Dinda Lin baru menyetujuinya.
“Paman, aku sudah tahu. Aku akan kembali ke perusahaan besok.”
“Baik. Besok aku akan menunggumu di depan pintu Lin Corp. Selamat malam.”
Setelah mengatakannya, Kevin Lin dan Ferno Lin baru pergi.
Setelah menutup pintu.
Dinda Lin masih tidak percaya.
Kevin Lin datang meminta maaf secara pribadi?
Sikapnya bahkan begitu tulus!
Sejak kapan dia pernah melihat Kevin Lin seperti ini?
“Kakak benaran datang meminta maaf?”
Warren Lin membuka pintu. Bibirnya sedikit bergemetar, bahkan rongga matanya juga sedikit memerah.
Apakah keluarga mereka masih jarang ditindas oleh Kevin Lin selama bertahun-tahun ini?
Kevin Lin juga tidak pernah meminta maaf.
Bagi Kevin Lin, dirinya hanya akan mempermalukan Keluarga Lin. Jika bukan karena ikatan darah, mereka sepertinya sudah mengusirnya keluar dari Keluarga Lin sejak awal!
“Sudah meminta maaf!”
“Dia datang!”
Mandy Su juga sangat senang. Jelas sekali, Mandy Su juga telah menahan terlalu lama sehingga tidak bisa menahan perasaannya lagi.
Setelah menjadi menantu di Keluarga Lin, Mandy Su tidak hanya harus memperhatikan suasana hati Tuan Besar Lin tetapi juga Kevin Lin. Mandy Su telah menahannya selama puluhan tahun.
Saat mendengar Kevin Lin meminta maaf dengan rendah hati, semua keluhan Mandy Su akhirnya tidak bisa ditahan.
“Si brengsek ini akhirnya juga bisa menundukkan kepala pada kita.”
Mandy Su hampir menangis.
Melihat orang tuanya seperti ini, Dinda Lin menarik napas dalam-dalam.
Dia tahu bahwa orang tuanya sering ditindas dan penghinaan dari pamannya.
Namun hari ini, meskipun hanya sekali saja bisa melihat Kevin Lin meminta maaf juga sudah cukup.
“Mulai hari ini, tidak akan ada orang yang bisa menindas kalian lagi.”
Tiano Jiang telah mengeringkan rambutnya. “Tidak ada satu orang pun yang boleh menindas istriku, begitu pun juga dengan mertuaku.”
Setelah mengatakannya, Dinda Lin sekeluarga menatap Tiano Jiang dengan bengong.
Menantu materialisnya sepertinya berbeda.
Pada saat ini,
Setelah pergi dari rumah Dinda Lin, wajah Kevin Lin menjadi suram.
Bahkan Ferno Lin yang ikut di belakangnya juga tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Tiano Jiang memaksa Kevin Lin datang untuk meminta maaf, berarti sama saja sedang menampar wajahnya!
“Besok panggil semua karyawan untuk menyambut Dinda lebih awal satu jam di depan perusahaan.”
Kevin Lin tersenyum sinis dengan ekspresi yang kejam. “Terus, sebarkan berita bahwa Dinda memiliki hubungan gelap dengan Yulius Huang dan memaksa Lin Corp untuk meminta maaf!”
“Aku mau lihat apakah Dinda memiliki muka untuk bertahan di Lin Corp!”
Dia telah menurunkan harga dirinya untuk memohon, namun sikap Tiano Jiang malah seperti ini?
Dia telah mengalah, tetapi mereka masih tidak tahu bersyukur.
“Kamu … Kamu tunggu saja!”
Ferno Lin marah dan segera pergi karena takut Tiano Jiang akan memukulnya lagi.
Di dalam rumah, Mandy Su dan Warren Lin saling bertatapan, kemudian menatap Dinda Lin pada waktu bersamaan.
“Apakah masalahnya tidak akan semakin memburuk jika seperti ini?”
Ucapan Ferno Lin sebelum pergi jelas sedang mengancam mereka.
Dinda Lin merasa sedikit khawatir.
Dia tahu jelas orang seperti apa si Kevin Lin dan Ferno Lin.
Kevin Lin tidak pernah menganggap Warren Lin sebagai adiknya, jadi Kevin Lin tidak mungkin menganggap keluarga Warren Lin sebagai kerabatnya.
Orang seperti Kevin Lin akan melakukan apa saja jika orang membuatnya marah.
“Tidak akan.”
Tiano Jiang berkata dengan acuh tak acuh, “Dia menyuruh kita menunggunya, maka kita tunggu saja.”
Setelah mengatakannya, Tiano Jiang langsung membereskan piring. Melihatnya, Mandy Su segera merebutnya.
“Biarkan aku saja.”
Sifat sang menantunya ini sedikit tinggi.
Sebelumnya Mandy Su tidak merasakannya. Namun sekarang Tiano Jiang jelas ingin melindungi keluarga mereka dan tidak membiarkan Kevin Lin mereka menindas mereka.
Apakah Tiano Jiang benaran seorang gelandangan?
“Terima kasih Ibu.”
Tiano Jiang berkata dengan tersenyum.
Tiano Jiang memasuki perannya dengan cepat.
Warren Lin sedikit gelisah, tetapi dia juga tidak tahu harus bilang apa. Dia tidak pernah mengambil keputusan akhir dalam keluarga ini.
Dia mau tidak mau bersembunyi dalam kamar dan menutup pintu dengan ketakutan.
“Sekarang kamu benar-benar telah menyinggung mereka.”
Dinda Lin menghela napas.
Kevin Lin datang meminta maaf dan sikapnya juga cukup baik. Dalam bertahun-tahun ini, Dinda Lin tidak pernah melihat Ferno Lin menundukkan kepalanya.
Dia bahkan berpikir untuk mengecilkan masalah ini supaya tidak memperparah kondisi.
Namun Tiano Jiang mengabaikannya dan harus Kevin Lin yang datang meminta maaf secara langsung.
Hal ini bagaimana mungkin?
Pamannya yang egois dan gengsi tidak mungkin meminta maaf pada mereka.
“Kamu salah.”
Tatapan Tiano Jiang sangat jernih. “Mereka yang telah menyinggungku.”
“Aku sudah bilang aku tidak akan mengizinkan siapa pun menindasmu.”
Tatapan Tiano Jiang membuat Dinda Lin panik.
….
Satu jam kemudian.
Setelah cuci piring dan melihat Tiano Jiang sedang mandi, Mandy Su bergegas masuk ke dalam kamar Dinda Lin.
“Ibu?”
“Dinda, sebenarnya siapa si Tiano ini?”
Mandy Su berkata dengan pelan, “kenapa aku merasa dia memperlakukanmu agak berbeda?”
Wajah Dinda Lin memerah.
“Apa yang Ibu katakan? Kami tidak kenal sebelumnya.”
Dia menggigit bibirnya. Namun sejak bertemu dengan Tiano Jiang, Tiano Jiang selalu melindunginya dan keluarganya supaya tidak ditindas oleh Kevin Lin mereka.
“Apakah kamu benar-benar mengizinkannya tidur di kamarmu malam ini?”
Mandy Su mengkhawatirkan hal ini.
Meskipun sekarang Tiano Jiang adalah suami Dinda Lin, tetapi keluarga mereka tidak ingin mengakuinya.
“Dia sakit jiwa!”
Dia khawatir Tiano Jiang akan menyakiti Dinda Lin.
Dinda Lin ragu sejenak dan teringat tatapan Tiano Jiang yang jernih.
“Dia tidak akan menyakitiku.”
Sreett ….
Pintu kamar mandi terbuka. Mandy Su berjalan keluar dengan tergesa-gesa, lalu berkata, “Ada tongkat besi di kamarku. Panggilah aku kalau ada masalah!”
Wajah Dinda Lin memerah dan jantung berdetak kencang.
Apakah dia benar-benar mau mengizinkan Tiano Jiang tidur di kamarnya?
“Tok … Tok … Tok ….”
Pintu diketuk oleh orang.
Warren Lin seperti kucing yang terkejut. Sekujur tubuhnya bergidik.
Wajah Mandy Su juga menjadi pucat.
Kevin Lin datang!
Dengan sifat Kevin Lin, dia pasti tidak akan menahannya!
Gawat!
Bahkan Dinda Lin juga merasa tegang. Dia berjalan ke ruang tamu. Dia melihat pintu, seolah ada puluhan preman yang memegang tongkat di belakang pintu tersebut.
Sekeluarga bagaikan sedang menghadapi musuh besar!
“Buka pintu.”
Tiano Jiang sedang menyeka rambutnya dengan handuk sambil berkata dengan tersenyum, “Ada tamu datang.”
Tampangnya yang santai membuat Dinda Lin merasa tidak berdaya. Bocah ini benaran tidak takut sama sekali.
Dinda Lin membuka pintu. Dia melihat Kevin Lin dan Ferno Lin di belakangnya.
“Dinda.”
Ekspresi Kevin Lin sangat buruk.
Namun, dia tetap memaksakan diri untuk tersenyum. “Paman datang meminta maaf!”
Dinda Lin tertegun.
Mandy Su dan Warren Lin yang sedang menguping di depan pintu kamar juga tertegun.
Kevin Lin benar-benar datang meminta maaf?
“Memecatmu adalah suatu kesalahpahaman. Semuanya adalah salah Ferno. Aku sudah menghukumnya.”
Kevin Lin menunjuk dan Ferno Lin langsung menundukkan kepala. “Maaf, Dinda. Ini salahku. Harap kamu memaafkanku.”
“Paman juga salah karena memecatmu tanpa menyelidikinya lagi. Ini adalah salah Paman.”
Kevin Lin berkata, “Semoga kamu bisa memaafkan Paman. Perusahaan juga membutuhkanmu.”
Ucapannya sangat tulus.
Sepertinya tidak mungkin kalau Dinda Lin tidak menyetujuinya.
“Besok aku akan menyambutmu di depan perusahaan dan mengembalikan posisi, serta menjelaskan pada semua orang untuk mengembalikan reputasimu,” ucap Kevin Lin.
Saat berkata hingga di sini, permintaan maafnya sangat tulus dan sikapnya juga sangat rendah hati.
Saat melihat Kevin Lin sedikit membungkukkan tubuhnya, Dinda Lin benaran tidak tahu harus bagaimana lagi.
Dinda Lin menoleh Tiano Jiang secara refleks. Saat melihat Tiano Jiang menganggukkan kepala, Dinda Lin baru menyetujuinya.
“Paman, aku sudah tahu. Aku akan kembali ke perusahaan besok.”
“Baik. Besok aku akan menunggumu di depan pintu Lin Corp. Selamat malam.”
Setelah mengatakannya, Kevin Lin dan Ferno Lin baru pergi.
Setelah menutup pintu.
Dinda Lin masih tidak percaya.
Kevin Lin datang meminta maaf secara pribadi?
Sikapnya bahkan begitu tulus!
Sejak kapan dia pernah melihat Kevin Lin seperti ini?
“Kakak benaran datang meminta maaf?”
Warren Lin membuka pintu. Bibirnya sedikit bergemetar, bahkan rongga matanya juga sedikit memerah.
Apakah keluarga mereka masih jarang ditindas oleh Kevin Lin selama bertahun-tahun ini?
Kevin Lin juga tidak pernah meminta maaf.
Bagi Kevin Lin, dirinya hanya akan mempermalukan Keluarga Lin. Jika bukan karena ikatan darah, mereka sepertinya sudah mengusirnya keluar dari Keluarga Lin sejak awal!
“Sudah meminta maaf!”
“Dia datang!”
Mandy Su juga sangat senang. Jelas sekali, Mandy Su juga telah menahan terlalu lama sehingga tidak bisa menahan perasaannya lagi.
Setelah menjadi menantu di Keluarga Lin, Mandy Su tidak hanya harus memperhatikan suasana hati Tuan Besar Lin tetapi juga Kevin Lin. Mandy Su telah menahannya selama puluhan tahun.
Saat mendengar Kevin Lin meminta maaf dengan rendah hati, semua keluhan Mandy Su akhirnya tidak bisa ditahan.
“Si brengsek ini akhirnya juga bisa menundukkan kepala pada kita.”
Mandy Su hampir menangis.
Melihat orang tuanya seperti ini, Dinda Lin menarik napas dalam-dalam.
Dia tahu bahwa orang tuanya sering ditindas dan penghinaan dari pamannya.
Namun hari ini, meskipun hanya sekali saja bisa melihat Kevin Lin meminta maaf juga sudah cukup.
“Mulai hari ini, tidak akan ada orang yang bisa menindas kalian lagi.”
Tiano Jiang telah mengeringkan rambutnya. “Tidak ada satu orang pun yang boleh menindas istriku, begitu pun juga dengan mertuaku.”
Setelah mengatakannya, Dinda Lin sekeluarga menatap Tiano Jiang dengan bengong.
Menantu materialisnya sepertinya berbeda.
Pada saat ini,
Setelah pergi dari rumah Dinda Lin, wajah Kevin Lin menjadi suram.
Bahkan Ferno Lin yang ikut di belakangnya juga tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Tiano Jiang memaksa Kevin Lin datang untuk meminta maaf, berarti sama saja sedang menampar wajahnya!
“Besok panggil semua karyawan untuk menyambut Dinda lebih awal satu jam di depan perusahaan.”
Kevin Lin tersenyum sinis dengan ekspresi yang kejam. “Terus, sebarkan berita bahwa Dinda memiliki hubungan gelap dengan Yulius Huang dan memaksa Lin Corp untuk meminta maaf!”
“Aku mau lihat apakah Dinda memiliki muka untuk bertahan di Lin Corp!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved