chapter 4 Boss Boss

by Branson Dao 11:05,Oct 05,2023
Saat melihatnya, alis mata Tiano Jiang berkerut.

Apakah Ferno Lin mencari kematian?

Ferno Lin bahkan begitu cepat balas dendam pada Dinda Lin?

“Aku yang memukulnya, masalah ini tidak ada hubungan denganmu.”

Tiano Jiang langsung berkata, “Aku akan menanganinya.”

“Tidak.”

Dinda Lin menggelengkan kepala dengan mata yang memerah. “Kamu jangan mencarinya. Dia akan membunuhmu.”

Ferno Lin si bajingan itu sangat kejam. Dia pasti tidak akan melepaskan Tiano Jiang.

“Oh yah, jangan beri tahu masalah ini pada orang tuaku. Kalau tidak, mereka pasti akan mengusirmu.”

Ferno Lin tidak akan berani datang melukai Tiano Jiang, jika Tiano Jiang berada di rumahnya. Jika Tiano Jiang diusir, maka Ferno Lin tidak akan mengampuni Tiano Jiang.

“Bukankah hanya satu pekerjaan saja? Aku bisa mencarinya lagi jika dipecat dari Lin Corp.”

Dinda Lin tersenyum.

Setelah mengatakannya, Dinda Lin menarik napas dalam-dalam, lalu merapikan surat resumenya.

Tiano Jiang tidak berbicara. Melihat gadis yang begitu baik hati, Tiano Jiang tidak bisa berkata-kata.

Hal yang bisa dia lakukan adalah membuat orang yang menindas Dinda Lin membayar harganya!

Tiano Jiang mengeluarkan ponselnya, kemudian mengirim sebuah pesan yang sangat pendek dengan aura ingin membunuh seseorang.

….

Sekarang Ferno Lin sangat senang.

Selama dia mendapatkan kontrak ini, maka posisinya dalam Keluarga Lin akan semakin tinggi.

Kelak menjadi penerus Keluarga Lin, posisinya juga didapatkan dengan sah.

Dia membawa kontrak menuju Huang Corp dengan tangan yang masih diperban.

“Aku datang mencari CEO Huang untuk menandatangani kontrak.”

Saat tiba di depan meja resepsionis, Ferno Huang mendongakkan kepala dan tampak sangat sombong.

“Halo, Pak, apakah Bapak ada janji?”

“Aku adalah Direktur Lin Corp, Ferno Lin. Kami telah mendiskusikan proyek ini dengan CEO kalian sejak lama. Aku datang menandatangani kontrak hari ini.”

Ferno Lin tidak senang. Seorang resepsionis untuk apa bertanya begitu banyak.

“Maaf, Pak, CEO Huang tidak menemui orang yang tidak membuat janji,” ucap resepsionis dengan tersenyum tipis.

“Aku sudah bilang aku adalah Direktur Lin Corp.”

“Maaf, aku hanya kenal dengan Nona Dinda di Lin Corp. CEO Huang juga sudah bilang bahwa Nona Dinda boleh langsung naik jika dia datang. CEO Huang tidak akan menemui orang selain Nona Dinda.”

“Kamu!”

Ferno Lin langsung emosi.

Apa maksudnya?

Apakah Dinda Lin begitu hebat?

Dinda Lin boleh langsung naik, sedang dirinya bahkan tidak memiliki hak untuk bertemu dengan CEO Huang? Atas dasar apa?

“Ini adalah kontrak besar, apakah kamu bisa bertanggung jawab jika terjadi kesalahan?”

Setelah mengatakannya, Ferno Lin mengayunkan tangannya. “Malas berbicara denganmu. Aku akan naik sendiri!”

Ferno Lin baru berjalan dua langkah di belakangnya langsung muncul suara yang tegas.

“Hanya sebuah proyek kecil, aku masih sanggup menanggung kerugiannya!”

CEO Huang datang!

Ekspresi Ferno Lin langsung menjadi tersenyum, lalu berkata, “CEO Huang, lihatlah ucapanmu ini. Aku hanya bercanda saja!”

“Proyek ini mungkin hanya proyek kecil bagi Anda, tapi bagi Lin Corp adalah proyek besar.”

Ferno Lin segera melangkah maju dan tampak sangat hormat. “Aku sudah membawa kontraknya kemari, apakah CEO Huang ….”

“Sejak kapan aku bilang mau tanda tangan kontrak dengan Lin Corp?”

CEO Huang mengerutkan alisnya.

Ferno Lin tertegun.

Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Apakah Dinda sudah mendiskusikannya denganmu?”

“Iya, Dinda sudah mendiskusikannya denganku. Biarpun mau tanda tangan juga harus dia yang menandatanganinya denganku. Siapa kamu?”

Ferno Lin semakin emosi.

Dia adalah cucu sulung dari Keluarga Lin dan Direktur Lin Corp. CEO Huang bahkan tanya siapa dirinya?

“Aku ….”

“Tidak peduli siapa kamu, aku hanya menandatangani kontrak dengan Dinda.”

Ekspresi CEO Huang menjadi datar. Kemudian ada belasan satpam yang kemari. “Orang lain tidak punya hak untuk tanda tangan kontrak denganku. Antar dia keluar.”

“CEO Huang! CEO Huang!”

Ferno Lin panik.

Jika proyek ini gagal, dia akan dipukul mati oleh keluarganya.

Bagi CEO Huang ini adalah proyek kecil, tetapi bagi Keluarga Lin ini adalah proyek besar yang bisa mengubah nasib mereka.

“Kenapa? Apakah kamu ingin memberontak?”

CEO Huang menoleh. Dia melirik Ferno Lin sekilas. Kemudian ekspresinya tiba-tiba menjadi masam. “Lempar keluar.”

Ferno Lin masih belum sempat bereaksi, belasan satpam langsung menangkapnya dan melemparnya ke luar pintu gerbang.

“Aduhh ….”

Tangan yang masih belum pulih membuat Ferno Lin menjerit kesakitan.

Ferno Lin tidak pernah dipermalukan seperti ini. Dia bahkan dilempar keluar!

“Dinda Lin! Dasar Dinda sialan!”

Wajah Ferno Lin memerah. Saat melihat orang-orang di sekitar menatapnya, Ferno Lin menjadi kesal. “Sepertinya kamu memiliki hubungan gelap dengan CEO Huang!”

Jika bukan demikian, CEO Huang bagaimana mungkin hanya ingin tanda tangan kontrak dengan Dinda Lin?

Sekarang Dinda Lin telah dipecat oleh mereka, jadi masalah ini tidak mungkin bisa ditangani oleh Dinda Lin lagi.

Bagaimana kalau masalah ini ditangani dengan baik?

Ferno Lin merasa sangat kesal. Dia mau tidak mau membawa kontrak mencari Kevin Lin.

Pada saat ini, CEO Huang yang ada di puncak gedung sedang menelepon dengan hormat.

“Kak Ferry, aku sudah melakukan sesuai permintaanmu. Tidak tahu petinggi mana yang bisa mengundang Kak Ferry?”

Ekspresi wajah Yulius Huang sangat hormat dan tulus. Yulius Huang sangat berbeda saat berada di depan Ferno Lin.

“Dia adalah bosku. Bukan dia mengundangku, aku hanya bekerja untuknya. Apakah kamu mengerti?”

Ucapan di seberang sana membuat Yulius Huang bergidik. CEO Huang segera menganggukkan kepala. “Mengerti!”

Kak Ferry adalah orang yang misterius. Akan seberapa menakutkannya bosnya Kak Ferry?

Yulius Huang tidak berani terus memikirkannya lagi!

“Yulius, apakah kamu berpikir bahwa semua yang kamu dapatkan di Kota Donghai dalam lima tahun ini adalah pemberianku?”

Ferry bertanya.

Yulius Huang segera berkata, “Jika bukan karena bimbingan dari Kak Ferry, aku hanyalah seorang preman di jalanan. Bagaimana mungkin memiliki kejayaan hari ini?”

“Kamu pikir lagi.”

Ferry terus berkata.

Yulius Huang tiba-tiba tertegun.

Ini bukan jawabannya?

Namun memang Ferry yang telah memberinya petunjuk dan membuatnya dia bisa meraih kemenangan besar dalam beberapa poin penting sehingga dia bisa berjaya seperti hari ini.

Yulius Huang tahu bahwa dirinya tidak akan bisa seperti sekarang jika tanpa bimbingan dari Ferry.

Tiba-tiba suara Yulius Huang bergetar. “Bosnya Kak Ferry?”

“Pintar.”

Di seberang muncul suara Ferry, “Ucapannya bisa memberimu segala, jadi dia juga bisa mencabut semua kamu miliki sekarang. Apakah kamu mengerti apa maksudku?”

“Tahu!” Yulius Huang segera berkata, “Terima kasih atas peringatan Kak Ferry. Aku pasti akan melakukan tugasku dengan baik.”

Ferry langsung menutup teleponnya.

Yulius Huang merasa kakinya sedikit lemas. Dia langsung duduk di kursi sofa dan menghela napas.

Dahinya mengeluarkan keringat gugup.

Ternyata orang di belakangnya adalah bos itu. Bahkan satu ucapannya membuatnya bisa memiliki kejayaan hari ini.

Seberapa menakutkannya kemampuannya itu.

Beberapa saat kemudian, Yulius Huang baru tenang. Namun rasa kaget dalam hatinya tidak berkurang sama sekali.

Dalam pikirannya, bosnya Kak Ferry hanyalah sebuah bayangan. Namun bayangan inilah membuatnya salut terhadapnya!

“Sepertinya Dinda memiliki hubungan dengan Bos. Kevin Lin dan Ferno Lin benar-benar tidak tahu hari kematiannya!”

Yulius Huang menarik napas dalam untuk menekan rasa kaget dalam hatinya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200