Bab 1 Prolog
by Megacecung
18:13,May 15,2023
20 tahun yang lalu
Matthew Elardo Collins pria berusia 34 tahun menantikan kelahiran putri dari istri tercintanya yang sudah di tunggu-tunggu belasan tahun.
Tak lama, suara tangisan bayi pun terdengar dari dalam ruang bersalin. Dokter yang menangani istrinya pun keluar, memberi selamat bagi pasangan yang sedang dilanda kebahagian.
Kehadiran keluarga baru, membuat seluruh keluarga Collin sangat Antusias, teruma tetua Collin--Nicholas. Yang sudah menantikan cucu keduanya, sebagai penerus perusahan Collins.
Para kerabat pun turut serta, atas kehadiran putri dari pasangan yang sedang berbahagia. Terutama keluarga Franklyn, sahabat dari Matthew yang datang bersama istri dan anaknya.
"Selamat, atas kehadiran putrimu."
"Thanks, Nolan. Kita akan menjadi besan nantinya," kata Matthew.
"Ck… ! Apa kau serius!" tanya Nolan diiringi candanya.
"Aku serius, kita akan menjadi besan. Nantinya, tunggu putriku berumur 20 tahun, lalu kita menjodohkannya." balas Matthew, begitu antusias menjodohkan putrinya dengan putra dari sahabatnya--Nolan.
Nolan pun menanyakan nama putri Matthew, yang belum diketahuinya.
"Cantik, siapa nama putrimu?"
"Ashley Gabriella Collins," balas Matthew, tersenyum penuh arti.
"Nama yang sangat cantik, seperti wajahnya."
"Thanks, dude!"
Dari sekian banyak orang yang datang, ada satu anak laki-laki berusia 10 tahun, menatap Ashley begitu intens. Tanpa mengedipkan matanya. Lalu ia pun berkata sesuatu hingga membuat yang lainnya menoleh kearah anak lelaki itu.
"Cantik! Daddy apakah aku bisa menikahi bayi mungil ini," tanya anak kecil itu, bernama Lucas Samuel Frankly, putra dari Nolan Franklyn dan Elizabeth Franklyn.
Melihat wajah Ashley yang begitu cantik, dengan bola mata hijau, membuat Lucas terpana, dan terpesona.
Nolan pun menghampiri putranya, mensejajarkan tubuhnya, dan mengelus pucuk kepala Lucas. "Apa kau menyukai bayi mungil itu?" tanya Nolan pada Lucas.
"Sangat menyukainya Daddy, bayi itu cantik dan mungil. Jika dia sudah besar nanti, akulah yang akan menjadi pangerannya dan menikahinya," kata Lucas membuat semua orang yang berada di kamar ruang inap tertawa. Mendengar penuturan Lucas yang lucu.
"Son, jika kau menyukai gadis mungil itu. Daddy menyetujuinya, tapi kau harus ingat, tidak boleh menyakiti dan membuat menangis dan bersedih, apa kau akan berjanji pada Daddy?" tanya Nolan pada Lucas. meminta putranya--Lucas berjanji untuk selalu menjadi Ashley.
"Aku berjanji Dad, aku akan menjaga Ashley. Dan menunggu dirinya hingga dewasa."
Matthew, Nolan dan para istri mereka pun tersenyum mendengar pernyataan Lucas. Bocah sekecil itu sudah terhipnotis oleh kecantikan Ashley.
Sementara Nicholas, terdiam. Nampak tidak suka. Mendengar cucunya yang baru lahir sudah diklaim oleh bocah ingusan berumur 10 tahun.
"Aish…! Kau terlalu percaya diri, untuk menikah dengan cucuku. Jika kau beruntung untuk mendapatkannya, aku akan merestui hubungan kalian, pada saat cucuku dewasa nanti." kata Nicholas sarkas terdengar begitu sinis.
Tak disangka dari mereka, Lucas kecil begitu percaya dirinya, menjawab pertanyaan kakek Nicholas. "Kakek, jika aku sudah dewasa nanti, aku akan mengejar cucumu. Walaupun cucumu menolakku. Aku akan tetap melakukan cara apapun untuk mendapatkan cucumu dan restumu." sahut Lucas kecil, tidak takut dengan Nicholas.
Namun, yang terjadi Nolan menarik Lucas kecil, dia benar-benar tidak menyangka putranya begitu berani dengan tetua Collins yang begitu menyeramkan.
Di antara mereka yang datang, tidak ada yang berani menatap ataupun sekedar mengobrol banyak, mereka tahu siapa Nicholas dengan tabiat sikap dan sifatnya, yang dingin dan kaku. Tapi Lucas kecil, membuat mereka tidak percaya dengan balasan perkataan yang begitu menyakinkan.
•••
20 tahun kemudian
San Francisco, California
Ashley Gabriella Collins atau yang kerap disapa Ashley, dikenal sebagai putri tunggal dari pasangan tersohor Matthew Collins dan Whitney Collins
Ashley merupakan seorang gadis cantik yang manja pada kedua orang tuanya walaupun usianya sudah memasuki angka 21 tahun
Setiap kemauan yang ia inginkan Ashley harus mendapatkannya dengan cara merengek kepada kedua orang tuanya atau dengan cara ia harus mengorbankan perutnya yang lapar.
Seperti pagi ini di saat seluruh keluarga Collins sedang menikmati sarapannya, Ashley merengek kepada ayahnya, ia menginginkan Aston Martin Valhalla keluaran terbaru yang hanya diproduksi beberapa unit saja
“Aku ingin Daddy mengganti mobil q dengan yang baru” ucap nya tanpa berbasa basi
“Mobil” jawab sang ayah
“Yes Daddy”
“Kau baru saja membeli mobil satu minggu yang lalu honey, sekarang kau meminta padaku untuk membelikan mobil baru lagi” tanya sang ayah
Ashley hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, sampai ia mendengar lagi sang ayah berbicara.
“Ada apa dengan mobilmu, jika rusak kau bisa membawanya ke bengkel terdekat atau kau bisa memanggil orang untuk memperbaiki mobil mu.”
Ashley menghembuskan nafasnya, jika sudah seperti ini sulit untuk Ashley membujuk ayahnya.
“Aku bosan dengan mobil itu, suaranya jelek dan juga teman-teman kampus ku banyak yang memakai produksi mobil itu dad, lagipula harga mobil itu tidak mahal dad, hanya US$ 1,3 juta, dan pasti nya kau tidak akan jatuh miskin setelah mengeluarkan uang itu untuk membeli mobil baru ku.
Matthew tersedak roti sarapan nya setelah mendengar nominal harga mobil itu yang dijelaskan putrinya.
Seluruh keluarga besar Collins menatap Ashley dengan pandangan tak suka apalagi Alena, sepupunya, mendengar Ashley meminta mobil keluaran terbaru
“Kau lihat akibat perbuatan mu Ashley, kau selalu saja membuat kekacauan dan membuat semua orang shock atas permintaan mu”- sindir Alena, dengan wajah di buat-buat sedih
Ashley hanya memutar kedua matanya, malas menimpali ucapan Alena yang selalu saja mendramatisir keadaan.
Ashley memberikan segelas air putih dan menanyakan keadaannya- “Daddy tidak apa-apa kan, maaf jika ucapan ku membuatmu shock dad, tapi aku ingin sekali mobil itu, aku janji ini permintaanku yang terakhir dan aku tidak akan meminta apa-apa lagi dad, swear” kata Ashley sambil menunjukkan dua jari telunjuk dan tengahnya yang membentuk huruf V
Matthew tidak tega mendengar rengekan putri kesayangannya, akhirnya Matthew menyuruh Ashley untuk menemuinya usai mereka sarapan
Usai mereka menghabiskan sarapannya, Ashley segera menemui sang ayah di ruang kerja miliknya, tanpa mau mengetuk pintu Ashley masuk begitu saja dan melihat sang ayah sudah menunggunya disana.
“Kau selalu saja tepat waktu jika sudah menyangkut ke inginan mu honey” Matthew terkekeh melihat sang putri begitu antusias ingin mendapatkan mobil itu.
“Of course dad, kau yang terbaik, aku menyayangimu” kata Ashley menimpali ucapan sang ayah dan memeluk pria paruh baya itu penuh kasih sayang
Matthew menerima pelukan putrinya dan mengelus rambut coklat almond milik Ashley
“Jika kau ingin Daddy membelikanmu mobil keluaran terbaru kau harus mau menerima syarat dari Daddy” ucap Matthew.
Ashley membelalakkan matanya, nampak terkejut akan ucapan sang ayah yang meminta ia untuk memenuhi syarat permintaannya
“ Ayolah dad, kenapa kau meminta syarat dari ku, kau tidak akan bangkrut jika kau hanya mengeluarkan sedikit uang untuk ku dad, lagipula harga mobil itu sangat murah hanya US$ 1,3juta.”
Matthew sudah tidak lagi mengerti dengan sikap sang anak yang hampir saja tiap harinya selalu membuat kepalanya pusing- “Turuti permintaan ku atau aku tidak akan membelikan mobil yang kau ingin kan atau apa pun yang kau mau” ucap Matthew final
Tak bisa membantah lagi, dengan terpaksa ashley menyanggupi syarat dari ayah nya, walaupun ia tahu syarat yang diberikan ayah nya pasti sangatlah berat untuknya
“Jadi syarat apa yang akan daddy berikan padaku, jika tidak menguntungkan buat ku, aku tidak mau menerima syarat dari daddy” jawab Ashley dengan nada sedikit memelas
Matthew tersenyum melihat putrinya sudah mau menerima syarat darinya “ Dengarkan daddy, jangan memotong ucapan daddy sebelum daddy selesai berbicara”
Ashley membalas senyuman ayahnya dan menganggukan kepala sebagai tanda is setuju.
“Daddy akan melakukan perjalanan bisnis selama 1 bulan bahkan berbulan-bulan”
“Bukankah itu sudah terbiasa, Daddy selalu pergi berbulan bulan bersama mommy tanpa mau mengajakku” jawab Ashley kesal
Matthew terkekeh melihat putrinya kesal “Ckkk.. Maafkan Daddy dan mommy mu sayang, daddy janji akan mengajakmu di lain waktu, tapi untuk sekarang ini daddy tidak bisa mengajakmu, kemarilah sayang” pinta Matthew kepada putrinya sebelum ia melanjutkan ucapannya
“Daddy ingin kau tinggal di penthousenya Lucas, anak sahabat daddy, dia akan menjaga mu selama daddy tidak ada.”
Kali ini Ashley dibuat kaget dengan permintaan ayahnya, apa yang ayah nya pikirkan sehingga, ayahnya meminta ia untuk tinggal bersama orang lain
“Aku tidak mau dad, aku tidak mengenal pria itu, lagi pula kenapa kau menyuruhku tinggal bersama pria itu, kau bisa menyuruh bibi Elena atau paman Gab datang kesini,” ucap Ashley tak yakin jika paman dan bibinya mau menemaninya
“Sayang dengarkan daddy, daddy mengenal pria itu, dia anak dari sahabat baik daddy, daddy yakin dia akan menjaga mu dengan baik, tidak ada salah nya jika kau tinggal bersamanya, hanya 3 minggu sayang, daddy janji setelah itu daddy akan memberikan apa pun yang kau ingin kan.”
Gadis itu memajukan bibirnya tampak tidak senang dengan ucapan ayah nya, dengan terpaksa gadis itu pun mengiyakan ucapan ayah nya dengan janji yang ayah nya lontarkan
“Kau janji akan memberikan ku apa saja yang aku pinta dad” tanya gadis itu
“Apa saja yang kau pinta daddy akan menurutinya, tapi kau harus mau tinggal bersamanya, hanya tiga minggu saja sayang tidak lebih dari itu.“
“Baiklah, jika itu yang daddy mau, aku tidak bisa menolak tp ingat janji mu dad, dan sebelum daddy pergi untuk perjalanan bisnis bersama mommy, daddy harus membelikan mobil impianku,” ucap ashley bernegosiasi kepada ayahnya.
Matthew memikikrkan ucapan putrinya sebelum ia menimpali perkataan ashley
“jika kau tidak menepati janji mu, daddy akan menarik semua aset yang kau punya termasuk mobil impian mu, deal” Matthew mengulurkan tangannya pada sang putri tanda ia tidak bermain main dengan janjinya
Ashley pun menerima uluran tangan sang ayah sebagai tanda ia setuju dengan semua janjinya.
“Good girl, ini baru putri daddy yang cantik besok daddy akan memperkenalkan mu dengannya”
“Dan jangan lupa mobil terbaru ku, aku ingin nanti siang mobil itu sudah berada di halaman mansion” timpal Ashley
Ayah dan anak itu pun terkekeh bersama, dan akhirnya Matthew berhasil membujuk putrinya yang manja, Matthew hanya tinggal memberitahu Lucas tentang persoalan ini.
Matthew Elardo Collins pria berusia 34 tahun menantikan kelahiran putri dari istri tercintanya yang sudah di tunggu-tunggu belasan tahun.
Tak lama, suara tangisan bayi pun terdengar dari dalam ruang bersalin. Dokter yang menangani istrinya pun keluar, memberi selamat bagi pasangan yang sedang dilanda kebahagian.
Kehadiran keluarga baru, membuat seluruh keluarga Collin sangat Antusias, teruma tetua Collin--Nicholas. Yang sudah menantikan cucu keduanya, sebagai penerus perusahan Collins.
Para kerabat pun turut serta, atas kehadiran putri dari pasangan yang sedang berbahagia. Terutama keluarga Franklyn, sahabat dari Matthew yang datang bersama istri dan anaknya.
"Selamat, atas kehadiran putrimu."
"Thanks, Nolan. Kita akan menjadi besan nantinya," kata Matthew.
"Ck… ! Apa kau serius!" tanya Nolan diiringi candanya.
"Aku serius, kita akan menjadi besan. Nantinya, tunggu putriku berumur 20 tahun, lalu kita menjodohkannya." balas Matthew, begitu antusias menjodohkan putrinya dengan putra dari sahabatnya--Nolan.
Nolan pun menanyakan nama putri Matthew, yang belum diketahuinya.
"Cantik, siapa nama putrimu?"
"Ashley Gabriella Collins," balas Matthew, tersenyum penuh arti.
"Nama yang sangat cantik, seperti wajahnya."
"Thanks, dude!"
Dari sekian banyak orang yang datang, ada satu anak laki-laki berusia 10 tahun, menatap Ashley begitu intens. Tanpa mengedipkan matanya. Lalu ia pun berkata sesuatu hingga membuat yang lainnya menoleh kearah anak lelaki itu.
"Cantik! Daddy apakah aku bisa menikahi bayi mungil ini," tanya anak kecil itu, bernama Lucas Samuel Frankly, putra dari Nolan Franklyn dan Elizabeth Franklyn.
Melihat wajah Ashley yang begitu cantik, dengan bola mata hijau, membuat Lucas terpana, dan terpesona.
Nolan pun menghampiri putranya, mensejajarkan tubuhnya, dan mengelus pucuk kepala Lucas. "Apa kau menyukai bayi mungil itu?" tanya Nolan pada Lucas.
"Sangat menyukainya Daddy, bayi itu cantik dan mungil. Jika dia sudah besar nanti, akulah yang akan menjadi pangerannya dan menikahinya," kata Lucas membuat semua orang yang berada di kamar ruang inap tertawa. Mendengar penuturan Lucas yang lucu.
"Son, jika kau menyukai gadis mungil itu. Daddy menyetujuinya, tapi kau harus ingat, tidak boleh menyakiti dan membuat menangis dan bersedih, apa kau akan berjanji pada Daddy?" tanya Nolan pada Lucas. meminta putranya--Lucas berjanji untuk selalu menjadi Ashley.
"Aku berjanji Dad, aku akan menjaga Ashley. Dan menunggu dirinya hingga dewasa."
Matthew, Nolan dan para istri mereka pun tersenyum mendengar pernyataan Lucas. Bocah sekecil itu sudah terhipnotis oleh kecantikan Ashley.
Sementara Nicholas, terdiam. Nampak tidak suka. Mendengar cucunya yang baru lahir sudah diklaim oleh bocah ingusan berumur 10 tahun.
"Aish…! Kau terlalu percaya diri, untuk menikah dengan cucuku. Jika kau beruntung untuk mendapatkannya, aku akan merestui hubungan kalian, pada saat cucuku dewasa nanti." kata Nicholas sarkas terdengar begitu sinis.
Tak disangka dari mereka, Lucas kecil begitu percaya dirinya, menjawab pertanyaan kakek Nicholas. "Kakek, jika aku sudah dewasa nanti, aku akan mengejar cucumu. Walaupun cucumu menolakku. Aku akan tetap melakukan cara apapun untuk mendapatkan cucumu dan restumu." sahut Lucas kecil, tidak takut dengan Nicholas.
Namun, yang terjadi Nolan menarik Lucas kecil, dia benar-benar tidak menyangka putranya begitu berani dengan tetua Collins yang begitu menyeramkan.
Di antara mereka yang datang, tidak ada yang berani menatap ataupun sekedar mengobrol banyak, mereka tahu siapa Nicholas dengan tabiat sikap dan sifatnya, yang dingin dan kaku. Tapi Lucas kecil, membuat mereka tidak percaya dengan balasan perkataan yang begitu menyakinkan.
•••
20 tahun kemudian
San Francisco, California
Ashley Gabriella Collins atau yang kerap disapa Ashley, dikenal sebagai putri tunggal dari pasangan tersohor Matthew Collins dan Whitney Collins
Ashley merupakan seorang gadis cantik yang manja pada kedua orang tuanya walaupun usianya sudah memasuki angka 21 tahun
Setiap kemauan yang ia inginkan Ashley harus mendapatkannya dengan cara merengek kepada kedua orang tuanya atau dengan cara ia harus mengorbankan perutnya yang lapar.
Seperti pagi ini di saat seluruh keluarga Collins sedang menikmati sarapannya, Ashley merengek kepada ayahnya, ia menginginkan Aston Martin Valhalla keluaran terbaru yang hanya diproduksi beberapa unit saja
“Aku ingin Daddy mengganti mobil q dengan yang baru” ucap nya tanpa berbasa basi
“Mobil” jawab sang ayah
“Yes Daddy”
“Kau baru saja membeli mobil satu minggu yang lalu honey, sekarang kau meminta padaku untuk membelikan mobil baru lagi” tanya sang ayah
Ashley hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, sampai ia mendengar lagi sang ayah berbicara.
“Ada apa dengan mobilmu, jika rusak kau bisa membawanya ke bengkel terdekat atau kau bisa memanggil orang untuk memperbaiki mobil mu.”
Ashley menghembuskan nafasnya, jika sudah seperti ini sulit untuk Ashley membujuk ayahnya.
“Aku bosan dengan mobil itu, suaranya jelek dan juga teman-teman kampus ku banyak yang memakai produksi mobil itu dad, lagipula harga mobil itu tidak mahal dad, hanya US$ 1,3 juta, dan pasti nya kau tidak akan jatuh miskin setelah mengeluarkan uang itu untuk membeli mobil baru ku.
Matthew tersedak roti sarapan nya setelah mendengar nominal harga mobil itu yang dijelaskan putrinya.
Seluruh keluarga besar Collins menatap Ashley dengan pandangan tak suka apalagi Alena, sepupunya, mendengar Ashley meminta mobil keluaran terbaru
“Kau lihat akibat perbuatan mu Ashley, kau selalu saja membuat kekacauan dan membuat semua orang shock atas permintaan mu”- sindir Alena, dengan wajah di buat-buat sedih
Ashley hanya memutar kedua matanya, malas menimpali ucapan Alena yang selalu saja mendramatisir keadaan.
Ashley memberikan segelas air putih dan menanyakan keadaannya- “Daddy tidak apa-apa kan, maaf jika ucapan ku membuatmu shock dad, tapi aku ingin sekali mobil itu, aku janji ini permintaanku yang terakhir dan aku tidak akan meminta apa-apa lagi dad, swear” kata Ashley sambil menunjukkan dua jari telunjuk dan tengahnya yang membentuk huruf V
Matthew tidak tega mendengar rengekan putri kesayangannya, akhirnya Matthew menyuruh Ashley untuk menemuinya usai mereka sarapan
Usai mereka menghabiskan sarapannya, Ashley segera menemui sang ayah di ruang kerja miliknya, tanpa mau mengetuk pintu Ashley masuk begitu saja dan melihat sang ayah sudah menunggunya disana.
“Kau selalu saja tepat waktu jika sudah menyangkut ke inginan mu honey” Matthew terkekeh melihat sang putri begitu antusias ingin mendapatkan mobil itu.
“Of course dad, kau yang terbaik, aku menyayangimu” kata Ashley menimpali ucapan sang ayah dan memeluk pria paruh baya itu penuh kasih sayang
Matthew menerima pelukan putrinya dan mengelus rambut coklat almond milik Ashley
“Jika kau ingin Daddy membelikanmu mobil keluaran terbaru kau harus mau menerima syarat dari Daddy” ucap Matthew.
Ashley membelalakkan matanya, nampak terkejut akan ucapan sang ayah yang meminta ia untuk memenuhi syarat permintaannya
“ Ayolah dad, kenapa kau meminta syarat dari ku, kau tidak akan bangkrut jika kau hanya mengeluarkan sedikit uang untuk ku dad, lagipula harga mobil itu sangat murah hanya US$ 1,3juta.”
Matthew sudah tidak lagi mengerti dengan sikap sang anak yang hampir saja tiap harinya selalu membuat kepalanya pusing- “Turuti permintaan ku atau aku tidak akan membelikan mobil yang kau ingin kan atau apa pun yang kau mau” ucap Matthew final
Tak bisa membantah lagi, dengan terpaksa ashley menyanggupi syarat dari ayah nya, walaupun ia tahu syarat yang diberikan ayah nya pasti sangatlah berat untuknya
“Jadi syarat apa yang akan daddy berikan padaku, jika tidak menguntungkan buat ku, aku tidak mau menerima syarat dari daddy” jawab Ashley dengan nada sedikit memelas
Matthew tersenyum melihat putrinya sudah mau menerima syarat darinya “ Dengarkan daddy, jangan memotong ucapan daddy sebelum daddy selesai berbicara”
Ashley membalas senyuman ayahnya dan menganggukan kepala sebagai tanda is setuju.
“Daddy akan melakukan perjalanan bisnis selama 1 bulan bahkan berbulan-bulan”
“Bukankah itu sudah terbiasa, Daddy selalu pergi berbulan bulan bersama mommy tanpa mau mengajakku” jawab Ashley kesal
Matthew terkekeh melihat putrinya kesal “Ckkk.. Maafkan Daddy dan mommy mu sayang, daddy janji akan mengajakmu di lain waktu, tapi untuk sekarang ini daddy tidak bisa mengajakmu, kemarilah sayang” pinta Matthew kepada putrinya sebelum ia melanjutkan ucapannya
“Daddy ingin kau tinggal di penthousenya Lucas, anak sahabat daddy, dia akan menjaga mu selama daddy tidak ada.”
Kali ini Ashley dibuat kaget dengan permintaan ayahnya, apa yang ayah nya pikirkan sehingga, ayahnya meminta ia untuk tinggal bersama orang lain
“Aku tidak mau dad, aku tidak mengenal pria itu, lagi pula kenapa kau menyuruhku tinggal bersama pria itu, kau bisa menyuruh bibi Elena atau paman Gab datang kesini,” ucap Ashley tak yakin jika paman dan bibinya mau menemaninya
“Sayang dengarkan daddy, daddy mengenal pria itu, dia anak dari sahabat baik daddy, daddy yakin dia akan menjaga mu dengan baik, tidak ada salah nya jika kau tinggal bersamanya, hanya 3 minggu sayang, daddy janji setelah itu daddy akan memberikan apa pun yang kau ingin kan.”
Gadis itu memajukan bibirnya tampak tidak senang dengan ucapan ayah nya, dengan terpaksa gadis itu pun mengiyakan ucapan ayah nya dengan janji yang ayah nya lontarkan
“Kau janji akan memberikan ku apa saja yang aku pinta dad” tanya gadis itu
“Apa saja yang kau pinta daddy akan menurutinya, tapi kau harus mau tinggal bersamanya, hanya tiga minggu saja sayang tidak lebih dari itu.“
“Baiklah, jika itu yang daddy mau, aku tidak bisa menolak tp ingat janji mu dad, dan sebelum daddy pergi untuk perjalanan bisnis bersama mommy, daddy harus membelikan mobil impianku,” ucap ashley bernegosiasi kepada ayahnya.
Matthew memikikrkan ucapan putrinya sebelum ia menimpali perkataan ashley
“jika kau tidak menepati janji mu, daddy akan menarik semua aset yang kau punya termasuk mobil impian mu, deal” Matthew mengulurkan tangannya pada sang putri tanda ia tidak bermain main dengan janjinya
Ashley pun menerima uluran tangan sang ayah sebagai tanda ia setuju dengan semua janjinya.
“Good girl, ini baru putri daddy yang cantik besok daddy akan memperkenalkan mu dengannya”
“Dan jangan lupa mobil terbaru ku, aku ingin nanti siang mobil itu sudah berada di halaman mansion” timpal Ashley
Ayah dan anak itu pun terkekeh bersama, dan akhirnya Matthew berhasil membujuk putrinya yang manja, Matthew hanya tinggal memberitahu Lucas tentang persoalan ini.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved