Bab 13 Kekasih Nyonya
by Nadya Demanto
10:46,Apr 21,2023
Hanson menggosok alisnya untuk waktu yang lama sebelum mata merahnya melihat ke arah catatan di atas meja kopi itu.
Catatan itu sangat terlihat asal, yang hanya selembar kertas yang ditarik secara acak dari kotak tisu, tetapi tulisan di atasnya sangat indah dan guratannya terlihat sedikit tidak dewasa, namun keseluruhannya kuat dan elegan.
"Seperti apa tulisan ini?"
"Tulisan seorang pria?"
Dedi usil dan mengucapkan satu kalimat itu dengan asal.
Mata Hanson segera menjadi lebih menakutkan, seolah akan membunuh seseorang.
"Pria? Selingkuhannya?"
"..."
Tsk!
Bagaimana bisa mengatakan begitu? Lagipula sudah tidak ada hubungan, jadi seharusnya yang tepat adalah kekasih atau pacar, bukan?
Dedi yang belum dipukuli kembali berkata dengan terus terang, "CEO, kamu benar-benar bercanda, bagaimana bisa dikatakan selingkuhannya? Seharusnya disebut pacar atau... suami Nyonya, bukan?"
'Plakkk'
Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, benar saja, wajahnya telah dibanting oleh sesuatu.
"Suami? Oke. Jika kamu tidak menemukan suaminya hari ini, aku akan meninggalkanmu di sini dan menjadi 'suami' seseorang selama sisa hidupmu!!"
Pria yang dibuat kesal menatap asisten dengan mata merah, tampak mengerikan seperti setan yang keluar dari neraka.
"Hah?"
Kaki Dedi gemetar hebat dan akhirnya kembali sadar.
"Jangan, CEO. Aku sudah salah, maksudku bukan begitu, CEO..."
"Keluar!!!"
"..."
Dedi akhirnya juga turun dari lantai atas hotel dan terus pergi mencari seseorang.
Begitu dia pergi, seorang wanita dengan riasan indah serta rok pendek muncul di belakang hotel dan ketika melihat Dedi keluar, matanya langsung memancarkan sinar kebencian.
Jessica, kamu ternyata belum mati?!
Sudah lima tahun. Karena kematianmu, aku, Cindy selalu tidak dapat memasuki pintu rumah Keluarga Wijaya dan pria itu juga tidak pernah lagi menyebutkan masalah pernikahan. Awalnya berpikir akan baik-baik saja setelah biarkan waktu berlalu, tetapi sekarang kamu ternyata kamu belum mati dan bahkan sekali lagi muncul di hadapan Hanson???
Seluruh wajah wanita itu dipenuhi oleh kebencian dan giginya semakin berkatup.
Seolah sudah tidak sabar ingin mencabik-cabik Jessica.
Jessica, aku tidak akan pernah melepaskanmu begitu saja!!!
----
Melarikan diri Jessica kali ini sangat lancar dan sore hari dia tiba di pedesaan rumah Bibi Karina bersama kedua anaknya.
Bibi Karina sebenarnya adalah pasien yang dia rawat di Rumah Sakit Keyle setelah dia datang ke sini.
Pada awalnya, Karina menderita penyakit yang sangat aneh dan selalu tidak membaik dengan pengobatan barat di rumah sakit. Setelah mengetahuinya, Jessica meresepkan beberapa dosis obat tradisional dan memberinya suntikan.
Tanpa diduga, dia pulih.
Jadi sejak saat itu, Karina sangat baik kepada Jessica. Dia mengelola pertanian di pedesaan dan sering membawa buah-buahan dan sayuran untuk mengunjungi Jessica dan kedua anaknya.
Seiring waktu, Karina telah menjadi salah satu dari sedikit teman dekat mereka bertiga di negara asing ini.
"Nancy, bagus sekali, kamu benar-benar membawa anak-anak datang!"
Begitu sampai, Bibi Karina yang sudah lama menerima telepon dari Jessica langsung berlari keluar dan menyambut mereka dengan sangat gembira.
"Bibi, Novi juga ada di sini, cepat gendong Novi."
Novi paling menyukai tempat seperti ini. Begitu melihat Bibi Karina datang, dia segera membuka lengan kecilnya yang gemuk di dalam mobil.
Bibi Karina melihatnya dan hatinya diliputi oleh kelucuannya.
Saat ini, Bibi Karina menggendong Novi dan Jessica membawa putranya, Hary. Kemudian mereka bertiga tinggal sementara di pertanian ini.
Dua hari kemudian, saat Jessica dan anaknya mengira kali ini mereka akan berhasil melarikan diri dari masalah ini sepenuhnya, Bibi Karina menerima sebuah telepon.
"Nancy, Nona Lauren menelepon dan berkata ingin mencarimu."
Lauren?
Ketika mendengar ini, Jessica tidak terlalu memikirkannya dan langsung bangkit dari samping putrinya sebelum pergi ke kamar untuk menjawab telepon.
"Halo, Lauren?"
"Jess, maafkan aku, aku benar-benar tidak bermaksud mengkhianatimu. Tetapi mereka mengatakan bahwa akan membuangku untuk diberi makan ikan..... Jess, maaf, aku tidak ingin mati..."
Tidak ada yang menyangka ketika telepon diangkat, tangisan Lauren segera terdengar dari dalam dan mengatakan bahwa dia tidak ingin mati.
Ini membuat ekspresi Jessica berubah drastis dalam sekejap.
Siapa yang akan membuangnya untuk memberi makan ikan?
Mungkinkah itu Hanson? Sampah itu benar-benar menemukannya?
Jessica seketika tidak bisa memegang ponsel dengan stabil dan wajahnya sangat marah, "Di mana kamu sekarang?"
Lauren, "Aku..."
"Katakan padanya bahwa dia hanya punya waktu 30 menit. Jika dia tidak muncul di hadapanku setelah 30 menit, kamu akan kubuang beneran!!"
Sebelum Lauren dapat menyelesaikan kalimatnya di telepon, suara pria jahat lainnya tiba-tiba terdengar. Jessica bahkan dapat merasakan aura kekerasan dan pembunuhannya hanya melalui saluran telepon!
Benar-benar adalah pria bajingan ini!
Terus harus bagaimana sekarang? Bagaimanapun dia tidak boleh membiarkan temannya ini dalam bahaya, bukan? Lauren sama sekali tidak ada hubungannya dalam masalah ini.
Jessica sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar dan akhirnya menutup telepon dengan keras.
Hanson, dasar bajingan!!!!
Catatan itu sangat terlihat asal, yang hanya selembar kertas yang ditarik secara acak dari kotak tisu, tetapi tulisan di atasnya sangat indah dan guratannya terlihat sedikit tidak dewasa, namun keseluruhannya kuat dan elegan.
"Seperti apa tulisan ini?"
"Tulisan seorang pria?"
Dedi usil dan mengucapkan satu kalimat itu dengan asal.
Mata Hanson segera menjadi lebih menakutkan, seolah akan membunuh seseorang.
"Pria? Selingkuhannya?"
"..."
Tsk!
Bagaimana bisa mengatakan begitu? Lagipula sudah tidak ada hubungan, jadi seharusnya yang tepat adalah kekasih atau pacar, bukan?
Dedi yang belum dipukuli kembali berkata dengan terus terang, "CEO, kamu benar-benar bercanda, bagaimana bisa dikatakan selingkuhannya? Seharusnya disebut pacar atau... suami Nyonya, bukan?"
'Plakkk'
Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, benar saja, wajahnya telah dibanting oleh sesuatu.
"Suami? Oke. Jika kamu tidak menemukan suaminya hari ini, aku akan meninggalkanmu di sini dan menjadi 'suami' seseorang selama sisa hidupmu!!"
Pria yang dibuat kesal menatap asisten dengan mata merah, tampak mengerikan seperti setan yang keluar dari neraka.
"Hah?"
Kaki Dedi gemetar hebat dan akhirnya kembali sadar.
"Jangan, CEO. Aku sudah salah, maksudku bukan begitu, CEO..."
"Keluar!!!"
"..."
Dedi akhirnya juga turun dari lantai atas hotel dan terus pergi mencari seseorang.
Begitu dia pergi, seorang wanita dengan riasan indah serta rok pendek muncul di belakang hotel dan ketika melihat Dedi keluar, matanya langsung memancarkan sinar kebencian.
Jessica, kamu ternyata belum mati?!
Sudah lima tahun. Karena kematianmu, aku, Cindy selalu tidak dapat memasuki pintu rumah Keluarga Wijaya dan pria itu juga tidak pernah lagi menyebutkan masalah pernikahan. Awalnya berpikir akan baik-baik saja setelah biarkan waktu berlalu, tetapi sekarang kamu ternyata kamu belum mati dan bahkan sekali lagi muncul di hadapan Hanson???
Seluruh wajah wanita itu dipenuhi oleh kebencian dan giginya semakin berkatup.
Seolah sudah tidak sabar ingin mencabik-cabik Jessica.
Jessica, aku tidak akan pernah melepaskanmu begitu saja!!!
----
Melarikan diri Jessica kali ini sangat lancar dan sore hari dia tiba di pedesaan rumah Bibi Karina bersama kedua anaknya.
Bibi Karina sebenarnya adalah pasien yang dia rawat di Rumah Sakit Keyle setelah dia datang ke sini.
Pada awalnya, Karina menderita penyakit yang sangat aneh dan selalu tidak membaik dengan pengobatan barat di rumah sakit. Setelah mengetahuinya, Jessica meresepkan beberapa dosis obat tradisional dan memberinya suntikan.
Tanpa diduga, dia pulih.
Jadi sejak saat itu, Karina sangat baik kepada Jessica. Dia mengelola pertanian di pedesaan dan sering membawa buah-buahan dan sayuran untuk mengunjungi Jessica dan kedua anaknya.
Seiring waktu, Karina telah menjadi salah satu dari sedikit teman dekat mereka bertiga di negara asing ini.
"Nancy, bagus sekali, kamu benar-benar membawa anak-anak datang!"
Begitu sampai, Bibi Karina yang sudah lama menerima telepon dari Jessica langsung berlari keluar dan menyambut mereka dengan sangat gembira.
"Bibi, Novi juga ada di sini, cepat gendong Novi."
Novi paling menyukai tempat seperti ini. Begitu melihat Bibi Karina datang, dia segera membuka lengan kecilnya yang gemuk di dalam mobil.
Bibi Karina melihatnya dan hatinya diliputi oleh kelucuannya.
Saat ini, Bibi Karina menggendong Novi dan Jessica membawa putranya, Hary. Kemudian mereka bertiga tinggal sementara di pertanian ini.
Dua hari kemudian, saat Jessica dan anaknya mengira kali ini mereka akan berhasil melarikan diri dari masalah ini sepenuhnya, Bibi Karina menerima sebuah telepon.
"Nancy, Nona Lauren menelepon dan berkata ingin mencarimu."
Lauren?
Ketika mendengar ini, Jessica tidak terlalu memikirkannya dan langsung bangkit dari samping putrinya sebelum pergi ke kamar untuk menjawab telepon.
"Halo, Lauren?"
"Jess, maafkan aku, aku benar-benar tidak bermaksud mengkhianatimu. Tetapi mereka mengatakan bahwa akan membuangku untuk diberi makan ikan..... Jess, maaf, aku tidak ingin mati..."
Tidak ada yang menyangka ketika telepon diangkat, tangisan Lauren segera terdengar dari dalam dan mengatakan bahwa dia tidak ingin mati.
Ini membuat ekspresi Jessica berubah drastis dalam sekejap.
Siapa yang akan membuangnya untuk memberi makan ikan?
Mungkinkah itu Hanson? Sampah itu benar-benar menemukannya?
Jessica seketika tidak bisa memegang ponsel dengan stabil dan wajahnya sangat marah, "Di mana kamu sekarang?"
Lauren, "Aku..."
"Katakan padanya bahwa dia hanya punya waktu 30 menit. Jika dia tidak muncul di hadapanku setelah 30 menit, kamu akan kubuang beneran!!"
Sebelum Lauren dapat menyelesaikan kalimatnya di telepon, suara pria jahat lainnya tiba-tiba terdengar. Jessica bahkan dapat merasakan aura kekerasan dan pembunuhannya hanya melalui saluran telepon!
Benar-benar adalah pria bajingan ini!
Terus harus bagaimana sekarang? Bagaimanapun dia tidak boleh membiarkan temannya ini dalam bahaya, bukan? Lauren sama sekali tidak ada hubungannya dalam masalah ini.
Jessica sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar dan akhirnya menutup telepon dengan keras.
Hanson, dasar bajingan!!!!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved