Bab 16 Pengobatan Tradisional Adalah Tentang Bakat
by Ricky Rainaldy
18:35,Nov 21,2022
Bab 16 Pengobatan Tradisional Adalah Tentang Bakat
"Kenapa kamu tertawa?"
Harjono, Hanji mengerutkan keningnya dan bertanya, tapi sebelum Dante bisa menjawab, teriakan keras penuh amarah terdengar.
"Tidak tahu diri!"
Ayah dan anak itu menoleh untuk melihat Mossa yang datang dengan ekspresi kesal, seperti singa yang buas sedang berjalan ke arahnya, mereka benar-benar terkejut.
Apa ini juga termasuk kebetulan?
Takdir mempermainkan manusia, juga tidak sampai segininya kan !
"Ayah, aku, aku..."
"Diam!"
Harjono memelototi Hanji, menyeka keringat dingin dari dahinya dan dengan cepat berjalan menuju Mossa.
"Presiden Nayati, jangan marah."
"Anakku memang sulit diatur, tapi tidak ada maksud menyinggungmu sama sekali, bocah ini yang sudah sangat kelewatan!"
Setelah dia mengatakan itu, Harjono menunjuk ke Dante, dia berkata dengan penuh kebencian "Asal Presiden Nayati tahu, dia sudah merendahkanmu, katanya kamu akan membungkuk padanya kalau bertemu..."
Sebelum dia bisa selesai bicara, dia melihat Mossa melewatinya, ketika dia datang ke pemuda bernama Dante, dia mengangguk dan kemudian membungkuk, Mossa berinisiatif untuk menyambutnya!
"Dokter Jenius Fate, temanku sedang dalam kondisi kritis sekarang, beberapa dokter ahli di rumah sakit tidak bisa berbuat banyak, sekarang lebih penting untuk menyelamatkan pasien, kita naik sekarang, oke?"
"Tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan masalah yang ada disini untukmu."
Harjono, Hanji: "..."
Ayah dan anak itu benar-benar terkejut, mulutnya terbuka tapi tidak tahu harus bicara apa.
Dante melirik keduanya, menggelengkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, berjalan cepat ke lift, hal itu membuat Mossa merasa lega.
"Itu bocah dari desa yang kamu ceritakan?"
Harjono bertanya dengan keras pada Hanji, Hanji tidak bisa berkata-kata pada saat ini.
Sebelumnya Selvira tidak menyukainya dalam segala aspek yang memungkinkan, katanya bahwa dia adalah orang miskin, tentu saja Hanji percaya, tapi Hanji tidak pernah berpikir bahwa bahkan orang terkaya di Gothera akan menundukkan kepala untuk Dante!
"Ayah, ini, ini benar-benar bukan salahku..."
"Aku juga dapat informasi itu dari orang lain..." Hanji dengan cemas menjelaskan.
"Diam!"
"Sampah, kamu bikin susah aja!"
Setelah memarahinya, Harjono segera memasang senyum minta maaf, buru-buru mengikuti Mossa ketika dia melihat bahwa Mossa akan pergi.
"Presiden Nayati, ini semua salah paham, jangan marah, aku akan menjelaskan situasinya padamu..."
"Jangan ikut campur."
Mossa menyela tanpa menoleh ke belakang "Kembalilah dan siapkan surat pengunduran diri, aku mau melihatnya di mejaku besok pagi, itu satu-satunya hal yang pantas kamu terima."
Harjono terdiam, sudut mulutnya berkedut!
Ekspresinya terlihat seperti sedang menahan tangis.
Setelah sepuluh tahun bekerja keras di Grup Nayati, dia akhirnya bisa mencapai posisi wakil presiden saat ini, tapi baru saja dia menikmati jabatannya selama setengah tahun, dia sudah diminta untuk mengundurkan diri!
Statusnya hilang.
Gaji tahunan yang besar hilang.
Masa depannya juga benar-benar hancur!
Tiba-tiba semuanya hancur, perasaan itu, hanya ada satu kata untuk menggambarkannya.
Sakit.
Sangat terasa sakit!
"Ayah……"
Melihat Harjono sangat sedih, Hanji ingin melangkah maju untuk menghiburnya, tapi telinganya sudah mendengar teriakan keras!
"Jangan panggil aku ayah lagi!"
Mossa sudah marah, semua emosi dalam dirinya dilampiaskan ke Harjono.
Sambil memukul mulutnya yang penuh bicara omong kosong, dia mengutuk "Bocah bangsat!"
"Hancur sudah semuanya, aku dan seluruh keluarga Podang hancur karenamu!"
"Dasar bajingan, mulailah mengejar Selvira dengan seluruh kekuatanmu mulai besok, tidak peduli cara seperti apa yang akan kamu pakai, kamu harus dapat ! Kalau tidak, aku akan menendangmu keluar dari rumah dan membiarkanmu hidup di jalanan!"
Dia tahu betul bahwa dengan pemecatannya, posisi keluarga Podang di dunia bisnis Gothera pasti akan merosot.
Oleh karena itu, hanya dengan menikahi keluarga Adham, yang sudah makmur dalam beberapa tahun terakhir, dia bisa menghentikan kerugian tepat waktu, sehingga status keluarga Podang tidak akan jatuh terlalu parah.
"Ayah, aku, aku tidak berani..."
"Selena pernah bilang sebelumnya, tunangan Selvira adalah si Fate, kalau aku mengejarnya lagi, bukankah itu sama saja cari mati..."
"Tidak berguna!"
Harjono mencaci "Bukankah kamu bilang bahwa Dante selalu jijik dengan kontrak pernikahan ini dan tidak tertarik pada Selvira?"
"Saat ini, kalau kamu bisa mendapatkan Selvira, kamu secara tidak langsung sudah membantunya memecahkan masalahnya yang merepotkan, masalah sepele saja kamu tidak paham?"
Betul juga!
Hanji segera menyadarinya lalu mengangguk lagi dan lagi.
Sebelumnya, dia berpikir bahwa Dante berkata sepert itu cuma asal bicara, tetapi sekarang sepertinya orang itu mungkin benar-benar tidak suka dengan Selvira...
Lantai lima rumah sakit, di luar ruang UGD.
Ketika Mossa muncul, dia melihat bahwa para dokter ahli menahan Dante, tidak membiarkannya memasuki kamar pasien, ekspresinya langsung berubah.
"Apa yang kalian lakukan?"
"Cepat minggir!"
"Kalau Dokter Jenius Fate dihentikan untuk menyelamatkan orang, siapa yang mau memikul tanggung jawab ini diantara kalian semua?!"
Semua orang terkejut ketika mereka mendengar ini.
Mereka tidak percaya Dante setelah dia menyebutkan identitasnya sebelumnya, mereka tidak menyangka anak ini adalah dokter jenius yang direkomendasikan oleh Presiden Nayati!
"Paman Nayati, kamu tidak sedang bercanda kan?"
Rodigo mengerutkan keningnya, sudah ada sedikit keluhan dalam suaranya.
"Rodigo, ayahmu dan aku adalah teman dekat, bagaimana mungkin aku bercanda untuk hal semacam ini!"
"Meskipun aku tidak berani janji bahwa Dokter Jenius Fate pasti bisa menyembuhkan ayahmu, tapi aku yakin bahwa kalau kemampuan para dokter ahli dijadikan satu saja masih tidak sebagus keterampilan medis Dokter Jenius Fate!"
Setelah mendengarnya, ekspresi para dokter ahli itu terlihat tidak puas.
"Presiden Nayati, pernyataanmu terlalu berlebihan kan?"
"Hmph, di usianya yang masih dua puluhan, bahkan jika dia sudah mulai belajar kedokteran dari rahim ibunya, kemampuannya jelas tidak seberapa!"
"Presiden Nayati, aku adalah seorang dokter pengobatan tradisional, untuk pemuda di usianya, paling harusnya dia masih magang atau hanya memberikan resep obat, dia bahkan tidak memenuhi syarat untuk memeriksa denyut nadi seorang diri, membiarkan dia memeriksa denyut nadi Ketua Fazon ? Jelas ini hanya omong kosong!"
Dante melihat lelaki tua berjanggut putih itu dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tuan, ada pepatah yang harusnya pernah kamu dengar."
"Kesuksesan tidak dinilai dari umur seseorang, selain itu, kamu juga seorang dokter pengobatan tradisional, kamu pasti paham selak-beluk pengobatan tradisional, semua itu tidak dinilai dari umur saja, tapi pengalaman."
"Yang lebih penting lagi, itu bakat seseorang."
"Kenapa kamu tertawa?"
Harjono, Hanji mengerutkan keningnya dan bertanya, tapi sebelum Dante bisa menjawab, teriakan keras penuh amarah terdengar.
"Tidak tahu diri!"
Ayah dan anak itu menoleh untuk melihat Mossa yang datang dengan ekspresi kesal, seperti singa yang buas sedang berjalan ke arahnya, mereka benar-benar terkejut.
Apa ini juga termasuk kebetulan?
Takdir mempermainkan manusia, juga tidak sampai segininya kan !
"Ayah, aku, aku..."
"Diam!"
Harjono memelototi Hanji, menyeka keringat dingin dari dahinya dan dengan cepat berjalan menuju Mossa.
"Presiden Nayati, jangan marah."
"Anakku memang sulit diatur, tapi tidak ada maksud menyinggungmu sama sekali, bocah ini yang sudah sangat kelewatan!"
Setelah dia mengatakan itu, Harjono menunjuk ke Dante, dia berkata dengan penuh kebencian "Asal Presiden Nayati tahu, dia sudah merendahkanmu, katanya kamu akan membungkuk padanya kalau bertemu..."
Sebelum dia bisa selesai bicara, dia melihat Mossa melewatinya, ketika dia datang ke pemuda bernama Dante, dia mengangguk dan kemudian membungkuk, Mossa berinisiatif untuk menyambutnya!
"Dokter Jenius Fate, temanku sedang dalam kondisi kritis sekarang, beberapa dokter ahli di rumah sakit tidak bisa berbuat banyak, sekarang lebih penting untuk menyelamatkan pasien, kita naik sekarang, oke?"
"Tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan masalah yang ada disini untukmu."
Harjono, Hanji: "..."
Ayah dan anak itu benar-benar terkejut, mulutnya terbuka tapi tidak tahu harus bicara apa.
Dante melirik keduanya, menggelengkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, berjalan cepat ke lift, hal itu membuat Mossa merasa lega.
"Itu bocah dari desa yang kamu ceritakan?"
Harjono bertanya dengan keras pada Hanji, Hanji tidak bisa berkata-kata pada saat ini.
Sebelumnya Selvira tidak menyukainya dalam segala aspek yang memungkinkan, katanya bahwa dia adalah orang miskin, tentu saja Hanji percaya, tapi Hanji tidak pernah berpikir bahwa bahkan orang terkaya di Gothera akan menundukkan kepala untuk Dante!
"Ayah, ini, ini benar-benar bukan salahku..."
"Aku juga dapat informasi itu dari orang lain..." Hanji dengan cemas menjelaskan.
"Diam!"
"Sampah, kamu bikin susah aja!"
Setelah memarahinya, Harjono segera memasang senyum minta maaf, buru-buru mengikuti Mossa ketika dia melihat bahwa Mossa akan pergi.
"Presiden Nayati, ini semua salah paham, jangan marah, aku akan menjelaskan situasinya padamu..."
"Jangan ikut campur."
Mossa menyela tanpa menoleh ke belakang "Kembalilah dan siapkan surat pengunduran diri, aku mau melihatnya di mejaku besok pagi, itu satu-satunya hal yang pantas kamu terima."
Harjono terdiam, sudut mulutnya berkedut!
Ekspresinya terlihat seperti sedang menahan tangis.
Setelah sepuluh tahun bekerja keras di Grup Nayati, dia akhirnya bisa mencapai posisi wakil presiden saat ini, tapi baru saja dia menikmati jabatannya selama setengah tahun, dia sudah diminta untuk mengundurkan diri!
Statusnya hilang.
Gaji tahunan yang besar hilang.
Masa depannya juga benar-benar hancur!
Tiba-tiba semuanya hancur, perasaan itu, hanya ada satu kata untuk menggambarkannya.
Sakit.
Sangat terasa sakit!
"Ayah……"
Melihat Harjono sangat sedih, Hanji ingin melangkah maju untuk menghiburnya, tapi telinganya sudah mendengar teriakan keras!
"Jangan panggil aku ayah lagi!"
Mossa sudah marah, semua emosi dalam dirinya dilampiaskan ke Harjono.
Sambil memukul mulutnya yang penuh bicara omong kosong, dia mengutuk "Bocah bangsat!"
"Hancur sudah semuanya, aku dan seluruh keluarga Podang hancur karenamu!"
"Dasar bajingan, mulailah mengejar Selvira dengan seluruh kekuatanmu mulai besok, tidak peduli cara seperti apa yang akan kamu pakai, kamu harus dapat ! Kalau tidak, aku akan menendangmu keluar dari rumah dan membiarkanmu hidup di jalanan!"
Dia tahu betul bahwa dengan pemecatannya, posisi keluarga Podang di dunia bisnis Gothera pasti akan merosot.
Oleh karena itu, hanya dengan menikahi keluarga Adham, yang sudah makmur dalam beberapa tahun terakhir, dia bisa menghentikan kerugian tepat waktu, sehingga status keluarga Podang tidak akan jatuh terlalu parah.
"Ayah, aku, aku tidak berani..."
"Selena pernah bilang sebelumnya, tunangan Selvira adalah si Fate, kalau aku mengejarnya lagi, bukankah itu sama saja cari mati..."
"Tidak berguna!"
Harjono mencaci "Bukankah kamu bilang bahwa Dante selalu jijik dengan kontrak pernikahan ini dan tidak tertarik pada Selvira?"
"Saat ini, kalau kamu bisa mendapatkan Selvira, kamu secara tidak langsung sudah membantunya memecahkan masalahnya yang merepotkan, masalah sepele saja kamu tidak paham?"
Betul juga!
Hanji segera menyadarinya lalu mengangguk lagi dan lagi.
Sebelumnya, dia berpikir bahwa Dante berkata sepert itu cuma asal bicara, tetapi sekarang sepertinya orang itu mungkin benar-benar tidak suka dengan Selvira...
Lantai lima rumah sakit, di luar ruang UGD.
Ketika Mossa muncul, dia melihat bahwa para dokter ahli menahan Dante, tidak membiarkannya memasuki kamar pasien, ekspresinya langsung berubah.
"Apa yang kalian lakukan?"
"Cepat minggir!"
"Kalau Dokter Jenius Fate dihentikan untuk menyelamatkan orang, siapa yang mau memikul tanggung jawab ini diantara kalian semua?!"
Semua orang terkejut ketika mereka mendengar ini.
Mereka tidak percaya Dante setelah dia menyebutkan identitasnya sebelumnya, mereka tidak menyangka anak ini adalah dokter jenius yang direkomendasikan oleh Presiden Nayati!
"Paman Nayati, kamu tidak sedang bercanda kan?"
Rodigo mengerutkan keningnya, sudah ada sedikit keluhan dalam suaranya.
"Rodigo, ayahmu dan aku adalah teman dekat, bagaimana mungkin aku bercanda untuk hal semacam ini!"
"Meskipun aku tidak berani janji bahwa Dokter Jenius Fate pasti bisa menyembuhkan ayahmu, tapi aku yakin bahwa kalau kemampuan para dokter ahli dijadikan satu saja masih tidak sebagus keterampilan medis Dokter Jenius Fate!"
Setelah mendengarnya, ekspresi para dokter ahli itu terlihat tidak puas.
"Presiden Nayati, pernyataanmu terlalu berlebihan kan?"
"Hmph, di usianya yang masih dua puluhan, bahkan jika dia sudah mulai belajar kedokteran dari rahim ibunya, kemampuannya jelas tidak seberapa!"
"Presiden Nayati, aku adalah seorang dokter pengobatan tradisional, untuk pemuda di usianya, paling harusnya dia masih magang atau hanya memberikan resep obat, dia bahkan tidak memenuhi syarat untuk memeriksa denyut nadi seorang diri, membiarkan dia memeriksa denyut nadi Ketua Fazon ? Jelas ini hanya omong kosong!"
Dante melihat lelaki tua berjanggut putih itu dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tuan, ada pepatah yang harusnya pernah kamu dengar."
"Kesuksesan tidak dinilai dari umur seseorang, selain itu, kamu juga seorang dokter pengobatan tradisional, kamu pasti paham selak-beluk pengobatan tradisional, semua itu tidak dinilai dari umur saja, tapi pengalaman."
"Yang lebih penting lagi, itu bakat seseorang."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved