Bab 11 Aku Tidak Mau Wanita Sepertimu Meski Gratis!

by Ricky Rainaldy 18:35,Nov 21,2022
Bab 11 Aku Tidak Mau Wanita Sepertimu Meski Gratis!
Sesudah mengatakan itu, Hanji melangkah maju dan menatap Dante dengan jengkel.

Kemudian setelah itu, dia dengan sangat sombong mengatakan, "Bocah, dia kekasihku, jangan harap bisa dapat dia!"

Selvira tersenyum sambil mengerutkan keningnya.

Jika dia mendengar Hanji berbicara seperti itu di waktu biasa, dia akan menghampirinya dan menampar wajahnya.

Tapi hari ini berbeda. Dia ingin melihat bagaimana bocah yang sudah dipuji setinggi langit oleh tantenya, akan bereaksi terhadap provokasi Hanji.

Tentu saja, tidak ada yang lebih dia inginkan daripada melihat orang ini mundur.

Dan sebenarnya, yang terjadi sesuai yang ia harapkan.

Dante tidak berniat melawan sama sekali, dia hanya mengangguk lalu tersenyum muram.

"Jangan khawatir, aku tidak akan ikut campur, pertunangan antara dia dan aku sudah selesai."

"Aku berdoa yang terbaik untuk kalian."

Sesudah mengatakan itu, ia bangkit dan hendak pergi.

"Dante Fate!"

Selena berusaha menghentikannya dan kemudian dengan cemberut dia menunjuk ke arah Hanji, "Jangan bicara omong kosong, aku belum pernah dengar kalau Selvira punya pacar."

Hanji menyeringai, "Bibi, hanya karena belum dengar bukan berarti tidak punya nantinya."

"Oh iya, bodohnya aku, aku lupa memperkenalkan diriku, aku teman sekelas kuliah Selvira, Hanji Podang."

"Nama ayahku adalah Harjono Podang, dia adalah wakil presiden Grup Nayati, dia punya kekuasaan besar, aku pikir kamu pasti pernah mendengarnya, bukan?"

Dante hampir tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan munafik orang ini.

"Siapa yang jadi bibimu?"

Selena menegur dengan suara tegas, wajahnya tampak jijik.

Dia sudah banyak melihat anak-anak orang kaya ini, mereka tidak bisa dibandingan dengan Dante!

Terutama sesudah mengalami pijatan Dante, yang sebelumnya dia merasa begitu dingin saat menstruasi, bahkan kakinya gemetar ketika berjalan dan terasa sakit.

Tetapi sekarang, bukan saja rasa sakitnya hilang, tetapi juga terasa hangat!

Jadi, dia semakin percaya pada apa yang dikatakan kakek, generasi penerus dari klan Dokter Dewa, adalah mereka yang mampu mengguncang dunia!

Seorang anak kaya seperti Hanji hanyalah debu dibandingkan dengannya!

"Selvira, ini adalah masalah hidup dan mati, kamu tidak boleh salah pilih."

"Apa kamu sudah melupakan kata kakekmu sebelumnya......"

"Halah, tante!"

Selvira tampak kesal dan menunjuk ke arah Dante dengan ekspresi jijik di wajahnya, "Lihatlah dia, selain mukanya yang lumayan, dilihat dari ujung kepala sampai ujung kaki, dari luar dan dalam, mana mungkin cocok untukku ?"

"Pilih salah satu dari sekian banyak pelamarku dengan mata tertutup, pasti lebih baik jauh daripada dia! Dan kamu terus mencoba menjodohkan kami, apakah aku masih dianggap keponakanmu sendiri?"

"Heh......"

Dante tertawa lagi dan pandangan pada Keluarga Adham makin lebih buruk.

"Salman sangat sombong dan merasa berhak menginjak-injak martabat orang lain. Kalau kamu, kamu terkenal suka merendahkan, berpikiran sempit tentang orang lain, kamu benar-benar pantas menjadi anak dari ayahmu itu."

"Tapi yakinlah bahwa standar Keluarga Adham terlalu tinggi untuk Fate, bahkan jika cukup, seorang wanita sepertimu, ah......"

"Dikasih juga aku tidak mau."

Sesudah mengatakan ini, dia mendorong Selena menjauh dan hendak pergi, yang menyebabkan Selena yang panik menghentakkan kaki kecilnya dengan keras.

Seorang wanita seperti aku?

Selvira sangat marah sehingga matanya melotot dan napasnya menjadi lebih cepat.

Dia adalah gadis cantik yang kaya, tetapi dia dibenci oleh seorang pecundang bau dari pegunungan yang miskin?

Rasanya sama menjijikkannya dengan menelan segenggam lalat mati.

Melihat ini, mata Hanji berbinar-binar dan dia menjadi sedikit bersemangat, dalam hati berpikir kesempatannya untuk tampil, sudah datang!

"Diam !"

Ia mengangkat tangannya sambil mendorong Dante, dengan kepala terangkat tinggi dan dadanya dibusungkan.

"Nak, walaupun aku mengerti kamu sirik, tapi masalahnya mulut busukmu keterlaluan."

"Ada harga yang harus dibayar karena bersikap kasar kepada dewiku."

"Oh?"

Dante menatapnya dengan ekspresi geli, "Katakan padaku, berapa harganya?"

Hanji mendengus dingin dan menunjuk ke tanah.

"Berlututlah."

"Bersujudlah kepada dewiku 100 kali dan kemudian tampar dirimu 100 kali di depan dewiku, akui kesalahanmu dan minta maaf telah melakukannya, lalu aku akan mempertimbangkan untuk melepaskanmu."

"Kalau tidak......"

"Podang!"

Selena buru-buru berteriak, dia begitu paham dengan taktik anak-anak kaya ini dan takut orang ini juga akan membawa pengawalnya, sopir atau sesuatu yang akan menyusahkan Dante.

"Ini adalah masalah keluarga Adham, tidak ada hubungannya denganmu, kamu tidak berhak ikut campur."

"Kamu tidak usah pedulikan ini."

Dante melambaikan tangan padanya dan menatap Hanji sambil tersenyum, "Aku ingin tahu, apa yang akan kamu lakukan padaku kalau aku menolak?"

Mata Hanji menyipit, "Dasar anak orang miskin, kamu pikir kamu bisa mengatakan tidak di depan bos ini?"

"Sebaiknya kamu jaga sikapmu atau kamu tidak akan bisa pergi, aku bisa memanggil belasan pengawal dengan satu panggilan telepon dan menyuruh mereka bikin kamu kencing dan berak bersamaan!"

"Kamu percaya?"

Dante menyeringai dan menggelengkan kepalanya, memperlihatkan mulut yang penuh dengan gigi putih.

"Tidak percaya."

"Jancok, kau benar-benar cari masalah......"

"Ah!"

Belum semua kalimatnya bisa diucapkan, Hanji mengeluarkan teriakan kesakitan, terlihat tangannya yang baru diangkat, diputar ke belakang 180 derajat oleh Dante yang menggertak!

Selena dan Selvira tampak benar-benar tercengang.

Sebelumnya, Selvira mengira bahwa Dante ini pura-pura hebat, hanya pengecut yang tidak bisa apa-apa, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan memiliki sisi keras seperti itu.

"Ah...... ta, tanganku!"

"Fate, beraninya kau melukai tanganku! Aku, aku......"

Poof, poof!

Jari-jari Dante menepuknya dua kali dan segera ekspresi Hanji berubah menjadi aneh, dia juga jadi sedikit berjongkok, penampilan wajahnya segera menjadi jelek.

"Kau, apa yang sudah kau lakukan padaku?!"

Dante mengangkat bahunya dengan bingung.

"Tidak ada, bukankah kamu baru saja mengatakan ingin kencing dan berak bersamaan, aku tiba-tiba sedikit tertarik dengan ini jadi aku pikir aku ingin melihatnya......"

"Seperti apa jadinya orang berak dan pipis bersamaan?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1367