Bab 9 Dijebak Orang

by Jelly 08:01,Sep 27,2022
Tuan Besar Lu terkejut, mondar-mandir di dalam ruangan sambil bertumpu pada tongkat, berkata marah, “Aku sudah tua, tidak dapat mengurusmu lagi! Kamu tidak hanya memiliki hubungan sembarangan di luar, tak disangka masih memiliki anak, membuat orang memegang kelemahanmu! Dijebak orang lain masih tidak tahu!”

“Kakek!” Robert Lu tidak bisa melihat Tuan Besar melawan Cindy Shen, “Aku yang mabuk dan memaksa Cindy, tidak ada hubungannya dengannya. Masalah sudah sampai sini, aku berharap Anda bisa menerimanya, menerima anak dalam perutnya!”

Dia awalnya ingin menunggu sampai setelah menikah, siapa tahu hari itu dia mabuk, saat bangun Cindy sudah berbaring telanjang di sisinya.

“Aku katakan dengan jelas padamu, tidak mungkin.” Wajah Tuan Besar muram, “Bila hamil maka gugurkan anak itu, cucu buyut Keluarga Lu ku hanya bisa dilahirkan oleh Candice!”

“Kakek!”

“Banyak bicara juga tidak ada gunanya.”

Candice Shen tidak tahu mereka sedang membicarakan apa di dalam, saat turun raut wajah Robert Lu sangat jelek, tatapannya sangat dingin, sekujur tubuhnya mengeluarkan aura yang membuat orang tidak berani mendekat.

Dia mengambil jaket, melihat Candice Shen sebentar, langsung pergi.

Candice Shen bergidik, punggungnya terasa dingin, dia tidak pernah melihat tatapan setajam itu, bila boleh, takutnya dia sudah lama menyerbu mencekik mati dirinya.

“Hari ini bila kamu berani berjalan keluar dari pintu ini, jangan kembali lagi!” Tuan Besar Lu berteriak marah di tangga lantai dua.

Sekujur tubuh Robert Lu menegang, berhenti sejenak di tempat beberapa detik, lalu berjalan keluar dengan langkah besar.

Dia sudah berkompromi satu kali dengan Tuan Besar, tidak akan berkompromi kedua kali!

“Kakek!”

Di belakangnya terdengar seruan Candice Shen, selanjutnya suara berlari ke atas.

Dia tiba-tiba menghentikan langkah, membalikkan tubuh melihat, Tuan Besar Lu sudah berbaring di atas lantai, Candice Shen melesat ke sisinya, menggunakan tubuhnya yang kurus dan lemah mengerahkan seluruh tenaga untuk memapah Tuan Besar.

“Kakek.”

Hati Robert Lu mencelos, dengan langkah cepat bergegas menghampiri, mengambil kakek dari tangan Candice Shen dan memapah ke kamar, segera menelepon Paman Lin, dokter pribadi Tuan Besar Lu, lalu bergegas memberikan obat untuk Tuan Besar.

Dokter Lin baru tiba setengah jam kemudian, memberi infus untuk Tuan Besar, lalu dengan sabar membujuk Robert Lu, “Usia Tuan Besar sudah tua, tidak boleh marah, bagaimanapun kamu menurutinya saja. Bila kejadian seperti hari ini terjadi kedua kali, maka kamu harus menghubungi rumah duka terlebih dulu.”

Demi menjamin kesehatan Tuan Besar, Robert Lu khusus meminta Dokter Lin tinggal semalam.

Setelah semuanya, Candice Shen menjaga Tuan Besar di dalam kamar.

Robert Lu berjalan masuk dari luar, berdiri tak bergerak di pintu, menatap Candice Shen dengan tatapan dingin, “Kakek seperti ini, apa kamu sudah puas?”

Candice Shen menertawakan dirinya sendiri, di matanya, apapun yang dia lakukan salah, bahkan bernapas pun salah.

“Aku juga tidak ingin terjadi apa-apa pada kakek.”

“Kamu tidak ingin?” Robert Lu tertawa dingin, dengan langkah lebar berjalan menghampiri dan meremas rahangnya, di matanya yang gelap bergejolak api amarah, “Dari semua masalah di antara kita, yang mana yang kamu tidak mencari kakek untuk mendukung? Jelas-jelas tahu kesehatannya tidak baik, namun sekali demi sekali membuatnya terprovokasi! Candice Shen, apa kamu tidak merasa bersalah atas dukungan penuh darinya untukmu?! Kamu hanya menganggapnya sebagai sebuah alat untuk melindungi pernikahanmu!”

Pandangan Candice Shen menjadi kabur, ternyata di matanya dia adalah orang seperti ini.

“Aku tidak, aku tidak pernah meminta kakek....” Bibirnya bergetar menjelaskan.

“Apa kamu tahu kakek mengatakan apa padaku?!” Robert Lu menyela ucapannya, tangannya semakin keras mengangkat rahangnya, “Dia menyuruh Cindy menggugurkan anaknya! Karena kamu! Dia ingin menggugurkan cucu buyutnya!”

Tulang rahang Candice Shen terasa sakit, gemetar hingga tidak dapat bicara, ujung matanya perlahan memerah.

“Candice Shen, aku pernah berkata bila terjadi sesuatu pada anak Cindy, aku ingin seluruh keluargamu menemani ke liang kubur!” Sepasang mata Robert Lu memancarkan rasa benci yang kuat, bicara satu demi satu kata di telinganya, seperti iblis dari neraka, ekspresinya bengis, mengeluarkan angin dingin.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60