Bab 3 Seribu Cahaya

by Summer 10:37,Aug 08,2022
Di malam harinya, Wilbert sedang duduk bersila di atas ranjang, mulai berlatih dengan sepenuh hati.

Masalah Wilbert memukuli Franco hari ini pasti tidak akan berlalu begitu saja, oleh karena itu Wilbert harus berubah kuat sececepatnya.

Kalau ingin berubah kuat, dia harus mempelajari ilmu bela diri yang ada di dalam ingatannya di kehidupannya yang lalu.

"Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau" hanyalah salah satunya saja, selain itu masih ada banyak ilmu bela diri yang lainnya, dan "Kitab Seribu Cahaya" adalah salah satunya.

"Kitab Seribu Cahaya" adalah sebuah ilmu bela diri yang bahkan Wilbert sendiri juga tidak tahu.

Wilbert yang telah membaca seisi kitab itu terlebih dahulu, meskipun mengerti bagaimana ia harus melatih ilmu bela diri ini, namun karena dirinya di kehidupan sebelumnya sudah mempelajari ilmu bela diri yang lain sampai ke puncaknya, dia sama sekali tidak mungkin membuangnya begitu saja dan menukarnya untuk berlatih Seribu Cahaya yang benar-benar berbeda ini.

Di dalam kegelapan, Wilbert mengingat-ingat beberapa halaman depan Kitab Seribu Cahaya, memikirkan ilmu-ilmu yang tertulis di dalamnya dengan sangat seksama, kedua mata Wilbert yang ia buka memancarkan sebuah cahaya yang terang.

Ilmu bela diri di dunia ini ada beragam jenisnya, dan semua ilmu itu mengarah ke jalan yang besar. Bedanya adalah, kecocokan setiap ilmu terhadap orang yang berbeda-beda.

"Kitab Seribu Cahaya", adalah ilmu bela diri yang ia rasa paling cocok untuk dirinya saat ini.

Dirinya di kehidupan yang sebelumnya, mempelajari ilmu bela diri yang kuat "Ilmu Pengumpul Yuan Pemecah Petir". Setelah ia berhasil mempelajari ilmu itu, ia dapat menggunakan Yuan seperti petir yang menggelegar, suara gemuruh petir itu pun disertai dengan kekuatan yang tak terkalahkan.

"Ilmu Pengumpul Yuan Pemecah Petir" membuat Wilbert memiliki kemampuan perang yang sangat kuat, namun juga menghabiskan tubuhnya sendiri. Saat menyerang Dunia Iblis, nadi di dalam tubuh Wilbert sudah dalam keadaan bengkak, kalau tidak dapat mencapai tingkat berikutnya, mungkin dia akan mendapatkan penyakit yang cukup serius karena hal ini, bahkan tubuhnya meledak pun juga bukan tidak mungkin.

"Kitab Seribu Cahaya" memiliki ilmu bela diri yang sangat berbeda dengan "Ilmu Pengumpul Yuan Pemecah Petir".

Sejak Tingkat Pemurnian Tubuh mulai merawat tubuhnya, setelah itu setiap kali meningkat satu tingkat, kekuatan tubuhnya bukanlah sesuatu yang dapat dibandingkan dengan ilmu lainnya. Kalau ingin bertarung dengan stabil, ini adalah buku yang paling stabil di antara semua ilmu bela diri yang diketahui oleh Wilbert, bahkan keempat buku besar yang menggemparkan dunia pun sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya.

Tentu saja, karena akan memiliki dasar yang sestabil itu, serangan ilmu dari "Kitab Seribu Cahaya" tidak begitu kuat. Yuan yang lembut jika dibandingkan dengan kekuatan yang hebat, jauh lebih memiliki efek yang baik untuk memulihkan tubuh seseorang.

Dulu alasan Wilbert menyerah untuk mempelajari "Kitab Seribu Cahaya", selain karena tingkatnya sendiri yang sudah cukup tinggi dan sulit untuk diubah, adalah karena "Kitab Seribu Cahaya" tidak memiliki kekuatan serangan yang sekuat "Ilmu Pengumpul Yuan Pemecah Petir".

Dirinya pada saat itu, memerlukan kekuatan petir yang kuat untuk mengalahkan Raja Iblis di Dunia Iblis yang sama kuatnya.

Wilbert menggelengkan kepalanya, membuang pemikirannya yang rumit itu, dan mulai berlatih Kitab Seribu Cahaya.

"Miliki cahaya yang cerah dalam hati, untuk menyaksikan ribuan kehebatan." Yang tertulis di awal gulungan kitab itu, adalah sepatah kata yang tampaknya mudah dimengerti itu.

Dulu saat Wilbert membaca sampai sini, ia mengira bahwa di belakangnya akan ada banyak bahasa-bahasa Buddha yang rumit dan sulit dimengerti, namun setelah ia membuka isi dalamnya, barulah ia menyadari bahwa isinya tidaklah demikian.

Seribu Cahaya yang dimaksud, di dalam bab pertama dijelaskan sebagai, "menampung segala sesuatu".

Pikiran yang luas dapat menampung segala sesuatu, tubuh yang kuat dapat menampung segala sesuatu, dengan metode unik dalam kitab dapat mencapai tingkat "menampung segala sesuatu". Itulah bab pertama Kitab Seribu Cahaya -- "Bab Sekuat Baja"

Tingkat dapat menampung segala sesuatu bagi Wilbert yang sekarang sangatlah jauh, tapi sebelum ia menggunakan ilmu ini untuk mengumpulkan darahnya dan membuka nadinya, ia harus memenuhi beberapa persyaratan.

"Bersih" -- Ini adalah persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapai Tingkat Pemurnian Tubuh dalam Bab Sekuat Baja.

Yang dimaksud "bersih", adalah membersihkan seluruh kotoran yang ada di dalam tubuh, dan cara rincinya adalah......

"Ternyata tetap harus mandi obat ya?"

Malam ini, Wilbert tidur lebih awal, keesokan paginya, ia datang mencari Hannah, lalu berkata, "Bantu aku menyampaikan pesan pada Master Bela Diri, aku hari ini tidak pergi."

Setiap hari, Wilbert memiliki kebiasaan untuk berlatih pagi bersama dengan para pemuda dalam keluarga lainnya, namun latihan biasa tidak mungkin dapat membuat dirinya memiliki peningkatan yang pesat dalam dua bulan. Kalau dia ingin menerobos sampai ke Tingkat Pembekuan Darah dalam waktu dua bulan ini, Wilbert memerlukan cara yang khusus.

Dan...... Tingkat Pembekuan Darah, juga bukan merupakan targetnya.

Setelah Hannah pergi, Wilbert pun mengunci kamarnya dari dalam, lalu kembali duduk di atas ranjangnya.

Sejak ia terlahir kembali sampai sekarang hanya berlalu selama beberapa jam saja, setelah istirahat dalam waktu yang pendek, Wilbert sudah memilah pikirannya.

Di kehidupan sebelumnya, dia telah berlatih sampai ke puncak, namun karena orang-orang terdekatnya mengkhianatinya, ia berakhir seperti ini. Meskipun tidak tahu mengapa setelah mati ia terlahir kembali ke dalam tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama dengan dirinya, tapi dia sudah memutuskan jalan di masa depannya.

"Kembali dari awal lagi dengan tubuh yang lemah, aku akan mengabulkan mimpi pemuda ini yang belum tersampaikan. Lalu, balas dendam!"

Oleh karena itu, kecepatan berlatihnya, tidak boleh terlalu lambat.

Pertama, uang.

Pembukaan Bab Sekuat Baja dari "Kitab Seribu Cahaya" adalah tentang pemurnian tubuh. Menggunakan beberapa jenis tanaman obat herbal yang langka dan dimasak menjadi cairan obat, setiap hari berendam dalam obat itu selama setengah jam, dengan begitu barulah racun-racun dan kotoran dalam tubuh akan dibersihkan.

Kemudian tempat latihan, Wilbert menarik nafas dalam-dalam, dan mengeluarkan sebuah seruling giok putih yang jernih dari pinggangnya.

Seruling ini, ia temukan bersama dengan alam rahasia Tangga Dewa dan "Kitab Seribu Cahaya".

Wilbert yang meninggal tiga ratus tahun yang lalu, selain terlahir kembali dalam tubuh pemuda ini, juga membawa seruling giok yang sampai sekarang tidak tahu apa gunanya ini.

"Kalau benar-benar seperti dugaanku, seharusnya kau adalah salah sasatu kuncinya."

Gumam Wilbert pelan, sambil menggunakan kekuatannya untuk mengeluarkan kekuatan jiwa.

Tepat saat kekuatan jiwanya mengarah ke seruling giok putih itu......

"Ngung!"

Pandangan di hadapannya tiba-tiba berubah.

Seketika dunia bergoncang, Wilbert menarik nafas dalam-dalam, lalu menahan nafasnya untuk berkonsentrasi, saat ia membuka kedua matanya lagi, ia melihat sekelilingnya, lalu bola matanya pun mengecil.

Ia sedang berada di lautan luas tak terbatas yang ditutupi kabut putih, cahaya yang gelap tampak seperti malam hari, hanya bulan yang ada di atas kepalanya itulah yang menerangi lautan ini.

Wilbert berdiri di tengah-tengah lautan, dapat merasakan aliran air di bawah kakinya dengan sangat jelas, namun sepatunya sama sekali tidak basah.

Kemampuan yang dapat mengubah pagi dan malam seperti ini, membuatnya tertegun sejenak.

Tepat saat Wilbert sedang ragu apa yang harus ia lakukan, sebuah sauara seruling pun tiba-tiba terdengar dari kejauhan.

Sebuah perahu tak berlayar pun mendekat dari kejauhan, di atas perahu itu berdirilah seorang pria berjubah putih yang tampan, di tangannya, ia memengang sebuah seruling giok putih.

Wilbert terkejut, saat ia melihat dengan seksama lagi, pria itu malah menghilang entah mengapa.

Di kehidupan sebelumnya tidak hanya satu kali ia mencoba untuk memasuki seruling giok putih ini dengan kekuatan jiwanya, setiap kali ia selalu sampai ke sebuah jurang gunung. Namun di kehidupan ini, entah mengapa ia muncul di tengah-tengah lautan.

Wilbert menaiki perahu tak berlayar itu, perahu itu membawanya pergi ke kedalaman lautan.

Entah berapa lama kemudian, ia sampai ke depan sebuah jurang gunung, tempat yang sangat ia kenali itu.

Setelah turun dari perahu, Wilbert menyusuri jalan di sana dan naik ke atas gunung. Saat ia sampai di puncak jurang, ia melihat sebuah meja kayu cendana, di atas meja itu ada sebuah teko giok putih dan dua buah cangkir teh.

Seketika itu pula, Wilbert melihat pria berjubah putih itu duduk di meja itu sambil menuangkan teh untuk dirinya sendiri, namun saat ia melihatnya lagi, tetap tidak ada apa-apa.

"Mungkin kekuatan pemisah dunia atau sejenisnya ya?" gumam Wilbert pelan sambil mengerutkan alisnya.

Setelah menunggu beberapa saat di ujung jurang, meyakinkan bahwa tidak ada perubahan apa-apa lagi, barulah Wilbert meninggalkan dunia seruling giok putih ini, dan kembali ke kamarnya.

Kepergiannya itu, menurut perhitungan Wilbert seharusnya sudah berjalan selama beberapa jam, saat ia membuka pintu, ternyata matahari di ujung langit masih kurang lebih sama seperti sebelumnya.

Dan itu adalah, keuntungan terbesar yang didapatkan oleh Wilbert saat ini.

Dunia di dalam seruling giok putih itu benar-benar terpisah dari dunia luar. Wilbert di kehidupan sebelumnya menggunakannya sebagai tempat untuk menyimpan harta-harta berharganya, selain itu, ada pula sebuah karakteristik yang membuat seluruh kultivator menggila, yaitu "waktu"!

Waktu di dalam seruling giok putih berjalan empat kali lipat lebih cepat dari dunia luar. Melewati waktu empat hari di dalam seruling giok putih, di dunia luar hanya satu hari saja; berlayar di dalam seruling giok putih selama satu pagi penuh, dalam kenyataan bahkan tidak sampai setengah jam.

Di kehidupan sebelumnya, belum lama setelah Wilbert mendapatkan seruling ini, ia langsung mati di Dunia Iblis, dan di kehidupan ini, akhirnya ia dapat memanfaatkan seruling giok putih ini dengan baik untuk kultivasi.

Setelah memutuskan tempat untuk berlatih, Wilbert pun mulai menyelesaikan kesulitan pertamanya.

Ia mengambil kertas dan bolpen, lalu menulis di atas kertas yang kekuningan itu, "Buah vermilion merah satu buah, rumput beichen 15 gram, hasunohakazura 100 gram......"

Bahan-bahan ini bukanlah bahan-bahan untuk mandi obat, melainkan bahan-bahan "pil pengumpul darah" yang digunakan untuk membantu ilmu bela diri untuk mengumpulkan darah murni setelah mencapai Tingkat Pembekuan Darah.

Bahan obat-obatan yang diperlukan untuk membersihkan tubuh adalah obat-obatan yang jarang, jumlah yang harus digunakan untuk mandi dalam sehari harus menghabiskan puluhan ribu gram perak, dan Wilbert sendiri hanya memiliki beberapa gram perak saja.

Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini, adalah menggunakan identitasnya yang lain di kehidupan sebelumnya, yaitu ahli alkimia.

Ahli alkimia, adalah orang-orang yang menggunakan tungku obat untuk membuat berbagai macam obat-obatan berharga.

Selain menjadi seorang petarung yang kuat di kehidupan sebelumnya, Wilbert juga merupakan Master Alkimia yang sangat hebat. Pencapaian terbesarnya dalam ilmu pembuatan obat, adalah mendapat berbagai pujian dari para ahli alkimia lainnya bahkan sampai sekarang pun.

Meskipun membuat obat memang memerlukan tungku obat, api dewa, bahan-bahan berharga dan sebagainya, tapi yang terpenting adalah ahli alkimia itu sendiri.

Cara membuat obat, kekuatan jiwa yang kuat, pengenalan terhadap karakteristik berbagai macam bahan obat-obatan, serta kemampuan untuk menghadapi berbagai perubahan dan sebagainya.

Setiap persyaratannya, harus diteliti dalam waktu yagn sangat amat panjang.

Namun sebagai seseorang yang telah menggeluti dunia ini sejak lama, meskipun tidak memiliki tungku obat enam api, tapi pengetahuannya serta kekuatan jiwanya masih ada di dalam tubuhnya.

Dengan bahan obat-obatan dan peralatan yagn baik, ahli alkimia biasa juga hanya bisa membuat pil obat yang biasa.

Meskipun menggunakan bahan obat-obatan yang biasa dan murah, di tangan ahli alkimia yang hebat, pasti akan berubah menjadi sebuah kekuatan yang sangat ajaib.

Setelah menulis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat obat, Wilbert pun memberikannya pada Hannah dan menyuruhnya untuk membelinya, dirinya sendiri duduk di depan meja, lalu memikirkan apakah dirinya akan menulis beberapa buku ilmu bela diri untuk dijual.

Setelah berpikir dengan seksama, akhirnya ia pun menyerah.

Meskipun hanya dengan kekuatan jiwa yang kuat, seseorang dapat langsung menuliskan ilmu bela diri yang tinggi pada sebuah buku, tapi ilmu bela diri yang dipelajari oleh Wilbert dulu adalah ilmu bela diri yang kelasnya sangat tinggi. Kalau sampai ilmu bela diri itu muncul di kehidupan nyata, pasti akan menyebabkan keributan.

Kalau ia benar-benar menulisnya dan menjualnya, jangankan hanya menjadi putra kelima dalam keluarga yang sangat diremehkan ini, kalau pun ia adalah seorang Gubernur Prefektur Tianyun, mungkin ia juga tidak dapat berlatih ilmu-ilmu bela diri ini di hadapan orang-orang yang kuat.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

148