Bab 10 Tanaman Tanpa Pemilik
by Kelcy
10:01,May 07,2022
Elton dan yang lainnya memasuki gua gunung yang tersembunyi itu, gua itu tidak besar, namun hanya ada satu orang yang bisa melewatinya, yang memimpin di paling depan adalah Rufus, lalu Jim, kemudian terakhir Elton.
Elton berjalan memasuki gua yang gelap itu, bagi seorang pebela diri, kultivasi mencapai Tingkat Pemurnian Tulang sudah bisa melihat dalam kegelapan, dan sekarang Elton sudah memasuki Tingkat Pemurnian Jiwa, tentu saja ia sudah dapat melihat keadaan di sekitar gua yang gelap itu.
Meraba goresan-goresan yang ada di dinding batu, dinding batu yang basah, terkadang meneteskan air, di sudut dinging, potongannya sangat licin, hati Elton penuh dengan kebingungan, "Apakah ini adalah gua buatan yang dibuat oleh manusia? Tapi siapa yang membuat gua di belakang gunung Keluarga Su? Apa orang dari Keluarga Su sendirilah yang membuatnya?"
Elton membuang kebingungan di hatinya itu, entah siapa yang membuat gua ini, sekarang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bahan obat-obatan, agar ia dapat meningkatkan kemampuannya.
"Elton, Rufus, kalian berdua harus berhati-hati, sebentar lagi kita akan sampai di ujung." kata Jim.
Di depan, sinar yang terang di ujung gua menyinari mata ketiga orang tersebut, membuat mereka bertiga bertambah hati-hati.
Saat hampir tiba di pintu gua, ruang di dalam gua itu pun menjadi besar, dapat dilewati oleh tiga empat orang sekaligus, tapi tetap saja pendek, hanya dengan mengulurkan tangan saja sudah dapat meraba langit-langit gua.
"Tidak bisa!"
Rufus tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, lalu mengelak, "Kenapa aku yang memimpin di depan, apa kalian ingin mencelakaiku?" Rufus membalikkan kepalanya dengan was-was, melihat ke arah Jim dan Elton.
"Dilihat dari tingkat kultivasi, Senior Lin jauh lebih tinggi dari kami, kau yang keluar terlebih dahulu akan lebih aman." Jim segera menjelaskan, ia tidak ingin terjadi perang dalam sebelum mendapatkan bahan obat-obatannya.
"Kentut!"
Rufus tiba-tiba memaki Jim, "Kau dan anak itu adalah orang Keluarga Su, kalau aku di depan, kalian berdua mencelakaiku, bukankah aku tidak ada jalan mundur?!"
"Senior Lin, kenapa kau bicara seperti itu, aku, Jim Su, bukanlah orang yang jahat seperti itu." kata Jim, "Kita bertiga datang untuk mendapatkan bahan obat-obatan, kalau rasa kepercayaan yang paling dasar saja tidak ada, bagaimana kita akan berhasil?"
"Berhati-hati adalah kunci utama kesuksesan, aku tidak ingin mati begitu saja dalam perjalanan." kata Rufus dingin.
Jim masih ingin menjelaskan, Elton menghentikan niat Jim, dan langsung berkata, "Senior Jim, tidak perlu berkata apa-apa lagi, ada orang yang nyalinya kecil dan tidak berani berbuat apa-apa, percuma kita bujuk panjang lebar, aku saja yang memimpin jalan."
"Tidak bisa, kau baru saja mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa, mana bisa aku membiarkanmu membahayakan dirimu, aku saja." kata Jim, Elton datang karena diajak olehnya, meskipun demi keuntungan, tapi mereka berdua berasal dari satu keluarga, apalagi di sini ada satu ancaman, Rufus Lin, mana bisa ia membiarkan Elton membahayakan dirinya.
"Tenang saja, Senior Jim, kau harus percaya padaku, apalagi kau ada di belakangku, aku akan lebih tenang." Maksud perkataan Elton, meskipun ia tidak takut pada Rufus, tapi sebaiknya mereka tetap berhati-hati.
Rufus takut Elton dan Jim bekerja sama, tapi apa Jim tidak takut pada Rufus?
Bagaimanapun di antara mereka bertiga, kemampuan Rufus adalah yang paling kuat.
Jim memikirkan perkatan Elton sejenak, sepertinya ada benarnya juga, ia menganggukkan kepalanya, lalu berjalan di belakang Elton, berhati-hati pada Rufus.
Elton semakin dekat dengan pintu gua, lama-kelamaan, ia pun tiba di ujung gua, mata Elton yang sudah terbiasa pada kegelapan, berkedip-kedip sejenak untuk menyambut cahaya yang menyilaukan mata, dan langsung berjalan keluar.
"Woo!"
Suara lolongan binatang buas pun tiba-tiba terdengar.
Elton melihat ke sebelah kiri dengan kebingungan, lalu melihat seekor binatang buas setinggi dua meter lebih, di mulutnya ada sebuah tanaman obat-obatan, sepertinya ia sedang ingin menyantapnya, lalu terkejut akan kedatangan Elton.
"Rumput senggani?"
Tatapan mata Elton terpaku pada bahan tanaman itu, jantungnya berdebar kencang.
Rumput senggani, adalah bahan obat-obatan kelas pertama, setelah meminumnya dapat menambah kekuatan tubuh, dapat memberi bantuan yang sangat besar bagi orang yang berlatih bela diri, harganya, jauh lebih tinggi dari rumput padam.
Elton tak menyangka, baru saja ia sampai di ujung gua, ia langsung menemukan harta karun yang sangat berharga seperti ini.
Namun, Elton masih belum sempat melihat sekelilingnya, binatang buas itu sudah mengamuk karena kedatangan Elton, bagaimanapun ia telah memasuki daerahnya tiba-tiba, tindakan Elton itu bisa dibilang penindasan, ingin menantangnya.
Auuu!
Terdengar suara teriakan yang marah, dia adalah seekor serigala buas yang kemampuannya ada di Tingkat Pemurnian Jiwa, tubuhnya sangat kekar, gigi dan cakarnya sangat tajam, kedua matanya bersinar dengan kejam, ia meletakkan tanaman yang ada di mulutnya, dan menyerbu ke arah Elton.
"Angin tak bersuara, serang!"
Elton menggenggam pedang besinya, lalu berteriak dan langsung menyerang, serangannya secepat kilat, sekuat angin topan, diakhiri tanpa suara sedikit pn.
Tubuh serigala buas itu gemetaran sejenak, dan langsung terpental ke belakang, saat terjatuh ke tanah, ia sudah benar-benar mati.
Elton menarik kembali pedangnya, mengusap darah yang ada di pedang besinya, baru saja ia mendongak ke atas, ia melihat sebuah bayangan seseorang berlari keluar, dan langsung menyerbu rumput sengganni itu.
"Rufus, apa yang kau lakukan?"
Jim juga langsung keluar, dan berteriak marah pada Rufus.
Rufus menggenggam rumput senggani itu di tangannya, dan tertawa dingin, "Melihat barang yang tak bertuan, kalau tidak kurebut, apa aku harus menunggu orang lain merebutnya?"
Mendengar perkataan Rufus, kedua mata Elton pun bersinar sejenak, baru saja ia memasukkan kembali setengah pedangnya ke dalam sarungnya, ia pun berhenti, lalu berkata tenang, "Apa kau tidak merasa tanaman obat-obatan itu seharusnya milikku?"
"Benar, Elton yang membunuh binatang buas itu dan mendapatkannya, apakah tindakanmu itu tidak keterlaluan?" kata Jim.
"Konyol sekali!"
Mata Rufus tampak dingin, ia berkata dingin, "Rumput senggani ini terjatuh di tanah, berarti dia bukan milik siapa-siapa, akulah yang mengambilnya dan menyimpannya ke dalam tasku, sangat wajar kan, apa di rumput senggani ini tertulis nama Elton Su?"
Srek!
Baru saja Jim hendak membalas perkataan Rufus, sebuah suara pedang besi yang masuk ke dalam sarungnya pun terdengar kencang.
Seketika, tatapan mata kedua orang itu pun tertuju pada Elton, mereka melihat Elton menyimpan pedang besinya kembali seolah tak terjadi apa0apa, berjalan ke arah ngarai yang dalam, sambil berkata, "Senior Jim, tujuan kita bukan rumput senggani, ayo pergi."
"Tapi......"
Jim masih ingin berkata sesuatu, tapi meningat kemampuan Rufus, ia juga hanya bisa pasrah, bagaimanapun tempat ini tidak hanya ada satu tanaman obat-obatan saja, jika ia bertengkar dengan Rufus sekarang, tidak akan ada baiknya bagi mereka semua.
Melihat Elton dan Jim tidak ingin berebut lagi, Rufus pun tampak sangat sombong, "Dasar pengecut, tak bernyali sama sekali, murid Keluarga Su memang hanya begitu saja kemampuannya."
Ketiga orang itu terus berjalan ke depan, tempat itu adalah sebuah ngarai, seperti gunung besar yang dibelah oleh kapak raksasa, menjadi sebuah lembah, di kedua ujungnya tidak ada jalan keluar, membuat orang merasa takut.
Ngarai itu berbentuk seperti kundur, banyak sekali bebatuan yang aneh, hutannya sangat tak beraturan, sulit sekali dibayangkan bahwa di sini akan ada tanaman obat-obatan dan binatang buas, ketiga orang itu berjalan ke depan dengan sangat berhati-hati, belum menemukan halangan.
Tiba-tiba!
Dua kaki di atas ngarai itu, di atas sebuah batu yang menonjol, ada sebuah tanaman berwarna biru yang menarik perhatian Rufus, ia melihat ke arah Elton dan Jim yang terus berjalan ke depan, wajahnya tampak sangat angkuh, dalam hati ia berkata, "Dua orang bodoh, bisa-bisanya mereka tidak melihat tanaman obat di atas, benar-benar bodoh."
Rufus melompat ke atas diam-diam, hendak mengambil tanaman itu.
Tiba-tiba, seekor ular aneh yang lebarnya sebesar ember dan kulitnya seperti batu pun menyerang Rufus tiba-tiba, Rufus tidak menyangka tanaman ini juga dilindungi oleh binatang buas, dalam keadaan darurat, demi mendapatkan tanaman itu, ia menarik pisau panjang yang ada di pinggangnya, dan ia ayunkan ke sana.
Terdengar suara tabrakan, bagian ekor ular raksasa itu ternyata sekeras batu, ia langsung menangkal Rufus, dan melemparkannya.
Ular raksasa itu tak menyerah, setelah melempar Rufus, ia menyerbu ke arah Rufus lagi, Rufus segera mengeluarkan jurusnya untuk menghadapinya.
Ia mengenali ular raksasa ini, ular ini adalah ulat piton batu, sifatnya termasuk cukup penurut di antara para binatang buas, namun jika membuatnya marah, dia pasti akan membunuh lawannya, sangat ganas.
Oleh karena itu, Rufus tidak berani lengah, binatang buas Tingkat Pemurnian Jiwa, tidak akan bisa dikalahkan semudah itu.
Mendengar suara di belakang, Elton membalikkan kepalanya, bibirnya tersenyum, lalu ia jinjit dan melompat ke atas batu setinggi dua kaki di atasnya, dan mengambil tanaman biru itu, dan melihat Rufus bertarung dengan ular piton batu itu dengan santai.
Jim teringat akan wajah Rufus saat merebut tanaman Elton tadi, oleh karena itu ia juga tidak ingin membantunya, ia dan Elton bersama-sama melihat Rufus bertarung.
Meskipun Rufus dan ular piton batu itu sedang bertarung, tapi ia juga bisa melihat Elton.
Saat ia melihat senyuman di wajah Elton, ia mengerti bahwa dirinya telah terjebak, Elton pasti sudah tahu dari awal bahwa tanaman itu dijaga oleh binatang buas, sengaja membuatnya mengalihkan binatang itu, agar dia dapat mengambil tanaman itu dengan mudah.
"Minggir!"
Setelah memikirkan semuanya dengan jelas, Rufus pun sangat marah, ia langsung mengeluarkan semua tenaganya, kekuatan spiritual pun menyelimuti pisau panjangnya, dan merubah pisau itu menjadi pisau setajam bulan sabit, lalu ia ayunkan ke arah ular piton batu itu.
Ular piton batu itu memiliki reiki, melihat serangan yang sagnat kuat, ia menggunakan ekornya untuk menangkalnya lagi, sebuah suara yang keras pun terdengar, bagian ekor ular piton batu itu mengeluarkan darah bak air mancur kecil, ekornya dipotong oleh Rufus.
Ular itu menjulurkan lidahnya, tatapan matanya tampak sangat keji, tepat saat Rufus mengira bahwa ular itu akan menyerbunya, ular piton batu itu malah melata ke arah hutan dan pergi menjauh dengan cepat, melihat situasinya sedang genting, ular itu pun melarikan diri.
"Binatang buas yang pintar." kata Jim, kata orang ular sangatlah pintar, sepertinya perkataan itu memang benar.
"Sampah, cepat serahkan tanaman obat itu!"
Tatapan mata Rufus penuh dengan kemarahan, tindakan Elton ini mana mungkin tidak membuatnya marah, lagipula ular piton batu itu juga sudah melarikan diri, ia bahkan tidak bisa mendapatkan inti binatang buasnya, benar-benar membuatnya semakin bertambah marah.
Namun, Elton malah tertawa, melihat Rufus yang sangat marah itu, ia mengejeknya, "Kau ini benar-benar konyol, tanaman ini tumuh di atas batu, berarti dia bukan milik siapa-siapa, akulah yang mengambilnya dan menyimpannya ke dalam tasku, sangat wajar kan, apa di tanaman ini tertulis nama Rufus Lin?"
Perkataan Elton mengulangi perkataan yang dikatakan oleh Rufus tadi, membuat Rufus merasa kesal, sekarang dia sudah sangat yakin, Elton memang ingin membalasnya.
Tapi siapakah Rufus Lin? Sejak kapan ia pernah kalah, kalau Elton tidak mau menyerahkannya, ia akan merebutnya, tapi kalau dia menyerang Elton sekarang, Jim pasti akan membantu Elton.
Satu lawan dua, kesulitannya tidak kecil.
Tiba-tiba, Jim juga membuka mulutnya, "Senior Lin, perkataan Elton itu benar, karena tanaman ini tidak ada pemiliknya, tentu saja siapa yang mendapatkannya akan menjadi milik siapa."
Maksud perkataan Jim sangat jelas, dia berdiri di pihak Elton, Rufus sudah mengerti akan hal ini, bagaimanapun mereka berdua adalah orang Keluarga Su, wajar saja kalau mereka saling membantu.
"Kali ini anggap saja aku, Rufus Lin, sial, tak masalah jika aku tidak mendapatkan tanaman itu, tapi kalau kita masuk semakin dalam lagi, kuharap kau masih bisa memepertahankan nyawa murahanmu itu." ancam Rufus dengan dingin.
Menghadapi ancaman Rufus, Elton benar-benar mengabaikannya, melihat bayangan punggung Rufus, wajahnya mendingin.
Melihag hal itu, Jim pun tak tahan untuk tersenyum pahit.
Rufus di depan sepertinya telah merasakan kehebatan Elton, tapi dia tidak melawannya, kedua matanya mengeluarkan tatapan mata yang sangat keji, dalam hati ia berkata, "Sekarang aku akan membiarkanmu sombong sejenak, nanti setelah kita memasuki bagian dalam ngarai, kalian berdua, harus mati!"
Elton berjalan memasuki gua yang gelap itu, bagi seorang pebela diri, kultivasi mencapai Tingkat Pemurnian Tulang sudah bisa melihat dalam kegelapan, dan sekarang Elton sudah memasuki Tingkat Pemurnian Jiwa, tentu saja ia sudah dapat melihat keadaan di sekitar gua yang gelap itu.
Meraba goresan-goresan yang ada di dinding batu, dinding batu yang basah, terkadang meneteskan air, di sudut dinging, potongannya sangat licin, hati Elton penuh dengan kebingungan, "Apakah ini adalah gua buatan yang dibuat oleh manusia? Tapi siapa yang membuat gua di belakang gunung Keluarga Su? Apa orang dari Keluarga Su sendirilah yang membuatnya?"
Elton membuang kebingungan di hatinya itu, entah siapa yang membuat gua ini, sekarang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bahan obat-obatan, agar ia dapat meningkatkan kemampuannya.
"Elton, Rufus, kalian berdua harus berhati-hati, sebentar lagi kita akan sampai di ujung." kata Jim.
Di depan, sinar yang terang di ujung gua menyinari mata ketiga orang tersebut, membuat mereka bertiga bertambah hati-hati.
Saat hampir tiba di pintu gua, ruang di dalam gua itu pun menjadi besar, dapat dilewati oleh tiga empat orang sekaligus, tapi tetap saja pendek, hanya dengan mengulurkan tangan saja sudah dapat meraba langit-langit gua.
"Tidak bisa!"
Rufus tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, lalu mengelak, "Kenapa aku yang memimpin di depan, apa kalian ingin mencelakaiku?" Rufus membalikkan kepalanya dengan was-was, melihat ke arah Jim dan Elton.
"Dilihat dari tingkat kultivasi, Senior Lin jauh lebih tinggi dari kami, kau yang keluar terlebih dahulu akan lebih aman." Jim segera menjelaskan, ia tidak ingin terjadi perang dalam sebelum mendapatkan bahan obat-obatannya.
"Kentut!"
Rufus tiba-tiba memaki Jim, "Kau dan anak itu adalah orang Keluarga Su, kalau aku di depan, kalian berdua mencelakaiku, bukankah aku tidak ada jalan mundur?!"
"Senior Lin, kenapa kau bicara seperti itu, aku, Jim Su, bukanlah orang yang jahat seperti itu." kata Jim, "Kita bertiga datang untuk mendapatkan bahan obat-obatan, kalau rasa kepercayaan yang paling dasar saja tidak ada, bagaimana kita akan berhasil?"
"Berhati-hati adalah kunci utama kesuksesan, aku tidak ingin mati begitu saja dalam perjalanan." kata Rufus dingin.
Jim masih ingin menjelaskan, Elton menghentikan niat Jim, dan langsung berkata, "Senior Jim, tidak perlu berkata apa-apa lagi, ada orang yang nyalinya kecil dan tidak berani berbuat apa-apa, percuma kita bujuk panjang lebar, aku saja yang memimpin jalan."
"Tidak bisa, kau baru saja mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa, mana bisa aku membiarkanmu membahayakan dirimu, aku saja." kata Jim, Elton datang karena diajak olehnya, meskipun demi keuntungan, tapi mereka berdua berasal dari satu keluarga, apalagi di sini ada satu ancaman, Rufus Lin, mana bisa ia membiarkan Elton membahayakan dirinya.
"Tenang saja, Senior Jim, kau harus percaya padaku, apalagi kau ada di belakangku, aku akan lebih tenang." Maksud perkataan Elton, meskipun ia tidak takut pada Rufus, tapi sebaiknya mereka tetap berhati-hati.
Rufus takut Elton dan Jim bekerja sama, tapi apa Jim tidak takut pada Rufus?
Bagaimanapun di antara mereka bertiga, kemampuan Rufus adalah yang paling kuat.
Jim memikirkan perkatan Elton sejenak, sepertinya ada benarnya juga, ia menganggukkan kepalanya, lalu berjalan di belakang Elton, berhati-hati pada Rufus.
Elton semakin dekat dengan pintu gua, lama-kelamaan, ia pun tiba di ujung gua, mata Elton yang sudah terbiasa pada kegelapan, berkedip-kedip sejenak untuk menyambut cahaya yang menyilaukan mata, dan langsung berjalan keluar.
"Woo!"
Suara lolongan binatang buas pun tiba-tiba terdengar.
Elton melihat ke sebelah kiri dengan kebingungan, lalu melihat seekor binatang buas setinggi dua meter lebih, di mulutnya ada sebuah tanaman obat-obatan, sepertinya ia sedang ingin menyantapnya, lalu terkejut akan kedatangan Elton.
"Rumput senggani?"
Tatapan mata Elton terpaku pada bahan tanaman itu, jantungnya berdebar kencang.
Rumput senggani, adalah bahan obat-obatan kelas pertama, setelah meminumnya dapat menambah kekuatan tubuh, dapat memberi bantuan yang sangat besar bagi orang yang berlatih bela diri, harganya, jauh lebih tinggi dari rumput padam.
Elton tak menyangka, baru saja ia sampai di ujung gua, ia langsung menemukan harta karun yang sangat berharga seperti ini.
Namun, Elton masih belum sempat melihat sekelilingnya, binatang buas itu sudah mengamuk karena kedatangan Elton, bagaimanapun ia telah memasuki daerahnya tiba-tiba, tindakan Elton itu bisa dibilang penindasan, ingin menantangnya.
Auuu!
Terdengar suara teriakan yang marah, dia adalah seekor serigala buas yang kemampuannya ada di Tingkat Pemurnian Jiwa, tubuhnya sangat kekar, gigi dan cakarnya sangat tajam, kedua matanya bersinar dengan kejam, ia meletakkan tanaman yang ada di mulutnya, dan menyerbu ke arah Elton.
"Angin tak bersuara, serang!"
Elton menggenggam pedang besinya, lalu berteriak dan langsung menyerang, serangannya secepat kilat, sekuat angin topan, diakhiri tanpa suara sedikit pn.
Tubuh serigala buas itu gemetaran sejenak, dan langsung terpental ke belakang, saat terjatuh ke tanah, ia sudah benar-benar mati.
Elton menarik kembali pedangnya, mengusap darah yang ada di pedang besinya, baru saja ia mendongak ke atas, ia melihat sebuah bayangan seseorang berlari keluar, dan langsung menyerbu rumput sengganni itu.
"Rufus, apa yang kau lakukan?"
Jim juga langsung keluar, dan berteriak marah pada Rufus.
Rufus menggenggam rumput senggani itu di tangannya, dan tertawa dingin, "Melihat barang yang tak bertuan, kalau tidak kurebut, apa aku harus menunggu orang lain merebutnya?"
Mendengar perkataan Rufus, kedua mata Elton pun bersinar sejenak, baru saja ia memasukkan kembali setengah pedangnya ke dalam sarungnya, ia pun berhenti, lalu berkata tenang, "Apa kau tidak merasa tanaman obat-obatan itu seharusnya milikku?"
"Benar, Elton yang membunuh binatang buas itu dan mendapatkannya, apakah tindakanmu itu tidak keterlaluan?" kata Jim.
"Konyol sekali!"
Mata Rufus tampak dingin, ia berkata dingin, "Rumput senggani ini terjatuh di tanah, berarti dia bukan milik siapa-siapa, akulah yang mengambilnya dan menyimpannya ke dalam tasku, sangat wajar kan, apa di rumput senggani ini tertulis nama Elton Su?"
Srek!
Baru saja Jim hendak membalas perkataan Rufus, sebuah suara pedang besi yang masuk ke dalam sarungnya pun terdengar kencang.
Seketika, tatapan mata kedua orang itu pun tertuju pada Elton, mereka melihat Elton menyimpan pedang besinya kembali seolah tak terjadi apa0apa, berjalan ke arah ngarai yang dalam, sambil berkata, "Senior Jim, tujuan kita bukan rumput senggani, ayo pergi."
"Tapi......"
Jim masih ingin berkata sesuatu, tapi meningat kemampuan Rufus, ia juga hanya bisa pasrah, bagaimanapun tempat ini tidak hanya ada satu tanaman obat-obatan saja, jika ia bertengkar dengan Rufus sekarang, tidak akan ada baiknya bagi mereka semua.
Melihat Elton dan Jim tidak ingin berebut lagi, Rufus pun tampak sangat sombong, "Dasar pengecut, tak bernyali sama sekali, murid Keluarga Su memang hanya begitu saja kemampuannya."
Ketiga orang itu terus berjalan ke depan, tempat itu adalah sebuah ngarai, seperti gunung besar yang dibelah oleh kapak raksasa, menjadi sebuah lembah, di kedua ujungnya tidak ada jalan keluar, membuat orang merasa takut.
Ngarai itu berbentuk seperti kundur, banyak sekali bebatuan yang aneh, hutannya sangat tak beraturan, sulit sekali dibayangkan bahwa di sini akan ada tanaman obat-obatan dan binatang buas, ketiga orang itu berjalan ke depan dengan sangat berhati-hati, belum menemukan halangan.
Tiba-tiba!
Dua kaki di atas ngarai itu, di atas sebuah batu yang menonjol, ada sebuah tanaman berwarna biru yang menarik perhatian Rufus, ia melihat ke arah Elton dan Jim yang terus berjalan ke depan, wajahnya tampak sangat angkuh, dalam hati ia berkata, "Dua orang bodoh, bisa-bisanya mereka tidak melihat tanaman obat di atas, benar-benar bodoh."
Rufus melompat ke atas diam-diam, hendak mengambil tanaman itu.
Tiba-tiba, seekor ular aneh yang lebarnya sebesar ember dan kulitnya seperti batu pun menyerang Rufus tiba-tiba, Rufus tidak menyangka tanaman ini juga dilindungi oleh binatang buas, dalam keadaan darurat, demi mendapatkan tanaman itu, ia menarik pisau panjang yang ada di pinggangnya, dan ia ayunkan ke sana.
Terdengar suara tabrakan, bagian ekor ular raksasa itu ternyata sekeras batu, ia langsung menangkal Rufus, dan melemparkannya.
Ular raksasa itu tak menyerah, setelah melempar Rufus, ia menyerbu ke arah Rufus lagi, Rufus segera mengeluarkan jurusnya untuk menghadapinya.
Ia mengenali ular raksasa ini, ular ini adalah ulat piton batu, sifatnya termasuk cukup penurut di antara para binatang buas, namun jika membuatnya marah, dia pasti akan membunuh lawannya, sangat ganas.
Oleh karena itu, Rufus tidak berani lengah, binatang buas Tingkat Pemurnian Jiwa, tidak akan bisa dikalahkan semudah itu.
Mendengar suara di belakang, Elton membalikkan kepalanya, bibirnya tersenyum, lalu ia jinjit dan melompat ke atas batu setinggi dua kaki di atasnya, dan mengambil tanaman biru itu, dan melihat Rufus bertarung dengan ular piton batu itu dengan santai.
Jim teringat akan wajah Rufus saat merebut tanaman Elton tadi, oleh karena itu ia juga tidak ingin membantunya, ia dan Elton bersama-sama melihat Rufus bertarung.
Meskipun Rufus dan ular piton batu itu sedang bertarung, tapi ia juga bisa melihat Elton.
Saat ia melihat senyuman di wajah Elton, ia mengerti bahwa dirinya telah terjebak, Elton pasti sudah tahu dari awal bahwa tanaman itu dijaga oleh binatang buas, sengaja membuatnya mengalihkan binatang itu, agar dia dapat mengambil tanaman itu dengan mudah.
"Minggir!"
Setelah memikirkan semuanya dengan jelas, Rufus pun sangat marah, ia langsung mengeluarkan semua tenaganya, kekuatan spiritual pun menyelimuti pisau panjangnya, dan merubah pisau itu menjadi pisau setajam bulan sabit, lalu ia ayunkan ke arah ular piton batu itu.
Ular piton batu itu memiliki reiki, melihat serangan yang sagnat kuat, ia menggunakan ekornya untuk menangkalnya lagi, sebuah suara yang keras pun terdengar, bagian ekor ular piton batu itu mengeluarkan darah bak air mancur kecil, ekornya dipotong oleh Rufus.
Ular itu menjulurkan lidahnya, tatapan matanya tampak sangat keji, tepat saat Rufus mengira bahwa ular itu akan menyerbunya, ular piton batu itu malah melata ke arah hutan dan pergi menjauh dengan cepat, melihat situasinya sedang genting, ular itu pun melarikan diri.
"Binatang buas yang pintar." kata Jim, kata orang ular sangatlah pintar, sepertinya perkataan itu memang benar.
"Sampah, cepat serahkan tanaman obat itu!"
Tatapan mata Rufus penuh dengan kemarahan, tindakan Elton ini mana mungkin tidak membuatnya marah, lagipula ular piton batu itu juga sudah melarikan diri, ia bahkan tidak bisa mendapatkan inti binatang buasnya, benar-benar membuatnya semakin bertambah marah.
Namun, Elton malah tertawa, melihat Rufus yang sangat marah itu, ia mengejeknya, "Kau ini benar-benar konyol, tanaman ini tumuh di atas batu, berarti dia bukan milik siapa-siapa, akulah yang mengambilnya dan menyimpannya ke dalam tasku, sangat wajar kan, apa di tanaman ini tertulis nama Rufus Lin?"
Perkataan Elton mengulangi perkataan yang dikatakan oleh Rufus tadi, membuat Rufus merasa kesal, sekarang dia sudah sangat yakin, Elton memang ingin membalasnya.
Tapi siapakah Rufus Lin? Sejak kapan ia pernah kalah, kalau Elton tidak mau menyerahkannya, ia akan merebutnya, tapi kalau dia menyerang Elton sekarang, Jim pasti akan membantu Elton.
Satu lawan dua, kesulitannya tidak kecil.
Tiba-tiba, Jim juga membuka mulutnya, "Senior Lin, perkataan Elton itu benar, karena tanaman ini tidak ada pemiliknya, tentu saja siapa yang mendapatkannya akan menjadi milik siapa."
Maksud perkataan Jim sangat jelas, dia berdiri di pihak Elton, Rufus sudah mengerti akan hal ini, bagaimanapun mereka berdua adalah orang Keluarga Su, wajar saja kalau mereka saling membantu.
"Kali ini anggap saja aku, Rufus Lin, sial, tak masalah jika aku tidak mendapatkan tanaman itu, tapi kalau kita masuk semakin dalam lagi, kuharap kau masih bisa memepertahankan nyawa murahanmu itu." ancam Rufus dengan dingin.
Menghadapi ancaman Rufus, Elton benar-benar mengabaikannya, melihat bayangan punggung Rufus, wajahnya mendingin.
Melihag hal itu, Jim pun tak tahan untuk tersenyum pahit.
Rufus di depan sepertinya telah merasakan kehebatan Elton, tapi dia tidak melawannya, kedua matanya mengeluarkan tatapan mata yang sangat keji, dalam hati ia berkata, "Sekarang aku akan membiarkanmu sombong sejenak, nanti setelah kita memasuki bagian dalam ngarai, kalian berdua, harus mati!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved