Bab 13 Menemani Orang Makan, Dalam Hati Memikirkannya
by Diana
10:01,Nov 19,2021
“Kakak kedua!” Eden Li berteriak sedikit tidak puas, Evan Li tidak hanya tidak membantunya mendapatkan muka lagi, tak disangka masih tidak membiarkan Ibu membantunya memberi pelajaran pada Lindsey Lu!
Namun setelah Agnes Zhuang bertatapan dengan Evan Li sebentar, dia menoleh berkata : “Sudahlah Eden, ada tamu, kamu seperti ini apa masuk akal?”
Eden Li masih ingin manja, namun Evan Li berkata dengan suara berat : “Masih tidak kemari mengambil sendiri?”
Di bawah isyarat mata Agnes Zhuang, Eden Li datang ke hadapan Lindsey Lu dengan wajah cemberut, merebut ketapel dari tangannya.
Lindsey Lu tahu sekarang bukanlah saatnya perhitungan dengannya, menggunakan nada bicara seperti orang dewasa yang mentoleransi anak kecil, berkata : “Lain kali jangan begitu tidak hati-hati seperti ini lagi.”
Eden Li menahan amarah, mendengarnya berkata seperti ini dia melotot padanya, menunjukkan dia mengingat dendam kali ini.
*
Saat makan, terkadang Evan Li mengambilkan sayur untuk Angel Bai, Eden Li selalu memanggil “Kak Angel” dengan begitu ramah, walaupun Agnes Zhuang tidak mengatakan apapun, namun saat melihat ke arah Angel Bai, wajahnya tetap tersenyum.
Suasana terlihat gembira.
Sebaliknya Lindsey Lu seperti sebuah papan latar belakang, terlihat begitu tidak penting.
Namun begitu teringat Jayden Li masih menunggunya kembali memberi obat, Lindsey Lu tanpa sadar mempercepat kecepatan makannya.
Hasilnya saat dia menghabiskan dengan cepat, Agnes Zhuang dan yang lainnya baru makan dengan pelan sampai setengah.
Eden Li melihatnya makan begitu cepat, tak tahan tertawa mencibir : “Apa kamu reinkarnasi dari hantu lapar?”
Bahkan di mata Agnes Zhuang bertambah sedikit mencibir, juga tidak tahu bagaimana Keluarga Lu mengajari putri mereka, tidak mengerti aturan sedikitpun.
“....” Lindsey Lu dalam hati berpikir bukankah kalian terus menganggapku udara? Kenapa kali ini kembali memperhatikannya?
Saat ini, seorang pelayan wanita menjinjing sebuah kantong plastik berjalan ke arah Lindsey Li, dengan ragu bertanya : “Nona Muda Besar, ini makanan pesan antar....Yang kamu pesan?”
Lindsey Lu mengulurkan tangan menerima : “Benar, terima kasih.”
Seketika, ekspresi beberapa orang di atas sofa saat melihat seperti sedang melihat sesuatu yang aneh.
Agnes Zhuang bertanya penuh arti : “Lindsey, apa Keluarga Li membuatmu kelaparan?”
“Ibu, bukan seperti ini, selera makanku besar, biasanya harus menyiapkan sendiri camilan tengah malam.”
Lindsey Lu tentu saja tidak akan bodoh hingga mengatakan Kepala Pelayan Zhou membuat Jayden Li makan makanan sisa, dipikirkan pun tahu, siapa yang memberi perintah.
Agnes Zhuang memicingkan mata : “Di rumah ada koki yang bisa membuat langsung, untuk apa kamu memesan makanan dari luar? Begini, kamu buang pesanan antar, aku minta Kepala Pelayan Zhou mengantarkan sendiri camilan tengah malam ke kamar.”
Lindsey Lu dalam hati berpikir bila membuang pesan antar, maka malam ini Jayden Li makan apa?
Lagipula, setelah Kepala Pelayan Zhou mengantarkan camilan tengah malam ke kamarnya, mungkin akan melihatnya makan, membuat Jayden Li tidak mendapatkan sedikitpun.
Dia hanya bisa menolak dengan halus : “Ibu, gajiku tidak besar, tidak ingin membuang-buang makanan, kalau tidak lebih baik lain kali saja?”
Wajah Agnes Zhuang yang cantik itu sepenuhnya menjadi dingin : “Bagaimana bila aku berkata tidak ada lain kali?”
Sebuah tekanan melingkupi ruang makan, bahkan Eden Li anak nakal ini menghentikan sumpitnya, menunggu Lindsey Lu menjawab.
Hati Lindsey Lu terasa berat, tidak disangka Agnes Zhuang begitu cepat memaksanya untuk memihak.
Sedangkan makanan pesan antar di tangannya seperti sebuah bom, memegangnya di tangan hanya bisa membuatnya meledak tak bersisa.
Namun demi syarat yang dia janjikan pada ayahnya, dia hanya bisa berpura-pura tidak mengerti maksud ucapan Agnes Zhuang : “Kalau begitu tidak perlu merepotkan.”
Mendengarnya, ekspresi orang-orang lain berubah menjadi aneh.
Lindsey Lu berdiri seperti tidak mengerti, tersenyum polos : “Ibu, dan juga semuanya, aku sudah kenyang, aku naik dulu, kalian makanlah pelan-pelan.”
Agnes Zhuang mengeluarkan wajah dingin tidak bicara.
Sebaliknya Evan Li mengangguk padanya, tetap dengan lembut berkata : “Baik, kakak ipar terbesar hati-hati.”
Namun setelah Agnes Zhuang bertatapan dengan Evan Li sebentar, dia menoleh berkata : “Sudahlah Eden, ada tamu, kamu seperti ini apa masuk akal?”
Eden Li masih ingin manja, namun Evan Li berkata dengan suara berat : “Masih tidak kemari mengambil sendiri?”
Di bawah isyarat mata Agnes Zhuang, Eden Li datang ke hadapan Lindsey Lu dengan wajah cemberut, merebut ketapel dari tangannya.
Lindsey Lu tahu sekarang bukanlah saatnya perhitungan dengannya, menggunakan nada bicara seperti orang dewasa yang mentoleransi anak kecil, berkata : “Lain kali jangan begitu tidak hati-hati seperti ini lagi.”
Eden Li menahan amarah, mendengarnya berkata seperti ini dia melotot padanya, menunjukkan dia mengingat dendam kali ini.
*
Saat makan, terkadang Evan Li mengambilkan sayur untuk Angel Bai, Eden Li selalu memanggil “Kak Angel” dengan begitu ramah, walaupun Agnes Zhuang tidak mengatakan apapun, namun saat melihat ke arah Angel Bai, wajahnya tetap tersenyum.
Suasana terlihat gembira.
Sebaliknya Lindsey Lu seperti sebuah papan latar belakang, terlihat begitu tidak penting.
Namun begitu teringat Jayden Li masih menunggunya kembali memberi obat, Lindsey Lu tanpa sadar mempercepat kecepatan makannya.
Hasilnya saat dia menghabiskan dengan cepat, Agnes Zhuang dan yang lainnya baru makan dengan pelan sampai setengah.
Eden Li melihatnya makan begitu cepat, tak tahan tertawa mencibir : “Apa kamu reinkarnasi dari hantu lapar?”
Bahkan di mata Agnes Zhuang bertambah sedikit mencibir, juga tidak tahu bagaimana Keluarga Lu mengajari putri mereka, tidak mengerti aturan sedikitpun.
“....” Lindsey Lu dalam hati berpikir bukankah kalian terus menganggapku udara? Kenapa kali ini kembali memperhatikannya?
Saat ini, seorang pelayan wanita menjinjing sebuah kantong plastik berjalan ke arah Lindsey Li, dengan ragu bertanya : “Nona Muda Besar, ini makanan pesan antar....Yang kamu pesan?”
Lindsey Lu mengulurkan tangan menerima : “Benar, terima kasih.”
Seketika, ekspresi beberapa orang di atas sofa saat melihat seperti sedang melihat sesuatu yang aneh.
Agnes Zhuang bertanya penuh arti : “Lindsey, apa Keluarga Li membuatmu kelaparan?”
“Ibu, bukan seperti ini, selera makanku besar, biasanya harus menyiapkan sendiri camilan tengah malam.”
Lindsey Lu tentu saja tidak akan bodoh hingga mengatakan Kepala Pelayan Zhou membuat Jayden Li makan makanan sisa, dipikirkan pun tahu, siapa yang memberi perintah.
Agnes Zhuang memicingkan mata : “Di rumah ada koki yang bisa membuat langsung, untuk apa kamu memesan makanan dari luar? Begini, kamu buang pesanan antar, aku minta Kepala Pelayan Zhou mengantarkan sendiri camilan tengah malam ke kamar.”
Lindsey Lu dalam hati berpikir bila membuang pesan antar, maka malam ini Jayden Li makan apa?
Lagipula, setelah Kepala Pelayan Zhou mengantarkan camilan tengah malam ke kamarnya, mungkin akan melihatnya makan, membuat Jayden Li tidak mendapatkan sedikitpun.
Dia hanya bisa menolak dengan halus : “Ibu, gajiku tidak besar, tidak ingin membuang-buang makanan, kalau tidak lebih baik lain kali saja?”
Wajah Agnes Zhuang yang cantik itu sepenuhnya menjadi dingin : “Bagaimana bila aku berkata tidak ada lain kali?”
Sebuah tekanan melingkupi ruang makan, bahkan Eden Li anak nakal ini menghentikan sumpitnya, menunggu Lindsey Lu menjawab.
Hati Lindsey Lu terasa berat, tidak disangka Agnes Zhuang begitu cepat memaksanya untuk memihak.
Sedangkan makanan pesan antar di tangannya seperti sebuah bom, memegangnya di tangan hanya bisa membuatnya meledak tak bersisa.
Namun demi syarat yang dia janjikan pada ayahnya, dia hanya bisa berpura-pura tidak mengerti maksud ucapan Agnes Zhuang : “Kalau begitu tidak perlu merepotkan.”
Mendengarnya, ekspresi orang-orang lain berubah menjadi aneh.
Lindsey Lu berdiri seperti tidak mengerti, tersenyum polos : “Ibu, dan juga semuanya, aku sudah kenyang, aku naik dulu, kalian makanlah pelan-pelan.”
Agnes Zhuang mengeluarkan wajah dingin tidak bicara.
Sebaliknya Evan Li mengangguk padanya, tetap dengan lembut berkata : “Baik, kakak ipar terbesar hati-hati.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved