Bab 13 Kamu Terlalu Jelek, Melukai Mataku

Ketika Ethan Yu bergegas ke apartemen, Carla Zhuo sedang duduk di lantai dan menangis sambil menutupi wajahnya.

“Carla.”

Carla Zhuo melihat Ethan Yu datang, seolah melihat penyelamat, segera ke arahnya dengan tangan terbuka dan masuk ke pelukannya, “Kak Ethan, selamatkan aku!”

Ethan Yu melihat sisi kiri wajah Carla Zhuo merah, raut wajahnya segera menjadi dingin, dengan ekspresi tidak senang di wajahnya. Menatap Linda Yu, "Bu, mengapa kamu tidak menyapaku sebelum datang?"

Nona Besar Keluarga Yu, Nyonya Linda Yu tidak kehilangan wibawa bahkan ketika dia berada di kursi roda. Dengan wibawa seorang atasan, mata sipit dan panjang yang persis sama dengan sapuan tajam Ethan Yu, nadanya sangat dingin.

"Kamu bercerai dan menyimpan wanita, apakah kamu menyapaku?"

Dia mengenakan baju cheongsam dengan selimut tipis di kakinya. Sulaman di atasnya sangat indah, itu berasal dari tangan Della Nan. Selendang itu juga diberikan oleh Della Nan.

Linda Yu mengangkat tangannya, Bibi Wei yang berdiri di belakangnya segera mengerti dan menyalakan sebatang rokok untuknya.

Ethan Yu mengerutkan kening, "Carla tidak sehat, jangan merokok di depannya."

"Benarkah?"

Linda Yu menyemburkan kepulan asap dan melirik ke meja kopi, "Bisa minum kopi dengan santai saat menderita kanker lambung, aku tidak melihat dia tidak dalam kesehatan yang baik. Tapi Della memiliki gula darah rendah, dan aku belum pernah melihat kamu peduli padanya."

Della Lu lagi.

Tatapan Ethan Yu semakin dalam, berkata dengan dingin: “Aku telah bercerai dengan Della Lu, tidak ada artinya lagi membahas dia.”

Linda Yu melihat fitur wajah dingin putranya, mengangkat bibir mengejek, "Lihat penampilan putraku yang kejam ini, sungguh persis sama dengan ayahmu. Jika aku tahu bahwa yang aku lahirkan dengan susah payah adalah bajingan, aku seharusnya tidak melahirkanmu."

Menyebut ayahnya, bibir Ethan Yu mengerut, ekspresinya menjadi dingin lagi.

"Tidak bicara tentang Della, lalu bicara tentang wanita di sebelahmu."

Linda Yu mengambil sebatang rokok, menatap wanita yang sedang menangis dan bersembunyi di pelukan Ethan Yu, dengan ekspresi jijik di wajahnya, "Cukup, di depanku kamu tidak perlu berpura-pura, oke? Tidak belajar yang baik-baik, tetapi kemampuan menggoda pria ini benar-benar mirip dengan bibimu yang tak tahu malu. Bukankah kamu masih fasih bertengkar denganku tadi? Mengapa sekarang menjadi lemah? Menunggu priamu untuk membantumu? Jangan lupa, dia adalah putraku.”

Carla Zhuo menggigit bibirnya, kebencian hebat muncul di hatinya, tetapi dia tidak berani menunjukkan sedikit pun. Hanya tampilan sedih dan penuh air mata, dia melepaskan diri dari pelukan Ethan Yu dan berlutut, memohon pada Linda Yu.

"Bibi Yu, aku tahu bahwa kamu membenciku karena keterikatan dengan bibiku. Bibiku dan Paman Shen saling mencintai dengan tulus. Sama seperti aku dan Kakak Ethan, kami telah saling mencintai selama bertahun-tahun. Jika bukan terjadi sesuatu dengan keluarga kami, Anda juga.... mencoba menghalanginya, aku tidak akan pergi ke luar negeri, apalagi putus dengan Kakak Ethan. Kami pasti sudah lama menikah, mungkin Anda sudah memeluk cucu Anda saat ini... "

"Heh, mimpi apa yang kamu lakukan?"

Linda Yu tidak bisa mendengarkan lagi, dengan dingin menyela kata-kata Carla Zhuo, "Aku memberitahumu marga Zhuo, bahkan jika semua wanita di dunia ini mati, dan putraku akan mati sendirian, aku tidak akan membiarkan dia menikahimu. Mengerti?”

Wanita tua sialan ini!

Carla Zhuo menggertakkan giginya, ingin melangkah maju dan membalikkan kursi rodanya. Jika bukan karena trik wanita ini yang kuat, bagaimana mungkin keluarga Zhuo mereka sampai pada titik kebangkrutan, dan dia tidak akan menderita begitu banyak di luar negeri!

Wanita inilah yang menyebabkannya terluka, dia tidak sabar untuk meremas otot-ototnya dan mengupas kulitnya untuk menghilangkan kebencian di hatinya!

Ethan Yu mengulurkan tangannya untuk memapah Carla Zhuo berdiri, menghalanginya, menatap tatapan dingin ibunya, "Bu, aku bisa memutuskan pernikahanku sendiri, jadi Anda jangan repot-repot. Kenny He, antar Nyonya kembali."

Asisten He berdiri di sana, mencoba mengurangi rasa keberadaannya, dia dengan terpaksa meminta Linda Yu untuk pergi.

"Lihat putraku sudah hebat sekarang, mulai mengusir ibunya pergi. Ini benar-benar baik."

Linda Yu bertepuk tangan dan mencibir, "Nak, ayahmu mengkhianatiku dan membuat lumpuh kaki. Jika kamu berani untuk menikahi dia, pada hari pernikahanmu, ibumu akan memberimu hadiah besar. Jika kamu tidak percaya padaku, coba saja.”

Ethan Yu melihat kepergian tegas ibunya, tinjunya perlahan mengepal di sisinya, tulang jarinya berderit, tiba-tiba meninju dinding, mengguncang dinding.

Carla Zhuo terkejut, "Kakak Ethan..."

***

Setelah memberi pelajaran pada Megan Nan, Della Nan kembali ke kamar untuk menghapus riasannya dan mandi.

Tetapi berbaring di tempat tidur, tidak mengantuk sedikitpun, pikirannya adalah semua tentang informasi Carla Zhuo.

Sebenarnya, dia tahu siapa Carla Zhuo dan keterikatan antara Keluarga Zhuo dan Keluarga Yu, tetapi dia tidak mengerti mengapa Ethan Yu harus menikahinya?

Jika itu adalah dirinya, jika seseorang berani mengambil ayahnya dan melukai kaki ibunya, maka dia akan berniat membunuh wanita itu dia ingin membunuh seluruh keluarganya. Bagaimana mungkin bisa memiliki hubungan yang baik dengan keluarga orang itu?

Ethan Yu terlihat cukup masuk akal, tidak seperti gila cinta, mungkinkah dia juga memiliki standar ganda, hanya untuk wanita yang dia sukai?

Della Nan berbalik berulang-ulang, semakin memikirkannya semakin kesal. Pada akhirnya, dia tidak bisa tidur, jadi dia bangun dan menelpon sebuah nomor, "Bukankah kamu bilang kamu mau membuat pesta penyambutan untukku? Malam ini saja, aku ingin minum.”

Malam itu gelap seperti tinta. Tetapi di Happiness Forgets Club, ada cahaya seperti siang hari.

Ini adalah klub mewah terbesar di Kota Selatan, untuk anggota VIP, masuk langsung dengan mengidentifikasi wajah mereka. Mata penjaga di pintu seperti barcode, wajah yang tidak dikenal langsung ditolak tanpa berbicara.

Seorang pria yang memakai kacamata hitam berdiri di ambang pintu, dengan wajah datar, dia mengabaikan kenalannya sampai dia melihat Porsche merah mengemudi di depan matanya.

Dia berjalan ke pintu mobil dengan langkah kecil, "Kupikir kamu tidak akan datang, aku sudah menunggumu selama setengah jam."

"Tunggu di dalam saja, untuk apa keluar."

Della Nan melepas sepatu dan mengenakan sepasang sepatu hak tinggi emas. Turun dari mobil, mengenakan gaun merah, keren dan liar, pengawal di pintu tampak tercengang.

Tuan Muda Charles telah ganti wanita lagi? Wanita muda ini cukup cantik.

Charles Bai melihat pakaian Della Nan dan mengangguk puas, "Ini sangat cantik, lebih baik daripada kamu berpakaian seperti biarawati tua sepanjang hari."

"Jika kamu tidak bisa berbicara, diamlah."

Della Nan kesal kepada abang kecilnya ini, mengikutinya berjalan tanpa hambatan, Charles ingin membawanya ke ruang pribadi, tetapi dia menggelengkan kepalanya dan duduk di bar, "Pergi ke ruang pribadi sangat membosankan, di sini masih bisa melihat pria tampan.”

Dia memesan segelas vodka, meminumnya seperti minum air putih tanpa mengubah ekspresi wajah, Charles berkata: “Kamu tidak bisa minum alkohol, minum lebih sedikit."

Ada tamu di dalam ruang pribadi yang ribut, manajer bergegas untuk mengajak Charles ke sana.

"Aku akan pergi dan melihat, kamu duduk di sini dan menungguku, jangan lari-lari."

Della Nan melambaikan tangannya, memberi isyarat padanya untuk pergi dengan cepat.

Sudah lama dia tidak datang ke tempat ramai seperti itu, dan sudah lama dia tidak minum alkohol, minum gelas demi gelas, alkohol secara bertahap membuatnya mabuk. Semakin banyak pria tampan datang untuk memulai percakapan.

“Cantik, sendirian? Kakak mengundangmu untuk minum.”

Pipi Della Nan mulai merah, menatap pria itu, mengulurkan jari telunjuknya dan mengguncangnya dengan ringan, “Tidak. Kamu terlalu jelek dan melukai mataku."

“Gadis kecil kamu kurang ajar-" Orang tersebut ingin main tangan karena marah dan malu, tetapi ada sedorang yang memegang pergelangan tangannya, seorang pria jangkung datang, “Memukul wanita termasuk kemampuan apa? Bagaimana kalau kita berdua berlatih dulu?”

Pergelangan tangan orang itu terkilir, dia tahu tidak bisa menang, hanya bisa pergi dengan benci.

Pria jangkung itu memandang Della Nan, wajah tampannya tampak tersenyum, mata persik romantisnya terangkat, "Nona muda yang cantik, hanya minum saja tidak ada artinya, aku mengundangmu untuk menari, bagaimana?”

Della Nan mengangkat matanya yang berair, menatap pria tampan ini, dia tersenyum licik," Kamu tampan, terserahmu."