Bab 3 Asalkan Satu Kalimat Darimu

by Toms 09:32,Apr 15,2021
“Pengurus rumah Li, jangan melakukan apapun lagi, jika kamu melakukan sesuatu secara diam-diam lagi, berhati-hatilah dengan nyawamu!”

Selesai melontarkan kalimat ini, Oscar Xu berjalan keluar dari toilet.

Mengenai cibiran dari keluarga Mu, Oscar Xu merasa jauh lebih menyedihkan saat dirinya diusir dari keluarga Xu.

Di dalam aula acara, Kelvin Xu sedang berbincang santai, dan mengeluarkan hadiah yang dia persiapkan untuk Nenek Mu.

“Lihatlah apa yang aku siapkan untuk Nenek!” Kelvin Mu membuka sebuah gulungan, dan berucap: “Ini adalah lukisan senyuman Russel Qiu yang dilukis oleh Patrick Tang..... walaupun ini adalah produk imitasi kualitas tinggi, namun ini berasal dari Yogi Li seorang kontemporer, dan aku telah menghabiskan seratus delapan puluh ribu Yuan!”

“Baiklah baiklah, kamu memang cucuku yang baik, perhatian sekali padaku!”

Nenek Mu tersenyum dengan lebar.

Saat ini, tiba-tiba Kelvin Mu melirik Oscar Xu dengan ekor matanya, lalu berucap dengan nada aneh: “Oscar, Ester, kalian berdua ini tidak pengertian sekali!

Kalian berdua bahkan sudah menikah selama dua tahun lebih, datang memberikan ucapan untuk Nenek, tapi apa kalian datang dengan tangan kosong?

Ginseng itu, adalah hadiah dari Bibi, sepertinya tidak ada hubungannya dengan kalian berdua kan?”

“Benar benar, Ester, kamu cepat keluarkan hadiah yang kamu siapkan untuk Nenek!”

“Kenapa, Ester? Kamu tidak mungkin tidak menyiapkan hadiah untuk Nenek kan?”

“Hehe, sepertinya kamu bahkan tidak menganggap Nenek sama sekali.”

Anggota keluarga Mu mulai mencibir, dan terdengar hingga ke telinga Ester Mu, seketika wajahnya memerah.

Sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu, Ester Mu ingin menyiapkan sendiri hadiah untuk Nenek.

Namun ibunya Morin Lin itu sangat pelit, dia telah menyiapkan hadiah ginseng untuk Nenek Mu, jadi tidak mengizinkan Ester Mu untuk menyiapkan hadiah lagi.

Dia menundukkan kepalanya, Ester Mu tidak mengatakan apapun, memang dirinya yang tidak berpikir secara keseluruhan.

“Cih!”

Nenek Mu mendengus sejenak, menunjukkan ketidakpuasannya.

Saat ini tiba-tiba Oscar Xu maju ke depan, dan berucap: “Siapa bilang Ester tidak menyiapkan hadiah untuk Nenek?

Hadiah yang Ester siapkan untuk Nenek, entah itu dari nilainya, atau dari niatnya, pasti yang paling menonjol di antara semuanya!”

“Oscar!”

Melihat Oscar Xu, Ester Mu menggumamkan namanya.

Sedangkan Oscar Xu menatap lurus Ester Mu, dan berucap dengan pelan: “Percaya padaku...... walaupun hanya kali ini saja!”

“Baiklah!”

Dengan menggigit bibir bawahnya, Ester Mu menganggukkan kepalanya.

Walaupun Ester Mu tidak mempercayai Oscar Xu, namun melihat tatapannya, Ester Mu menantikan sebuah keajaiban yang dibuat olehnya.

“Yang paling menonjol di antara semuanya? Oscar, tunjukkan hadiah yang Ester siapkan untuk Nenek, biarkan kami semua juga melihatnya!” ucap Kelvin Mu tersenyum.

Oscar Xu tidak banyak bicara lagi, langsung turun ke bawah, kemudian mengeluarkan sebuah gulungan lukisan dari bagasi mobilnya.

“Kamu juga memberikan lukisan?”

“Benar...... tapi lukisan yang Ester berikan untuk Nenek, tidak ada hubungannya denganku.” Oscar Xu melirik Kelvin Mu sejenak, lalu membuka lukisannya, kembali berucap: “Bisa dikatakan ini sangat kebetulan, hadiah yang di siapkan Ester, juga lukisan senyuman Russel Qiu.

Namun yang diberikan Kelvin adalah lukisan imitasi, sedangkan hadiah yang Ester siapkan untuk Nenek ini, benar-benar karya asli milik Patrick Tang!”

Oscar Xu membuka lukisan senyuman Russel Qiu ini, dan sama persis dengan lukisan imitasi kualitas tinggi milik Kelvin Mu.

Seketika semua anggota keluarga Mu terkejut!

Ternyata Ester Mu memberikan lukisan Patrick Tang di acara ulang tahun Nenek Mu?

“Biar kulihat!”

Nenek Mu langsung merasa senang, bahkan sangat bersemangta, hingga tubuhnya bergetar.

Jika di dalam hidupnya, Nenek Mu bisa memiliki lukisan karya Patrick Tang, maka dia sudah merasa puas dengan kehidupannya ini.

“Ini warnanya terlalu gelap, gambarnya juga terlalu berlebihan!” Nenek Mu mengerutkan alisnya perlahan-lahan, lalu memutarnya sejenak, dan berucap: “Kenapa kertas ini sangat tipis? Pasti palsu!”

Nenek Mu sangat tertarik pada lukisan, dan dia selalu menganggap dirinya adalah setengah kolektor.

Dia yang memang tidak menyukai Oscar Xu, setelah memeriksanya sejenak, langsung memutuskan jika itu adalah lukisan palsu.

“Oscar, Ester, kurang ajar sekali kalian...... beruntung Nenek bisa menilainya!” Kelvin Mu menyapukan pandangannya pada Oscar Xu dan Ester Mu sejenak, lalu memapah Nenek Mu dan berucap: “Nenek, beberapa hari yang lalu saat aku mengambil gambar, kebetulan Tuan Yogi mengatakannya padaku, jika lukisan ini ada di museum Kota J.

Kedua orang ini membohongimu seperti ini, Nenek, kamu harus memberi sedikit pelajaran pada Ester.”

“Usir Ester manusia tidak berguna ini! Dan dalam satu bulan Ester tidak boleh masuk ke dalam perusahaan!”

Nenek Mu yang penuh dengan emosi, saat mendengar ucapan Kelvin Mu, semakin ingin menghukum Ester Mu.

Sepasang tangan Oscar Xu mengepal, semua anggota keluarga Mu ini, tidak ada satu orang pun yang bisa menilai barang.

Namun Oscar Xu hanya bisa berusaha menjelaskan: “Nenek, lukisan ini memang karya Patrick Tang, mengenai lukisan ini......”

“Cukup!”

Tiba-tiba, Ester Mu yang berdiri di samping Oscar Xu berucap keras dengan marah.

Dia menatap Oscar Xu dengan kecewa, menundukkan kepalanya berucap mengakui: “Nenek, ini memang lukisan palsu, aku akan menerima hukumanmu.”

Mengenai asal usul lukisan ini, hanya Oscar Xu dan Ester Mu yang paling tahu.

Beberapa hari yang lalu mereka berdua berjalan di sepanjang jalan yang berisi barang-barang antik, Oscar Xu melihat lukisan senyuman Russel Qiu ini, memaksa Ester Mu untuk membelinya.

Dan hanya seharga seratus Yuan lebih, maka dari itu Ester Mu menyetujui Oscar Xu.

Hanya saja Ester Mu tidak menyangka, Oscar Xu akan menjadikan lukisan yang sangat palsu ini menjadi hadiah untuk Nenek.

“Haha, memang Ester yang sangat jujur!”

“Tiba-tiba aku merasa, Oscar manusia tidak berguna ini benar-benar sangat pelit, pantas saja sejak awal dia mengatakan jika lukisan ini tidak ada hubungannya dengannya, ternyata ingin melimpahkan semua kesalahan pada Ester.”

“Apa kamu tidak dengar ucapan Nenek tadi? Cepat pergi!”

“……”

Ucapan tajam dari anggota keluarga Mu, semuanya masuk ke telinga Ester Mu tanpa ada satu kata pun yang kurang.

Dia tidak bisa mengatakan kesedihannya, bahkan matanya telah memerah.

Mengambil tasnya sendiri, Ester Mu langsung turun ke bawah tanpa menoleh lagi, Oscar Xu langsung mengikuti dari belakangnya.

“Ester, lukisan itu benar-benar......”

“Kamu jangan bicara lagi, aku tidak menyalahkanmu!” Ester Mu memotong ucapan Oscar Xu, lalu berucap dengan pelan: “Harusnya aku yang disalahkan, kenapa aku mempercayai ucapanmu?

Aku yang bodoh, aku yang idiot!

Kapan kamu memberikanku kejutan? Kapan kamu mengurangi tekanan ini untukku?”

Selesai berucap dan menangis, Ester Mu meninggalkan Oscar Xu, dan pergi mengemudikan mobilnya.

Melihat mobil Ester Mu yang menjauh, Oscar Xu berucap pada dirinya sendiri: “Sebenarnya asalkan dengan satu kalimat darimu, aku bisa memberikan apapun untukmu, semua masalah yang ada di dunia ini biar aku yang menanggungnya!”

Menaiki kendaraan umum, Oscar Xu menghilang di gelapnya malam.

“Nyonya Mu, selamat ulang tahun, semoga kamu panjang umur!”

“Tuan Li, silahkan duduk.”

Tidak lama setelah Oscar Xu dan Ester Mu meninggalkan Hotel Licheng, pelukis kontemporer terkenal Yogi Li datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun padan Nenek Mu.

Yogi Li adalah orang yang sangat berpengaruh dalam dunia lukisan, tentu saja Nenek Mu menyambut kedatangannya.

Setelah berbincang sejenak, Kelvin Mu membawa lukisan senyuman Russel Qiu yang dibawa Oscar Xu, lalu bertanya: “Nenek, apa yang harus kita lakukan pada lukisan ini?”

“Robek saja, atau bakar saja terserah padamu!”

Amarah Nenek Mu masih belum mereda, lalu berucap pada Yogi LI: “Salah satu cucuku yang sangat tidak sopan, memberikanku sebuah lukisan yang tidak berharga.

Sungguh konyol!”

“Tunggu!”

Saat ini, Yogi Li bangkit berdiri dari meja, lalu mengambil lukisan itu dari Kelvin Mu.

Hanya saja gerakan Yogi Li sedikit terlambat, Kelvin Mu telah merobek lukisan itu menjadi dua bagian.

Raut wajah Yogi Li langsung menggelap, sepasang tangannya yang memegang lukisan senyuman Russel Qiu itu bergetar.

Melihat hal ini, Kelvin Mu segera berucap: “Tuan Li, ini hanyalah lukisan palsu, berbeda dengan karya milikmu!”

“Benar, benar!” Yogi Li menganggukkan kepalanya, lalu berucap pada dirinya sendiri: “Bagaimana mungkin karyaku bisa dibandingkan dengan karya Patrick Tang!”

“Tuan Li, apa maksudmu? Apakah lukisan ini karya Patrick Tang?”

“Tidak hanya karyanya! Tapi ini adalah salah satu karya Patrick Tang yang terkenal!” Yogi Li berjalan mendekat dengan menggebu-gebu, dan berucap hampir berteriak: “Ini adalah lukisan senyuman Russel Qiu, jika tidak dirobek, harganya bisa mencapai seratus juta Yuan!”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1010