Bab 92 Mempermalukan, dia malah jadi pahlawan kesiangan (2)

Kalimat terakhir yang dia katakan sangat tenang, tapi terhantar arti yang dingin.

Sekarang suasana menjadi sunyi, Jansen Zhang tertegun, nyawa? Jansen menoleh melihatnya, dan hatinya di selimuti perasaan bersalah, tapi dengan cepat pun menghilang, Jansen tidak ingin mati.

Thomas Ye menatapnya, menaikkan salah satu alisnya, dengan tenang berkata, "Jangan terburu-buru, ini baru hal yang pertama. Mari kita bicarakan hal kedua."

"Katakanlah." jawab Sunny Xia dengan tenang.

"Kemarin...