Bab 8 Kamu tidak makan, apakah karena kamu ingin aku menyuapimu?
by Yumiko Yang
10:19,Dec 19,2020
Mulai sekarang?
Flora Lan tidak mengerti apa maksud di balik perkataan Austin Shi, jadi dia menarik napas dalam-dalam dan mulai memasak.
Selama dia menjaga Calvin Shi dua tahun ini, memasak adalah keahliannya. Tak lama, semua bahan makanan sudah dia cuci bersih dan potong-potong, hanya tinggal menunggu untuk dimasak.
Tapi pada saat ini, Flora Lan mendengar suara nada dering familier, yang merupakan nada dering ponselnya.
Dia mematikan api lalu hendak bergegas pergi ke ruang tamu, tapi Austin Shi sudah membawakan ponselnya: "Telepon dari Calvin, kalau aku adalah kamu, aku akan mengangkatnya. Setelah mengetahui apa yang dia inginkan, aku akan mencari cara untuk menghadapinya dengan tenang."
Flora Lan mengambil ponselnya lalu melihat nama yang familier itu. Dia hanya merasa bagian bawah matanya yang penuh dengan air mata yang sudah mengering terasa sedikit sakit. Dia diam selama setengah detik, tapi setelah itu dia tidak mendengarkan saran Austin Shi dan langsung menolak telepon itu.
Dia tahu, Calvin Shi meneleponnya pasti karena ingin minta cerai, tapi mana mungkin dia rela, dia sudah berkorban begitu banyak, kenapa dia harus membiarkan wanita itu mendapatkan segalanya? !
Kendatipun dia tahu di hati Calvin Shi tidak ada dirinya, tapi dia tetap tidak bisa melepaskannya!
Dia telah terjerumus ke dalam lingkaran yang aneh. Dia membenci mereka dan tidak ingin membiarkan mereka bersama. Meskipun dia tahu tidak mau melepaskan juga merupakan sebuah siksaan bagi dirinya, tapi dia tidak bisa melakukannya!
Calvin Shi meneleponnya berturut-turut, tapi semua panggilannya ditolak oleh Flora Lan. Dua menit kemudian, dia mengirimkan pesan kepadanya.
Ketika Flora Lan melihat isinya, ponselnya hampir terlepas dari telapak tangannya.
Pesannya berisi: "Lisa mengandung anakku. Kalau kamu masih sedikit tahu diri, besok pagi datang kemari untuk membahas masalah perceraian kita."
Di depannya, Austin Shi sedang bersandar di ambang pintu dapur, sorot matanya tenang, sekan dia tahu apa isi pesan itu.
Emosi Flora Lan kembali tersulut. Dia meremas ponselnya, lalu dia segera menelepon Calvin Shi. Ketika teleponnya tersambung, dia langsung berteriak: "Calvin Shi, jangan harap kamu bisa bercerai denganku! Aku ingin kalian tidak bisa mendapatkan surat izin lahir! Anak kalian akan lahir sebagai anak haram! Seumur hidup dia akan menanggung malu!"
Selesai berteriak, Flora Lan mematikan telepon itu, lalu membanting ponselnya di atas kompor, setelah itu dia segera menyalakan gas dan mulai memasak.
Gerakannya sangat cepat, menggoreng, menumis, mengukus semua dia dilakukan sekaligus. Ketika dia membungkuk untuk mengambil piring di lemari, sesuatu jatuh di dagunya, setelah dia menjulurkan tangan untuk menyentuhnya, dia baru menyadari entah sejak kapan wajahnya sudah penuh dengan air mata.
Dia menyeka air matanya dengan bingung lalu melanjutkan memasak. Setelah dia selesai membuat empat hidangan dan satu sup, dia berbalik, lalu dia menemukan Austin Shi yang entah sejak kapan sudah menganti pakaiannya dengan pakaian rumah.
Celana pendek dan baju lengan pendek berwarna beige yang dia kenakan di tubuhnya yang tinggi dan gagah, membuatnya terlihat sedikit lebih lembut.
Dia melirik makanan di atas meja, lalu dia berkata dengan datar, "Menikahimu sangat menguntungkan, istri dan juru masak, beli satu gratis satu."
Hehe, menguntungkan? Iya, justru karena harganya murah jadi dia berkorban begitu banyak, tetapi malah ditinggalkan oleh pria itu seperti barang rongsokan!
“Makan, setelah makan kamu baru memiliki energi untuk bertarung .” Austin Shi menarikkan kursi untuk Flora Lan: “Meskipun pertarunganmu ini tidak ada artinya.”
Dia tahu pria ini sengaja menyindirnya, tapi apa yang dia katakan sangat benar. Apa yang dia lakukan ini tidak ada artinya.
Pria yang sangat dia cintai mengkhianatinya, nasi sudah menjadi bubur. Bagi orang lain semua yang dia lakukan saat ini hanyalah lelucon, tidak ada artinya, sebaliknya hanya akan merendahkan dirinya.
Jelas-jelas sudah berjalan sepanjang sore dan perutnya kosong, tapi Flora Lan sama sekali tidak nafsu makan.
Detik berikutnya, di mangkuknya ada yang menambahkan sepotong daging sapi . Austin Shi menatapnya sambil mengangkat alisnya: "Kamu tidak makan, apakah karena kamu ingin aku menyuapimu?"
Flora Lan terdiam sejenak, lalu dengan tidak bersemangat sumpitnya mengambil nasi di dalam mangkuk, tapi dia tidak menyentuh daging sapi itu.
Austin Shi mengambil daging sapi itu lalu benar-benar menyuapkannya ke bibirnya!
"Paman, kamu--" Flora Lan terkejut, saat dia membuka mulutnya, daging sapi itu langsung dimasukkan ke dalam mulutnya.
"Ini baru benar, aku tidak suka wanita sekarat." kata Austin Shi, lalu dia mulai memakan bagiannya dengan anggun, matanya melebar lalu dia berkata: "Rasanya enak."
Entah kenapa, setelah Flora Lan memakan daging sapi itu, dia merasa sedikit lebih baik, saat makan, dia makan dengan jumlah yang sama seperti biasanya.
Selesai membereskan semuanya, dia pergi ke ruang tamu, dan melihat Austin Shi sedang memegang komputer, sepertinya dia sedang membalas emailnya.
Ketika dia melihat wanita itu masuk, tanpa mengangkat kepalanya dia berkata: "Pergilah ke kamar mandi untuk mandi, di kamar tamu di sebelah kamar mandi ada jubah mandi, dan seprainya juga baru."
Flora Lan merasa sedikit tidak nyaman, tapi saat melihat Austin Shi benar-benar sibuk, dia hanya bisa mendengarkannya, dia pergi ke kamar tamu untuk mengambil jubah mandi, lalu berjalan ke kamar mandi. .
Begitu dia masuk ke kamar mandi, ponselnya kembali bergetar, tadinya Flora Lan tidak ingin menghiraukannya. Tapi, sepertinya ada suara yang mendesaknya untuk melihat isinya, oleh karena itu dia membuka ponselnya.
Calvin Shi mengirimkan sebuah foto kepadanya.
Setelah melihat foto itu sekujur tubuh Flora Lan langsung gemetar .
Entah karena marah, kecewa, atau sedih, tapi dia merasa saat ini, hatinya benar-benar sudah mati.
Flora Lan tidak mengerti apa maksud di balik perkataan Austin Shi, jadi dia menarik napas dalam-dalam dan mulai memasak.
Selama dia menjaga Calvin Shi dua tahun ini, memasak adalah keahliannya. Tak lama, semua bahan makanan sudah dia cuci bersih dan potong-potong, hanya tinggal menunggu untuk dimasak.
Tapi pada saat ini, Flora Lan mendengar suara nada dering familier, yang merupakan nada dering ponselnya.
Dia mematikan api lalu hendak bergegas pergi ke ruang tamu, tapi Austin Shi sudah membawakan ponselnya: "Telepon dari Calvin, kalau aku adalah kamu, aku akan mengangkatnya. Setelah mengetahui apa yang dia inginkan, aku akan mencari cara untuk menghadapinya dengan tenang."
Flora Lan mengambil ponselnya lalu melihat nama yang familier itu. Dia hanya merasa bagian bawah matanya yang penuh dengan air mata yang sudah mengering terasa sedikit sakit. Dia diam selama setengah detik, tapi setelah itu dia tidak mendengarkan saran Austin Shi dan langsung menolak telepon itu.
Dia tahu, Calvin Shi meneleponnya pasti karena ingin minta cerai, tapi mana mungkin dia rela, dia sudah berkorban begitu banyak, kenapa dia harus membiarkan wanita itu mendapatkan segalanya? !
Kendatipun dia tahu di hati Calvin Shi tidak ada dirinya, tapi dia tetap tidak bisa melepaskannya!
Dia telah terjerumus ke dalam lingkaran yang aneh. Dia membenci mereka dan tidak ingin membiarkan mereka bersama. Meskipun dia tahu tidak mau melepaskan juga merupakan sebuah siksaan bagi dirinya, tapi dia tidak bisa melakukannya!
Calvin Shi meneleponnya berturut-turut, tapi semua panggilannya ditolak oleh Flora Lan. Dua menit kemudian, dia mengirimkan pesan kepadanya.
Ketika Flora Lan melihat isinya, ponselnya hampir terlepas dari telapak tangannya.
Pesannya berisi: "Lisa mengandung anakku. Kalau kamu masih sedikit tahu diri, besok pagi datang kemari untuk membahas masalah perceraian kita."
Di depannya, Austin Shi sedang bersandar di ambang pintu dapur, sorot matanya tenang, sekan dia tahu apa isi pesan itu.
Emosi Flora Lan kembali tersulut. Dia meremas ponselnya, lalu dia segera menelepon Calvin Shi. Ketika teleponnya tersambung, dia langsung berteriak: "Calvin Shi, jangan harap kamu bisa bercerai denganku! Aku ingin kalian tidak bisa mendapatkan surat izin lahir! Anak kalian akan lahir sebagai anak haram! Seumur hidup dia akan menanggung malu!"
Selesai berteriak, Flora Lan mematikan telepon itu, lalu membanting ponselnya di atas kompor, setelah itu dia segera menyalakan gas dan mulai memasak.
Gerakannya sangat cepat, menggoreng, menumis, mengukus semua dia dilakukan sekaligus. Ketika dia membungkuk untuk mengambil piring di lemari, sesuatu jatuh di dagunya, setelah dia menjulurkan tangan untuk menyentuhnya, dia baru menyadari entah sejak kapan wajahnya sudah penuh dengan air mata.
Dia menyeka air matanya dengan bingung lalu melanjutkan memasak. Setelah dia selesai membuat empat hidangan dan satu sup, dia berbalik, lalu dia menemukan Austin Shi yang entah sejak kapan sudah menganti pakaiannya dengan pakaian rumah.
Celana pendek dan baju lengan pendek berwarna beige yang dia kenakan di tubuhnya yang tinggi dan gagah, membuatnya terlihat sedikit lebih lembut.
Dia melirik makanan di atas meja, lalu dia berkata dengan datar, "Menikahimu sangat menguntungkan, istri dan juru masak, beli satu gratis satu."
Hehe, menguntungkan? Iya, justru karena harganya murah jadi dia berkorban begitu banyak, tetapi malah ditinggalkan oleh pria itu seperti barang rongsokan!
“Makan, setelah makan kamu baru memiliki energi untuk bertarung .” Austin Shi menarikkan kursi untuk Flora Lan: “Meskipun pertarunganmu ini tidak ada artinya.”
Dia tahu pria ini sengaja menyindirnya, tapi apa yang dia katakan sangat benar. Apa yang dia lakukan ini tidak ada artinya.
Pria yang sangat dia cintai mengkhianatinya, nasi sudah menjadi bubur. Bagi orang lain semua yang dia lakukan saat ini hanyalah lelucon, tidak ada artinya, sebaliknya hanya akan merendahkan dirinya.
Jelas-jelas sudah berjalan sepanjang sore dan perutnya kosong, tapi Flora Lan sama sekali tidak nafsu makan.
Detik berikutnya, di mangkuknya ada yang menambahkan sepotong daging sapi . Austin Shi menatapnya sambil mengangkat alisnya: "Kamu tidak makan, apakah karena kamu ingin aku menyuapimu?"
Flora Lan terdiam sejenak, lalu dengan tidak bersemangat sumpitnya mengambil nasi di dalam mangkuk, tapi dia tidak menyentuh daging sapi itu.
Austin Shi mengambil daging sapi itu lalu benar-benar menyuapkannya ke bibirnya!
"Paman, kamu--" Flora Lan terkejut, saat dia membuka mulutnya, daging sapi itu langsung dimasukkan ke dalam mulutnya.
"Ini baru benar, aku tidak suka wanita sekarat." kata Austin Shi, lalu dia mulai memakan bagiannya dengan anggun, matanya melebar lalu dia berkata: "Rasanya enak."
Entah kenapa, setelah Flora Lan memakan daging sapi itu, dia merasa sedikit lebih baik, saat makan, dia makan dengan jumlah yang sama seperti biasanya.
Selesai membereskan semuanya, dia pergi ke ruang tamu, dan melihat Austin Shi sedang memegang komputer, sepertinya dia sedang membalas emailnya.
Ketika dia melihat wanita itu masuk, tanpa mengangkat kepalanya dia berkata: "Pergilah ke kamar mandi untuk mandi, di kamar tamu di sebelah kamar mandi ada jubah mandi, dan seprainya juga baru."
Flora Lan merasa sedikit tidak nyaman, tapi saat melihat Austin Shi benar-benar sibuk, dia hanya bisa mendengarkannya, dia pergi ke kamar tamu untuk mengambil jubah mandi, lalu berjalan ke kamar mandi. .
Begitu dia masuk ke kamar mandi, ponselnya kembali bergetar, tadinya Flora Lan tidak ingin menghiraukannya. Tapi, sepertinya ada suara yang mendesaknya untuk melihat isinya, oleh karena itu dia membuka ponselnya.
Calvin Shi mengirimkan sebuah foto kepadanya.
Setelah melihat foto itu sekujur tubuh Flora Lan langsung gemetar .
Entah karena marah, kecewa, atau sedih, tapi dia merasa saat ini, hatinya benar-benar sudah mati.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved