Bab 6 Sepertinya aku menganggu kalian?

by Yumiko Yang 10:19,Dec 19,2020
“Kak Calvin, aku lihat sepertinya dia sudah menjadi bodoh, apakah kita terlalu menekannya?” Melisa Chen berjalan menghampiri Calvin Shi sambil berkata: “Bagaimana kalau kita berikan dia waktu setengah hari untuk memikirkannya, bagaimana pun saat ini sekujur tubuhnya kesakitan dan dia tidak ingin bertemu dengan pengacara... "

“Baik, terserahmu.” Calvin Shi mengangguk lalu pergi untuk melepaskan tali yang mengikat Flora Lan. Saat dia berhadapan dengannya, dia langsung memasang ekspresi wajah dingin: "Cepat berpakaian dan keluar, hari ini Lisa akan tinggal di sini, kami tidak ingin melihatmu!"

Flora Lan merasakan tali yang mengikat tubuhnya mengendur, lalu dia langsung jatuh ke lantai. Di dalam tatapan matanya yang kosong, muncul sosok dua orang yang saling berpelukan.

Dia merasa hatinya yang tadinya sudah hancur, perlahan mengering, seperti tanah tandus dan retak di bagian barat yang tidak pernah dituruni hujan.

“Kenapa kamu masih mengulur waktu?!” entah kenapa saat Calvin Shi, melihat Flora Lan yang saat ini terlihat hidup segan mati tak mau, dia langsung merasa sangat kesal.

Dia menendang tubuhnya: "Pergi!"

Meskipun Calvin Shi tidak mengerahkan kekuatannya, tapi pada saat itu Flora Lan merasa tubuhnya sudah seperti boneka kain koyak yang ditendang hingga hancur berkeping-keping.

Dia bergegas menyangga tubuhnya, lalu dengan susah payah dia merapikan kemejanya yang turun sampai ke pundaknya , setelah itu dia berdiri dengan tatapan kosong, kemudian berbalik dan pergi.

Melihat sosok Flora Lan menghilang dari pandangannya, amarah Calvin Shi semakin tak terkendali, dia menghentakkan kakinya berjalan menuju kaki tempat tidur.

"Ssh—" suara rigisan kesakitan.

Di samping, Melisa Chen memeluk pinggang Calvin Shi dengan sedih: "Kak Calvin, kenapa kamu menendangnya begitu kuat, kalau kamu terluka bagaimana?"

“Tidak apa-apa.” Ketika Calvin Shi melihat wanita di pelukannya, amarah di hatinya perlahan menghilang, akhirnya dia kembali tenang.

Saat ini, Flora Lan berjalan ke lantai satu dengan linglung, setelah membuka pintu, dia tidak menyangka, sosok yang tinggi tiba-tiba muncul di depan pintu, karena gerakannya terlalu cepat, tanpa sengaja dia menabrak orang itu. .

Dia tidak melihatnya sama sekali, dia hanya berjalan mengitarinya, seperti boneka yang berada di bawah kendali.

Pria itu berbalik dan melihat Flora Lan yang sedang berjalan menuju halaman. Dia menyipitkan matanya, di dalam matanya yang dalam muncul ketertarikan dan rasa pernasaran.

Setelah beberapa saat, dia mengangkat tangannya dan membunyikan bel pintu vila.

Di vila, Calvin Shi yang mendengar suara bel pintu mengira Flora Lan kembali, jadi dia mengabaikannya.

Tapi suara bel pintu tidak berhenti berbunyi, jadi dia hanya bisa turun sambil merangkul Melisa Chen untuk membuka pintu.

Ketika dia melihat pria yang sedang berdiri di depan pintu, Calvin Shi langsung merasa sangat kaget: "Paman?"

Pria itu menatap wanita berpakaian acak-acakan yang berada di pelukan Calvin Shi, lalu sudut bibirnya melengkung: "Sepertinya aku sudah mengganggumu?"

“Tidak, tidak, paman, silahkan masuk!” Calvin Shi berkata, sambil mempersilahkankan dia masuk.

Ketika pria itu masuk, matanya melirik Melisa Chen, matanya yang dalam seakan memancarkan pujian atau hinaan.

Setelah melihat sekilas ekspresi wajahnya saat ini, Melisa Chen langsung merasa terkejut dan matanya memancarkan sorot mata ketakutan.

Dia hanya pernah mendengar Calvin Shi membahasnya satu atau dua kali, dia bilang dia punya paman yang bernama Austin Shi, dia adalah anak paling kecil kakeknya.

Tapi biasanya pamannya ini tinggal di luar kota dan jarang kembali ke Kota F.

Melisa Chen tadinya mengira pamannya ini seharusnya seorang pria tua, tetapi dia tidak menyangka dia semuda ini.

Dia mengenakan kemeja kasual dan celana jins putih, tapi dalam setiap gerak geriknya seakan ada seberkas cahaya di atas kepalanya, yang membuatnya sangat menarik perhatian dimana pun dia berada.

Parasnya berbeda dengan Calvin Shi, kulit Calvin Shi sangat putih dan terlihat mulus dan bening.

Sedangkan Austin memiliki kulit berwarna perunggu, selain itu dia juga memiliki pesona seorang pria dewasa, parasnya tampan, dan tubuhnya gagah, tapi dibalik senyumannya, ada semacam keengganan yang khas yang membuat orang tidak bisa memalingkan wajah darinya.

Ketika Calvin Shi melihat hal ini, kecemburuan langsung menyelimuti hatinya, dan gengaman tangannya di tubuh Melisa Chen juga semakin kuat.

Seakan tidak melihat apa-apa, Austin Shi langsung berjalan ke sofa dan duduk dengan santai sambil menyilangkan kakinya, lalu dengan matanya yang dalam dia menatap Calvin Shi : "Calvin, tadi saat aku datang ke sini, sepertinya aku melihat keponakan ipar? "

Amarah Calvin Shi kembali meluap, dan matanya memancarkan kebencian: "Sebentar lagi dia bukan istriku lagi!"

“Oh?” nada bicara Austin Shi sedikit meninggi: “Begini... juga baik.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

515