chapter 30 Takdir yang Tidak Dipilih (Bagian 1)

by Bren Sarman 12:10,Mar 02,2024


Ruang interogasi di bawah kantor utama tidak terlalu besar dan memberikan perasaan yang sangat menyedihkan.

Madog Loberta sangat santai, merosot di bangku, seolah-olah dia sudah berada di sana ratusan kali.

Dia menghadapi interogasi dengan mudah.

Bagaikan orang tua desa yang bercerita, dia menceritakan apa yang terjadi hari ini.

Kisah yang diceritakan memberikan ilusi kepada orang-orang bahwa Madog Loberta hanyalah penonton pemakan melon, ia menceritakannya...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100