chapter 122 Intermezzo Pagi yang Ceria

Di wajah mungil yang penuh dengan rona merona itu, terdapat senyuman nakal ketika tangan kecil dengan irama yang beraturan menggaruk hidung Ferison.

Melalui celah mata, Ferison menyaksikan dengan hati penuh kehangatan, yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, ketika dia menyaksikan si kecil yang menyenangkan itu berada di sisinya.

Hanya dengan perasaan kekerabatan itu saja, membuatnya lupa akan segala kesulitan.

Tiba-tiba, Ferison membuka matanya dengan tiba-tiba, merentangkan...