Bab 18 , Aku akan membuktikannya

by 墨千裳 11:33,Oct 10,2023
Saskia memutar bola matanya ke arah Tery. Benar-benar tak terbayangkan, kenapa bisa ada orang sebodoh itu di dunia ini., sudahlah bodoh, masih mau menyakiti orang lain. Jika bukan karena perlindungan Istana Pangeran Sakti, takutnya dia sudah mati sejak lama.
Saskia menatap Ratu sambil berkata, " Ibu Ratu, aku sudah membuktikan bahwa aku tidak bersalah."
Ratu memandang Saskia yang tangannya berlumuran darah, matanya sedikit mengernyit, lalu berkata, "Bagaimana cara kamu membuktikannya?"
Saskia berkata, "Tolong beri aku sebuah apel, ratu, aku akan menunjukkannya kepadamu."
Apel?
Ratu sedikit bingung, tapi tidak menolak. Dia melirik ke arah pelayan Mansion Bella dan Bella segera mengambil sebuah apel dari meja kopi, kemudian menyerahkannya kepada Saskia.
Saskia mengambil apel dan jarum perak, lalu berjalan ke arah Angga Aldi sambil berkata, "Tuan, tolong tusuk jarum perak ini ke dalam apel."
Angga Aldi mengedipkan mata, dia agak bingung dengan maksud Saskia, tapi dia tidak menolak. Dia mengambil jarum perak dan menusuknya.
Namun kali ini gagal menembus masuk, jarum perak itu tergelincir ke samping.
Angga Aldi sedikit mengernyit, dia berusaha menusuknya lagi. Kali ini jarum perak hanya masuk sedikit, tapi sebelum dia mengerahkan kekuatannya, jarum perak itu sudah bengkok dan tidak dapat menembus lebih dalam lagi.
Saskia memegang apel dan jarum perak, lalu berjalan ke depan pengawal Feri lagi, dan mengajukan permintaan yang sama.
Pengawal Feri berpikir sejenak dan bertanya, "Boleh pakai kekuatan batin?"
Saskia geleng kepala.
Pengawal Feri mengatupkan bibirnya dan mengulanginya beberapa kali. Hasilnya sama seperti Angga Aldi, jaruim perak tidak bisa menembus ke dalam apel.
Pada akhirnya, Saskia berbicara lagi, "Sekarang kamu boleh pakai kekuatan batin, Pengawal Feri boleh coba lagi?"
Feri menganggukkan kepala, lalu mundur tiga langkah. Dia menjentikkan ujung jarinya dan jarum perak itu melesat dengan cepat, masuk ke dalam apel.
Sampai seperti ini, siapa lagi yang belum paham.
Apel ini tidak sekeras kepala manusia.
Saskia seprang hadis kecil yang tidak tahu seni bela diri, bagaimana menusuk jarum perak tipis, ringan dan panjang seperti itu ke kepala seseorang?
Dia tidak bisa menembus apel, bahkan pria biasa juga tidak bisa menembusnya. Hanya orang yang memiliki keterampilan seni bela diri yang kuat dan kekuatan batin yang bisa menggunakan metode ini untuk membunuh orang diam-diam.
Fakta sudah ada di depan mata, lebih kuat dari pernyataan apapun.
Ratu mengangguk sambil berkata, "Sepertinya kematiannya tidak ada hubungannya denganmu."
Begitu kata-kata ini keluar, Tery langsung merasa tidak senang, dia menghentakkan kaki sambil berkata, "Ibu Ratu, aku memang melihat dia berdebat dengan pengawal!"
Ratu berkata sambil setengah tersenyum, "tapi dia sudah membuktikan bahwa dia bukan pembunuhnya. Kamu punya cara untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar melihatnya? Apa ada orang yang bisa bersaksi?"
"Ini..." Tery terdiam oleh kata-kata Ratu. Dia mana punya saksi? Kalau ada, pasti sudah disuruh keluar dari tadi.
Tapi, Tery tidak mau mengaku kalah dan tidak senang, dia berdebat dengan tegas, "Meskipun metode pembunuhan ini perlu seseorang yang memiliki keterampilan batin, kamu tidak bisa lepas dari kecurigaan. Siapa yang tahu apakah kamu pandai seni bela diri atau tidak?"
Pernyataan ini... meski agak tidak masuk akal, tapi bukan sepenuhnya tidak logis. Lagipula sebelumnya juga tidak ada yang tahu bahwa Saskia bisa menyelamatkan orang dan melakukan otopsi. Siapa tahu kalau dia punya keterampilan tersembunyi lainnya?
Melihat semua orang mulai bimbang lagi, terdengar sebuah suara yang jelas dan dingin berkata, "Kemarilah."
Um?
Saskia mendongak dan melihat Raja Ariel yang sedang menatapnya, tatapan itu membuat dia merasa ketakutan.
Melihat Saskia tidak bergerak, Raja Ariel sedikit mengernyit dan berkata dengan nada agak tidak sabar, "Aku akan membuktikan apakah kamu ini bersalah atau tidak."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

250