Bab 4 Sakit hingga menembus tulang

by Alexia 08:01,Aug 22,2023
Semua orang mengatakan dia adalah orang yang paling terhormat, dia mempercayainya, bukankah semua ini sangat wajar? Apakah mereka semua berbohong padanya? Kenapa malah begini, kenapa? Ternyata di dunia ini tidak ada satu orang pun yang baik, tidak ada yang memperlakukannya dengan baik. Seluruh dunia sedang menyatakan perang terhadapnya, mempersulitnya, tidak ada orang yang bisa dipercayai!

  Beberapa hari yang lalu, dia masih merupakan seorang tuan putri yang mulia, tetapi sekarang dia diperlakukan seperti binatang, mereka semua menipunya, tidak ada yang bisa dipercaya!

  Wanita itu terus berpikir, dan mengingat kembali segalanya, lalu kemudian ...

   Kemudian pintu penjara air tiba-tiba terbuka.

   "Keluar, bodoh!"

  Itu adalah Kakak Pertama, Kakak kedua berdiri di sampingnya, dan ada suaminya.

   Wanita itu berjalan keluar dengan linglung, tanpa berkata apa-apa, karena tidak ada orang yang bisa dipercayai. Mereka semua hanya berbohong padanya.

   Setelah dibawa ke istana kekaisaran, wanita itu baru mengangkat kepalanya. Dia melihat ke istana yang akrab ini, bukankah yang duduk di kursi tengah itu adalah ayahnya? Tapi ayahnya ditahan di kursi oleh dua penjaga. Siapa yang begitu lancang, bahkan berani mencegat ayahnya!

  Dia ingin berlari kesana, tetapi apa yang dikatakan ayahnya mungkin tidak benar, bukankah ayahnya mengatakan dia dapat mengambil apapun? Lalu kenapa dia menjadi seperti ini sekarang?

   "Yang Mulia, lihatlah, putri kesayanganmu sudah bangun." Terdengar suara tua, orang itu menarik tali yang mengikat wanita dan membawanya ke hadapan kaisar.

   "Cecilia?" panggil kaisar ragu-ragu.

   "Ayah." Wanita itu menjawabnya, dia masih terlihat sedikit bingung.

   "Ternyata benar Cecilia, ke, kenapa kamu menjadi seperti ini?" Kaisar memandangi putri di depannya yang berlumuran darah dan wajahnya tergores. Dia hampir tidak mengenali anaknya.

   "Apa yang telah kalian lakukan padanya, mengapa dia menjadi seperti ini?" Kaisar meraung, berteriak pada orang-orang ini di kejauhan.

   Tapi tidak ada yang menjawab. Saat ini, tidak ada yang peduli dengan setiap kata yang dia ucapkan.

   "Ayah, apakah yang kamu katakan itu benar? Benarkah saya dapat mengambil apa pun yang saya inginkan?"

Dia menatap kembali putrinya, setelah memastikan itu adalah putri bungsu kesayangannya, kaisar memeluknya dengan gemetar, "Tentu saja itu benar, putriku yang berharga tentu saja boleh mendapatkan segala sesuatu yang kamu inginkan di dunia ini."

   "Tapi kenapa, mereka semua berkata seperti itu." Wanita itu menunjuk ke orang-orang yang berdiri disana, "Mereka semua sangat membenciku?"

Kaisar menatap orang-orang itu satu per satu, ada permaisuri, putri tertua, putri kedua, perdana menteri, dan putra perdana menteri, semua adegan masa lalu melintas di benaknya.

Ratu membencinya karena dia tidak mencintainya, putri tertua dan putri kedua membencinya karena dia pilih kasih, perdana menteri ingin merebut tahktanya, putra perdana menteri membencinya karena memaksannya menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Mereka semua bekerja sama dan membuat sebuah perangkap untuk menjebaknya dan putri kesayangannya.

  "Karena mereka sama sekali tidak tulus. Karena apa yang mereka katakan adalah sebuah kebohongan."

   "Biarkan dia pergi, aku akan mengganti nyawanya dengan nyawaku."

   Kaisar menarik wanita itu di belakangnya dan melindunginya. Dalam kehidupan ini, dia telah bersalah terhadap seorang wanita, dia tidak boleh bersalah pada putrinya lagi.

   Perdana Menteri membelai janggutnya, "Ambil tindakan dulu."

  Tujuannya membiarkan tuan putri ketiga hidup adalah untuk saat ini. Dengan adanya nyawa tuan putri ketiga di tangan, kaisar tidak perlu diserang oleh mereka lagi.

Kaisar tahu dia tidak punya pilihan lagi pada saat ini. Istananya sudah dikepung, satu-satunya jenderal yang bisa membantunya telah wafat. Sekarang sudah berada di ujung jurang, dia hanya berharap untuk menjaga darah daging wanita tercintanya.

   Kaisar mengangkat pedang baijin di atas meja dan menggenggamnya erat-erat, itu merupakan pedang kaisar.

   "Cecilia, kamu harus ingat di dunia ini, bukan semua orang berkata jujur. Perkataan yang dikatakan semua orang belum tentu benar.

Untuk melihat apakah yang dikatakan seseorang itu benar atau tidak, kamu harus melihat ke dalam hatinya. Ayah akan memberkatimu di surga. "

   Setelah selesai berbicara, dia menghunuskan Pedang baijin, ada seekor naga terukir di atas pedang. Kaisar menatap wanita itu untuk terakhir kalinya, kemudian meletakkan pedang itu di lehernya — puuk!

  Darah mencripat, dia dan pedangnya terjatuh ke lantai. Suara berat dari tubuhnya yang terjatuh seperti runtuhnya sebuah dinasti.

  Wajah wanita itu terasa sedikit panas, dia mengulurkan tangan dan menyentuhnya, tampak warna darah merah cerah!

  Darah, darah, banyak sekali darah. Pria lamban berdarah, tubuhnya sendiri berdarah, ayahnya juga berdarah.

   Darah merah cerah ini seperti obat pereda mabuk, langsung membangunkan orang yang sedang melamun.

   "Ayah, Ayah, Ayah, bangun, bangun ..."

   "Ayah, jangan tidur. Cecilia mengaku salah. Cecilia seharusnya tidak meragukanmu. Di dunia ini, Cecilia percaya kamu tidak akan berbohong padaku. Aku benar-benar percaya."

   "Ayah, Ayah, cepat bangun, Cecilia tidak menginginkan apapun sekarang, tidak menginginkan apapun, selama Ayah bisa bangun, Cecilia tidak menginginkan apapun."

  ...

  Dalam sejarah tercatat bahwa Wijaya Gu, kaisar ketiga puluh satu Negara Baijin, bunuh diri di Gold Palace, karena dia tidak memiliki pewaris, tahta itu menjadi milik perdana menteri, Robert Shangguan. Sejak itu, marga raja Baijin berubah menjadi Shangguan.

   Di penjara yang suram, tidak ada cahaya, penjara itu hanya penuh dengan suara tangisan.

  Terdengar suara "Tolong saya" dari sebelah lorong, seseorang berjalan kemari.

  Cecilia Gu, tuan putri ketiga tercinta Negara Baijin, sedang tergantung di salib saat ini.

   Dalam dua hari ini, saat dia dikurung di penjara, dia terus memikirkan semuanya, pikirannya jernih dan dia perlahan menemukan sebuah jawaban.

  Di antara mereka, hanya sang ayah yang tulus. Semua yang dikatakan mereka itu palsu, karena ayahnya adalah kaisar, jadi orang lain menurutinya, sekarang ayahnya sudah tiada, tidak ada yang menurutinya lagi, mereka semua juga tidak perlu berpura-pura lagi.

  Tanpa ayahnya, dia bukan lagi seorang putri.

   "Adik tersayang, aku datang untuk menjengukmu."

   Itu adalah Kakak Pertamanya, Alicia Gu, Putri Alicia.

  Padahal mereka berdua adalah tuan putri, Cecilia Gu tidak tahu mengapa Alicia Gu bekerja sama dengan perdana menteri untuk membunuh ayah kandungnya. Bukankah ayah mereka sama?

   "Kakak Pertama, mengapa kamu bersama perdana menteri? Mereka adalah pembunuh ayah!"

"Mengapa kamu begitu menyebalkan dan sama sekali tidak berubah? Apa kamu masih belum melihat kebenaran dengan jelas? Oke, kalau begitu aku akan memberitahumu mengapa perdana menteri dapat melakukan kudeta dengan begitu mudah, karena aku dan Ibu suri menjadi orang internal yang membantu dari dalam istana."

   "Tapi kamu juga memiliki darah kaisar dalam tubuhmu! Bagaimana kamu bisa berkolusi dengan orang luar?"

"Kenapa, ini semua gara-gara kamu tahu? Siapa suruh kau selalu merebut dan mengambil semua benda yang aku sukai, tentu saja aku membencimu. Kalau merebut pakaianku dan perhiasanku, aku tidak akan mempermasalahkannya, tapi kau juga merebut kasih sayang ayah. Dalam hatinya hanya ada kau seorang. Sebenarnya, itu semua tidak masalah. Hal yang paling tidak sepatutnya kau lakukan adalah mencuri kekasihku. Kau tahu? Suamimu dan aku saling mencintai dan merupakan pasangan yang paling serasi. Hanya karena kamu menyukainya, ayahku tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Walau aku pergi telah memohon padanya, dia tetap membuat kalian menikah. Kau telah merebutnya dariku selama tiga tahun, siapa kau, apa yang bisa kau lakukan? Jika bukan karena ayah melindungimu, kau hanyalah lumpur di tanah, orang bodoh yang tidak berguna! Dasar babi!"

"Tapi untung saja kamu hanya cantik tapi bodoh seperti babi. Tuhan benar-benar adil. Dia memberimu kecantikan yang tiada tara tapi memberimu otak yang begitu bodoh. Kamu percaya apa yang kami katakan. Ini sangat lucu. Kami bilang kamu dapat merampok barang orang lain, kamu benar-benar merampok. Apakah kamu tidak menginginkan reputasimu? Kami mengatakan belajar seni bela diri itu sangat baik, dan kau malah mempelajarinya. Apakah kau tidak tahu seorang wanita yang tidak bisa bela diri lebih bernilai? Apakah kamu tidak tahu negara baijin lebih mementingkan pengetahuan daripada seni bela diri?"

"Ckck, aku ingin tertawa ketika memikirkan semua ini. Melihatmu dalam keadaan seperti ini benar-benar memuaskan. Baguslah, sekarang tidak ada yang melindungimu lagi. Ayah kaisar kesayanganmu sudah bunuh diri untuk menyelamatkan nyawamu yang rendahan. Pria lambanmu yang begitu bodoh juga ditikam olehmu sendiri. Cecilia Gu, tahukah kamu apa yang paling membuatku iri padamu dalam hidup ini? Yang pertama adalah kamu memiliki ayah yang paling mulia dan sangat menyayangimu, yang kedua adalah kamu memiliki jendral yang sangat tergila-gila dan begitu mencintaimu, yang ketiga adalah paras cantikmu yang tidak tertandingi."

“Tiga hal inilah yang membuat hidupmu begitu makmur. Tanpa ketiga hal ini, kau hanyalah makhluk rendahan, hanya lumpur di tanah. Saya adalah awan yang tinggi-tinggi di langit, sedangkan kamu adalah lumpur yang diinjak-injak! Ngomong-ngomong, aku lupa memberitahumu kabar baik, suamimu akan menikah denganku, saat dia menjadi kaisar, aku akan menjadi ratu."

   "Sekarang, kamu sudah tahu segalanya kan. Jadi, kamu sudah bisa mati dengan damai!"

"Tapi aku tidak bisa membiarkanmu mati tanpa rasa tersiksa, masih tersisa satu dari tiga hal yang membuatku iri padamu, itu belum kuambil. Jangan khawatir, aku akan datang untuk mengambilnya beberapa hari kemudian!" Putri Alicia maju, mencubit dagu Cecilia Gu dengan keras, dan menatap wajahnya dengan seksama.

   "Ckck, wajah ini benar-benar sempurna dan indah. Setelah luka di wajahmu sembuh, saya akan datang untuk mengambilnya!"

Putri Alicia keluar, dia tidak tega melihat, berbalik lalu memerintahkan, "Siksa dia sampai sekarat, tapi jangan merusak kulitnya, jangan meninggalkan bekas luka, kalau ngak, aku harus menghabiskan tenaga dan materi untuk mengobatinya lagi."

   Penjaga itu tersenyum padanya, "Kujamin akan membuatnya hidup sengsara, tanpa melukai wajahnya sedikitpun."

"Bagus!"

   "Pengawal, ambil jarum baja, capit besi dan papan jepit!"

  Yang disebut hukuman jarum baja yaitu menggunakan jarum baja tipis untuk menusuk orang dari daging jari hingga ke ujung jari, terasa sangat menyakitkan.

  Yang disebut hukuman capit besi adalah hukuman yang paling mengerikan, yaitu menggunakan capit besi yang kencang untuk mencabut kuku tangan dan kaki hingga ke akarnya, kemudian darah menyembur keluar.

  Yang disebut hukuman papan jepit adalah hukuman yang menghancurkan tulang. Papan yang terbuat dari bambu menjepit jari tangan dan kaki, ketika kedua sisi ditarik dengan paksa, dua puluh tulang remuk pada saat bersamaan, dan rasa sakit itu menembus hingga sumsum.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100