Bab 13 Kekuatan Guntur

by Wang Sima 11:25,Aug 11,2022
Eren adalah orang yang tidak takut akan masalah, sekarang dia sudah mengambil tindakan, dia harus menghadapi semuanya.

Eren tidak ingin terlalu banyak menghabiskan tenaga dalam menyelesaikan masalah ini.

Adapun keluarga bela diri keluarga Sambo, di mata orang biasa, itu mungkin peringkat tinggi, keberadaan yang tak terkalahkan, tetapi di matanya, itu bukan apa-apa, itu bisa dihancurkan hanya dengan mengangkat tangannya!

Master Auron di antara para ahli bela diri, tingkatan mereka setara dengan Cakra Level 4.

Namun, kualitas cakra murni yang dilatih oleh master jauh lebih rendah daripada cakra murni Imortal.

Terlebih lagi, Eren adalah orang yang sudah bereinkarnasi selama 100 kali, dia sudah menguasai berbagai jurus dan teknik bela diri, bahkan jika dia sekarang melawan master tingkat Grandmaster, dia bisa dengan mudah mengalahkannya.

Karena itu, dia tidak peduli sedikit pun dengan apa yang disebut keluarga bela diri Sambo.

Di bawah kendalinya, Bradoc mulai memanggil Boromir, Boharto dan Broto, meminta mereka untuk segera kembali ke kediaman utama.

Perusahaan Grisha hampir bangkrut, tetapi itu semua adalah perbuatan dari keluarga Seno, adapun Broto, meskipun tidak perlu dikhawatirkan, Eren juga berniat untuk mengurusnya sekaligus, agar tidak menimbulkan masalah kedepannya.

Karena perintah dari Bradoc, Boharto dan yang lainnya tentu tidak berani diam saja, dalam waktu setengah jam, semuanya sudah datang.

Boharto, yang tiba lebih dulu, menatap Bradoc yang matanya sudah tertutup, dia melihat Eren dan dua orang lainnya, lalu ada kecurigaan terlintas di mata mereka.

"Eren, Geisha, kalian juga ada disini?"

Broto yang terakhir tiba, dia cukup terkejut ketika melihat Eren dan dua orang lainnya, langsung berkata dengan bangga "Haha, jadi begitu, kalian berdua pasti datang untuk meminta maaf!"

“Nak, ingat apa yang aku katakan padamu waktu itu kan? Kalau sudah tahu akan akibatnya, jangan cari gara-gara!” Boromir juga berkata dengan sinis.

"Oke"

Pada saat ini, Eren tiba-tiba bertepuk tangan "Semua orang sudah datang, mari selesaikan masalahnya!"

"Masalah? Masalah apa?"

Boharto, Boromir, Broto semuanya bingung.

“Eren, ini adalah keluarga Seno, bahkan sekarang kamu masih berani pura-pura jagoan, kamu benar-benar sudah bosan hidup!”Teriak Broto lantang.

"Penjaga!"

Pada saat ini, Bradoc tiba-tiba membuka matanya dan menatap Broto dengan serius "Jatuhkan Broto ke bawah dan patahkan kedua kakinya!"

Begitu kata-kata ini keluar, ketiga orang ini sepenuhnya terkejut.

Boharto langsung bertanya "Ayah, apa maksudmu?"

"Kenapa? Binatang kecil ini hanya tahu cara membuat masalah, apa gunanya punya sepasang kaki, mending dipatahkan saja!" Bradoc kesal.

Pada saat ini, dua pria kuat segera masuk, salah satu dari mereka menarik Broto, memaksanya ke luar aula.

Broto berjuang sekuat tenaga, Boharto dan Boromir juga terus memohon belas kasihan.

Sangat disayangkan bahwa Bradoc sudah bertekad untuk melakukan ini, jadi dia sepenuhnya mengabaikannya, situasi ini jelas membuat kedua bersaudara itu memiliki firasat buruk dan merasa ada yang salah.

"Krekkk! Krekkk!"

Terdengar jeritan kesakitan, kedua kaki Broto dipatahkan oleh dua orang kuat tadi.

"Bawa dan kurung mereka!"

Bradoc berkata tanpa ampun, kemudian matanya tertuju pada Boharto dan Boromir "Kalian berdua segera perintahkan untuk menghentikan semua tindakan pada Perusahaan Gougen dan PT. Go-Tech!"

"Ayah, ini semua... apa yang kamu lakukan?"

Keduanya menatap lelaki tua itu dengan tidak percaya, mengetahui bahwa waktu panen sudah hampir tiba, meskipun untung besarnya akan diambil oleh orang-orang Keluarga Sambo, tapi asetnya setidaknya bisa memungkinkan keluarga Seno untuk mendapatkan lebih dari 4 triliun.

Sekarang mereka harus menghentikan apa yang sudah mereka mulai, bagaimana mungkin mereka rela?

"Kalian tidak dengar perintahku? Segera lakukan!"

Nada bicara Bradoc menjadi sangat tinggi.

"Ayah, maaf, aku tidak bisa menyetujui ini!"

Boharto tiba-tiba membuat keputusan dan menggelengkan kepalanya.

"Ayah, aku juga tidak setuju, kamu sudah tua, nikmati saja masa pensiunmu dan serahkan urusan perusahaan padaku dan kakak!"

Boromir sedikit ragu dan setuju.

Mendengar ini, tidak ada kemarahan di mata Bradoc, hanya ada kesedihan.

"Kalian ini...!"

Segera, dia menatap Eren dan memohon belas kasihan "Tuan Braun, meskipun kedua bocah bodoh bersalah, mereka tidak seharusnya dihukum mati, bisakah kamu menyelamatkan nyawa mereka!"

"Sudah kuberi kesempatan, tapi sayangnya mereka tidak tahu bagaimana cara menghargainya!"

Eren terkekeh dan menggelengkan kepalanya, lalu meregangkan jarinya dan mengeluarkan dua garis cakra.

Kekuatan cakra ini sekuat aliran listrik, seketika langsung mengarah ke tengah alis Boharto dan Boromir.

"Erhgmm!"

Keduanya mengeluarkan erangan kesakitan, ada rasa kesakitan terlihat dari mata mereka, tapi di saat berikutnya, tubuh mereka jatuh ke tanah dengan kers, mereka kehilangan nyawanya begitu saja.

Melihat adegan ini, Bradoc langsung terkulai lemas di kursi

Setelah pergi dari keluarga Seno, Eren meminta Bamsut untuk mengantar Geisha kembali ke rumah Kediaman Keluarga Amida, sedangkan Eren langsung pergi ke klub di pusat kota.

Yakob Sambo, bocah dari keluarga Sambo, sekarang berada di klub tersebut.

Dua puluh menit kemudian.

Eren muncul di luar klub bernama Haiti, dia langsung masuk.

Petugas keamanan klub buru-buru datang untuk menghentikannya, tetapi hanya dengan tatapan mata Eren, dua petugas keamanan dengan cepat minggir dan membiarkannya masuk.

Klub Haiti terlihat biasa saja dari luar, tetapi di dalamnya didekorasi dengan sangat mewah.

Ada tiga lantai di klub ini, sekarang Yakob berada di dalam ruangan di lantai tiga.

Naik lift untuk sampai ke ruangan di lantai tiga, lalu segera membuka pintu dan masuk.

Saat ini, Yakob sedang bersama wanita di kedua sisinya, dia bersenang-senang.

Meskipun dia adalah anak dari Keluarga Sambo, namun manajemen keluarga cukup ketat, yang membuatnya tidak berani untuk bersikap seenaknya, tetapi semuanya berbeda ketika dia berada Izuna, dia berkuasa disini.

"Siapa kamu dan siapa yang membiarkanmu masuk?"

Yakob memelototi Eren, tatapannya tajam, nada bicaranya bahkan sangat arogan.

Tiba-tiba, Eren maju satu langkah, langsung mendekati sisi Yakob dari jarak lima atau enam meter, melakukan tendangan keras.

"Bang!"

Kekuatan yang kuat dikeluarkan, langsung membuat organ dalam Yakob terluka parah.

Yakob seketika terkulai lemas di sofa, darah mengalir dari sudut mulutnya, dia terkejut dan marah, tapi pada saat yang sama dia mengerti bahwa pemuda di depannya setidaknya berada pada tahap awal cakra murni.

Kalau tidak, tentu tidak mungkin untuk bisa menghajarnya dalam sekejap.

"Kembalilah ke tempat asalmu, omong-omong, sampaikan pesanku pada keluarga Sambo, jika orang-orang Keluarga Sambo berani datang ke Izuna, akan langsung kubunuh tanpa ampun!"

Setelah meninggalkan kalimat seperti itu, Eren langsung pergi.

Di siang hari.

Eren yang sudah pulang sekolah mendapat telepon dari Gougen yang sudah dibebaskan polisi, pada saat yang sama para kontraktor yang kabur membawa uang itu juga sudah kembali ke Izuna untuk menyerahkan diri.

Pihak bank pun menghubunginya kembali dan mengatakan bahwa pinjaman tersebut tidak perlu buru-buru diselesaikan.

Setelah berkonsultasi dengan Eren, Gougen berniat untuk berinvestasi di perusahaan ayahnya.

Investasi 40 miliar, tetapi hanya terima 10% dari saham.

Untuk hal ini, Eren tidak menolak, untuk masalah uang, dia tidak terlalu mempedulikannya.

beberapa hari berlalu.

Izuna tampak relatif tenang, tapi yang membuat Eren kesal adalah Geisha itu semakin dekat dengannya, sebelumnya, dia masih ragu-ragu dan memiliki rasa malu, tetapi sekarang gadis kecil itu jadi lebih berani.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

80