Bab 7 Membuatnya Merasa Malu

by Madeleine 10:28,Oct 27,2021
Della Tsu dan Velicia An bertemu di sebuah kedai kopi.

Ketika bertemu, Vellicia An langsung berkata dengan khawatir: "Della Tsu, mengapa kamu pergi pada tadi malam? Aku meneleponmu dan kamu juga tidak menjawabnya, aku benar-benar panik."

“Velli, maafkan aku, aku minum terlalu banyak pada tadi malam.” Della Tsu sangat menyesal: “Aku naik taksi dan kembali sendiri. Kamu tenanglah, apa yang ingin kamu minum? Aku akan mentraktirmu."

Della Tsu tidak berani mengatakan bahwa dia pergi dengan seorang pria.

"Baguslah bila kamu baik-baik saja dan simpan gajimu untuk dirimu sendiri. "Vellicia An menghela nafas lega dan bertanya, "Apakah kamu masih akan kembali ke rumah Keluarga Tsu?"

“Tidak, itu sudah bukan lagi rumahku sejak awal.” Della Tsu tersenyum pahit. Dia sudah lama pindah dari rumah Keluarga Tsu dan menyewa sebuah rumah di luar.

Jika bukan karena pernikahan ini, dia tidak akan kembali ke rumah Keluarga Tsu.

Kata-kata Vellicia An mengingatkan Della Tsu bahwa kejadian selama beberapa hari ini seperti mimpi, entah itu adalah perhitungan ibu tiri atau perubahan hati Dean Chu, karena bagaimana pun juga hidupnya harus tetap berlanjut.

Dia mengambil cuti selama setengah bulan dan liburan akan berakhir besok. Jika dia ingin bertahan hidup di kota ini, dia harus pergi bekerja.

Dia bukan seorang nona muda, lalu kecuali bermarga Tsu, hal lain di Keluarga Tsu sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia.

Della Tsu telah kembali bekerja di perusahaan.

Tidak seorang pun di seluruh perusahaan tahu bahwa dia adalah Nona Muda Keluarga Tsu dan tidak ada yang tahu hubungannya dengan Dean Chu.

Della Tsu memiliki temperamen yang dingin dan tidak pernah mengatakan kepada siapa pun tentang hubungannya dengan Dean Chu, atau kejadian hampir menikah dengan keluarga Chu.

Semua orang di perusahaan mengira Della Tsu lajang dan hanya orang biasa.

Kembali ke perusahaan, Della Tsu dengan cepat memasuki keadaan, melumpuhkan dirinya sendiri dengan pekerjaan, agar dia berhenti memikirkan Dean Chu.

Setelah berpisah dengan Gunner Lu, keduanya tidak bertemu selama lebih dari setengah bulan, tetapi hanya berkomunikasi menggunakan Wechat.

Della Tsu bekerja sebagai penerjemah dan bekerja lembur hingga larut hampir setiap harinya.

Hari ini.

Della Tsu bekerja lembur sampai hingga 11 malam dan dia adalah orang terakhir yang meninggalkan perusahaan.

Bus terakhir sudah akan tiba.

Della Tsu bergegas pergi untuk mengejar bus, tetapi masih selangkah terlambat dan hanya bisa melihat bus terakhir meninggalkannya.

"Sepertinya aku harus naik taksi lagi hari ini."

Della Tsu berbisik, sedikit menyayangi uang di dalam dompetnya.

Pada saat ini, sebuah mobil yang dikenalnya perlahan berhenti di depan Della Tsu.

Jendela diturunkan, Gunner Lu menjulurkan kepalanya dan tersenyum, lalu berkata, "Della, masuk ke dalam mobil."

Ketika Della Tsu melihat Gunner Lu, dia merasa sedikit linglung.

Keduanya sudah tidak bertemu selama setengah bulan. Gunner Lu tidak menawarkan untuk bertemu, maka dia juga tidak mengambil inisiatif untuk mengajaknya bertemu. Lalu ditambah kesibukan masing-masing, keduanya mengobrol sangat sedikit di Wechat.

Della Tsu hampir lupa bahwa dia adalah orang yang sudah punya pacar.

Melihat Della Tsu tertegun, Gunner Lu turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya seperti pria terhormat. Dia menatapnya dengan tatapan sayang: "Kenapa? Apakah kamu sudah tidak mengenal pacaramu lagi setelah tidak bertemu selama setengah bulan? Kelihatannya aku harus menambahkan kesan lebih dalam akan ini pada malam ini."

“Kamu, kenapa kamu bisa datang?” Della Tsu kembali sadar dan sangat terkejut.

"Aku selesai bekerja lebih awal hari ini dan ingin menemani kamu." Gunner Lu memiliki senyum lembut di wajahnya: "Aku agak sibuk akhi-akhir ini dan mengacuhkan kamu, kamu tidak marah, kan?"

“Tidak, akhir-akhir ini aku juga sangat sibuk.” Della Tsu duduk. Dia sebenarnya tidak marah, tetapi merasa malu, karena dia hampir lupa bahwa dirinya sudah memiliki kekasih.

“Belum makan malam bukan? Ayo kita pergi makan bersama.” Gunner Lu mengemudikan mobil: “Aku akan mengantar dan menjemputmu dari tempat kerja untuk kedepannya, karena ini benar-benar sudah larut dan tidak aman bagi seorang gadis yang berjalan sendirian."

"Tidak ..." Perlu repot-repot.

Sebelum Della Tsu selesai berbicara, Gunner Lu berkata: "Kamu adalah pacarku sekarang, mengantar dan menjemput kamu adalah tugasku."

Karena sudah larut malam, jadi banyak restoran yang sudah tutup.

Gunner Lu mengendarai mobil ke vila restoran pribadi kelas atas, dapur kecil di halaman.

Della Tsu pernah datang dengan Velicia An dan dapur pribadi ini tidak bisa dimasuki hanya mengandalkan uang, melainkan juga harus memiliki status sosial tertentu.

Apalagi dapur pribadi ini hanya menerima lima puluh tamu dalam sehari.

Della Tsu sangat terkejut: "Kita makan di sini? Ini sangat mahal dan dapur pribadi ini menggunakan sistem keanggotaan yang sangat ketat."

Seperti Keluarga Tsu sendiri, dia bahkan belum memenuhi syarat untuk memasuki dapur pribadi ini.

Banyak orang mungkin tidak memiliki uang untuk makan sekali di sini.

“Hm, rasa makanan di sini cukup enak.” Nada suara Gunner Lu ringan. Di matanya, sepertinya hidangan pribadi yang membuat orang lain kesulitan untuk membayarnya hanyalah sebuah hal yang kecil, kebetulan mencapai tingkat yang bisa masuk ke dalam matanya.

Jika bukan karena sudah larut dan khawatir Della Tsu akan kelaparan, Gunner Lu tidak akan membawa Della Tsu ke sini.

Della Tsu meraih Gunner Lu: "Ayo kembali, tidak perlu menghabiskan begitu banyak uang, aku tidak terlalu lapar."

Della Tsu merasa bahwa Gunner Lu melakukan ini karena demi wajahnya, jadi dia bersikeras untuk membawanya ke sini. Gunner Lu mungkin tidak tahu bahwa makan di sini bisa menghabiskan biaya puluhan juta yuan hanya dalam sekali makan.

"Kita bahkan sudah tiba di sini. Della, kamu tidak perlu menyimpan uang untukku." Gunner Lu meraih tangan Della Tsu dan tersenyum: "Itu normal bagi seorang pacar untuk membawa pacarnya pergi makan."

"Tapi di sini terlalu mahal, selain itu, kita berdua juga tidak bisa masuk..."

Sebelum suara itu jatuh, sebuah suara yang familiar tiba-tiba terdengar di belakangnya.

"Bukankah ini kakak? Kak, kamu juga di sini untuk makan malam? Kebetulan Dean dan aku juga sedang makan di dalam, ayo bergabung bersama kami."

Della Tsu dapat mencium bau tubuh Aulia Tsu tanpa perlu menoleh ke belakang.

Della Tsu melirik Aulia Tsu dengan ekspresi dingin.

Dia juga sangat mengagumi Aulia Tsu, yang sudah dipukuli begitu parah olehnya terakhir kali, tetapi dia masih berani mencari masalah lagi.

Aulia Tsu dengan erat meraih lengan Dean Chu, dengan provokatif memamerkan: "Kak, kebetulan sekali, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini Kak, siapa ini?"

Aulia Tsu telah memperhatikan Gunner Lu yang berada di sebelah Della Tsu. Ketika dia melihat penampilan Gunner Lu, dia terkejut karena ketampanannya.

Mengapa Della Tsu bisa begitu beruntung? Dari mana dia berhasil mendapatkan pria tampan seperti ini?

Aulia Tsu dengan sengaja berkata: "Kak, pacarmu? Sejak kapan kamu berjadian? Kenapa aku tidak mendengar tentang itu?"

“Iya pacarku.” Della Tsu mengakui dengan terbuka. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang dimaksud Aulia Tsu, bukankah dia hanya ingin memprovokasi dia dan Dean Chu?

Dia dan Dean Chu sudah putus dan dia tidak takut diketahui oleh Dean Chu lagi.

Della Tsu menggandeng Gunner Lu dan membalas dengan dingin: "Aku sudah punya pacar atau tidak, aku tidak perlu memberi tahunya padamu."

Dean Chu menyaksikan keduanya berdekatan, kilatan kemarahan melintas di matanya: "Della Tsu, jangan membuat onar."

Dalam pandangan Dean Chu, Della Tsu ini sengaja mencari seorang pria, menanyakan keberadaannya dan sengaja membuatnya marah.

Lagi pula, tidak banyak orang yang pernah bertemu dengan orang yang sebenarnya bertanggung jawab atas Keluarga Lu.

Della Tsu juga melihat ketidakpercayaan Dean Chu, jadi dia berbalik dan berkata kepada Gunner Lu, "Menunduklah sedikit."

Gunner Lu tidak tahu apa yang akan dilakukan Della Tsu, tapi dia tetap bekerja sama dan sedikit menundukkan tubuhnya.

Tiba-tiba Della Tsu mengaitkan leher Gunner Lu dan menciumnya secara langsung.

Gunner Lu sedikit terkejut dan juga sangat menikmatinya.

Wajah Dean Chu langsung berubah menjadi hijau dan Aulia Tsu menatap pasangan yang berciuman itu dengan heran, dia tidak menyangka bahwa Della Tsu akan benar-benar menciumnya.

Ciuman ini seperti dihinggapi capung.

Yang langsung berpisah setelah satu kecupan.

Della Tsu memandang Dean Chu, bersandar di pelukan Gunner Lu dan tersenyum lebar: "Kami benar-benar saling mencintai."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

624