Bab 72 Tidak tergantikan

"Aku ..."

“Kamu apa kamu? Hutang harus bayar, kalau tidak bisa ya bekerjalah dengan baik untuk aku.” Yulianto Hua menyipitkan matanya yang yang bagaikan bunga persik, mulutnya menyiratkan ekspresi bangga.

“Membully seorang wanita, apaan,” Aku mendengus.

"Bukannya aku yang mengintimidasi kamu, uang lah yang mengintimidasi kamu," dia berdalih dengan tidak tahu malu.

"Aku tidak bisa mengerti, kamu adalah anak dari keluarga Hua. Kamu sudah seharusnya menjadi direktur...