Bab 431 Menderita (2)

Akhirnnya dia hanya bisa menyerah dan menunggu sampai bisa bergerak.
Namun dalam pikirannya tiba-tiba muncul bayangan Qiao Minghe berada dalam kobaran api, api yang besar menelan sekujur tubuhnya.
Dada Xiao Ai terasa begitu sakit, dia merasa nafasnya seperti hampir terhenti, apa yang ia lihat terlalu menakutkan seperti menginginkan nyawanya saja.
Qiao Minghe, kamu jangan mati, kamu tidak boleh mati!
Kalau tidak ada kamu, aku hidup juga tidak berguna!
Xiao Ai yang sekarang sudah lupa...