Bab 2 Perasan dan Emosi
Bab Dua Perasan dan Emosi
Yah, kamu itu laki-laki. Apa yang bisa dilakukan seorang wanita terhadapmu? Akhirnya, Bai Xiaoai tanpa kehilangan nalurinya untuk melindungi dirinya sendiri, dan lidahnya mulai pulih .
Bibir tipis pria itu bergerak miring sedikit , pria itu dengan matanya yang penuh pesona mentapnya dalam-dalam , tatapan yang bisa membuat orang terpaku ,dengan tertawa kecil dan perlahan pria itu berkata lagi : "Sepertinya kamu lupa apa yang terjadi semalam!"
Bai Xiaoai menatapnya dengan tatapan kosong dan sedikit terbelalak .
"Kamu dijebak masuk ke tempat tidur pak tua marga Tong tadi malam oleh ibu tirimu dan kakak perempuanmu. Kamu seharusnya masih ingat itu kan?" Qiao Minghe berkata dengan suara mengejek dan sedikit menggoda.
Bai Xiaoai mengangguk, dan dia ingat itu. Marga lelaki tua itu adalah Tong?
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kalian di tempat tidur, tapi aku tahu bahwa pak tua Tong sangat menuntut tinggi dalam hal ini, jadi setelah dia membuatmu pingsan, dia memberimu
banyak obat untuk memacu tuntutan seks dia yang menyimpang ini ..." waktu berbicara sampai disitu , Qiao Minghe sengaja berhenti sebentar, sepasang matanya yang hitam pekat itu
menatap tajam ke wajah cantik Bai Xiaoai yang pucat pasi , sudut bibir pria itu bergerak miring lebih dalam lagi.
Kepala Bai Xiaoai terasa mau pecah , Apakah dia benar-benar diserang oleh pak tua itu semalaman?
Matilah aku, mati !
Saat memikirkan ini, bibir Bai Xiaoai bergetar dan terasa ada sesuatu yang sepertinya bergulung di perutnya.
"Kamu seharusnya tahu bahwa penggunaan obat itu dalam jumlah yang besar dapat membuat orang jadi gila. Dan itulah yang diinginkan pak tua Tong. Qiao Minghe melanjutkan
berbicara dengan nada sungguh-sungguh dan serius....
Ketika Bai Xiaoai mendengar ini, darah di wajahnya terasa mendidih. Wajahnya pucat dan kepalanya terasa sakit.
Dia sendiri adalah seorang apoteker dan biasa membuat beberapa obat khusus untuk dijual secara online. Dia tahu betapa gilanya dia setelah minum banyak obat-obatan estrus atau
pemacu birahi ini .
Diserang oleh seorang lelaki tua sudah cukup menjijikkan, ditambah dengan dia yang mengambil inisiatif karena obat itu dan membiarkan lelaki tua itu menyerang dia, ini cukup untuk
menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah dia lupakan dalam hidupnya.
Melihat reaksinya, Qiao Minghe terus tersenyum dan berkata dengan pelan, "Untungnya, saya bergegas masuk dan menyelamatkan kamu dari bahaya saat sebelum obat tersebut mulai bekerja ."
Setelah mendengar itu , Bai Xiaoai menarik napas lega, menatapnya dengan rasa terima kasih, kemarahan di wajahnya perlahan hilang.
Dia menepuk dadanya dengan pelan. Benar-benar sangat mendebarkan. Jika dia benar-benar menjadi liar karena obat pemicu birahi itu, ditambah dengan seorang lelaki yang sudah tua ... Yah, lebih baik mati saja!
"Tapi !" Qiao Minghe dengan nada seperti layaknya seorang korban dan berkata : "Efek obat itu sangat kuat , kamu dengan kuat menekan saya di tempat tidur dan....."
Qiao Minghe sengaja tidak mengatakannya sampai habis , seolah sengaja membiarkan Bai Xiaoai mecobai mengingat kembali adegan kejadian pada saat itu.
Bai Xiaoai, yang baru saja bernapas lega, jantungnya langsung berdebar kencang dan terasa tersedak .
Dia menatap wajah pria rupawan itu yang mulai menunjukkan kelicikan dan kemunafikan tersebut , kok sepertinya saya merasakan baru saja keluar dari mulut harimau dan malah masuk ke dalam sarang serigala ya?
Ini sih sama saja memanfaatkan dia yang kehilangan ingatannya setelah dibuat pingsan!
"Itu ..." Bai Xiaoai tak berdaya dengan tatapan mata pria itu, yang tampak menarik tapi jahat, dan dadanya terasa seperti ditusuk , dan dia mulai gagap lagi.
"Itu apa?" tatapan licik Qiao Minghe menatapnya dengan tajam di wajahnya yang cantik itu.
Bai Xiaoai memainkan ujung roknya dan mengangkat alisnya sedikit. Dia berpura-pura percaya diri dan berkata, "Kamu kan laki-laki, walau saya dalam pengaruh obat, saya tidak mungkin bisa mengalahkan kamu." Selain itu , kamu bisa saja mengirim saya langsung ke rumah sakit! "
Mata Qiao Minghe sedikit menyipit dan berkata : "Pada saat itu, saya tidak bisa mengendalikan kamu, kamu seperti serigala lapar selama sepuluh hari dan sepuluh malam belum makan , menyerbu dan merobek pakaianku dengan kasar ..."
Sambil menunjuk ke kemeja yang sobek di atas karpet hotel .
Bai Xiaoai menelan air ludahnya dan dia tidak bisa membayangkan bahwa apa yang dikatakan pria itu yang begitu gilanya itu adalah dia sendiri.