chapter 22 Saudara gangster?

by Yosef Handika 13:57,Apr 03,2024


"Lupakan saja, mungkin aku terlalu memikirkannya," pikir Yiskina Toruk, mungkin dia neurotik, bagaimana bisa banyak orang yang mengikutinya, dan dia bukan buronan.

Kami berjalan jauh kembali ke tempat tinggal kami, karena hari masih belum terlambat, baru lewat jam lima, dan Adelin Jenawi belum kembali.

Yiskina Toruk membawa ketel dan bersiap merebus air panas untuk mandi, setelah berlari seharian, tubuhnya hampir dipenuhi keringat berbau busuk yang membuatnya berbau tidak...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

104