chapter 7 Tuan Sam sedang dalam masalah
by Endy Kho
14:42,Jan 09,2024
Tommy Qin berbalik dan melihat seorang pria muda dengan rambut kuning yang sedang menatapnya dengan wajah penuh kebencian.
Pemuda berambut kuning itu tidak akan pernah melupakan kejadian di Grup Su, dimana lebih dari dua puluh bawahannya dikalahkan satu per satu.
"Aku tidak menyangka kamu berani memasuki perangap ini dengan sukarela. Kau benar-benar mencari mati! "Pemuda berambut kuning itu tersenyum galak sambil nyengir lebar.
Tidak punya waktu untuk basa-basi, Tommy Qin langsung bertanya, "Di mana Sam? Bawa aku kepadanya!"
"Apa katamu? Wah, beraninya kau memanggil Tuan Sam dengan namanya? Kamu sedang mencari kematian."
“Saudara-saudara, ini ada orang mencari masalah, pukul dia untukku!"
Pemuda berambut kuning mengayunkan tangannya, dan sekitar sepuluh orang anak buah mendekat, masing-masing memegang botol, siap menghadapi Tommy Qin.
"Masih ingin mencari masalah, jangan salahkan aku.”Tommy Qin menghela nafas, dia baru saja memukuli mereka di pagi hari, dan dia tidak berniat memberi ampun kali ini.
Tek!
Tommy Qin meremukkan lengan seorang gangster dengan satu tangan dan melemparnya.
Brukk! !
Brukk!
Dalam satu menit lagi, lebih dari selusin gangster jatuh ke tanah dan menjerit kesakitan.Tidak seperti di Grup Su tadi pagi, kali ini mereka terluka lebih parah, dan yang terburuk adalah patah lengan.
Pemuda berambut kuning itu ketakutan, dan wajahnya berangsur-angsur menjadi pucat. Melihat Tommy Qin menatapnya, dia hanya merasakan kulit kepalanya tiba-tiba mati rasa.
“Aku bilang, bawa aku untuk menemukan Sam!”Tommy Qin meraih tenggorokan pemuda berambut kuning itu dan menggunakan sedikit kekuatan di tangannya. Pemuda berambut kuning itu merasakan sesak napas dan mengangguk dengan cepat: “Aku, aku akan meng, uhuk, uhuk, mengantarmu ke sana.”
Lalu dia merasa pernapasannya kembali normal setelah Tommy Qin melemparkannya ke bawah.
Pemuda berambut kuning itu mengertakkan gigi dengan ekspresi yang sangat dengki, namun ia harus menahannya untuk saat ini, Saat ia melihat Tuan Sam, dia pasti akan langsung mati!
Orang-orang di sekitarnya terkejut, ini pertama kalinya mereka melihat seseorang berani membuat keributan di dalam Aula Klub Sam!
Tommy Qin tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan dan mengikuti pemuda berambut kuning itu untuk menaiki tangga, kemudian mereka tiba di depan pintu suatu ruangan di sudut.
Pemuda berambut kuning itu mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari dalam. Dengan marah dia berkata pada Tommy Qin, "Tunggu di sini, Tuan Sam mungkin sedang tidur."
Brakk!
Tommy Qin tidak punya waktu untuk mendengarkan ocehan pria itu, jadi dia menendang paksa dan pintu terbuka seketika.
Pemuda berambut kuning itu menatap Tommy Qin saat dia berjalan masuk dengan mata terbelalak.
Beraninya dia, beraninya dia mendobrak pintu Tuan Sam?
Dia benar-benar tidak tahu diri. Tapi, ini juga baik. Dia sudah pasti mati!
Di dalam ruangan, perabotannya tidak mewah. Hanya ada meja teh di atas bangku kayu, dan tiga orang duduk di atasnya. Pemimpinnya adalah seorang pria berusia lima puluhan, mengenakan pakaian tradisional, sedang menyesap teh dengan santai.
Suara keras dari pintu membuatnya sangat terkejut sehingga dia menumpahkan teh panas di tangannya, dan ekspresinya berubah suram.
Dua orang lainnya di atas bangku kayu juga memiliki ekspresi yang tidak enak.
Sudah bertahun-tahun dan mereka semua belum pernah menemui hal seperti ini.
“Apakah kau Sam?” Setelah Tommy Qin masuk, dia bisa melihat sekilas bahwa lelaki tua berpakaian tradisional itu adalah Sam.
Wajah Sam berubah menjadi lebih jelek, dan kemudian dia memaksakan sebuah senyuman: "Tidak ada yang memanggilku seperti itu selama bertahun-tahun. Kau termasuk dalam aliran yang mana, Nak?"
"Tuan Sam, anak inilah yang menjatuhkan kita di Grup Su. Anda harus membunuhnya! "Pemuda berambut kuning itu berlari masuk ke dalam ruangan dengan wajah galak dan mengadu kepada Tuan Sam.
Sam langsung menatap Tommy Qin dengan penuh minat, awalnya dia tidak percaya ketika bawahannya mengatakan bahwa satu orang telah menjatuhkan lebih dari 20 gengster mereka.
Namun, melihat keberanian Tommy Qin, dia merasa mungkin ada kebenaran di dalamnya.
"Nak, jika kamu tidak keberatan, kamu bisa datang ke tempatku sebagai pengawal. Aku lihat kamu kekurangan uang, jadi bagaimana kalau lima puluh ribu yuan sebulan? " Sam memperhatikan penampilan Qin Lang yang sederhana dan bahkan kumuh,
Dia mengira Tommy Qin adalah seorang preman yang disewa oleh Grup Su. Namun, dia pikir bakat seperti itu sebaiknya dimanfaatkan.
"Nak, Tuan Sam telah berbicara. Mengapa kamu tidak segera bersujud kepada Tuan Sam dan berterima kasih padanya? "Seorang pria paruh baya di sebelahnya dengan cepat memarahi Tommy Qin dengan nada serius, merasa bahwa anak laki-laki ini tidak memahami etiket.
“Kenapa harus bersujud? Di sini kita tidak begitu." Sam memelototinya, lalu berbicara sambil tersenyum.
"Huang, bawa dia keluar. Kamu akan bertanggung jawab atas dia mulai sekarang. "Sam melirik pemuda berambut kuning di sampingnya dan memberinya instruksi.
Meskipun Pria itu tidak mau, dia tetap setuju. Dia berbalik dan menatap Tommy Qin dan berkata, "Ikuti saya. Tuan Sam sangatlah baik. Aku akan memberimu sedikit makanan, jadi jangan memasang wajah seperti itu."
Tommy Qin mengabaikan pria itu, dan terus berjalan menuju Sam, dan berkata dengan tenang, "Kapan saya setuju dengan pengaturan pekerjaanmu, kau terlalu angkuh!"
"Anak muda, berani sekali, keluar dari sini!" Ucap pria paruh baya di sebelah Sam yang melihat Tommy Qin dengan berani masuk ke sekitar meja kayu. dengan mata yang dingin, langkahnya mendekati Tommy Qin dengan cepat seperti kelinci yang lincah.
Sam tersenyum puas. Bawahannya ini dianggap sebagai salah satu gengster terbaik di bawah komandonya.
Dengan mendisiplinkan anak muda ini, dia bisa membuat anak muda itu mengerti aturan.
Plak!
Tommy Qin memperhatikan pria itu bergegas mendekat, mengangkat tangannya dan menampar pipinya, dia kemudian meraih pergelangan tangan pria itu dan mematahkannya dengan keras. Dengan sekejap, seluruh pergelangan tangan patah, dan kemudian melemparkannya keluar pintu.
Tiba-tiba, senyuman di wajah Sam membeku, dan kemudian sedikit kesuraman dan niat membunuh muncul di matanya.
“Serang!”Sam melirik pria berbaju hitam yang terpuruk di seberangnya, ini adalah salah satu dari beberapa tangan kanannya dan juga pengawal pribadinya.
Pria berkulit hitam itu berteriak sambil tersenyum garang, menggerakkan pergelangan tangannya dan bergegas menuju Tommy Qin.
Dia ingin memberi pelajaran pada anak ini.
"Nak, aku berlatih Jurus Tinju Tingkat Delapan, Kau akan mati!"
Tommy Qin sangat mudah tersinggung dan menendangnya begitu dia mengangkat kakinya. tidak perduli dengan Jurus Tinju Tingkat Delapan. Dia malas berbicara.
Dengan suara keras, pria berpakaian hitam itu bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertindak, setelah jeritan yang menyakitkan, dia dipukul hingga pingsan oleh Tommy Qin.
Sam menatap pria berbaju hitam itu yang sudah tak sadarkan diri dengan mata tercengang. Tendangan ini membuat pria itu pingsan. Seberapa kuat tendangannya?
Ekspresinya akhirnya berubah, menunjukkan sedikit kepanikan, dan dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
"Kau, siapa kau? Apa yang ingin kau lakukan? "Sam hanya berpikir sebelumnya bahwa dengan menawarkan gaji lima puluh ribu yuan, anak muda ini pasti akan puas.
Sekarang dia menyesal, dengan keterampilan yang bagus, mana mungkin dia masih membutuhkan lima puluh ribu yuan? Pasti ada hal lain yang dia inginkan.
“Katakan padaku, siapa Ria Wasesa dan mengapa kamu dikirim untuk membuat kekacauan di Grup Su?”Tommy Qin mengerutkan kening dan menatap Tuan Sam di depannya dan bertanya dengan nada marah.
Ekspresi Sam berubah. Dia mengerti untuk apa anak ini ada di sini. Wajahnya menjadi begitu suram. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun ini wajahnya ditampar oleh seorang anak kecil yang tidak diketahui asal usulnya.
“Wah, Anak muda, kau memang pandai bertinju dan menendang, tapi jangan paksa aku untuk mengambil tindakan!”
"Sudah cukup, pergi sekarang, aku bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa!"
"Kalau tidak," Sam perlahan-lahan mengeluarkan pistol hitam pekat dari saku dan mengarahkannya ke Tommy Qin.
“Tidak peduli seberapa bagus kemampuan bela dirimu, apakah kau masih bisa melawan senjata ini?”
Sam berbicara dengan ejekan.
Pada saat itu, dia hanya merasakan dorongan sakit yang tajam di tangannya, dan pistol di tangannya sudah tidak terlihat.
Dia membelalakkan matanya, memandang pucat ke arah Tommy Qin di depannya, yang sedang bermain-main dengan pistol mahal yang dia beli.
Dia sama sekali tidak tahu bagaimana Tommy Qin bisa mengambilnya.
“Benda ini sangat berbahaya dan bukan sesuatu yang harus kamu mainkan!”Tommy Qin menggelengkan kepala, kekuatan di tangannya meningkat, dan pistol hitam legam itu langsung berubah menjadi gumpalan besi yang samar.
Kening Sam segera berkeringat dingin, matanya penuh dengan ketakutan, tubuhnya terus mundur.
Dia tahu dia dalam masalah!
Pria di depannya ini sama sekali bukan pria sederhana biasa.
"Siapa kau? Kemampuanmu seperti ini, pasti bukan orang tak dikenal!" Sam menghela nafas, matanya penuh dengan senyum getir.
Hanya untuk beberapa juta itu, dia sengaja membuat masalah dengan Grup Su, ternyata keluarga Su bukan lawan yang mudah.
Dia benar-benar tidak bisa meremehkan para pahlawan dunia.
Sam hanya mengira Tommy Qin adalah bawahan Grup Su.
"Siapa Ria Wasesa? Katakan padaku!"
"Aku tidak punya banyak kesabaran. Jika kau tidak memberi tahuku, tidak akan ada lagi Tuan Sam di Kota Gangnam mulai saat ini! " Tommy Qin menatap Sam dengan niat membunuh di matanya.
Sam bergidik seketika. Tidak ada yang lebih penting daripada nyawanya. Dia dengan cepat menjawab: "Dia adalah nyonya Grup Su, ibu tiri Stephani Su."
“Apakah itu dia?” Ekspresi Tommy Qin berubah. Dia tidak pernah menyangka bahwa itu adalah ibu tiri Stephani Su. Ternyata wanita ini yang ingin membalas dendam pada Stephani Su.
Sepertinya wanita ini memiliki rencana yang besar, tidak hanya untuk membalas dendam pada Stephani Su!
"Jangan menyentuh Grup Su lagi di masa depan, atau jangan salahkan aku karena bersikap kasar."
“Kau, Tuan Sam, cobalah untuk tidak melakukan apa pun yang berarti jika kau mengambil uang itu berarti kau akan kehilangan nyawa untuk membelanjakannya!”
Tommy Qin mengancamnya, lalu berbalik dan pergi.
Pemuda berambut kuning tadi sudah lama ketakutan dan tidak bereaksi sampai Tommy Qin pergi.
Sam tersenyum pahit, lalu tanpa sadar memandangi tumpukan besi di lantai tadi, dan benar-benar tidak ada bekas pistol sama sekali.
Keringat dingin sekali lagi kembali membasahi seluruh tubuhnya.
Pemuda berambut kuning itu tidak akan pernah melupakan kejadian di Grup Su, dimana lebih dari dua puluh bawahannya dikalahkan satu per satu.
"Aku tidak menyangka kamu berani memasuki perangap ini dengan sukarela. Kau benar-benar mencari mati! "Pemuda berambut kuning itu tersenyum galak sambil nyengir lebar.
Tidak punya waktu untuk basa-basi, Tommy Qin langsung bertanya, "Di mana Sam? Bawa aku kepadanya!"
"Apa katamu? Wah, beraninya kau memanggil Tuan Sam dengan namanya? Kamu sedang mencari kematian."
“Saudara-saudara, ini ada orang mencari masalah, pukul dia untukku!"
Pemuda berambut kuning mengayunkan tangannya, dan sekitar sepuluh orang anak buah mendekat, masing-masing memegang botol, siap menghadapi Tommy Qin.
"Masih ingin mencari masalah, jangan salahkan aku.”Tommy Qin menghela nafas, dia baru saja memukuli mereka di pagi hari, dan dia tidak berniat memberi ampun kali ini.
Tek!
Tommy Qin meremukkan lengan seorang gangster dengan satu tangan dan melemparnya.
Brukk! !
Brukk!
Dalam satu menit lagi, lebih dari selusin gangster jatuh ke tanah dan menjerit kesakitan.Tidak seperti di Grup Su tadi pagi, kali ini mereka terluka lebih parah, dan yang terburuk adalah patah lengan.
Pemuda berambut kuning itu ketakutan, dan wajahnya berangsur-angsur menjadi pucat. Melihat Tommy Qin menatapnya, dia hanya merasakan kulit kepalanya tiba-tiba mati rasa.
“Aku bilang, bawa aku untuk menemukan Sam!”Tommy Qin meraih tenggorokan pemuda berambut kuning itu dan menggunakan sedikit kekuatan di tangannya. Pemuda berambut kuning itu merasakan sesak napas dan mengangguk dengan cepat: “Aku, aku akan meng, uhuk, uhuk, mengantarmu ke sana.”
Lalu dia merasa pernapasannya kembali normal setelah Tommy Qin melemparkannya ke bawah.
Pemuda berambut kuning itu mengertakkan gigi dengan ekspresi yang sangat dengki, namun ia harus menahannya untuk saat ini, Saat ia melihat Tuan Sam, dia pasti akan langsung mati!
Orang-orang di sekitarnya terkejut, ini pertama kalinya mereka melihat seseorang berani membuat keributan di dalam Aula Klub Sam!
Tommy Qin tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan dan mengikuti pemuda berambut kuning itu untuk menaiki tangga, kemudian mereka tiba di depan pintu suatu ruangan di sudut.
Pemuda berambut kuning itu mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari dalam. Dengan marah dia berkata pada Tommy Qin, "Tunggu di sini, Tuan Sam mungkin sedang tidur."
Brakk!
Tommy Qin tidak punya waktu untuk mendengarkan ocehan pria itu, jadi dia menendang paksa dan pintu terbuka seketika.
Pemuda berambut kuning itu menatap Tommy Qin saat dia berjalan masuk dengan mata terbelalak.
Beraninya dia, beraninya dia mendobrak pintu Tuan Sam?
Dia benar-benar tidak tahu diri. Tapi, ini juga baik. Dia sudah pasti mati!
Di dalam ruangan, perabotannya tidak mewah. Hanya ada meja teh di atas bangku kayu, dan tiga orang duduk di atasnya. Pemimpinnya adalah seorang pria berusia lima puluhan, mengenakan pakaian tradisional, sedang menyesap teh dengan santai.
Suara keras dari pintu membuatnya sangat terkejut sehingga dia menumpahkan teh panas di tangannya, dan ekspresinya berubah suram.
Dua orang lainnya di atas bangku kayu juga memiliki ekspresi yang tidak enak.
Sudah bertahun-tahun dan mereka semua belum pernah menemui hal seperti ini.
“Apakah kau Sam?” Setelah Tommy Qin masuk, dia bisa melihat sekilas bahwa lelaki tua berpakaian tradisional itu adalah Sam.
Wajah Sam berubah menjadi lebih jelek, dan kemudian dia memaksakan sebuah senyuman: "Tidak ada yang memanggilku seperti itu selama bertahun-tahun. Kau termasuk dalam aliran yang mana, Nak?"
"Tuan Sam, anak inilah yang menjatuhkan kita di Grup Su. Anda harus membunuhnya! "Pemuda berambut kuning itu berlari masuk ke dalam ruangan dengan wajah galak dan mengadu kepada Tuan Sam.
Sam langsung menatap Tommy Qin dengan penuh minat, awalnya dia tidak percaya ketika bawahannya mengatakan bahwa satu orang telah menjatuhkan lebih dari 20 gengster mereka.
Namun, melihat keberanian Tommy Qin, dia merasa mungkin ada kebenaran di dalamnya.
"Nak, jika kamu tidak keberatan, kamu bisa datang ke tempatku sebagai pengawal. Aku lihat kamu kekurangan uang, jadi bagaimana kalau lima puluh ribu yuan sebulan? " Sam memperhatikan penampilan Qin Lang yang sederhana dan bahkan kumuh,
Dia mengira Tommy Qin adalah seorang preman yang disewa oleh Grup Su. Namun, dia pikir bakat seperti itu sebaiknya dimanfaatkan.
"Nak, Tuan Sam telah berbicara. Mengapa kamu tidak segera bersujud kepada Tuan Sam dan berterima kasih padanya? "Seorang pria paruh baya di sebelahnya dengan cepat memarahi Tommy Qin dengan nada serius, merasa bahwa anak laki-laki ini tidak memahami etiket.
“Kenapa harus bersujud? Di sini kita tidak begitu." Sam memelototinya, lalu berbicara sambil tersenyum.
"Huang, bawa dia keluar. Kamu akan bertanggung jawab atas dia mulai sekarang. "Sam melirik pemuda berambut kuning di sampingnya dan memberinya instruksi.
Meskipun Pria itu tidak mau, dia tetap setuju. Dia berbalik dan menatap Tommy Qin dan berkata, "Ikuti saya. Tuan Sam sangatlah baik. Aku akan memberimu sedikit makanan, jadi jangan memasang wajah seperti itu."
Tommy Qin mengabaikan pria itu, dan terus berjalan menuju Sam, dan berkata dengan tenang, "Kapan saya setuju dengan pengaturan pekerjaanmu, kau terlalu angkuh!"
"Anak muda, berani sekali, keluar dari sini!" Ucap pria paruh baya di sebelah Sam yang melihat Tommy Qin dengan berani masuk ke sekitar meja kayu. dengan mata yang dingin, langkahnya mendekati Tommy Qin dengan cepat seperti kelinci yang lincah.
Sam tersenyum puas. Bawahannya ini dianggap sebagai salah satu gengster terbaik di bawah komandonya.
Dengan mendisiplinkan anak muda ini, dia bisa membuat anak muda itu mengerti aturan.
Plak!
Tommy Qin memperhatikan pria itu bergegas mendekat, mengangkat tangannya dan menampar pipinya, dia kemudian meraih pergelangan tangan pria itu dan mematahkannya dengan keras. Dengan sekejap, seluruh pergelangan tangan patah, dan kemudian melemparkannya keluar pintu.
Tiba-tiba, senyuman di wajah Sam membeku, dan kemudian sedikit kesuraman dan niat membunuh muncul di matanya.
“Serang!”Sam melirik pria berbaju hitam yang terpuruk di seberangnya, ini adalah salah satu dari beberapa tangan kanannya dan juga pengawal pribadinya.
Pria berkulit hitam itu berteriak sambil tersenyum garang, menggerakkan pergelangan tangannya dan bergegas menuju Tommy Qin.
Dia ingin memberi pelajaran pada anak ini.
"Nak, aku berlatih Jurus Tinju Tingkat Delapan, Kau akan mati!"
Tommy Qin sangat mudah tersinggung dan menendangnya begitu dia mengangkat kakinya. tidak perduli dengan Jurus Tinju Tingkat Delapan. Dia malas berbicara.
Dengan suara keras, pria berpakaian hitam itu bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertindak, setelah jeritan yang menyakitkan, dia dipukul hingga pingsan oleh Tommy Qin.
Sam menatap pria berbaju hitam itu yang sudah tak sadarkan diri dengan mata tercengang. Tendangan ini membuat pria itu pingsan. Seberapa kuat tendangannya?
Ekspresinya akhirnya berubah, menunjukkan sedikit kepanikan, dan dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
"Kau, siapa kau? Apa yang ingin kau lakukan? "Sam hanya berpikir sebelumnya bahwa dengan menawarkan gaji lima puluh ribu yuan, anak muda ini pasti akan puas.
Sekarang dia menyesal, dengan keterampilan yang bagus, mana mungkin dia masih membutuhkan lima puluh ribu yuan? Pasti ada hal lain yang dia inginkan.
“Katakan padaku, siapa Ria Wasesa dan mengapa kamu dikirim untuk membuat kekacauan di Grup Su?”Tommy Qin mengerutkan kening dan menatap Tuan Sam di depannya dan bertanya dengan nada marah.
Ekspresi Sam berubah. Dia mengerti untuk apa anak ini ada di sini. Wajahnya menjadi begitu suram. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun ini wajahnya ditampar oleh seorang anak kecil yang tidak diketahui asal usulnya.
“Wah, Anak muda, kau memang pandai bertinju dan menendang, tapi jangan paksa aku untuk mengambil tindakan!”
"Sudah cukup, pergi sekarang, aku bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa!"
"Kalau tidak," Sam perlahan-lahan mengeluarkan pistol hitam pekat dari saku dan mengarahkannya ke Tommy Qin.
“Tidak peduli seberapa bagus kemampuan bela dirimu, apakah kau masih bisa melawan senjata ini?”
Sam berbicara dengan ejekan.
Pada saat itu, dia hanya merasakan dorongan sakit yang tajam di tangannya, dan pistol di tangannya sudah tidak terlihat.
Dia membelalakkan matanya, memandang pucat ke arah Tommy Qin di depannya, yang sedang bermain-main dengan pistol mahal yang dia beli.
Dia sama sekali tidak tahu bagaimana Tommy Qin bisa mengambilnya.
“Benda ini sangat berbahaya dan bukan sesuatu yang harus kamu mainkan!”Tommy Qin menggelengkan kepala, kekuatan di tangannya meningkat, dan pistol hitam legam itu langsung berubah menjadi gumpalan besi yang samar.
Kening Sam segera berkeringat dingin, matanya penuh dengan ketakutan, tubuhnya terus mundur.
Dia tahu dia dalam masalah!
Pria di depannya ini sama sekali bukan pria sederhana biasa.
"Siapa kau? Kemampuanmu seperti ini, pasti bukan orang tak dikenal!" Sam menghela nafas, matanya penuh dengan senyum getir.
Hanya untuk beberapa juta itu, dia sengaja membuat masalah dengan Grup Su, ternyata keluarga Su bukan lawan yang mudah.
Dia benar-benar tidak bisa meremehkan para pahlawan dunia.
Sam hanya mengira Tommy Qin adalah bawahan Grup Su.
"Siapa Ria Wasesa? Katakan padaku!"
"Aku tidak punya banyak kesabaran. Jika kau tidak memberi tahuku, tidak akan ada lagi Tuan Sam di Kota Gangnam mulai saat ini! " Tommy Qin menatap Sam dengan niat membunuh di matanya.
Sam bergidik seketika. Tidak ada yang lebih penting daripada nyawanya. Dia dengan cepat menjawab: "Dia adalah nyonya Grup Su, ibu tiri Stephani Su."
“Apakah itu dia?” Ekspresi Tommy Qin berubah. Dia tidak pernah menyangka bahwa itu adalah ibu tiri Stephani Su. Ternyata wanita ini yang ingin membalas dendam pada Stephani Su.
Sepertinya wanita ini memiliki rencana yang besar, tidak hanya untuk membalas dendam pada Stephani Su!
"Jangan menyentuh Grup Su lagi di masa depan, atau jangan salahkan aku karena bersikap kasar."
“Kau, Tuan Sam, cobalah untuk tidak melakukan apa pun yang berarti jika kau mengambil uang itu berarti kau akan kehilangan nyawa untuk membelanjakannya!”
Tommy Qin mengancamnya, lalu berbalik dan pergi.
Pemuda berambut kuning tadi sudah lama ketakutan dan tidak bereaksi sampai Tommy Qin pergi.
Sam tersenyum pahit, lalu tanpa sadar memandangi tumpukan besi di lantai tadi, dan benar-benar tidak ada bekas pistol sama sekali.
Keringat dingin sekali lagi kembali membasahi seluruh tubuhnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved