Bab 21 Sangat Tidak Normal

Sampai semua orang di Hotel Emgrand sudah pergi, semua anggota keluarga Mu masih kebingungan dan tidak bisa bereaksi.

Setelah mengetahui bahwa Niki sudah mematahkan tangan tuan muda tertua dari keluarga Lin, seluruh anggota keluarga Mu mengira mereka pasti akan mendapat masalah hari ini, mereka sangat ketakutan ketika Joel yang merupakan salah satu dari Tiga Kelompok Raja Iblis bawah tanah yang paling menakutkan di Barat Daya buru-buru membawa anak buahnya datang.

Siapa tahu situasinya akan berubah total, Joel si iblis yang menakutkan ini datang ke Vila mereka bukan untuk mencari masalah, tetapi untuk meminta maaf.

Semua orang terkejut.

Setelah Joel sudah meninggalkan Vila Mu, Senior Dewa Perang Tian juga memerintahkan bawahannya untuk mengirim undangan pesta ulang tahun!

Secara logika, dengan identitas status Senior Dewa Perang, dia sama sekali tidak perlu mengundang siapa pun ke pesta ulang tahunnya, akan ada sejumlah besar orang yang datang untuk mengucapkan ulang tahunnya untuk menyanjungnya, tetapi Senior Dewa Perang ini malah mengundang keluarga Mu ke pesta ulang tahunnya!

Sesuai maksud manajer umum Hotel Emgrand, hanya keluarga Mu saja yang merupakan satu-satunya di seluruh Kota Dragon ini yang mendapat kehormatan karena diundang secara pribadi oleh Senior Dewa Perang, sebenarnya apa yang terjadi?

Ini sangat tidak normal, sangat aneh!

“Aku sudah tahu!”

“Aku sudah tahu apa yang terjadi!”

Saat ini, Andi yang berdiri di samping Voni sepertinya sudah memahami sesuatu, dia menarik tangan Voni dan memasang ekspresi yang semangat di wajahnya.

“Andi, kamu tahu apa?”

Voni menoleh dan bertanya dengan bingung, semua anggota keluarga Mu juga mengalihkan perhatian mereka ke arah Andi.

Bahkan Niki juga memandang Andi dengan penasaran, dia penasaran dengan apa yang diketahui oleh Andi?

“Aku tahu mengapa ketika tangan kanan Rian dipatahkan oleh Niki, Joel yang manakutkan ini tidak hanya tidak berani mencari masalah dengan kita, sebaliknya dia datang dan berlutut untuk meminta maaf secara pribadi, mungkin saja dia sudah tahu dari awal bahwa Senior Dewa Perang sudah mengundang keluarga Mu untuk menghadiri pesta ulang tahunnya, dia merasa keluarga Mu memiliki hubungan dekat dengan Senior Dewa Perang, jadi dia tidak berani menyinggung keluarga Mu dan datang untuk meminta maaf!” Kata-kata Andi menyadarkan keluarga Mu.

“Benar kata Andi, Hotel Emgrand adalah aset milik keluarga Lin. Senior Dewa Perang akan mengadakan pesta ulang tahunnya di hotel mereka, tentu saja keluarga Wu dan keluarga Lin akan mengetahui masalah ini duluan, ketika mereka tahu Senior Dewa Perang secara pribadi mengundang keluarga Mu ke pesta ulang tahunnya, mereka merasa keluarga Mu memiliki hubungan yang dekat dengan Senior Dewa Perang, jadi mereka langsung meminta maaf, alas an ini sangat masuk logika!” Ujar Soni dengan semangat setelah berpikir sejenak.

Selain alasan ini, dia benar-benar tidak bisa menemukan alasan lain yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya hal aneh yang terjadi hari ini.

“Bagus sekali, jika memang seperti ini, dengan adanya pengaruh Senior Dewa Perang, maka status keluarga Mu di Kota Dragon pasti akan meningkat pesat setelah acara pesta ulang tahun ini, tidak butuh waktu lama, kita akan menjadi keluarga terkenal di Kota Dragon!”

Setelah mendengarkan analisis Andi dan Soni, ibu Voni pun juga menjadi bersemangat.

Bahkan Voni juga dipengaruhi oleh keluarga dan sahabatnya, dia langsung tertawa karena juga merasa alasan yang sangat masuk akal.

“Pfft!”

Tepat ketika semua keluarga Mu bersemangat dan sombong karena sudah diperlakukan dengan hormat oleh Tian, tetapi Niki yang berdiri di samping tidak bisa menahan tawanya, itu membuat anggota keluarga Mu merasa tidak senang dan merasa jijik.

“Niki, apa maksudmu, kamu tidak senang, kan melihat keluarga Mu berada dalam kondisi puncak?”

“Biar kuberitahu padamu, jika bukan karena keluarga Mu memiliki hubungan baik dengan Senior Dewa Perang dan berhasil menyelamatkanmu, kamu entah sudah dibunuh berapa kali oleh Joel si iblis menakutkan itu, bagaimana mungkin kamu masih bisa memiliki kesempatan untuk berdiri di sini? Sudahlah kamu tidak tahu berterima kasih, bisanya kamu masih menertawai kami, berhakkah kamu menertawai kami?”

Ibu Voni menghampiri Niki, dia menunjuk ke arah hidung Niki dan mengumpat dengan benci.