Bab 1 Naga yang marah dibebaskan dari penjara
by Ummi Sara
15:42,Dec 20,2023
"Niki Chen, kamu menggunakan reputasimu untuk mendukung siswa miskin demi memenangkan hati mahasiswi, kemudian secara paksa menyerang tujuh mahasiswi yang kamu sponsori. Dokter forensik menemukan bukti sisa di tubuh mereka. Pengadilan mengumumkan bahwa kamu akan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara dan efektif mulai sekarang!”
Niki Chen membawa tas kanvas sambil berdiri di depan Stasiun Kereta Kota Dragon. Mengingat kembali segala macam tuduhan di lima tahun lalu, kedua matanya perlahan dipenuhi dengan kebencian.
Delapan tahun lalu, dia mensponsori tujuh mahasiswi miskin di Ibukota provinsi Jiangzhou.
Setelah sponsor selama tiga tahun, ketujuh mahasiswi itu mengundangnya makan malam dengan alasan sebagai ungkapan terima kasih padanya, kemudian dengan sengaja membuatnya mabuk dan membawanya ke hotel.
Saat dia bangun keesokan harinya, dia secara misterius dibawa ke pengadilan oleh tujuh mahasiswi itu. Dengan bukti kuat, dia akhirnya dijatuhi hukuman sepuluh tahun.
Di penjara, dia bertemu gurunya yang terobsesi dengan seni bela diri, yang tak lama kemudian meninggal. Dia mempelajari Canon medis Kowloon, yaitu teknik medis unik yang dapat menghidupkan kembali orang mati.
Dia kemarin dibebaskan dari penjara dengan pengurangan hukuman karena berperilaku baik.
Awalnya mengira bisa berkumpul kembali dengan keluarga setelah bebas dari penjara, tapi saat kembali ke rumah, baru diketahui bahwa rumah ternyata kosong tidak ada orang.
Dengar dari tetangga, katanya ibu dan adik dibawa pergi oleh sekelompok orang asing dua tahun lalu. Tidak ada yang tahu mereka dibawa kemana.
Untuk mencari ibu dan adik, Niki Chen teringat dengan Cincin Pemakaman Naga yang guru berikan padanya sebelum meninggal.
Sebelum meninggal, guru berpesan kalau Cincin Pemakaman Naga ini dapat menampung total sembilan jarum emas. Kalau bisa mengumpulkan jarum emas pertama, maka bisa mempelajari teknik medis unik Balai Pemakaman Naga, yaitu Canon medis Kowloon. Sekarang jarum emas pertama ada di tangannya, Canon medis Kowloon juga sudah dipelajari.
Kalau bisa mengumpulkan jarum emas kedua, maka bisa mempelajari teknik rahasia Balai Pemakaman Naga, yaitu Mantra Penguasaan Phoenix. Setelah mempelajarinya, bakal jadi tak terkalahkan di dunia ini.
Kalau bisa mengumpulkan jarum emas ketiga, maka bisa mewarisi kekayaan Balai Pemakaman Naga yang luar biasa.
Mengumpulkan jarum emas keempat, maka bisa mendapatkan Kitab Segala Sesuatu.
Mengumpulkan jarum emas kelima, bisa memerintahkan empat raja surgawi di bawah komando Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas keenam, bisa mewarisi jaringan intelijen Balai Pemakaman Naga di seluruh dunia.
Mengumpulkan jarum emas ketujuh, bisa menemukan markas Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas kedelapan, bisa membuka pintu ke Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas kesembilan, bisa membangkitkan sembilan naga sejati yang terkubur di Balai Pemakaman Naga dan mengabulkan satu permintaan!
Demi mengumpulkan lebih dari enam buah jarum emas dan menggunakan jaringan intelijen Balai Pemakaman Naga untuk mencari ibu dan adik, Niki Chen datang ke Kota Dragon sendirian.
Karena jarum emas kedua dan ketiga ada di tangan Tuan Besar keluarga Mu, keluarga kaya baru di Kota Dragon.
Memikirkan hal ini, Niki Chen keluar dari stasiun kereta dan melambaikan tangan untuk menghentikan mobil.
“Saudara, mau kemana?”Sopir itu sangat ramah.
"Vila Keluarga Mu."
Sopir itu tertegun sejenak setelah mendengar ucapan Niki Chen, lalu berkata, "Tuan, kamu ingin pergi melayat Tuan Jayden Mu, kan?"
“Melayat?”
"Jayden Mu sudah mati?"
Niki Chen tertegun sejenak, lalu bertanya dengan ekspresi jelek.
Jarum emas kedua dan ketiga ada di tangan Jayden Mu. Kalau dia mati, dia harus ke mana cari jarum emas itu?
"Iya, barusan diumumkan di radio kalau keluarga kaya baru di Kota Dragon, pendiri Grup Mu, Tuan Besar Jayden Mu, meninggal dunia lusa kemarin. Pemakamannya akan diadakan jam dua sore hari ini!"
“Dengar rumornya, Tuan Besar Mu diam-diam diracuni sampai mati oleh orang, karena Grup Mu bersaing dengan sebuah proyek besar dengan keluarga kaya veteran. Bahkan master pengobatan yang terkenal di dunia, Dokter Dewa Hu, pun tidak dapat berbuat apa-apa! "
"Orang-orang Keluarga Mu juga membuat peti mati beku bersuhu sangat rendah untuk Tuan Besar Mu, untuk membekukan mayat Tuan Besar Mu...!"
Sopir memberi tahu Niki Chen apa yang dia dengar di jalan setapak.
"Cepat kemudikan mobil, sebelum jam dua tiba di Vila Keluarga Mu, uang ini milikmu!"
Niki Chen berkata sambil menaruh segepok uang ke tangan sopir.
Uang ini dia dapatkan saat merawat para penjaga waktu dia di dalam penjara, tidak banyak, hanya beberapa juta!
"Kak, jangan khawatir. Aku bakal mengantarkanmu ke rumah keluarga Mu sebelum jam dua agar kamu bisa bertemu dengan Tuan Besar Mu untuk terakhir kalinya!"
Sopir melihat segepok uang itu sekilas, kemudian panggilannya kepada Niki Chen berubah dari "adik" jadi "kakak".
Selesai bicara, dia langsung menginjak pedal gas dan mobil pun melaju. Saat jam 01.59 siang, mobil berhenti dengan mantap di depan sebuah vila seluas beberapa hektar.
Di plakat atas pintu, ada dua tulisan "Vila Mu" berseri-seri dengan penuh semangat.
Di balok pintu digantung kain sutra putih dan dari luar terdengar semburan musik sedih serta tangisan.
Niki Chen berjalan masuk.
Sekilas, beberapa anggota keluarga Mu sedang berlutut di depan aula duka, ada beberapa pelayan hendak menutup peti mati dan dibawa untuk dimakamkan.
“Tidak boleh tutup peti mati!" Suara Niki Chen tidak nyaring, tapi seperti memiliki kekuatan magis yang bisa didengar jelas oleh telinga semua orang.
Seketika langsung menarik perhatian semua orang yang ada di aula duka. Bahkan anggota keluarga Mu yang tadinya menangis dan berduka pun berhenti menangis saat ini dan menatap Niki Chen yang berjalan masuk dari luar.
Berambut pendek dan bawa tas kanvas tua di punggung. Meski pakaiannya terlihat bersih dan putih, tapi sekilas sudah tahu kalau sudah dipakai selama bertahun-tahun.
Putra sulung Tuan Besar Mu, Soni Mu, berdiri sambil berteriak dengan keras, "Siapa kamu? Waktu untuk belasungkawa sudah lewat. Minggir, jangan tunda waktu baik pemakaman ayahku!"
“Aku bukan datang untuk menyampaikan belasungkawa, aku datang untuk menagih hutang Jayden Mu. Dia tidak boleh mati sebelum dia mengembalikan barang yang aku inginkan!”
Begitu Niki Chen mengucapkan kata-kata ini, semua orang di sana tercengang.
Grup Mu punya nilai pasar beberapa triliun, dan Tuan Besar Jayden Mu adalah pendiri Grup Mu, bagaimana mungkin dia berhutang kepada seorang pemuda?
Bocah ini jelas dikirim oleh musuhnya untuk menimbulkan masalah!
Semua anggota keluarga Mu menunjukkan ekspresi marah terhadap Niki Chen.
"Bocah, ayahku tidak punya dendam denganmu, kamu bisa-bisanya datang cari masalah di hari pemakamannya. Kamu benar-benar mengira keluarga Mu kami mudah ditindas!"
“Seseorang, bawa bajingan ini keluar dan patahkan kedua kakinya!”
Soni Mu memberi perintah, dan beberapa pelayan di sekitar segera bergegas menuju Niki Chen, dengan ekspresi marah di wajah semua orang.
Tuan Besar Mu semasa hidupnya sangat baik pada mereka. Jika tidak beri pelajaran yang tak terlupakan kepada bajingan ini, mereka bakal merasa bersalah atas kebaikan Tuan Besar Mu semasa hidup kepada mereka.
Niki Chen berdiri di sana tanpa rasa takut.
Sebelum orang-orang itu bergegas ke depannya, dia menjentikkan beberapa jarum perak di tangannya dan para pelayan tiba-tiba merasa kaki mereka lemas dan jatuh ke lantai secara bersamaan.
Adegan ini mengejutkan semua orang.
Pada saat semua orang bereaksi kembali, Niki Chen sudah tiba di depan peti mati Tuan Besar Mu.
"Ingin mati sebelum menyerahkan barang yang kuinginkan? Tidak semudah itu!"
Niki Chen memandang Tuan Besar Mu yang terbaring di peti mati beku bersuhu sangat rendah sambil bergumam pelan.
Kemudian dia mengeluarkan satu-satunya jarum emas di tangannya dari Cincin Pemakaman Naga, lalu memasukkannya ke titik Tianting di dahi Tuan Besar Mu tanpa ragu-ragu.
Tangan satunya lagi menekan dada Tuan Besar Mu secara ritmis.
“Bajingan, kamu berani menyentuh tubuh ayahku yang berharga, aku akan membunuhmu!”
"..."
Orang yang meninggal adalah yang paling harus dihormati, semua anggota keluarga Mu menunjukkan kemarahan saat melihat tindakan Niki Chen, dan ingin melangkah maju untuk membunuhnya.
"Uhuk!"
Namun pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara batuk di dalam peti mati.
Niki Chen membawa tas kanvas sambil berdiri di depan Stasiun Kereta Kota Dragon. Mengingat kembali segala macam tuduhan di lima tahun lalu, kedua matanya perlahan dipenuhi dengan kebencian.
Delapan tahun lalu, dia mensponsori tujuh mahasiswi miskin di Ibukota provinsi Jiangzhou.
Setelah sponsor selama tiga tahun, ketujuh mahasiswi itu mengundangnya makan malam dengan alasan sebagai ungkapan terima kasih padanya, kemudian dengan sengaja membuatnya mabuk dan membawanya ke hotel.
Saat dia bangun keesokan harinya, dia secara misterius dibawa ke pengadilan oleh tujuh mahasiswi itu. Dengan bukti kuat, dia akhirnya dijatuhi hukuman sepuluh tahun.
Di penjara, dia bertemu gurunya yang terobsesi dengan seni bela diri, yang tak lama kemudian meninggal. Dia mempelajari Canon medis Kowloon, yaitu teknik medis unik yang dapat menghidupkan kembali orang mati.
Dia kemarin dibebaskan dari penjara dengan pengurangan hukuman karena berperilaku baik.
Awalnya mengira bisa berkumpul kembali dengan keluarga setelah bebas dari penjara, tapi saat kembali ke rumah, baru diketahui bahwa rumah ternyata kosong tidak ada orang.
Dengar dari tetangga, katanya ibu dan adik dibawa pergi oleh sekelompok orang asing dua tahun lalu. Tidak ada yang tahu mereka dibawa kemana.
Untuk mencari ibu dan adik, Niki Chen teringat dengan Cincin Pemakaman Naga yang guru berikan padanya sebelum meninggal.
Sebelum meninggal, guru berpesan kalau Cincin Pemakaman Naga ini dapat menampung total sembilan jarum emas. Kalau bisa mengumpulkan jarum emas pertama, maka bisa mempelajari teknik medis unik Balai Pemakaman Naga, yaitu Canon medis Kowloon. Sekarang jarum emas pertama ada di tangannya, Canon medis Kowloon juga sudah dipelajari.
Kalau bisa mengumpulkan jarum emas kedua, maka bisa mempelajari teknik rahasia Balai Pemakaman Naga, yaitu Mantra Penguasaan Phoenix. Setelah mempelajarinya, bakal jadi tak terkalahkan di dunia ini.
Kalau bisa mengumpulkan jarum emas ketiga, maka bisa mewarisi kekayaan Balai Pemakaman Naga yang luar biasa.
Mengumpulkan jarum emas keempat, maka bisa mendapatkan Kitab Segala Sesuatu.
Mengumpulkan jarum emas kelima, bisa memerintahkan empat raja surgawi di bawah komando Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas keenam, bisa mewarisi jaringan intelijen Balai Pemakaman Naga di seluruh dunia.
Mengumpulkan jarum emas ketujuh, bisa menemukan markas Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas kedelapan, bisa membuka pintu ke Balai Pemakaman Naga.
Mengumpulkan jarum emas kesembilan, bisa membangkitkan sembilan naga sejati yang terkubur di Balai Pemakaman Naga dan mengabulkan satu permintaan!
Demi mengumpulkan lebih dari enam buah jarum emas dan menggunakan jaringan intelijen Balai Pemakaman Naga untuk mencari ibu dan adik, Niki Chen datang ke Kota Dragon sendirian.
Karena jarum emas kedua dan ketiga ada di tangan Tuan Besar keluarga Mu, keluarga kaya baru di Kota Dragon.
Memikirkan hal ini, Niki Chen keluar dari stasiun kereta dan melambaikan tangan untuk menghentikan mobil.
“Saudara, mau kemana?”Sopir itu sangat ramah.
"Vila Keluarga Mu."
Sopir itu tertegun sejenak setelah mendengar ucapan Niki Chen, lalu berkata, "Tuan, kamu ingin pergi melayat Tuan Jayden Mu, kan?"
“Melayat?”
"Jayden Mu sudah mati?"
Niki Chen tertegun sejenak, lalu bertanya dengan ekspresi jelek.
Jarum emas kedua dan ketiga ada di tangan Jayden Mu. Kalau dia mati, dia harus ke mana cari jarum emas itu?
"Iya, barusan diumumkan di radio kalau keluarga kaya baru di Kota Dragon, pendiri Grup Mu, Tuan Besar Jayden Mu, meninggal dunia lusa kemarin. Pemakamannya akan diadakan jam dua sore hari ini!"
“Dengar rumornya, Tuan Besar Mu diam-diam diracuni sampai mati oleh orang, karena Grup Mu bersaing dengan sebuah proyek besar dengan keluarga kaya veteran. Bahkan master pengobatan yang terkenal di dunia, Dokter Dewa Hu, pun tidak dapat berbuat apa-apa! "
"Orang-orang Keluarga Mu juga membuat peti mati beku bersuhu sangat rendah untuk Tuan Besar Mu, untuk membekukan mayat Tuan Besar Mu...!"
Sopir memberi tahu Niki Chen apa yang dia dengar di jalan setapak.
"Cepat kemudikan mobil, sebelum jam dua tiba di Vila Keluarga Mu, uang ini milikmu!"
Niki Chen berkata sambil menaruh segepok uang ke tangan sopir.
Uang ini dia dapatkan saat merawat para penjaga waktu dia di dalam penjara, tidak banyak, hanya beberapa juta!
"Kak, jangan khawatir. Aku bakal mengantarkanmu ke rumah keluarga Mu sebelum jam dua agar kamu bisa bertemu dengan Tuan Besar Mu untuk terakhir kalinya!"
Sopir melihat segepok uang itu sekilas, kemudian panggilannya kepada Niki Chen berubah dari "adik" jadi "kakak".
Selesai bicara, dia langsung menginjak pedal gas dan mobil pun melaju. Saat jam 01.59 siang, mobil berhenti dengan mantap di depan sebuah vila seluas beberapa hektar.
Di plakat atas pintu, ada dua tulisan "Vila Mu" berseri-seri dengan penuh semangat.
Di balok pintu digantung kain sutra putih dan dari luar terdengar semburan musik sedih serta tangisan.
Niki Chen berjalan masuk.
Sekilas, beberapa anggota keluarga Mu sedang berlutut di depan aula duka, ada beberapa pelayan hendak menutup peti mati dan dibawa untuk dimakamkan.
“Tidak boleh tutup peti mati!" Suara Niki Chen tidak nyaring, tapi seperti memiliki kekuatan magis yang bisa didengar jelas oleh telinga semua orang.
Seketika langsung menarik perhatian semua orang yang ada di aula duka. Bahkan anggota keluarga Mu yang tadinya menangis dan berduka pun berhenti menangis saat ini dan menatap Niki Chen yang berjalan masuk dari luar.
Berambut pendek dan bawa tas kanvas tua di punggung. Meski pakaiannya terlihat bersih dan putih, tapi sekilas sudah tahu kalau sudah dipakai selama bertahun-tahun.
Putra sulung Tuan Besar Mu, Soni Mu, berdiri sambil berteriak dengan keras, "Siapa kamu? Waktu untuk belasungkawa sudah lewat. Minggir, jangan tunda waktu baik pemakaman ayahku!"
“Aku bukan datang untuk menyampaikan belasungkawa, aku datang untuk menagih hutang Jayden Mu. Dia tidak boleh mati sebelum dia mengembalikan barang yang aku inginkan!”
Begitu Niki Chen mengucapkan kata-kata ini, semua orang di sana tercengang.
Grup Mu punya nilai pasar beberapa triliun, dan Tuan Besar Jayden Mu adalah pendiri Grup Mu, bagaimana mungkin dia berhutang kepada seorang pemuda?
Bocah ini jelas dikirim oleh musuhnya untuk menimbulkan masalah!
Semua anggota keluarga Mu menunjukkan ekspresi marah terhadap Niki Chen.
"Bocah, ayahku tidak punya dendam denganmu, kamu bisa-bisanya datang cari masalah di hari pemakamannya. Kamu benar-benar mengira keluarga Mu kami mudah ditindas!"
“Seseorang, bawa bajingan ini keluar dan patahkan kedua kakinya!”
Soni Mu memberi perintah, dan beberapa pelayan di sekitar segera bergegas menuju Niki Chen, dengan ekspresi marah di wajah semua orang.
Tuan Besar Mu semasa hidupnya sangat baik pada mereka. Jika tidak beri pelajaran yang tak terlupakan kepada bajingan ini, mereka bakal merasa bersalah atas kebaikan Tuan Besar Mu semasa hidup kepada mereka.
Niki Chen berdiri di sana tanpa rasa takut.
Sebelum orang-orang itu bergegas ke depannya, dia menjentikkan beberapa jarum perak di tangannya dan para pelayan tiba-tiba merasa kaki mereka lemas dan jatuh ke lantai secara bersamaan.
Adegan ini mengejutkan semua orang.
Pada saat semua orang bereaksi kembali, Niki Chen sudah tiba di depan peti mati Tuan Besar Mu.
"Ingin mati sebelum menyerahkan barang yang kuinginkan? Tidak semudah itu!"
Niki Chen memandang Tuan Besar Mu yang terbaring di peti mati beku bersuhu sangat rendah sambil bergumam pelan.
Kemudian dia mengeluarkan satu-satunya jarum emas di tangannya dari Cincin Pemakaman Naga, lalu memasukkannya ke titik Tianting di dahi Tuan Besar Mu tanpa ragu-ragu.
Tangan satunya lagi menekan dada Tuan Besar Mu secara ritmis.
“Bajingan, kamu berani menyentuh tubuh ayahku yang berharga, aku akan membunuhmu!”
"..."
Orang yang meninggal adalah yang paling harus dihormati, semua anggota keluarga Mu menunjukkan kemarahan saat melihat tindakan Niki Chen, dan ingin melangkah maju untuk membunuhnya.
"Uhuk!"
Namun pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara batuk di dalam peti mati.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved