chapter 43 Tidak usah buru-buru

Siapa di Kota Canglan yang berani menghina Kelompok Tentara Bayaran Langya karena ketidaktahuan mereka?

Kepala empat keluarga besar tidak berani mengucapkan kata-kata seperti itu.

Ratusan mata tertuju pada wajah Joshua Liu, wajah cerah, senyum tipis, batang hidung tinggi, dan sudut mulut sedikit terangkat menggambarkan wajah tampan.

“Nak, apakah kamu mencari kematian? Beraninya kamu menuduh kami bodoh.”

Seorang tentara bayaran dari kelompok...