Bab 3 Grandmaster Silat, Bunuh Kamu Seperti Anjing! ! (2)

Jalan Musikus no 1.
Hari ini Cleova tidak pergi ke perusahaan, setelah keluar dari Gedung Windara, dia langsung pulang dan mulai mencari Amos.
"Amos adalah orang gila! Dia benar-benar membunuh Mandra! Ini adalah murid favorit Ketua Arunsala. Selanjutnya, kemarahan mengerikan Ketua Arunsala akan meledak, Perusahaan Keamanan Nogoshop, akan terlibat."
"Amos, kamu sangat impulsif!!! Berpikir bisa bertindak sembrono karena jago bertarung? Masyarakat ini sudah lama berhenti menjadi era petarung sembrono, yang bisa berkuasa ada pada kekayaan, kekuasaan, status! "
Meskipun Cleova dikejutkan oleh tangan Amos, bagaimanapun, dia tidak tahu bahwa Amos adalah seorang Grandmaster Silat, apalagi apa artinya menjadi seorang Grandmaster Silat...
Clark tidak panik ketika mendengar ini, tetapi malah tersenyum: "Apakah kamu begitu tidak percaya diri pada Amos?"
Cleova berkata dengan marah: "Ayah, itu Ketua Arunsala Dajav Tiger. Siapa yang berani tidak mematuhi harimau yang menguasai distrik keenam Arunsala kota Ahtrun?"
"Sialnya dia tidak mau menjawab teleponku, Ayah, kau telepon dia dan suruh dia segera kabur! Tinggalkan Ahtrun dan jangan pernah kembali."
Alih-alih menelepon, Clark tersenyum ringan dan berkata, "Lebih percaya saja pada suamimu."
Cleova: "Ayah, aku serius mau berkomunikasi denganmu. Bisakah kamu serius?"
Clark tidak setuju: "Bukankah kamu mengatakan bahwa Mandra menyebut Amos sebagai anggota klan Diablo Gunung Drakon sebelum dia meninggal? Apakah kamu tahu apa arti klan Diablo Gunung Drakon?"
Cleova memutar matanya: "Apa artinya?"
Sebelum Mandra meninggal, dia melakukan percakapan aneh dengan Amos, saat itu Cleova terlalu kaget dan tidak menganggapnya serius.
Clark dengan fasih berkata: "Empat puluh tahun yang lalu, saat pembentukan Aljazira. Kekacauan di 18 provinsi timur ditentukan oleh tiga keluarga jenderal, termasuk klan Diablo Gunung Drakon."
Cleova akhirnya menyadari sesuatu, menarik napas: "Amos adalah keturunan dari klan Diablo Gunung Drakon?"
Clark mengangguk berat: "Kakek Amos, Alzar Diablo, mengangkat pasukan rakyat untuk bertahan melawan musuh luar dan menyerang pihak lain. Dia terdaftar sebagai bapak pendiri negara dan Pilar di bagian Timur. Amos juga bergabung dengan tentara di usia muda dan peringkat sebagai panglima muda. Tapi lima tahun lalu, di klan Diablo Gunung Drakon, ada perang antara pasukan komando klan Diablo di luar perbatasan timur dan Laut Timur. Klan Diablo dikalahkan dan dimintai pertanggungjawaban. Sejak saat itu, klan Diablo jatuh dalam keputusasaan. Tapi masih tidak apa, namun kemudian aku tidak tahu apa yang terjadi, tidak lama kemudian, klan Diablo di Gunung Drakon hancur dengan misterius."
"Dalam satu malam, sungai darah mengalir, gunung penuh tulang. Klan Diablo yang besar, hanya sedikit yang selamat. Di antara mereka adalah Amos Diablo."
Cleova ketakutan ketika mendengar ini: "klan Diablo Gunung Drakon yang bermartabat, tiga keluarga besar di timur, siapa yang bisa memusnahkan klan Diablo dalam semalam?"
Clark menggelengkan kepalanya dan menghela nafas: "Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hal ini. aku hanya tahu bahwa masalah ini tampaknya tidak bisa dipisahkan dari klan Diablo Kota Ahtrun. Lagi pula, klan Diablo Kota Ahtrun adalah rumah leluhur dan tempat kelahiran dari klan Diablo. Alzar Diablo lahir di sini, mulai dari Ahtrun, akhirnya menciptakan karier yang luar biasa!"
Hati Cleova terkejut, sosok Amos muncul di benaknya.
Tiba-tiba merasa bahwa Amos sangat menyedihkan...
Setelah sekian lama, Cleova mendapatkan kembali ketenangannya dan menggertakkan giginya: "Kemana Amos pergi setelah itu? Bagaimana dia menjadi seorang ahli bela diri?"
Clark menghela nafas, dengan simpati yang dalam di matanya: "Setelah klan Diablo Gunung Drakon dihancurkan, dia tinggal di Farplane selama lima tahun. Lima hari yang lalu, atas perintah gurunya, dia pergi ke selatan ke Ahtrun untuk menikah denganmu."
Cleova menghela nafas dalam-dalam, menyesal di dalam hatinya: dia terlahir sebagai bangsawan, seorang panglima muda dari satu generasi, dikagumi oleh orang lain, tetapi klan Diablo Gunung Drakon sudah hilang. Bahkan jika dia memiliki ilmu silat, dia tidak bisa mengubah situasi secara keseluruhan.
Clark mengulurkan tangan dan membelai kepala Cleova: "Sekarang, kamu akhirnya tahu bahwa dia adalah naga di antara manusia? Saat itu, aku menolak Tuan Muda Paris untukmu, agar kamu menikah dengannya, aku tidak akan salah padamu, kan?"
Cleova menggertakkan giginya: "Menikah selama lima hari, selingkuh 5 kali. Kamu bilang tidak salah padaku?"
Memikirkan hal ini, dia sangat marah.
Clark tersenyum pahit: "Putriku yang konyol. Dia tidak puas dengan perjodohan ini. Tapi dia tidak bisa menolak kehendak gurunya. Dia melakukan ini untuk menciptakan konflik dalam pernikahan dan membuatmu mengambil inisiatif untuk mengajukan gugatan cerai. Mengerti? "
"Aku bisa meyakinkan kamu bahwa dia dan Tamara tidak ada hubungan."
Cleova masih menggelengkan kepalanya: "Pria dan wanita sendirian, di kamar yang sama, dia masih seorang penyanyi, bagaimana mungkin tidak terjadi apa-apa?"
Saat dia mengatakan itu, Cleova mulai mengisi gambar-gambar di benaknya.
Melihat tidak ada solusi, Clark berkata dengan wajah tegas: "Oke, lupakan konflik antara Amos dan Dajav. Aku mau kamu ingat untuk memenuhi taruhan. Kejar Amos secara aktif dan temukan cara untuk membuat dia jatuh cinta padamu."
Cleova: "...Ayah, ini taruhan kita sendiri, kenapa dianggap serius?"
Clark memberi Cleova karangan bunga biru yang indah, berkata dengan tenang, "Pergi dan kirim bunga ke Amos untuk menunjukkan cintamu."
Cleova tercengang, menatap ayahnya dengan tak percaya.
"Kamu memintaku untuk berinisiatif mengirim bunga ke Amos untuk menunjukkan cintaku?!!"
Apakah mau dirinya menjadi badut?
Cleova adalah salah satu dari tiga dewi Kota Ahtrun.
Biasanya, banyak putra orang kaya yang mengejarnya. Kapan dia mengambil inisiatif untuk mengejar orang lain?
Clark tersenyum: "Sebagai manusia, kamu tidak bisa menepati janji! Apakah kamu mau alasan?"
Clark tahu bahwa putrinya pandai dalam segala hal, tetapi dia harus selalu terlihat kuat, terlihat keras dan tidak pernah mundur...
Cleova sangat marah, akhirnya dia mengambil bunga itu dengan marah: "Kamu kejam! Aku akan pergi dan mengiriminya bunga sekarang, oke?! Sekarang juga mengejar Amos, oke?"
Meninggalkan satu kalimat, Cleova menginjak sepatu hak tinggi dan pergi dengan marah membawa mawar.
Wajahnya merah.
Menyuruhnya mengirim mawar ke Amos? Masih mengambil inisiatif untuk menunjukkan cinta?
Sangat memalukan.
Aku, Cleova Armana, tidak pernah melakukan hal seperti ini dalam hidupku.
Tapi matanya yang indah sudah bertekad, seolah-olah dia sudah membuat keputusan tertentu...