Bab 463

Dia bersandar kembali di sofa, orang disebelahnya mengatakan sesuatu, dia tersenyum sedikit.

Elisia Chi mendengarkan suara halus dari denyutan mantap di dadanya, di tengah-tengah dengungan tinnitusnya, mengedipkan matanya dengan cepat, dan berbicara dengan jelas: "Permisi sebentar."

Kaki panjang di depan matanya diturunkan perlahan.

Pria itu menunduk melihat rokok di antara jari-jarinya yang panjang, apinya hampir meredup, matanya yang dalam memantulkan api yang hampir meredup,...