Bab 241 Terkejut

“Bagaimana rasanya?” Aku tersenyum penuh semangat.

“Tidak ada rasa.” Ramya terkikik, lalu mencari tisu untuk membersihkan.

“Kamu lihat aku bereaksi lagi, gimana?” Kataku, mau tidak mau memeluk Ramya lagi.

“Kamu tidak tahu kata capek ya, lihatlah keringat di tubuhku, kenapa tidak istirahat setengah jam dulu?” Ramya menatapku dengan mata sedih.

"Bagaimana kalau kamu membantuku dengan mulutmu." Aku tesenyum jahat.

“Jengkelin!” Ramya memelototiku...