chapter 149 hidup lebih buruk daripada kematian

by Axelsen 19:33,May 28,2024


Dampak pertama saja hampir mematahkan saraf si pembunuh wanita.

"Eh ya ya..."

Suara teredam keluar dari hidung si pembunuh wanita.

Dia mengertakkan gigi, menahan napas, dan menegangkan tubuhnya.

Kepalanya bergerak-gerak, pelipisnya terus naik turun, seperti dua bola karet yang menonjol lalu mengempis.

Butir-butir keringat di keningnya menjadi semakin deras, dan keringat bercucuran seperti hujan.

Rasa sakit pada luka di tubuhnya sepertinya...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

641