Bab 3 Bersujud dan Akui Kesalahanmu

"Ah... kamu..."

Wajah Cindy Liu pucat karena ketakutan, mencoba membuka mulut untuk berkata-kata, namun karena tenggorokannya dicengkeram oleh Felix Chu, dia sama sekali tidak bisa mengucapkan satu kalimat pun dengan utuh.

Seperti ayam liar yang jatuh ke cakar elang, ia berusaha keras dengan tangan dan kakinya, berusaha menggeliat dan melawan tanpa hasil.

Felix Chu memandang dingin Cindy Liu, matanya dipenuhi dengan niat membunuh:

"Cindy Liu, betapa kebetulan kita bertemu, aku baru saja keluar dari penjara, dan langsung menemui kamu, si jahat berhati ular ini. Percaya atau tidak, aku bisa menggenggam nyawamu?"

Swish!

Wajah Cindy Liu kembali pucat karena ketakutan, tubuhnya kaku di udara, dia menatap Felix Chu dengan ekspresi terkejut, tidak berani bergerak.

Pada saat itu, Maria Fang segera berlari ke samping Felix Chu, gemetar, dan meraih lengan Felix Chu dengan penuh kecemasan:

"Felix, jangan! Dengarkan ibumu, jangan berbuat kasar! Cepat, lepaskan dia!"

Ketika mendengar kata-kata ibunya, merasakan kecemasan ibunya, niat membunuh dalam mata Felix Chu segera menghilang, sambil melepaskan cengkeraman pada Cindy Liu.

Dia tidak ingin, pada hari pertama bertemu dengan ibunya setelah keluar dari penjara, membuat ibunya melihat sisi kejamnya, membuat ibunya khawatir. Dia memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan Cindy Liu di kemudian hari.

"Bang!"

Cindy Liu jatuh ke tanah, tubuhnya lemas, tidak bisa berdiri.

"Bos!"

Asisten, penata rambut, dan perias segera sadar, bergegas mendekati untuk membantu Cindy Liu berdiri.

Sementara itu, Maria Fang, seperti saat Felix Chu masih kecil, melindungi anaknya seperti elang melindungi anak burung, meminta maaf dengan penuh ketakutan kepada Cindy Liu:

"Maafkan kami, Cindy Liu, ini tidak disengaja oleh Felix Chu! Tolong maafkan dia, baik tidak?"

"Maafin?"

Mendengar perkataan Maria Fang dan melihat Maria fang yang ketakutan, Cindy Liu tidak seperti dulu yang ketakutan, sebaliknya dia seperti menadapatkan dukungan dan berteriak.

"Empat tahun lalu, anak lelaki kamu, tidak ngaca dan lupa dengan statusnya, mengejar-ngejar aku dengan wajah memelas, dan akhirnya karena cemburu, dia memukul pacar aku! kamu berlutut memohon padaku, meminta aku membantu memberikan kesaksian yang menguntungkan untuk anak lelaki kamu! Sekarang, anak lelaki kamu memukul pengawal aku dan bahkan menyerang aku. Apakah kamu berpikir aku akan memaafkannya? Apakah mungkin?"

Swish!

Wajah Felix Chu seketika berubah, membeku di tempatnya!

Selama dia berada di penjara, dia pernah menyelidiki kasus empat tahun yang lalu melalui hubungannya, mengetahui bahwa Cindy Liu dan Steven Wang bekerja sama dengan licik, bahkan mengetahui bahwa saat ini Cindy Liu adalah tunangan Steven Wang. Namun, dia tidak tahu bahwa ibunya pernah pergi dan berlutut memohon pada Cindy Liu untuk meminta belas kasihan!

"Ibu!"

Setelah sesaat kaget, Felix Chu melihat ibunya pucat dan bergoyang-goyang, segera menopangnya.

Di sisi lain, Cindy Liu, yang mengira telah menemukan kelemahan Felix Chu, semakin berani.

"Felix Chu, apakah kamu pikir kamu bisa sombong hanya karena kamu pandai berkelahi? aku beri tahu kamu, sekarang adalah masyarakat hukum, sampah seperti kamu di lapisan bawah, dengan satu panggilan telepon dari aku, bisa membuat kamu menghabiskan seumur hidup di penjara..."

"Pak!"

Tamparan yang keras terdengar.

Suara Cindy Liu tiba-tiba terhenti!

Felix Chu langsung menampar wajah Cindy Liu!

Tubuh Cindy Liu terhuyung, hampir jatuh ke tanah.

Wajahnya yang sering diinjeksi asam hyaluronic membengkak merah, sudut bibir robek, darah segar mengalir.

"Fe... Felix..."

Maria Fang terdiam, dia tidak pernah membayangkan bahwa anaknya akan kembali memukuli Cindy Liu.

Cindy Liu lebih tidak menyangka, seperti kucing yang ekornya terinjak, dia benar-benar meledak:

"Kamu... Kamu berani memukul aku?!"

"Plak!"

Felix Chu langsung menampar lagi.

Dengan satu tamparan, Felix Chu langsung menjatuhkan Cindy Liu ke tanah!

"Pelecehan, berlututlah, mintalah maaf pada ibuku! Jika tidak, aku akan menginjakmu dengan satu tendangan!"

Kemudian, Felix Chu melangkah maju, berdiri di atas dengan pandangan mengancam pada Cindy Liu.

Pada saat itu, niat membunuh di dalam dirinya mencapai puncaknya, seperti sebilah pedang pembunuh yang baru dikeluarkan dari sarungnya, membuat semua orang di sekitarnya merasa ngeri dan ketakutan!

Cindy Liu menjadi sasaran utama!

Dia terkunci oleh niat membunuh Felix Chu, merasa seperti dipertaruhkan oleh pisau tajam di lehernya!

Sebuah rasa takut yang belum pernah dia rasakan sebelumnya memenuhi hatinya, membuat kulit kepalanya merinding, dan wajahnya kehilangan keangkuhannya, digantikan oleh wajah pucat!

Dengan ketakutan yang luar biasa, dia mengangkat kepalanya, menatap pria muda yang pernah membantunya, namun dia anggap remeh. Dalam hatinya, hanya ada satu suara:

Dia benar-benar akan membunuhku.

Suara ini, seperti mantra, meruntuhkan garis pertahanan psikologis terakhir Cindy Liu!

"Maaf... maafkan aku, Felix Chu, aku salah, jangan bunuh aku!"

Dengan hancurnya, Cindy Liu tunduk di tanah, gemetar ketika dia menundukkan kepala memohon belas kasihan.

"Tidak ada lagi kesombongan?"

"Memangnya kamu pikir bandara ini milikmu?"

"Sekali buka mulut rakyat kelas bawah, siapa tiga generasi ke atas yang bukan petani? Bergantung pada uang sedikit, lupa kacang dengan kulit!"

Seiring dengan pengakuan kesalahan Cindy Liu, orang-orang di sekitar yang tadinya terpana mulai sadar, bertepuk tangan dan memberikan dukungan.

Mereka tidak tahu tentang dendam antara Felix Chu dan Cindy Liu, tetapi melihat Cindy Liu yang sebelumnya sombong merendahkan diri, mereka merasa puas!

"Felix, mari kita pergi."

Melihat Cindy Liu gemetar dan menundukkan kepala, mendengar tepuk tangan di sekelilingnya, Maria Fang merasa agak bingung, lalu dia mendekati Felix Chu, takut-takut agar Felix Chu tidak benar-benar menginjak Cindy Liu dengan satu

"Baiklah."

Felix Chu berbalik, memberi dukungan pada Maria Fang untuk pergi.

Dia tahu bahwa ibunya adalah seorang yang baik hati, dan dia melihat kekhawatiran dan ketegangan ibunya - takut dia akan membuat masalah lagi!

Tak lama kemudian, Maria Fang tidak bisa menahan kekhawatiran dan bertanya.

"Felix, apakah kamu baik-baik saja setelah memukul mereka?"

"Ibu, jangan khawatir, mereka yang pertama kali menyerang. Aku hanya membela diri. Tidakkah kamu melihat, orang-orang di sekitar memberi tepuk tangan dan dukungan?"

Felix Chu tersenyum tipis, mencoba menenangkan ibunya, meskipun dia tahu bahwa Cindy Liu dan Steven Wang pasti tidak akan tinggal diam.

Tentu saja, dia sama sekali tidak berniat memberi mereka kesempatan untuk berlindung, malah berencana untuk menyelesaikan semuanya suatu saat nanti!

Seolah-olah untuk mengkonfirmasi perkiraan Felix Chu, begitu dia dan ibunya Maria Fang meninggalkan tempat itu, Cindy Liu dengan dibantu oleh asisten dan perias, bangkit dari tanah dan langsung melancarkan cacian pada dua pengawal:

"Bangsat, kalian berdua tidak berguna! Kalian selalu membual betapa hebatnya kalian, tapi pada akhirnya, bahkan tidak bisa menghadapi bekas narapidana satu itu! Aku mengapa harus membayar kalian berdua yang tidak berguna ini?"

"Nona Liu, bukan karena kami tidak berguna, tapi pria itu terlalu kuat!"

"Benar, satu pukulan aku di tangannya, langsung mematahkan tulang, benar-benar ajaib!"

Kedua pengawal tampak tertekan.

Mereka berdua memiliki latar belakang bela diri dan bisa dengan mudah mengatasi orang biasa. Namun, menghadapi Felix Chu, mereka merasa seperti anak ayam yang dihadapkan pada harimau.

Mendengar itu, Cindy Liu marah hampir muntah, berteriak histeris.

"Tidak masalah seberapa kuat dia berkelahi! Bahkan jika dia pandai bela diri, dia masih takut akan pisau dapur! Dia hanyalah seorang bawahan yang kotor! aku akan menelepon suami aku sekarang dan membuatnya kembali ke penjara dalam hitungan menit!"

Entah itu untuk melepaskan kemarahan atau memulihkan wajahnya, suara Cindy Liu terdengar keras.

Maria Fang, yang berjalan beberapa puluh meter keluar, masih bisa mendengarnya, wajahnya berubah lagi!

Felix Chu juga mendengar teriakan Cindy Liu dari kejauhan, dan menyadari kekhawatiran yang tidak bisa hilang dari ekspresi ibunya.

"Ibu, jangan khawatir, mulai sekarang, tidak akan ada orang jahat di jalan hidup kita!

Saat putraku lemah, mungkin keadilan dan kebenaran hanyalah keinginan, tetapi untuk sisa hidup kita, di mana pun kamu lihat, semuanya akan menjadi keadilan!"

Arus orang yang ramai.

Pemuda yang pernah menjadi pahlawan di mata banyak orang, dengan erat menggenggam tangan ibunya yang penuh keringat, berjalan cepat maju.

Membalas kebaikan ibunya.

Ketika dia masih kecil dan diintimidasi oleh orang lain, ibunya juga pernah menggenggam tangannya seperti ini, tanpa pernah mundur.

Selama ibu ada, tak perlu takut.

...