chapter 9 Pembunuhnya Tiga Tahun Yang Lalu
by Roy
11:14,Oct 16,2023
Ujung pisau yang tajam menembus kulit dan memasuki rongga dada Charles Ye.
Darah setetes demi setetes mengalir keluar mengikuti arah pisau.
Raut wajah Charles tidak berubah. Dia menatap Brandon Jiang dan berkata dengan dingin, "Apakah ini cukup? Apakah putriku sudah boleh dibebaskan?"
Plak! Plak! Plak!
Sebelah mata Brandon yang terbuka, tampak terbelalak. Dia bertepuk tangan, dan berkata dengan penuh semangat, "Cinta Ayah memang begitu besar. Aku hampir saja meneteskan air mata. Tapi... itu belum cukup! Sekarang geser pisau itu ke sebelah kiri. Ayo, aku ingin lihat seberapa besar keberanian yang kamu miliki! Lakukanlah sesuai dengan apa yang aku minta! Jika tidak, akan ada bekas luka pada wajah anak perempuanmu. Aku bukan hanya omong kosong belaka!"
"Ayah! Claudia takut!" Claudia masih menutup matanya.
"Claudia, anak baik. Ayah ada di sini. Semua akan menjadi baik-baik saja. Jangan buka matamu. Ini hanya sebuah mimpi dan akan segera berakhir." Charles terus menghiburnya, dan kemudian dengan kejam menggeser pisaunya ke sebelah kiri!
Suara pisau tajam memotong kulit terdengar sangat menusuk telinga.
Darah merah terkumpul semakin banyak, dan bau darah yang menyengat menyebar ke seluruh vila.
"Hahahahaha! Bagus sekali! Itu dia! Charles, kamu tidak akan menyangka bahwa kamu benar-benar dipermainkan olehku. Tetapi nyalimu sangat keras. Kamu masih saja bertahan!" kata Brandon. Dia merasa semakin bersemangat. Dia bisa segera membalas dendamnya pada Charles. Dia akan membuat Charles menyerahkan diri di bawah kakinya, seperti anjing mati!
Dia ingin membunuh musuh yang telah menghancurkan wajahnya dengan tangannya sendiri!
Syung!
Tepat ketika tingkat dopamin Brandon mencapai puncaknya, Charles mengambil kesempatan itu untuk bergerak!
Charles menerkam Brandon seperti serigala lapar yang menuruni gunung, meninggalkan bayangan di tempat. Dia mengerahkan kekuatan fisiknya hingga batas tertinggi dan menghantam Brandon.
Waktu serangan Charles sangat tepat. Brandon bukan hanya gagal bereaksi, bahkan para pembunuh yang melindungi Brandon pun juga ikut terkena serangan itu.
Dhuak!
Dalam sekejap, Brandon melayang tak sadarkan diri, menghantam dinding, dan menyemburkan darah dari mulutnya.
"Bunuh…bunuh dia!" Tetesan darah meresap dari tubuh Brandon, membuat perbannya menjadi berwarna merah.
Charles setengah membungkuk, mencabut pisau berlumuran darah dari dadanya, memandangi selusin orang yang mendekat, mendatangi putri kesayangannya Claudia, melepaskan tali yang mengikatnya. Dia berbisik, "Claudia, anak baik, tutup telingamu dan pejamkan matamu. Ayah akan segera mengantarmu pulang, ya?"
"Baiklah! Claudia akan mendengarkan Ayah," Claudia, yang terbebas dari tali pengikat, mengangguk dengan berat. Dia menutup telinganya dengan tangannya, dan dia percaya pada Ayahnya tanpa syarat.
Segera setelah itu, sudut mulut Charles menyeringai dingin, dan dia mengambil langkah maju dengan pisau di dalam genggaman tangannya.
Cahaya dingin berkilat!
Charles sangat cepat dan dia memiliki kesadaran spiritual yang kuat. Dia dapat dengan mudah menentukan lokasi musuh. Dalam sekejap, para pembunuh Brandon satu per satu jatuh tak bernyawa.
Mata Charles benar-benar berlumuran darah, dan dia memancarkan niat membunuh yang luar biasa.
Bajingan ini... beraninya mereka menyakiti putrinya!
Orang-orang ini... pantas mati!
"Jangan mendekat!" Brandon, yang jatuh ke tanah, terus menendang kakinya dan bergerak mundur. Matanya dipenuhi ketakutan.
"Jika kamu langsung menyerangku, aku menghormatimu sebagai seorang laki-laki. Tetapi siapa yang memberimu keberanian untuk mengancamku dengan menggunakan putriku? Apakah kamu benar-benar berpikir aku tidak berani... membunuh orang?!" Charles mendekati Brandon, Di matanya , Brandon sudah mati.
Putri kesanyagannya adalah batas Charles!
Siapapun yang berani menyentuhnya, akan mati!
"Charles! Aku salah! Lepaskan aku, aku bersumpah, aku tidak akan berani lagi!" Brandon benar-benar ketakutan. Charles saat ini sangat menakutkan, dia seperti dewa kematian yang merangkak keluar dari api penyucian.
"Jika kamu melakukan kesalahan, kamu harus membayarnya!"
Charles mendatangi Brandon, berjongkok, perlahan membuka perban yang dibalut Brandon dengan pisaunya yang berlumuran darah, dan berkata dengan tenang, "Bukankah lebih baik hidup? Kamu malah memilih untuk memprovokasiku. Apakah menurutmu karena tiga tahun telah berlalu aku tidak sadar selama tiga tahun, aku akan berbelas kasihan padamu? Aku yang sekarang, bukanlah diriku yang dulu!"
"Tidak... jangan! Charles! Kamu tidak bisa membunuhku. Ayahku tidak akan pernah membiarkanmu begitu saja!"
Tetapi dengan cara apapun Brandon meraung dan mengancam, Charles tetap acuh tak acuh, tidak ada gejolak di matanya.
"Charles ... jangan bunuh aku! Tidakkah kamu ingin tahu apa yang terjadi saat kecelakaan mobil yang membuatmu tidak sadarkan diri tiga tahun lalu?"Brandon merinding di sekujur tubuhnya, mengetahui bahwa dia sedang berada di garis antara hidup dan mati.
"Apakah kamu yang melakukannya?" Charles menjadi sangat marah!
Akibat kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu, dia melewatkan tiga tahun pertumbuhan putri kesayangannya. Dia tidak dapat melindungi Ayah dan Istrinya, dan dia berakhir seperti sekarang ini, bahkan kehilangan masa depannya!
Charles bersumpah bahwa dia akan menemukan pembunuh di balik kejadian itu dan memotong-motongnya menjadi beberapa bagian!
"Tidak! Bukan aku! Mana mungkin aku berani! Akan kuberitahu. Jangan bunuh aku!" Brandon berkata dengan ketakutan.
"Kamu tidak punya ruang untuk tawar-menawar. Ceritakan semua yang kamu tahu. Kalau tidak, aku jamin kamu akan mati dengan sangat mengenaskan!" Charles mengepalkan tangannya dan berkata dengan suara rendah.
"Aku...aku cerita! Shella Mu dari Aliansi JB, dan dialah yang menginginkan kamu mati!" kata Brandon.
Shella Mu?
Charles mengangkat alisnya. Dia ingat bahwa wanita ini sangat sombong dan sombong. Dia sepertinya telah menyinggung wanita ini karena masalah sepele.
Tapi itu hanya hal sepele!
Apakah karena ini pihak lain menginginkan nyawanya?
"Charles! Kamu tidak bisa berurusan dengan Shella. Keluarga Mu telah melonjak ke langit sekarang. Mereka adalah ketua Aliansi JB. Mereka sangat kuat dan memiliki banyak kekuasaan di Kota Jiang. Lagipula, ayahku juga anggota Aliansi JB. Biarkan aku pergi. Aku, aku bisa bertindak sebagai penghubung untukmu. Jika kamu membunuhku, Aliansi JB tidak akan melepaskanmu! Aku bisa berpura-pura tidak ada yang terjadi hari ini!" Brandon cepat-cepat menambahkan.
"Ternyata dia!"
Charles menyeringai, "Aku senang kamu menceritakan aku tentang hal ini, tapi itu tidak cukup untuk memaafkan hukuman matimu."
"Kamu… kamu gila! Beraninya kamu!"
Wus!
Seiring dengan kengerian Brandon yang tiada tara, Charles menikamkan pisaunya ke bawah.
Sepuluh menit kemudian, Charles menyeka sidik jari pada pisau itu dengan kain putih, melemparkan pisau itu dengan santai ke atas tubuh Brandon. Dia menghampiri putri kesayangannya, dan berkata dengan lembut, "Claudia, ayo kita pulang."
Sambil menggendong Claudia di punggungnya, Charles keluar dari vila dan menuju ke rumah Keluarga Xia.
Setelah menerima pemberitahuan dari Charles, Rachel menunggu di luar pintu lebih awal. Melihat Claudia aman dan sehat, dia segera menghela nafas lega dan mengambil Claudia dari tangan Charles.
"Ibu, aku baik-baik saja. Karena ada Ayah, Claudia tidak takut sama sekali!" Claudia menari dengan gembira.
"Claudia luar biasa!"
Rachel memeluk Claudia dan menatap Charles yang terlihat sedikit pucat. Dia segera menemukan luka di dada dan perut Charles, dan berkata dengan gugup, "Apakah kamu baik-baik saja? Ayo pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya!"
"Tidak perlu." Charles menggelengkan kepalanya.
Darah setetes demi setetes mengalir keluar mengikuti arah pisau.
Raut wajah Charles tidak berubah. Dia menatap Brandon Jiang dan berkata dengan dingin, "Apakah ini cukup? Apakah putriku sudah boleh dibebaskan?"
Plak! Plak! Plak!
Sebelah mata Brandon yang terbuka, tampak terbelalak. Dia bertepuk tangan, dan berkata dengan penuh semangat, "Cinta Ayah memang begitu besar. Aku hampir saja meneteskan air mata. Tapi... itu belum cukup! Sekarang geser pisau itu ke sebelah kiri. Ayo, aku ingin lihat seberapa besar keberanian yang kamu miliki! Lakukanlah sesuai dengan apa yang aku minta! Jika tidak, akan ada bekas luka pada wajah anak perempuanmu. Aku bukan hanya omong kosong belaka!"
"Ayah! Claudia takut!" Claudia masih menutup matanya.
"Claudia, anak baik. Ayah ada di sini. Semua akan menjadi baik-baik saja. Jangan buka matamu. Ini hanya sebuah mimpi dan akan segera berakhir." Charles terus menghiburnya, dan kemudian dengan kejam menggeser pisaunya ke sebelah kiri!
Suara pisau tajam memotong kulit terdengar sangat menusuk telinga.
Darah merah terkumpul semakin banyak, dan bau darah yang menyengat menyebar ke seluruh vila.
"Hahahahaha! Bagus sekali! Itu dia! Charles, kamu tidak akan menyangka bahwa kamu benar-benar dipermainkan olehku. Tetapi nyalimu sangat keras. Kamu masih saja bertahan!" kata Brandon. Dia merasa semakin bersemangat. Dia bisa segera membalas dendamnya pada Charles. Dia akan membuat Charles menyerahkan diri di bawah kakinya, seperti anjing mati!
Dia ingin membunuh musuh yang telah menghancurkan wajahnya dengan tangannya sendiri!
Syung!
Tepat ketika tingkat dopamin Brandon mencapai puncaknya, Charles mengambil kesempatan itu untuk bergerak!
Charles menerkam Brandon seperti serigala lapar yang menuruni gunung, meninggalkan bayangan di tempat. Dia mengerahkan kekuatan fisiknya hingga batas tertinggi dan menghantam Brandon.
Waktu serangan Charles sangat tepat. Brandon bukan hanya gagal bereaksi, bahkan para pembunuh yang melindungi Brandon pun juga ikut terkena serangan itu.
Dhuak!
Dalam sekejap, Brandon melayang tak sadarkan diri, menghantam dinding, dan menyemburkan darah dari mulutnya.
"Bunuh…bunuh dia!" Tetesan darah meresap dari tubuh Brandon, membuat perbannya menjadi berwarna merah.
Charles setengah membungkuk, mencabut pisau berlumuran darah dari dadanya, memandangi selusin orang yang mendekat, mendatangi putri kesayangannya Claudia, melepaskan tali yang mengikatnya. Dia berbisik, "Claudia, anak baik, tutup telingamu dan pejamkan matamu. Ayah akan segera mengantarmu pulang, ya?"
"Baiklah! Claudia akan mendengarkan Ayah," Claudia, yang terbebas dari tali pengikat, mengangguk dengan berat. Dia menutup telinganya dengan tangannya, dan dia percaya pada Ayahnya tanpa syarat.
Segera setelah itu, sudut mulut Charles menyeringai dingin, dan dia mengambil langkah maju dengan pisau di dalam genggaman tangannya.
Cahaya dingin berkilat!
Charles sangat cepat dan dia memiliki kesadaran spiritual yang kuat. Dia dapat dengan mudah menentukan lokasi musuh. Dalam sekejap, para pembunuh Brandon satu per satu jatuh tak bernyawa.
Mata Charles benar-benar berlumuran darah, dan dia memancarkan niat membunuh yang luar biasa.
Bajingan ini... beraninya mereka menyakiti putrinya!
Orang-orang ini... pantas mati!
"Jangan mendekat!" Brandon, yang jatuh ke tanah, terus menendang kakinya dan bergerak mundur. Matanya dipenuhi ketakutan.
"Jika kamu langsung menyerangku, aku menghormatimu sebagai seorang laki-laki. Tetapi siapa yang memberimu keberanian untuk mengancamku dengan menggunakan putriku? Apakah kamu benar-benar berpikir aku tidak berani... membunuh orang?!" Charles mendekati Brandon, Di matanya , Brandon sudah mati.
Putri kesanyagannya adalah batas Charles!
Siapapun yang berani menyentuhnya, akan mati!
"Charles! Aku salah! Lepaskan aku, aku bersumpah, aku tidak akan berani lagi!" Brandon benar-benar ketakutan. Charles saat ini sangat menakutkan, dia seperti dewa kematian yang merangkak keluar dari api penyucian.
"Jika kamu melakukan kesalahan, kamu harus membayarnya!"
Charles mendatangi Brandon, berjongkok, perlahan membuka perban yang dibalut Brandon dengan pisaunya yang berlumuran darah, dan berkata dengan tenang, "Bukankah lebih baik hidup? Kamu malah memilih untuk memprovokasiku. Apakah menurutmu karena tiga tahun telah berlalu aku tidak sadar selama tiga tahun, aku akan berbelas kasihan padamu? Aku yang sekarang, bukanlah diriku yang dulu!"
"Tidak... jangan! Charles! Kamu tidak bisa membunuhku. Ayahku tidak akan pernah membiarkanmu begitu saja!"
Tetapi dengan cara apapun Brandon meraung dan mengancam, Charles tetap acuh tak acuh, tidak ada gejolak di matanya.
"Charles ... jangan bunuh aku! Tidakkah kamu ingin tahu apa yang terjadi saat kecelakaan mobil yang membuatmu tidak sadarkan diri tiga tahun lalu?"Brandon merinding di sekujur tubuhnya, mengetahui bahwa dia sedang berada di garis antara hidup dan mati.
"Apakah kamu yang melakukannya?" Charles menjadi sangat marah!
Akibat kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu, dia melewatkan tiga tahun pertumbuhan putri kesayangannya. Dia tidak dapat melindungi Ayah dan Istrinya, dan dia berakhir seperti sekarang ini, bahkan kehilangan masa depannya!
Charles bersumpah bahwa dia akan menemukan pembunuh di balik kejadian itu dan memotong-motongnya menjadi beberapa bagian!
"Tidak! Bukan aku! Mana mungkin aku berani! Akan kuberitahu. Jangan bunuh aku!" Brandon berkata dengan ketakutan.
"Kamu tidak punya ruang untuk tawar-menawar. Ceritakan semua yang kamu tahu. Kalau tidak, aku jamin kamu akan mati dengan sangat mengenaskan!" Charles mengepalkan tangannya dan berkata dengan suara rendah.
"Aku...aku cerita! Shella Mu dari Aliansi JB, dan dialah yang menginginkan kamu mati!" kata Brandon.
Shella Mu?
Charles mengangkat alisnya. Dia ingat bahwa wanita ini sangat sombong dan sombong. Dia sepertinya telah menyinggung wanita ini karena masalah sepele.
Tapi itu hanya hal sepele!
Apakah karena ini pihak lain menginginkan nyawanya?
"Charles! Kamu tidak bisa berurusan dengan Shella. Keluarga Mu telah melonjak ke langit sekarang. Mereka adalah ketua Aliansi JB. Mereka sangat kuat dan memiliki banyak kekuasaan di Kota Jiang. Lagipula, ayahku juga anggota Aliansi JB. Biarkan aku pergi. Aku, aku bisa bertindak sebagai penghubung untukmu. Jika kamu membunuhku, Aliansi JB tidak akan melepaskanmu! Aku bisa berpura-pura tidak ada yang terjadi hari ini!" Brandon cepat-cepat menambahkan.
"Ternyata dia!"
Charles menyeringai, "Aku senang kamu menceritakan aku tentang hal ini, tapi itu tidak cukup untuk memaafkan hukuman matimu."
"Kamu… kamu gila! Beraninya kamu!"
Wus!
Seiring dengan kengerian Brandon yang tiada tara, Charles menikamkan pisaunya ke bawah.
Sepuluh menit kemudian, Charles menyeka sidik jari pada pisau itu dengan kain putih, melemparkan pisau itu dengan santai ke atas tubuh Brandon. Dia menghampiri putri kesayangannya, dan berkata dengan lembut, "Claudia, ayo kita pulang."
Sambil menggendong Claudia di punggungnya, Charles keluar dari vila dan menuju ke rumah Keluarga Xia.
Setelah menerima pemberitahuan dari Charles, Rachel menunggu di luar pintu lebih awal. Melihat Claudia aman dan sehat, dia segera menghela nafas lega dan mengambil Claudia dari tangan Charles.
"Ibu, aku baik-baik saja. Karena ada Ayah, Claudia tidak takut sama sekali!" Claudia menari dengan gembira.
"Claudia luar biasa!"
Rachel memeluk Claudia dan menatap Charles yang terlihat sedikit pucat. Dia segera menemukan luka di dada dan perut Charles, dan berkata dengan gugup, "Apakah kamu baik-baik saja? Ayo pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya!"
"Tidak perlu." Charles menggelengkan kepalanya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved