chapter 1 saya setuju untuk bercerai

by Chenzy Wie 18:06,Jun 28,2023
Hujan datang tanpa diduga.
Celine Ji bersandar ke jendela, melalui jendela itu yang basah kuyup, dia menatap gerbang vila dengan ekspresi wajah yang sedih.
Meskipun menikah dengan Lionel Gu selama dua tahun, ini kedua kalinya dia masuk ke kamar ini, dan pertama kalinya dia datang ke sini hanya untuk menikah. Namun pada hari pernikahan, Lionel Gu bahkan tidak muncul, dan dia langsung meninggalkan pengantin wanita, Celine Ji, untuk melayani begitu banyak tamu dengan dirinya sendiri.
Cahaya lampu masuk lewat jendela, dan satu mobil SUV berwarna hitam perlahan masuk ke vila.
Celine Ji merapikan penampilannya di depan cermin, lalu berlari menuruni tangga dan duduk di sofa dengan patuh untuk menunggu.
Mendengar suara langkah kaki yang mendekat di luar pintu, Celine Ji merasa jantungnya berdebar kencang karena gugup. Dengan suara gagang pintu diputar, Celine Ji mengepalkan ujung pakaiannya erat-erat.
Dalam dua tahun terakhir, mereka hanya bertemu beberapa kali, dan setiap kali akan ada seorang wanita bersama dengan Lionel Gu.
Demi melindungi wanita ini, Lionel Gu bahkan tidak menghadiri upacara pernikahan mereka.
"Apakah kamu tahu kenapa saya mencarimu?"
Lionel Gu melirik Celine Ji yang sedang duduk di sofa dengan wajah bingung, nadanya sangat dingin sehingga emosinya tidak ditunjukkan sedikit pun.
Celine Ji mengangguk, matanya tertuju pada pria itu, tapi dia buru-buru mengalihkan pandangannya.
Meski pakaian Lionel Gu sedikit basah, Celine Ji masih bisa mencium bau tembakau yang menyenangkan darinya.
Dua tahun lalu, dalam satu kecelakaan mobil, ayahnya Celine Ji meninggal karena pergi menyelamatkan ayah Lionel Gu, lalu Celine Ji menuruti keinginan terakhir ayahnya untuk menikah dengan Lionel Gu.
Pada saat itu, semua orang tahu bahwa Lionel Gu telah jatuh cinta dengan seorang wanita, tapi Celine Ji masih bersikeras untuk menikahinya. Dia berbuat seperti ini tidak hanya untuk menuruti keinginan terakhir ayahnya, tapi juga untuk memenuhi keinginan dia sendiri.
Namun pernikahan tanpa cinta akhirnya akan berakhir.
"Bayar biaya medis untuk ibumu adalah hal yang harus saya lakukan, tapi Celine Ji," Lionel Gu berhenti berbicara, sekarang dia bersandar di sofa, dan matanya yang hitam terus menatap Celine Ji, sepertinya mau menembus jiwa wanita ini, "Kamu tahu apa yang saya inginkan."
Mata Celine Ji tertuju pada tangan Lionel Gu, lalu dia tersenyum tipis.
Ada satu cincin di jari ramping Lionel Gu, dan Celine Ji pernah melihat satu berita hiburan di majalah dua bulan lalu, berita itu menceritakan bahwa Tuan Muda Gu telah membeli sepasang cincin kawin dengan harga tinggi di satu pesta malam.
Tak heran Lionel Gu memanggilnya kembali dengan sikap begitu cemas, ternyata dia ingin memberikan gelar istri kepada wanita kesayangannya secepat mungkin.
"Saya setuju bercerai."
Celine Ji membuka dokumen yang dikeluarkan dari tasnya, merapikan lipatan kertas ini, dan memindahkannya dari meja kopi ke depan Lionel Gu, "Saya sudah menandatangani perjanjian perceraian, tolong lihat."
Mata hitam Lionel Gu akhirnya tertuju pada Celine Ji. Kemudian dia perlahan mengalihkan pandangannya ke perjanjian perceraian di depannya, saat melihat font cantik Celine Ji, dia mengerutkan keningnya.
"Besok saya akan memberi tahu pengacara untuk mendiskusikan detail denganmu. Jika kamu memiliki permintaan apa pun, cepat bicara. Saya tidak akan mengecewakanmu." Dia berkata seperti ini setelah menemukan Celine Ji masih sedikit berhati-hati.
Celine Ji menggigit bibirnya dan mengangguk, "Terima kasih, kamu telah membayar biaya medis ibu saya, itu cukuplah, saya tidak ingin apa pun lagi."
Dia begitu imut sehingga Lionel Gu merasa gelisah.
Lionel Gu menutup dokumen di tangannya, dan melemparkannya ke atas meja kopi dengan keras.
"Olive ingin bertemu denganmu, jadi temuinya bersama saya besok." Dia mengangkat kepalanya dan tatapannya tertuju pada ekspresi Celine Ji, "Dia hamil, jadi berhati-hatilah saat berbicara."
"Oke." Celine Ji menjawab dengan patuh.
"Suasana hatinya akhir-akhir ini tidak baik. Tak peduli apa yang dia katakan, tahanlah. Jangan buatnya marah, paham?"
"Saya tahu."
Nadanya masih datar, bahkan ekspresi wajahnya juga tidak berubah sedikit.
Itu membuat Lionel Gu jengkel tanpa bisa dijelaskan.
"Plak!"
Itu adalah suara dia menendang meja kopi.
Celine Ji sedikit terkejut, tetapi masih berdiri dengan panik dan mengambil tas di sisinya, "Kalau begitu saya kembali dulu, tolong beri tahu saya waktu untuk menemui Nona Shen besok."
Dia benar-benar merasa sedih saat ini, tetapi dia masih memaksakan senyuman dan berjalan cepat ke pintu. Ketika dia membuka pintu, dia mendengar suara Lionel Gu dari belakangnya.
"Tinggal malam ini."
Celine Ji tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan menatap pria di belakangnya dengan heran, cahaya lampu saat ini agak redup, sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi pria ini dengan jelas.
"Hujan deras di luar, dan tidak sulit untuk menemukan taksi. Jika terjadi sesuatu di luar, bukankah kamu akan mengganggu saya lagi?"
Suara itu sedingin es.
"Saya ... saya tidak akan ..."
Mengabaikan suara Celine Ji yang sangat rendah, Lionel Gu langsung naik ke atas.
Mendengar langkah kaki Lionel Gu menghilang secara bertahap, Celine Ji perlahan berjalan menuju kamar tamu di lantai atas.
Vila ini disiapkan oleh Keluarga Gu untuk pernikahan Lionel Gu, tetapi setelah menikah, Lionel Gu hampir tidak pernah datang ke sini, dan inilah pertama kalinya mereka tinggal di satu rumah.
Mungkin, ini juga kali terakhir.
Bagaimanapun, setelah malam ini, pernikahan mereka akan berakhir, Celine Ji apa yang masih kamu harapkan?
"Kamu membantu saya ..."
Pintu tiba-tiba didorong terbuka, Celine Ji berhenti membuka baju, lalu menatap pria yang berdiri di depan pintu dengan ekspresi keterkejutan, tiba-tiba dia tidak tahu harus berbuat apa.
Suasana tiba-tiba menjadi hening, dan kedua orang ini saling memandang.
Gerakan Celine Ji saat ini sangat lucu, sweternya masih tergantung di pundaknya, dan pakaian dalam berwarna merah muda dengan dasi kupu-kupu langsung tersingkap.
Dan semua ini dilihat oleh Lionel Gu. Jadi saat ini Celine Ji hanya ingin meninggalkan dunia ini.
Lionel Gu sangat membencinya, dan setelah hal ini, Lionel Gu pasti merasa bahwa dia sengaja menanggalkan pakaiannya untuk merayunya, dan di dalam hatinya dia akan mengutuknya ribuan kali.
"Maaf ... saya lupa menutup pintu." Dia buru-buru mengambil jaket di sampingnya untuk menutupi tubuhnya, dan menundukkan kepalanya karena tidak berani melihat ekspresi jijik pria itu, "Ya, ada apa? "
"Kamarmu sudah lama tidak dibersihkan, tolong bersihkannya."
Setelah berbicara, Lionel Gu menutup pintu tanpa menoleh.
Mendengar suara buru-buru berpakaian dari kamar ini, Lionel Gu tanpa sadar teringat wajah Celine Ji yang memerah barusan, lalu dia mengerutkan kening.
Lionel Gu sedang mandi di kamar mandi, sementara Celine Ji membantunya merapikan tempat tidur di luar, menggantungkan mantel dilepasnya di gantungan baju, mengambil sandal dari lemari sepatu dan meletakkannya di kakinya.
Celine Ji melakukan serangkaian hal ini dengan lancar, karena dia telah melatih hal ini berkali-kali dalam benaknya untuk kehidupan pernikahan mereka.
Sejak Lionel Gu setuju untuk menikah, dia telah membayangkan bagaimana menjadi istrinya, meskipun semua orang mengatakan kepadanya bahwa hati Lionel Gu adalah milik wanita lain, dan dia telah jatuh cinta dengan wanita itu selama bertahun-tahun.
Bukannya dia tidak tahu hal ini, sebenarnya dia sering berharap bahwa bahkan jika dia hanya bisa berdampingan dengan Lionel Gu sekali saja, itu sudah cukup.
Celine Ji kembali sadar, lalu dia terkejut karena melihat tatapan gelap Lionel Gu.
Lionel Gu baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya, uap panas memancar dari tubuhnya, dan tetesan air meluncur dari rahangnya ke dadanya.
"Jubah mandi."
Celine Ji menatap Lionel Gu dengan bingung.
"Celine Ji." Lionel Gu juga menatap Celine Ji dengan mata menunduk, nadanya terdengar sedikit tidak sabar.
 "Ah ... ah?" Celine Ji sedikit malu saat dia membawa jubah mandi di samping tempat tidur dan menyerahkannya kepada Lionel Gu.
Lionel Gu memegang jubah mandi itu, tatapannya tertuju padnnba Celine Ji yang masih berdiri di tempatnya, "Apakah kamu ingin saya menggantinya untukmu?"
Celine Ji nbhntiba-tiba mendengar suara rendah pria ini, "Maafkan saya!"
Selesai berbicara, dia buru-buru berlari keluar tanpa menunggu Lionel Gu berbicara.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100