Bab 88 Tidak Akan Mati

Aku mengiyakannya. Jika terus begini, jangankan anak ini, aku khawatir bahwa diriku tidak bisa bertahan hidup juga.

Begitu keluar dari kantor Kenz, aku langsung berpapasan dengan raut wajah Fariz yang jelek. Suasana hatiku sedang buruk dan aku merasa tidak enak badan, jadi aku tidak memiliki tenaga untuk mengurusnya.

Ketika aku berjalan melewatinya, pergelangan tanganku ditarik olehnya, lalu pria ini berbicara dengan suara rendahnya yang sangat memikat, "Ada apa denganmu?"

"Aku...