-
-
Chapter 50
The Plagiarist
08:04,May 05,2025
Jutaan tahun yang lalu, pada Era Hongmeng, saat kekacauan baru mulai tercipta dan alam semesta masih dalam tahap awal pembentukannya, asal-usul semesta menciptakan sebuah Peti Mati Dewa Pemusnah Dunia. Tujuannya adalah untuk menghentikan pertumbuhan tak terkendali dari segala makhluk yang membawa beban berat bagi jagat raya. Peti mati ini terbentuk dari kekacauan sebagai tubuhnya, napas Hongmeng sebagai energinya, lubang hitam sebagai mulutnya, dan bintang-bintang sebagai penutupnya. Ia diciptakan untuk menelan empat samudra, menaklukkan delapan penjuru dunia, membakar sepanjang zaman, dan melebur seluruh langit!
Puluhan juta tahun yang lalu, dalam pertempuran para dewa, peti mati pemusnah ini tiba-tiba muncul entah dari mana, mengubur dan memusnahkan para dewa yang tengah bertarung. Bahkan, seluruh dunia para dewa turut terkubur bersamanya. Sejak saat itu, Peti Mati Dewa Pemusnah Dunia menghilang tanpa jejak, tetapi namanya menggema di seluruh penjuru alam semesta, menggentarkan para dewa dan iblis di seluruh langit!
Puluhan juta tahun kemudian, seorang pemuda dikubur hidup-hidup, lalu menyatu dengan peti mati yang menguburnya. Sejak saat itu, si Pemuda Pemakam menjadi nama yang terkenal di delapan penjuru dunia.
"Menyelamatkan orang? Bukan keahlianku. Tapi mengubur orang? Itu aku sangat mahir!"
Wajah pemuda itu dingin dan tegas, dia terus bergumam pelan, "Aku memiliki sebuah Peti Mati Dewa Pemusnah Dunia—mengubur langit, mengubur bumi, mengubur manusia, mengubur para dewa dan bahkan para makhluk abadi!"
-
-
-
-
Chapter 491
Nathaniel Sorrell
08:02,Oct 05,2025
Terbunuh oleh Sage Emperor dan terlahir kembali sebagai dirinya sendiri ketika berusia 13 tahun, Nie Li diberi kesempatan kedua dalam hidupnya. Sebuah kesempatan kedua untuk mengubah segalanya, menyelamatkan orang-orang yang disayangi-nya dan kota yang ia cintai. Sekali lagi dia akan bertempur dengan Sage Emperor untuk membalas kematiannya. Nie li memulai kehidupan nya lagi dari awal , Disertai dengan pengetahuan luas yang ia dapatkan dalam kehidupan sebelumnya. Meskipun ia mulai dari yang terlemah, tanpa diragukan lagi, ia akan menaiki tangga menuju yang terkuat.
Dengan berbekal teknik pengembangan ilmu bela diri yang terkuat, menggunakan Demon Spirit terkuat, dia akan mencapai puncak Seni Bela Diri. Permusuhan dari masa lalu akan diselesaikan di kehidupan yang baru.
"Karena aku kembali, maka dalam kehidupan ini, aku akan menjadi Raja bagi para dewa yang mendominasi segalanya. Biarkan segala sesuatu menjadi gemetar di bawah kakiku "
-
Chapter 150
Fegramo Gravel
08:06,Jul 26,2025
Kaisar Zi Yu menggunakan lima tebasan kapaknya untuk membelah gunung dan menyatukan seluruh negeri di bawah langit. Ia membagi wilayah menjadi sembilan bagian, dan dengan demikian mendirikan Sembilan Wajan Besar yang kemudian dikenal sebagai sembilan prefektur.
Ketika Kaisar Zi Yu wafat, pertikaian pun tiada henti bermunculan.
Seribu tahun kemudian, seorang jenius yang hanya lahir sekali dalam satu generasi, Kaisar Langit dari Pegunungan Qin, terlahir. Ia mampu membelah sungai selebar seratus meter dengan kekuatan bela diri yang tiada tanding. Akhirnya, ia berhasil menyatukan negeri di bawah langit. Namun, ketika Kaisar Langit dari Pegunungan Qin wafat, kekacauan kembali menyelimuti negeri. Seribu tahun pun berlalu tanpa ada seorang pun yang mampu menyatukan bangsa.
Dari dunia modern, seorang ahli bela diri Tiongkok yang hebat, Teng Qingshan, secara tak terduga tiba di dunia ini.
-
-
-
-
-
-
-
Chapter 63
Yan Widjaya
08:03,Oct 04,2024
Pada zaman Dinasti Tong, seorang padri muda yang baru berusia dua puluh tahun, bernama Tan Hian-cong, mengajukan permohonan kepada Kaisar Tong-thay-cong Lie Si-bin di Kotaraja Tiang-an, Tiongkok, untuk melakukan perjalanan ziarah ke India.
Misinya ingin memperluas pengetahuan mengenai agama Buddha yang memang berasal dari India yang saat itu sedang bertumbuh kembang di bumi Tiongkok.
Namun Kaisar menolaknya karena menganggap perjalanan tersebut terlalu jauh dan sangat berbahaya, sedangkan Kerajaan Tong sendiri tengah meluaskan wilayah dengan melakukan ekspansi ke Timur, yakni ke Negeri Ko le-kok (sekarang: Korea).
Meskipun tidak direstui Kaisar, Si Padri bertekad keras, dan berangkat seorang diri.
-