Bab 5 Pengemis Dari Luar Negeri

by Masterpiece 11:06,Jan 24,2024
Jeannie sangat kecewa melihat Victor yang terlihat sangat miskin.

Dan sekarang mendengar Victor membual tentang masalah tadi, yang juga meremehkan empat Dragon Lord dari Drago Group untuk meninggikan statusnya.

Jeannie pun tiba-tiba menjadi marah.

Empat Dragon Lord dari Drago Group adalah idola Jeannie.

Perkataan dan perbuatan Victor itu jelas sedang menghina Empat Dragon Lord dari Drago Group.

Tampak lebih seperti menghina kecerdasan keluarganya.

Jeannie sudah tidak tahan lagi!

Terutama, saat berpikir kalau tunangannya adalah Victor, Jeannie merasa sangat buruk!

Menikah dengan pria ini?

Dan menjalankan seumur hidup dengannya?

Lebih baik mati saja!

Jeannie benar-benar ingin melihat Victor pergi.

Bahkan Vicky juga merasa Victor terlalu berlebihan.

"Victor, candamu sama sekali tidak lucu!"

Vicky memikirkan hubungan saudara, dan membujuk, "Identitas empat Dragon Lod dari Drago Group itu tidak main-main!"

"Bagaimanapun, kamu tidak pantas meremehkan mereka."

"Kalau berita ini didengar mereka, bisa menimbulkan masalah besar bagi kita."

"Aku tidak peduli apa yang terjadi padamu di luar negeri."

"Tapi sekarang kamu sudah kembali, aku berharap kamu bisa rendah hati dan sadar."

"Baik, ibu baptis."

Victor melipatkan alisnya. Dia juga malas menjelaskan melihat mereka tidak percaya padanya.

"Ngomong-ngomong, Victor."

"Apa yang kamu lakukan di luar negeri?”

"Apa rencanamu kembali kali ini?"

Vicky ingin tahu masa lalu Victor, baru dia bisa mengatur kehidupan masa depannya.

"Ibu baptis, aku tidak melakukan apa-apa di luar negeri, hanya belajar beberapa keterampilan dari beberapa orang tua saja."

"Oh!"

Vicky sedikit terkejut.

Karena menurut mereka, Victor berkata, "belajar beberapa keterampilan dari beberapa orang tua."

Pasti menjadi pengemis.

Yang dipelajari adalah keterampilan mengemis.

"Sedih sekali!"

Vicky merasa sedih memikirkan Victor menjadi pengemis selama sepuluh tahun dan hidup di jalanan.

Jeannie menutupi hidungnya dengan tangannya dengan ekspresi jijik.

Dia bahkan menyingkir, berusaha menjaga jarak dengan Victor.

"Ibu baptis, aku kembali kali ini, selain melihat ibu baptisku, aku ingin mencari Lesica."

"Sekalian cari tahu orang yang membunuh Keluarga Lind."

Bicara sampai disini, Victor pun mengepalkan tinjunya, dengan mata ganas berkata, "Aku ingin membalas kematian tragis semua orang di Keluarga Lind."

Senyum Vicky langsung membeku mendengar ini.

Dia berpikir, mengapa anak ini masih kepikiran balas dendam?

Apa dia tidak tahu, musuh keluarga Lind sangat kuat?

Vicky pun langsung khawatir teringat pembunuh itu sangat kejam.

Apalagi kejadian itu sudah sepuluh tahun lalu, pelakunya sudah lama menghilang.

Jangankan Victor, Departemen Inspeksi pun tidak bisa menemukannya.

"Victor, jangan membicarakan soal balas dendam lagi. Beruntung kamu dan Lesica masih hidup."

"Prioritas utamanya adalah mencari Lesica."

"Kamu harus dengarkan ibu baptismu, lupakan semua pikiran untuk balas dendam, mengerti?"

"Victor, jangan terlalu banyak berpikir sekarang."

"Tinggal di rumahku dulu, bersenang-senang selama beberapa hari, lalu cari pekerjaan."

"Kami punya tangan dan kaki, jadi tidak akan kelaparan."

"Bekerja keraslah. Kalau kamu berhasil, orang tuamu di surga akan tenang!"

"Aku percaya kalau orang tuamu tidak ingin melihatmu hidup dalam kebencian, mereka lebih suka lihat kamu hidup dalam damai."

Victor tahu kalau ibu baptisnya ingin melindunginya. Jadi dia langsung menyetujuinya agar tidak khawatir.

Saat ini, telepon Jeannie tiba-tiba berbunyi.

"Halo, Tuan Muda Liardi!"

Jeannie menjawab telepon dengan senang.

"Jeannie, aku baru lihat beritanya. Kamu bilang ingin melamar pekerjaan di Serikat Dagang Nasional, 'kan?"

Terdengar suara pria di telepon.

"Benar, Tuan Muda Liardi."

"Aku dengar kalau Tuan Muda Liardi bekerja di Serikat Dagang Nasional, jadi aku ingin tahu apa aku punya peluang untuk melamar pekerjaan disana?"

"Ah, bukannya ada aku?"

Tuan Muda Liardi berjanji, "Jeannie, jangan khawatir, kamu lamar saja pekerjaan itu. Aku pasti membantumu agar diterima."

"Bagus, kalau begitu aku sangat berterima kasih ke Tuan Muda Liardi, nanti aku traktir Tuan Muda Liardi makan malam."

Jeannie Guo sangat senang!

Di saat kritis seperti ini, Tuan Muda Liardi bisa diandalkan.

Berbeda dengan orang yang hanya bicara omong kosong.

Jeannie menutup telepon dan langsung memberi tahu orang tuanya kabar baik itu.

Saat Victor mendengar kalau Jeannie ingin melamar pekerjaan di Serikat Dagang Nasional, dia langsung berbicara, "Jeannie, kalau kamu ingin pergi ke Serikat Dagang Nasional, tidak perlu repot seperti itu, aku saja yang mengaturmu."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

300