chapter 9 Pakaian Ini Hanya Untuk Diberikan Saja, Tidak Untuk Dijual
by Teron Sani
12:33,Oct 10,2023
Pakaian Ini Hanya Untuk Diberikan Saja, Tidak Untuk Dijual
"Kalian semua harus jadi saksi untukku. Orang tua ini tidak ada kaitannya denganku. Jangan biarkan dia mengancamku!"
"Dan juga pengemis itu, kamu sebenarnya bisa menyelamatkan orang atau tidak?
Tusukan jarum-jarum itu, jika menusuk orang sampai mati, itu bukan urusanku! "
pegawai itu berdiri di depan pintu, dengan ekspresi tidak ada hubungan dengannya.
Di samping, pegawai dari beberapa toko khusus terdekat berkumpul, datang menonton kesenangan.
Dalam keadaan normal, Zefa mana bisa mentolerir orang lain yang mengomel di depannya, dia pasti akan menghajarnya sejak awal!
Tapi sekarang tidak ada waktu! Situasi pak tua itu benar-benar dalam bahaya, dan untuk membela dia, dia tidak bisa hanya duduk diam!
Jarum perak sudah menusuk di titik akupunktur utama sekitar jantung pak tua itu, namun kondisi pak tua itu masih belum banyak membaik.
Wajahnya menjadi semakin pucat, dan tampak seperti sedang sekarat!
" Orang tua itu seepertinya tidak bisa bertahan lagi! Kukira bocah ini benar-benar bisa menyelamatkan orang, tapi ternyata hanya berpura-pura!"
"Pasti serangan jantung kan?
Hei bocah, jangan bilang tidak mengingatkan kamu, penyakit ini sebaiknya diobati dalam waktu dua jam setelah penyakit kambuh.
kamu sebaiknya segera antar dia ke rumah sakit, jika tidak, tidak bisa diselamatkan! "
“Jika tidak punya berlia, jangan ambil pekerjaan porselen!
Kamu bukan dokter, kenapa masih main-main di sini? Buang-buang waktu saja! "
Sekelompok orang yang menonton kesenangan mengatai Zefa .
Pegawai itu juga sedikit takut. Jika pak tua itu meninggal di toko, dia tidak akan bisa terhindar dari masalah ini. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon bos.
Zefa benar-benar kesal saat mendengarkan sekelompok orang berbicara sembarangan tetapi tidak datang membantu, jadi dia langsung berteriak kepada mereka, "Diam semuanya!"
Sekelompok orang tiba-tiba kehilangan ketenangannya dan menunjuk ke arahnya sambil berteriak, "Kenapa kamu ini begitu tidak tahu diri! Jika orang itu meninggal, kamu baru menangis!"
"Orang kampung memang orang kampong, tidak punya kualitas sama sekali. Dia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk!"
"Foto dia! Dialah yang membunuh orang tua ini. Nanti kalau polisi datang, dia mau mengelak pun tidak bisa!"
Zefa mengamuk dan berteriak pada semua orang, "Diam!"
Seperti sambaran petir di siang bolong menggelegar di telinga semua orang. Seiring dengan pecahnya pintu kaca, semua orang buru-buru menutup telinga dengan kedua tangan!
"Hmph! Mau tanding suara siapa lebih kuat? Auman singa aku tidak pernah kalah!"
Zefa memandang sekelompok orang berwajah pucat yang tidak berani mengatakan apa pun, lalu meludah ke tanah.
Kemudian dengan ringan mencabut jarum perak, Zefa mengangkat lengan kanannya dan tiba-tiba meninju jantung pak tua itu!
Sebelum penonton di sekitar sempat bereaksi, Zefa juga meninju dengan tangan kirinya.
Kemudian dia beralih ke tinju kanan dan seterusnya, meninju jantung pak tua itu sebanyak lima atau enam kali!
Semua orang tercengang!
Orang ini sudah gila? Menyelamatkan orang ganti jadi membunuh orang?
Sekelompok orang mengarahkan ponselnya ke Zefa. Adegan ini harus direkam dan diserahkan ke polisi!
Tetapi pada saat ini, pak tua yang tampak sekarat terbatuk dua kali, lalu mengangkat tangan kanannya dan mengayunkannya ke arah Zefa .
Hidup kembali?
Semua orang tercengang!
Kenapa orang tua ini hidup kembali setelah dipukuli begitu keras?
Saat pak tua itu hendak berbicara, Zefa berkata kepadanya,
"Berbaringlah dulu, jangan gerak! Kamu punya masalah jantung yang serius. Biar aku gosok dan pijat untuk meredakannya!
Nanti aku akan buatkan resep obat. Saat pulang, pergi ke apotek ambil obat herbal, lalu rebus dan minum setiap hari! "
“Bos!” Pegawai itu menghela nafas lega saat melihat seorang pria paruh baya mendekat dengan tergesa-gesa, lau segera berkata kepadanya,
“Ada pengemis masuk ke toko, aku mengusirnya. Tapi orang tua itu ikut campur, jadi aku mengucapkan beberapa patah kata kepadanya, lalu dia langsung terbaring!
Manajer, tidak boleh salahkan aku, pak tua inilah yang memarahiku dulu! "
"Diam!"
Bos itu berteriak tajam, dia menatap pak tua yang tergeletak di tanah dengan mata terbelalak, lalu berkata dengan suara gemetar,
"Tuan Shen? Ada apa denganmu? Jangan berbaring di lantai. Aku akan membantumu ke sofa..."
Wajah pegawai itu tiba-tiba menjadi pucat!
Ini berarti bos kenal dengan orang tua ini?
Dilihat dari sikapnya, pak tua itu sepertinya memiliki identitas yang tidak sederhana?
Pada saat ini, pegawai itu akhirnya menyadari dirinya mungkin sudah menyinggung seseorang yang dia tidak boleh disinggung!
Sepuluh menit kemudian, pak tua itu membuka matanya, lalu menatap Zefa sambil berkata,
“Anak muda, aku merasa jauh lebih baik sekarang, kamu sudah menyelamatkanku!”
Zefa melambaikan tangannya dan berkata, "Kamu terlalu sopan. Jika bukan karena kamu membelaku, kamu tidak akan begitu marah!
Tapi pak tua, kedepannya tolong jangan sampai dirimu begitu marah lagi, penyakitmu ini bisa mereda dengan ketenangan hati, begitu kamu marah, itu akan berbahaya! "
"Hei! Dokter sudah memberitahuku berkali-kali, tapi aku tetap tidak bisa mengendalikan amarahku!"
Orang tua itu menggelengkan kepalanya tak berdaya, dia menatap Zefa dengan mata kagum. Dia mengacungkan jempol dan berkata,
“Di usia begitu muda sudah punya keterampilan medis yang begitu luar biasa, tidak sederhana! Aku ingin tahu apakah aku bisa berteman denganmu?”
Zefa berkata dengan lugas, "Jika kamu tidak membenciku karena kampungan, tidak masalah!
Namaku Zefa , dari Gunung Datur!
Aku tidak punya ponsel, jadi aku mudah mencarimu, tapi kamu susah mencariku! "
Mendengar Zefa menyebut dirinya dari Gunung Datur, mata pak tua itu berbinar, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.
Saat Zefa selesai berbicara, dia tertawa keras, lalu mengeluarkan kartu nama dari sakunya, dan menyerahkannya kepada Zefa sambil berkata,
"Belum tentu. Menurutku tidak sulit untuk mencari orang di Matara!"
Zefa melihat kartu nama itu, sangat sederhana, hanya ada tulisan nama Komersial Hibara di atasnya.
Zefa tidak banyak berpikir dan langsung memasukkan kartu nama itu ke sakunya.
"Tuan Shen..." Bos yang berdiri di samping tidak berani berbicara keras.
Orang tua itu sudah dipanggil beberapa kali tapi tidak menjawab, sekarang seperti baru saja melihatnya dan dia bertanya dengan mata menyipit,
"Apa ini tokomu? Pengawai ini kamu yang cari?"
Bos ingin sekali rasanya merangkak masuk ke dalam celah di tanah, dia mengangkat kepalanya dan mengumpulkan keberanian untuk berkata, "Tolong beri aku kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Shen!"
Andre berteriak dengan marah, "Komunitas bisnis di Matara sudah dirusak oleh toko-toko seperti milikmu!"
Bos menundukkan kepala dengan patuh, lalu berjalan ke arah pegawai itu,
Dia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu melemparkannya ke arahnya sambil berteriak, "Keluar dari sini sekarang juga!"
Pengawai itu juga lugas, mengambil uang dari tanah dan mendengus,
"Pergi ya pergi. Aku punya pengalaman dan bisa bekerja kemanapun aku pergi!"
Bos itu mencibir, lalu menatapnya dan berkata,
“Mulai sekarang, selama kamu berada di Hibara, tidak ada perusahaan atau toko yang berani mempekerjakan kamu! "
Wajah pegawai itu tiba-tiba menjadi pucat, dia menatap lurus ke arah pak tua itu.
Sekarang dia mulai menyesal, kenapa dia dengan begitu linglung menyinggung dewa agung ini!
"Hei, bukannya aku suruh kamu tunggu di luar? Kenapa kamu ke sini?
Cepat jalan, aku sudah memilih beberapa set pakaian untukmu, pergi coba! "
Arya berlari mendekat dan mengeluh kepada Zefa dengan ekspresi kesal di wajahnya.
Zefa menunjuk ke setelan Cina di depan jendela dan berkata, "Aku sudah memilih satu!"
Arya menoleh dan melirik, mengerutkan bibir dan berkata kepada Zefa ,
"Kamu sangat pandai memilih! Apa kamu tahu tempat apa ini?
Toko hanfu terbaik di Matara, pakaian di sini kalau tidak ada dua ratus juta tidak bisa dibeli! Kamu sanggup membelinya? "
Meskipun dia mengikuti keinginan CEO Ning untuk beli pakaian Zefa , tapi harga yang ada di benaknya hanya di bawah 200 juta.
Lagipula, bagi orang kampung dari pegunungan, pakai pakaian yang terlalu mewah itu terasa sangat boros!
Begitu dia selesai bicara, pak tua yang berdiri di samping Zefa tersenyum dan berkata,
"Katakan saja yang mana kamu suka, teman kecil Chen, biar aku beli dan berikan padamu sebagai balasan kamu sudah menyelamatkan aku!"
Arya tertegun, tetapi sebelum dia pulih dari keterkejutannya, seseorang di sebelahnya memberinya sambaran petir lagi!
"Tuan Shen, saudara Zefa, hari ini pakaian di toko ini hanya beri kepada kalian berdua, tidak untuk dijual.
Aku tahu Tuan Shen tidak kekurangan uang, tapi aku hanya minta kalian berdua beri aku kesempatan untuk memperbaiki situasi! "
"Kalian semua harus jadi saksi untukku. Orang tua ini tidak ada kaitannya denganku. Jangan biarkan dia mengancamku!"
"Dan juga pengemis itu, kamu sebenarnya bisa menyelamatkan orang atau tidak?
Tusukan jarum-jarum itu, jika menusuk orang sampai mati, itu bukan urusanku! "
pegawai itu berdiri di depan pintu, dengan ekspresi tidak ada hubungan dengannya.
Di samping, pegawai dari beberapa toko khusus terdekat berkumpul, datang menonton kesenangan.
Dalam keadaan normal, Zefa mana bisa mentolerir orang lain yang mengomel di depannya, dia pasti akan menghajarnya sejak awal!
Tapi sekarang tidak ada waktu! Situasi pak tua itu benar-benar dalam bahaya, dan untuk membela dia, dia tidak bisa hanya duduk diam!
Jarum perak sudah menusuk di titik akupunktur utama sekitar jantung pak tua itu, namun kondisi pak tua itu masih belum banyak membaik.
Wajahnya menjadi semakin pucat, dan tampak seperti sedang sekarat!
" Orang tua itu seepertinya tidak bisa bertahan lagi! Kukira bocah ini benar-benar bisa menyelamatkan orang, tapi ternyata hanya berpura-pura!"
"Pasti serangan jantung kan?
Hei bocah, jangan bilang tidak mengingatkan kamu, penyakit ini sebaiknya diobati dalam waktu dua jam setelah penyakit kambuh.
kamu sebaiknya segera antar dia ke rumah sakit, jika tidak, tidak bisa diselamatkan! "
“Jika tidak punya berlia, jangan ambil pekerjaan porselen!
Kamu bukan dokter, kenapa masih main-main di sini? Buang-buang waktu saja! "
Sekelompok orang yang menonton kesenangan mengatai Zefa .
Pegawai itu juga sedikit takut. Jika pak tua itu meninggal di toko, dia tidak akan bisa terhindar dari masalah ini. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon bos.
Zefa benar-benar kesal saat mendengarkan sekelompok orang berbicara sembarangan tetapi tidak datang membantu, jadi dia langsung berteriak kepada mereka, "Diam semuanya!"
Sekelompok orang tiba-tiba kehilangan ketenangannya dan menunjuk ke arahnya sambil berteriak, "Kenapa kamu ini begitu tidak tahu diri! Jika orang itu meninggal, kamu baru menangis!"
"Orang kampung memang orang kampong, tidak punya kualitas sama sekali. Dia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk!"
"Foto dia! Dialah yang membunuh orang tua ini. Nanti kalau polisi datang, dia mau mengelak pun tidak bisa!"
Zefa mengamuk dan berteriak pada semua orang, "Diam!"
Seperti sambaran petir di siang bolong menggelegar di telinga semua orang. Seiring dengan pecahnya pintu kaca, semua orang buru-buru menutup telinga dengan kedua tangan!
"Hmph! Mau tanding suara siapa lebih kuat? Auman singa aku tidak pernah kalah!"
Zefa memandang sekelompok orang berwajah pucat yang tidak berani mengatakan apa pun, lalu meludah ke tanah.
Kemudian dengan ringan mencabut jarum perak, Zefa mengangkat lengan kanannya dan tiba-tiba meninju jantung pak tua itu!
Sebelum penonton di sekitar sempat bereaksi, Zefa juga meninju dengan tangan kirinya.
Kemudian dia beralih ke tinju kanan dan seterusnya, meninju jantung pak tua itu sebanyak lima atau enam kali!
Semua orang tercengang!
Orang ini sudah gila? Menyelamatkan orang ganti jadi membunuh orang?
Sekelompok orang mengarahkan ponselnya ke Zefa. Adegan ini harus direkam dan diserahkan ke polisi!
Tetapi pada saat ini, pak tua yang tampak sekarat terbatuk dua kali, lalu mengangkat tangan kanannya dan mengayunkannya ke arah Zefa .
Hidup kembali?
Semua orang tercengang!
Kenapa orang tua ini hidup kembali setelah dipukuli begitu keras?
Saat pak tua itu hendak berbicara, Zefa berkata kepadanya,
"Berbaringlah dulu, jangan gerak! Kamu punya masalah jantung yang serius. Biar aku gosok dan pijat untuk meredakannya!
Nanti aku akan buatkan resep obat. Saat pulang, pergi ke apotek ambil obat herbal, lalu rebus dan minum setiap hari! "
“Bos!” Pegawai itu menghela nafas lega saat melihat seorang pria paruh baya mendekat dengan tergesa-gesa, lau segera berkata kepadanya,
“Ada pengemis masuk ke toko, aku mengusirnya. Tapi orang tua itu ikut campur, jadi aku mengucapkan beberapa patah kata kepadanya, lalu dia langsung terbaring!
Manajer, tidak boleh salahkan aku, pak tua inilah yang memarahiku dulu! "
"Diam!"
Bos itu berteriak tajam, dia menatap pak tua yang tergeletak di tanah dengan mata terbelalak, lalu berkata dengan suara gemetar,
"Tuan Shen? Ada apa denganmu? Jangan berbaring di lantai. Aku akan membantumu ke sofa..."
Wajah pegawai itu tiba-tiba menjadi pucat!
Ini berarti bos kenal dengan orang tua ini?
Dilihat dari sikapnya, pak tua itu sepertinya memiliki identitas yang tidak sederhana?
Pada saat ini, pegawai itu akhirnya menyadari dirinya mungkin sudah menyinggung seseorang yang dia tidak boleh disinggung!
Sepuluh menit kemudian, pak tua itu membuka matanya, lalu menatap Zefa sambil berkata,
“Anak muda, aku merasa jauh lebih baik sekarang, kamu sudah menyelamatkanku!”
Zefa melambaikan tangannya dan berkata, "Kamu terlalu sopan. Jika bukan karena kamu membelaku, kamu tidak akan begitu marah!
Tapi pak tua, kedepannya tolong jangan sampai dirimu begitu marah lagi, penyakitmu ini bisa mereda dengan ketenangan hati, begitu kamu marah, itu akan berbahaya! "
"Hei! Dokter sudah memberitahuku berkali-kali, tapi aku tetap tidak bisa mengendalikan amarahku!"
Orang tua itu menggelengkan kepalanya tak berdaya, dia menatap Zefa dengan mata kagum. Dia mengacungkan jempol dan berkata,
“Di usia begitu muda sudah punya keterampilan medis yang begitu luar biasa, tidak sederhana! Aku ingin tahu apakah aku bisa berteman denganmu?”
Zefa berkata dengan lugas, "Jika kamu tidak membenciku karena kampungan, tidak masalah!
Namaku Zefa , dari Gunung Datur!
Aku tidak punya ponsel, jadi aku mudah mencarimu, tapi kamu susah mencariku! "
Mendengar Zefa menyebut dirinya dari Gunung Datur, mata pak tua itu berbinar, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.
Saat Zefa selesai berbicara, dia tertawa keras, lalu mengeluarkan kartu nama dari sakunya, dan menyerahkannya kepada Zefa sambil berkata,
"Belum tentu. Menurutku tidak sulit untuk mencari orang di Matara!"
Zefa melihat kartu nama itu, sangat sederhana, hanya ada tulisan nama Komersial Hibara di atasnya.
Zefa tidak banyak berpikir dan langsung memasukkan kartu nama itu ke sakunya.
"Tuan Shen..." Bos yang berdiri di samping tidak berani berbicara keras.
Orang tua itu sudah dipanggil beberapa kali tapi tidak menjawab, sekarang seperti baru saja melihatnya dan dia bertanya dengan mata menyipit,
"Apa ini tokomu? Pengawai ini kamu yang cari?"
Bos ingin sekali rasanya merangkak masuk ke dalam celah di tanah, dia mengangkat kepalanya dan mengumpulkan keberanian untuk berkata, "Tolong beri aku kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Shen!"
Andre berteriak dengan marah, "Komunitas bisnis di Matara sudah dirusak oleh toko-toko seperti milikmu!"
Bos menundukkan kepala dengan patuh, lalu berjalan ke arah pegawai itu,
Dia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu melemparkannya ke arahnya sambil berteriak, "Keluar dari sini sekarang juga!"
Pengawai itu juga lugas, mengambil uang dari tanah dan mendengus,
"Pergi ya pergi. Aku punya pengalaman dan bisa bekerja kemanapun aku pergi!"
Bos itu mencibir, lalu menatapnya dan berkata,
“Mulai sekarang, selama kamu berada di Hibara, tidak ada perusahaan atau toko yang berani mempekerjakan kamu! "
Wajah pegawai itu tiba-tiba menjadi pucat, dia menatap lurus ke arah pak tua itu.
Sekarang dia mulai menyesal, kenapa dia dengan begitu linglung menyinggung dewa agung ini!
"Hei, bukannya aku suruh kamu tunggu di luar? Kenapa kamu ke sini?
Cepat jalan, aku sudah memilih beberapa set pakaian untukmu, pergi coba! "
Arya berlari mendekat dan mengeluh kepada Zefa dengan ekspresi kesal di wajahnya.
Zefa menunjuk ke setelan Cina di depan jendela dan berkata, "Aku sudah memilih satu!"
Arya menoleh dan melirik, mengerutkan bibir dan berkata kepada Zefa ,
"Kamu sangat pandai memilih! Apa kamu tahu tempat apa ini?
Toko hanfu terbaik di Matara, pakaian di sini kalau tidak ada dua ratus juta tidak bisa dibeli! Kamu sanggup membelinya? "
Meskipun dia mengikuti keinginan CEO Ning untuk beli pakaian Zefa , tapi harga yang ada di benaknya hanya di bawah 200 juta.
Lagipula, bagi orang kampung dari pegunungan, pakai pakaian yang terlalu mewah itu terasa sangat boros!
Begitu dia selesai bicara, pak tua yang berdiri di samping Zefa tersenyum dan berkata,
"Katakan saja yang mana kamu suka, teman kecil Chen, biar aku beli dan berikan padamu sebagai balasan kamu sudah menyelamatkan aku!"
Arya tertegun, tetapi sebelum dia pulih dari keterkejutannya, seseorang di sebelahnya memberinya sambaran petir lagi!
"Tuan Shen, saudara Zefa, hari ini pakaian di toko ini hanya beri kepada kalian berdua, tidak untuk dijual.
Aku tahu Tuan Shen tidak kekurangan uang, tapi aku hanya minta kalian berdua beri aku kesempatan untuk memperbaiki situasi! "
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved