Bab 1 Anjing Ditampar

by Ditu Tiksa Gana 13:43,Sep 04,2023
"Aldric Bermoth, karena kamu sudah mengetahuinya, aku juga malas menjelaskannya, aku salah dalam masalah ini, tanda tangani, kita damai. "
Rose Harmois duduk di antara ibu dan ayahnya, tampak sedih, seolah-olah baru saja melakukan kesalahan yang akan dilakukan semua wanita di dunia.
Itu hanya kesalahan, jadi jangan khawatir, laki-laki harus lebih santai.
Menghadapi tatapan mata keluarga yang tidak ramah ini, Aldric hampir curiga kalau yang selingkuh adalah dirinya?
Tentu saja dia belum mengetahuinya sampai saat ini, mereka baru menikah dua bulan, kenapa Rose selingkuh?
“Aldric, terlepas dari faktanya, meskipun Rose sudah menikah denganmu, dia berhak mengejar kebahagiaannya sendirikan? Cepat tandatangani. "
Si ibu mertua Nisa Tri, mengenakan bedak tebal di wajahnya dan mengenakan kalung mutiara.
Tubuh gendutnya membaut cheongsam dengan pola bunga seakan hampir robek, seperti segunung daging, samar-samar Aldric bisa mencium bau tidak sedap dari mulutnya di meja kopi.
Wajah gemuk itu gemetar, sepasang mata galak melotot, seolah kalau Aldric menolak menandatangani, dia akan diusir sedetik berikutnya.
"Aldric, masalahnya sudah sampai pada titik ini, tidak ada kesempatan mundur, kamu dan Rose tidak cocok, jadi tandatangani saja."
Ayah mertuanya Rojac Harmois berkata dengan mata menyipit, dengan perut buncit dan gaya rambut sisir belakang.
Lagi pula, Aldric tidak punya sanak saudara di kota ini, jadi ditekan ya sudah ditekan.
"Bermoth, cepat tanda tangan dan pindah, rumah ini berikan aku sebagai hadiah pernikahan, ngomong-ngomong, tinggalkan kunci mobilnya. "
Paman muda Rosango Harmois memegangi pacarnya dengan satu tangan, memperlihatkan lengannya yang besar, memegang rokok di satu tangan, sambil memuntahkan kepulan asap, berkata dengan nada memerintah.
Bagaimanapun, Aldric tidak memiliki siapapun di kota ini, dia memiliki kepribadian yang penakut. Dia biasanya tidak menjawab ketika dia dimarahi oleh mereka, sangat enak untuk dibully.
Saat keluarga tersebut mengira akan memakan Aldric, terdengar suara "ding" dari Aldric.
Aldric mengangkat kepalanya dari perjanjian perceraian di tangannya, mengeluarkan ponsel kuno, berkata sambil melihatnya: "Kalian lanjutkan.”
Ada serangkaian angka di telepon, orang luar tidak bisa memahaminya, ini adalah kata sandi di antara para pembunuh.
Ah 200 miliar siapakah yang begitu berharga? Aldric berdebar dalam hatinya.
Dia menganalisa dalam pikirannya, menghancurkan markas besar dan cabangnya, menurut levelnya, bisa dibagi sampai 20 miliar...kerjaan ini makin lama makin rumit.
Dengan suara “brak”, Rojac menampar meja kopi, “Aldric, sikapmu seperti ini, kamu tidak hormat?"
Aldric menghapus pesan di telepon dengan wajah tenang, menoleh ke arahnya, "Tidak, aku mau memasukkanmu ke toilet.”
Ekspresi ayah mertua itu membeku, dia menatap Aldric dengan kaget.
Yang lain juga sama, dengan ekspresi terkejut, bertanya-tanya apakah Aldric salah minum obat? Beraninya berbicara seperti itu?
Rosango tiba-tiba berdiri, melemparkan puntung rokok ke tanah dan mematikannya, mengambil asbak di atas meja, berkata dengan wajah galak, "Bermoth, apakah kamu cari penyakit ?"
Aldric mengabaikannya secara langsung, untuk bajingan tidak berguna seperti ini, akan membuang-buang waktu kalau peduli dengannya.
Matanya tertuju pada wajah Rose, "Aku masih ada yang harus dilakukan nanti, aku akan cari kamu untuk menjawab, lalu aku akan tanda tangan setelah semua jelas."
Mata Rose berbinar, dia sedikit mengangguk.
"Pertama, kenapa kamu mengkhianatiku?"
Rose ragu-ragu, karena dia takut kalau dia akan mengatakan yang sebenarnya, Aldric akan menolak untuk menandatangani.
“Akan aku jawab.” Ibu mertua menjawab pertanyaan Aldric, “Saat Rose bertemu denganmu saat itu, dia tahu kamu kembali dari luar negeri. Dia pikir kamu anak orang kaya, segera menikah dan buat akta nikah, tapi siapa sangka kamu adalah orang yang tidak berguna. "
Aldric sudah terbiasa dengan hal itu, sedikit tidak percaya, "Jadi, dia mengira aku orang kaya?"
“Apa yang salah dengan wanita yang memperjuangkan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya? Siapa sangka rumahmu adalah kredit, mobilmu juga kredit... Aldric, kamu pembohong, Rose sungguh tertipu. "
Aldric kesal dan tertawa, memperjuangkan hidup lebih baik dengan mencari sugar daddy?
Dia menghela nafas dalam-dalam, berkata pada dirinya: Kakek Harmois, aku sudah berusaha sekuat tenaga, bukan karena aku tidak menepati janjiku, orang yang dicintai terlalu buruk.
Kakek Harmois adalah orang yang membawanya ke industri ini. Orang tua ini adalah seorang yang tidak bermoral sepanjang hidupnya, dia mencintai kebebasan, dia memiliki banyak hubungan terlarang tak terhitung jumlahnya.
Baru ketika dia tua, dia menyadari bahwa dia memiliki keturunan, yaitu keluarga di depannya.
Ketika Kakek Harmois meninggal, dia memberikan semua yang dia miliki untuk Aldric, mengetahui bahwa dia akan kembali ke negara Gravale cepat atau lambat, jadi kakek Harmois tanpa malu juga meminta untuk menjaga keluarganya dengan baik. Untuk perlindungan yang lebih baik, mencari cara agar Aldric menikahi cucu perempuannya.
Orang tua ini sudah melakukan terlalu banyak kejahatan dan memiliki musuh yang tak terhitung jumlahnya. Dia membuat permintaan seperti itu karena dia takut akan balas dendam seseorang...Aldric tidak setuju, tetapi orang tua itu memberi terlalu banyak.
Dia awalnya berpikir untuk mencari keturunan Kakek Harmois setelah kembali ke negara Gravale dan memberi mereka sejumlah uang untuk menyelesaikan masalah ini. Lagi pula, dirinya masih punya banyak hal yang harus dilakukan.
Setelah kembali ke negara Gravale, dia mencari waktu untuk bertemu Rose, secara bertahap menyadari bahwa gadis ini dan si tua bangka Harmois itu sangat berbeda.
Rose terlihat polos, lembut dan baik hati, sering menyelamatkan kucing dan anjing liar di pinggir jalan, mudah sedih.
Mereka sudah berkencan selama sebulan, Rose masih tersipu bahkan saat berpegangan tangan.
Sedemikian rupa sehingga dirinya merasa pada saat itu bahwa menyetujui Kakek Harmois adalah keputusan paling tepat yang dia buat.
Karena itulah Aldric sangat terkejut saat dia selingkuh.
Sekarang Aldric mengerti segalanya, Aldric mengira dia adalah seorang pemburu, tetapi dia tidak tahu bahwa Rose adalah pemburu yang sebenarnya, seorang pemburu kelas atas.
Orang sering kali terlihat sebagai mangsa.
Aldric bisa dengan jelas melihat sayap nyamuk dari jarak puluhan meter, tapi Aldric tidak bisa melihat wajah asli wanita ini, Rose terlalu ahli menyamar.
Punya bakat artis...tidak, itu memang darah Kakek Harmois, sama hinanya dengan lelaki tua itu.
“Aldric, apakah kamu masih laki-laki? Jangan pikirkan harta gono-gini, tanda tangani saja, kamu pikir kamu cari ribut lalu tidak ada masalah? Biar kuberitahu, putriku ditiduri olehmu selama dua bulan. Meskipun rumah dan mobil semuanya kredit, itu senilai puluhan miliar, semua itu milik Rose, dianggap kompensasi, kamu keluar dari rumah. "
Aldric langsung menyobek perjanjian cerai di tangannya menjadi beberapa bagian, lalu melemparnya ke wajah gemuk Nisa.
"Aku meninggalkan rumah? Kamu mimpi. Aku khawatir kamu tidak tahu bahwa favoritku adalah wanita yang sudah menikah... dan jangan lupa faktanya, aku bisa membawakan peti untuk paman keduamu?”
Seluruh keluarga terdiam.
Rosango bereaksi paling cepat, menunjuk Aldric dengan asbak, "Bermoth, apakah kamu masih mau hidup?"
Aldric menendakangkan satu kakinya di meja kopi, meja kopi itu mengenai lututnya, Rosango menjerit dan terjatuh di atas meja kopi, kepalanya membentur tanah dan dia menjerit kesakitan.
“Kenapa? Dulu statusmu adalah paman mudaku, makanya kamu bisa sok gaya di depanku, kamu pikir kamu itu jagoan?”
“Aldric, kamu mau dicincang ya, berani pukul anakku yang berharga, aku...”
Terdengar suara “Pok”!
Wajah gemuk Nisa bergetar, kemudian dia berteriak.
“Aldric, kamu...”
Rojac berdiri dengan linglung, menunjukkan tangannya dan menggulung lengan pakaiannya, tapi sebelum dia selesai bicara, dia sudah ditampar lagi. Tubuhnya terbang dan terjatuh di sofa, dia merasa pusing, wajahnya juga kesakitan.
Rose terkejut, tatapan matanya ketakutan, mereka berpikir Aldric adalah domba kecil yang mudah dibully. Tapi tidak menyangka dia adalah seorang Iblis.
Rose berpikir Aldric tidak akan memukulnya karena Rose selalu diam saja, tapi tidak disangka Aldric melayangkan sebuah pukulan lagi, langsung membuatnya terjatuh di atas sofa.
“Kamu kira aku tidak berani pukul kamu? Anjing di jalan aja aku tabok kalau menggonggong terus ke aku, apalagi kamu cuma pelacur... lagian ini salahmu kan? Sungguh ibu mirip seperti anak, murahan dan jahat...Aku memanjakanmu, kamu malah tidak tahu diri, anjing lu.”
Aldric berdiri dan berjalan lurus ke arah pacar Rosango, yang wajahnya berubah pucat dan menggeleng dengan samngat ketakutan,”A, aku aku aku, tidak bilang apa-apa loh.”
Aldric tersenyum, tangannya melayangkan satu tamparan,”Jangan kira aku tidak tahu kamu di belakang selalu ngomporin aja.”
Semua orang terdiam, tatapan mereka ketakutan melihat ke arah Aldric.
Aldric mengeluarkan sebuah tisu, meneka tangan, “Ah, mantap.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200