Bab 3 Tuan Muda Pertama Zheng

by Asher 10:01,Aug 25,2022
Leon tersenyum, lalu berkata, "Tiga tahun ini aku jalan-jalan untuk ganti suasana."

Grace hanya berkata "Oh" saja, ia sangat mempercayai perkataan Leon.

Karena setelah Keluarga Zheng mengusir Leon, Leon apda saat itu, selalu saja sial dalam segala hal.

Dalam keadaan seperti itu, pergi jalan-jalan untuk mengganti suasana hati juga sangat wajar.

Tepat saat Grace hendak bertanya bagaimana hubungan Leon dengan istrinya, terdengar suara seorang pria yang aneh terdengar dari belakang, "Bukankah ini adalah Tuan Muda Pertama Zheng?"

Di dalam sebuah mobil BMW A5 hitam, tampak seorang pria yang kurus dan bermulut panjang, mengenakan jas hitam yang mewah, sedang memandangi Leon dengan kebingungan.

Mendengar suara dari belakangnya itu, mana mungkin Leon bisa melupakan pemilik dari suara itu.

Dulu saat dia berada di bumi, karena Leon adalah Tuan Muda Pertama Keluarga Zheng, Kenny Li selalu memikirkan cara untuk mendekatinya setiap hari.

Setelah mengetahui dirinya diusir dari Keluarga Zheng, sikapnya langsung berubah, setiap hari ia selalu mengganggui Leon, dan bersenang-senang dengan Vincent.

Tak lama, Kenny pun mengikuti Vincent dan menjadi anak buahnya, pada akhirnya, katanya dia telah menjadi bos dari sebuah perusahaan kecil dengan bantuan Vincent.

"Kenny, Leon sudah seperti ini, kenapa kau masih terus mengganggunya?" Melihat Kenny, Grace pun merasa kesal.

Dia selalu merasa bahwa Kenny ini terlalu picik, dulu saat keluarganya paling miskin, paling menderita, kalau bukan karen bantuan Kenny, dia pasti sudah mati kelaparan.

Mendengar perkataan Grace, Leon tertawa dingin, "Dulu aku terus berusaha mendekatinya hanya karena kedudukannya saja, tapi sekarang dia bukan siapa-siapa, kenapa aku harus sama seperti dulu."

Mendengar perkataan Kenny, wajah Grace berubah merah, dia sangat membenci sikap Kenny in.

Kenny menatap Grace, lalu tersenyum dan berkata, "Kusarankan kau menjauh dari Leon, kalau sampai Vincent melihatnya, tanah aeluargamu itu mungkin akan melayang."

"Kau......" Grace merasakan ancaman dari Kenny tersebut.

Dengan bantuan dari ayahnya, Vincent telah menjadi pebisnis real estate besar di Kota Jiangnan, dan hendak membeli tanah di Kota Jiangnan dengan harga murah untuk dijadikan perumahannya.

Namun tanah itu sulit untuk ditemukan Vincent masih sedang kebingungan ingin mencari tanah di mana.

Melihat rupa Grace yang marah, Kenny tersenyum nakal dan berkata, "Leon Zheng, hari ini ada reuni teman sekolah, Alice Xu juga akan pergi, apa kau tidak ingin menemuinya?"

Sebagai mantan sahabat Leon, dia tahu bahwa Leon dulu sempat mengejar Alice gila-gilaan.

Saat Leon hampir berhasil mengejarnya, Leon malah diusir oleh Keluarga Zheng, sehingga Alice menolak cintanya.

Peristiwa itu juga menjadi bahan pembicaraan di dalam universitas waktu itu, dan bertahan selama setengah tahun, setelah itu barulah para mahasiswa lainnya mulai jarang membicarakan hal tersebut.

Grace juga mengetahui hal itu.

Dulu dia juga pernah membantu Leon, membantunya menyusun rencana, mengajak Alice untuk pergi makan dan menonton film.

Mendengar Kenny mengungkit peristiwa itu lagi, Grace mengerutkan alis cantiknya dan berkata, "Kenny Li, jangan kira karena kau sekarang sudah menjadi bos, kau boleh menghina orang sembarangan."

"Kalau kau hebat jadilah bos juga." Setelah berkata demikian, Kenny melemparkan selembar kartu nama dari dalam mobil, "Kalau kau pria sejati, datanglah kemari."

Setelah itu, dengan wajah dingin, Kenny pun menginjak gas mobilnya dan pergi dari sana.

Melihat sikap Kenny, Grace benar-benar marah sampai menggigit bibirnya dan menghentakkan kakinya, "Kenny Li ini benar-benar mengesalkan, dia juga tidak berpikir siapakah yang menolong keluarganya dulu."

Bagaimanapun Leon adalah orang yang berada di kedudukan Master Kultivasi Pelampau Kesengsaraan, mana mungkin akan merasa marah mendengar perkataan Kenny itu.

Karena khawatir Leon terpukul, Grace menghiburnya, "Leon, kita tidak perlu memedulikan mereka."

Leon berkata santai, "Mereka tidak pantas."

"Benar, mana mungkin mereka pantas." lanjut Grace.

Tiba-tiba, Grace teringat akan satu hal, dan berkata, "Henry Lin malam ini juga akan datang."

Henry Lin adalah teman sekamar Leon di universitas dulu, hubungan mereka berdua sangat dekat, seperti sahabat kandung, mereka selalu saling membantu di kala sedang ada masalah.

Di malam saat Leon diusir oleh Keluarga Zheng, Henry pergi sekolah keluar negeri karena alasan keluarga.

Setelah itu, mereka berdua pun putus hubungan.

Grace menatap Leon, dan berakta, "Henry sudah kembali, apa kau ingin bertemu dengannya?"

Leon juga sudah tiga ribu tahun tidak bertemu dengan Henry, ia pun mengangguk dan berkata, "Baik."

"Beri aku nomor handphone-mu, malam ini kita pergi bersama." Grace ingin segera menyimpan nomor Leon.

Leon tersenyum dengan malu, "Aku tidak punya handphone."

"Mana mungkin!" Grace tentu saja tidak percaya pada ucapan Leon, sekarang sudah zaman apa, mana mungkin dia tidak punya handphone.

Leon berkata, "Begini saja, beri aku nomor handphone-mu, setelah aku membelinya aku akan meneleponmu."

Grace menyerahkan nomornya kepada Leon, lalu mengancamnya, "Kalau kau lupa meneleponku, lihat saja bagaimana aku akan memberimu pelajaran."

Mereka berdua berbincang-bincang sejenak, Leon merasa bahwa masih ada beberapa jam sebelum pesta reuni dimulai, dia berpamitan pada Grace dan pergi ke hutan pegunungan yang dalam.

Leon ingin menggunakan waktu itu, untuk melihat-lihat di dalam hutan pegunungan yang dalam, apakah ada rerumputan obat herbal yang dapat membuat kultivasinya semakin meningkat.

Kota Jiangnan berdempetan dengan laut, cuacanya lembab, setiap tahun pasti akan ada hujan badai.

Hutan pegunungan yang dalam, karena curah hujan yang tinggi, setiap pohonnya memiliki tinggi lima sampai enam puluh meter, bahkan yang tertinggi hampir seratus meter tingginya.

Tubuh Leon sangat gesit, ia berlari dengan cepat di dalam hutan pegunungan yang dalam.

Di matanya, seluruh rumput dan kayu berewarna putih, hanya beberapa rerumputan obat herbal yang tampak sedikit berwarna hijau.

Hanya rerumputan obat herbal hijaulah yang dibutuhkan oleh Leon, namun kekuatan spiritual rerumputan obat herbal itu terlalu sedikit, sama sekali tidak ada uncur yang berharga di dalamnya.

Meski tidak puas, Leon tidak beristirahat, ia mengulurkan tangan kanannya untuk mengambil rerumputan obat herbal itu, lalu ia masukkan ke dalam keranjang di belakang punggungnya, bagaimanapun sekarang dia sangat kekurangan uang, tidak punya uang untuk mempercepat kecepatan kultivasinya.

Tak lama kemudian, keranjang di belakang punggung Leon pun penuh dengan rerumputan obat herbal.

Jika rerumputan obat herbal ini dijual di pasar, mungkin dapat dijual seharga dua puluh atau tiga puluh ribuan RMB.

Leon tidak berencana untuk pergi, dia terus maju ke dalam hutan pegunungan yang dalam.

Di dalam bola matanya, ada banyak rerumputan obat herbal berwarna hijau di dalam sana.

Tak lama kemudian, ia melihat di depannya ada sebuah rerumputan obat herbal, yang tampak hijau seperti giok.

Leon tahu, kekuatan spiritual rumput itu jauh lebih banyak dari seluruh rumput yang ada di keranjangnya jika dijumlahkan.

Tubuhnya pun segera berjalan ke arah rerumputan obat herbat tersebut.

Sebelum Leon tiba di dekatnya, ia melihat ada bercak darah segar di atas rerumputan obat herbal itu.

"Apa yang terjadi?" Leon melihat ke sekelilingnya, namun tidak melihat binatang buas sedikit pun.

Tanpa ragu, ia mengulurkan tangan kanannya hendak mengambil rerumputan obat herbal itu.

Setelah menangkap rerumputan obat herbal itu, Leon merasa kekuatan spiritual di dalam tubuhnya berubah menjadi lebih pekat, reaksi tubuhnya juga jauh lebih kuat.

"Tolong, tolong kami." Terdengar suara seorang wanita yang tak beredaya dari hutan pegunungan yang dalam itu.

Mendengar suara itu, Leon tidak berencana untuk memedulikannya.

Perkembangannya selama tiga ribu tahun, membuat sikap Leon berbeda dengan orang biasa.

Tepat saat Leon hendak pergi, suara wanita tak berdaya itu terdenga lagi, "Siapapun yang menolong kami, akan kuberi ginseng ratusan tahun yang harganya satu juta RMB."

Mendengar kata ginseng ratusan tahun, tatapan mata Leon pun terarah pada sumber suara itu, ia hendak menolong wanita itu, dan mendapatkan ginseng ratusan tahun yang dimaksud.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

140